Pelukan Javier semakin kuat lagi. Tetiba Claire tersadar dari bengongnya, mengambil inisiatif untuk memeluk pinggang Javier dan menyandarkan pipinya ke depan dada Javier. Sepertinya Claire telah menerimanya.“Claire ….”“Kamu nggak emosi lagi?” Claire mengangkat kepala untuk melihat Javier. Terlihat rasa puas di wajahnya.Javier menggigit bibir tipisnya. Sepertinya dia tidak bisa meninggalkan Claire lagi.Claire merapikan kerah pakaian Javier. “Apa makan siang bersama Charine menyenangkan?”Javier tertegun sejenak. Dia mengalihkan tatapannya dengan tenang. “Kamu tahu kenapa aku bisa makan bersamanya.”“Supaya aku cemburu.” Claire tersenyum. “Aku tahu kamu bukan benar-benar marah sama aku. Kamu lagi menunggu aku membujukmu.”“Apa susah untuk membujukku?”Ini pertama kalinya Javier merasa gagal. Mungkin sebenarnya ini bukan yang pertama kalinya.Claire mencium bagian leher Javier. Kening Javier spontan berkerut. Dia langsung memeluk pinggang langsing si wanita dengan erat. “Claire, jang
Claire mengangkat kepalanya. “Siapa dia?”“Bu Gabriana.” Fendra memalingkan kepalanya dan menjawab, “Selama tiga tahun ini, dia sering buat masalah di perusahaan. Dia mengatakan meskipun Perusahaan Vienna telah berubah nama menjadi Perusahaan Soulna, perusahaan ini juga termasuk aset Keluarga Adhitama. Mereka yakin kamu sudah meninggal. Jadi, dia ingin menurunkan kuasa Rendy kepada cucunya.”Claire pun tersenyum sembari memutar pena. “Selama beberapa tahun ini, mereka masih belum berubah.”Fendra merasa tidak berdaya. “Mereka malah semakin keterlaluan saja. Sering membuat onar, bahkan membuat onar di depan polisi. Polisi juga tidak menghiraukan masalah ini. Bagaimanapun, nama pewaris sah Rendy dibuat atas nama kamu. Jadi, mereka tidak bisa ikut campur.”Sambil berbicara, Fendra menatap Claire. “Apa kamu ingin mengatasinya?”Claire berdiri dengan perlahan. “Aku amati mereka dari kejauhan dulu. Aku ingin tahu apa yang mereka lakukan.”Gabriana membawa cucunya, Hendri, dan beberapa keraba
“Nona bilang kalian lagi cari gara-gara. Jadi, dia suruh aku beri pelajaran kepada kalian. Lagi pula, cucumu ini juga pernah masuk penjara. Sepertinya dia sudah tahan pukulan, ‘kan? Kebetulan aku bisa latihan.”Hendri merasa kaget langsung berondok di belakang Gabriana. “Nek, wanita ini … dia ingin pukul aku.”“Ayo pergi! Jangan perhitungan dengan wanita tidak berpendidikan!”Gabriana merasa Izza bukanlah wanita yang gampang dihadapi. Dia bahkan mengetahui masalah cucunya pernah dijebloskan ke penjara. Dia tidak bisa diremehkan.Claire kembali ke ruangannya, bertanya pada Fendra mengenai masalah tiga tahun ini. Fendra pun memberitahunya, selama tiga tahun ini bisnis mereka di Kota Jimbar tidaklah bagus, resor pemandian air panas mereka tidak bisa dilanjutkan lagi. Jadi, mereka menjualnya kepada orang lain dengan harga dua miliar.Uang dua miliar tidaklah cukup untuk menghidupi anggota keluarga yang banyak itu. Apalagi tiga tahun ini, Riandy kecanduan dalam berjudi. Dia berutang sekitar
“Apa karena aku amnesia ….” Javier menggigit bibir bawahnya. “Jadi, kamu tidak membutuhkanku lagi?”Javier yang sedih itu kelihatan sungguh kasihan.Claire pun tertawa. Dia bersandar di dalam pelukan si lelaki, lalu berbisik pelan, “Siapa bilang aku nggak butuh? Aku butuh hati dan tubuhmu. Kamu itu milikku.”Kali ini Javier langsung menatapnya. Senyuman si wanita memang sangat menggoda, selalu menggerakkan hati Javier.Javier mengecup kening Claire, lalu berkata dengan serius, “Aku akan memberikannya setelah pulang nanti.”Langit semakin menggelap. Javier melawan bias cahaya membelai rambut lembut Claire. Claire membalikkan tubuhnya, masuk ke dalam pelukan Javier. “Javier, aku ingin pinjam seseorang dari kamu.”Javier menunduk sembari menatapnya. “Pinjam siapa?”“Tentu saja si Roger.” Claire menatap tatapan tajam si lelaki dengan tersenyum. “Orang kepercayaanmu.”Javier pun tersenyum, lalu mencium kening si wanita. “Emm.”Jari Claire melingkar di depan dada Javier. “Aku akan biarkan I
Sepertinya mereka datang dengan motif tidak baik. Namun, mereka juga tidak kepikiran siapa orang-orang yang datang.Claire duduk di sofa. “Berapa utang Riandy?”Mereka semua tertegun sejenak. Tentu saja mereka kenal dengan Riandy. Hanya saja, mereka sungguh tidak menyangka orang-orang ini datang demi Riandy.Jangan-jangan Riandy memiliki hubungan dengan orang-orang kalangan atas? Jadi, latar belakangnya sangatlah kuat?Seorang lelaki tersenyum. “Hanya satu miliar saja ….”Claire meletakkan tas perak ke atas meja. Roger membuka tas dan tampak banyak gepok uang di dalamnya. Jika dihitung secara kasar, sepertinya isinya sekitar dua miliar.Raut wajah Claire tidak berubah sama sekali. “Aku akan melunasi utang Riandy. Ini adalah dua miliar. Serahkan kontrak utang Riandy kepadaku.”Si lelaki berjalan ke depan meja untuk mencari perjanjian utang Riandy. Dia lalu membungkukkan sedikit tubuhnya, menyerahkannya kepada Claire dengan kedua tangannya.Claire mengambil kontrak, lalu membacanya sekil
Di dalam sebuah rumah kontrakan di pinggiran ibu kota.Isi rumah itu sangatlah berantakan. Di atas meja masih terdapat kotak makanan yang belum dibereskan dari dua hari lalu.Berhubung cuaca sekarang tidaklah panas, apalagi cuaca di pinggiran ibu kota lebih lembap. Jadi, malam hari akan terasa agak dingin. Tidak terlihat satu pun lalat yang terbang di rumah ini.Sisa rokok di dalam asbak juga sudah menumpuk. Ponsel yang diletakkan di atas meja seketika menyala. Riandy membalikkan tubuhnya untuk melihat ponselnya.Riandy yang awalnya sedang mabuk itu langsung tersadar ketika membaca isi pesan itu. Dia langsung duduk di atas ranjang menatap pesan singkat yang memberi tahu rekeningnya menerima uang dua miliar.Tangan yang memegang ponsel pun bergetar. Dia mengucek matanya. Angka dua miliar masih tertera jelas di atas layar ponselnya. Riandy segera membuka aplikasi rekeningnya, lalu melihat mutasi uang masuk.Tetiba Riandy mendengar ada yang mengetuk pintu rumah, dia segera tersadar dari b
Setelah bersembunyi selama beberapa tahun ini, Riandy melewati hari-harinya dengan sangat suram. Dia merasa hidupnya bagai jungkir balik saja. Dia sungguh merindukan masa-masa keberhasilannya dulu. Dia juga sering menyesali semua perbuatannya. Hanya saja, tidak ada gunanya untuk menyesal. Riandy merasa semua ini ulah ibunya yang serakah ini.“Ayah, kenapa kamu malah memarahi Nenek. Jelas-jelas semua ini bukan salah Nenek. Jika Paman bersedia menyerahkan perusahaannya kepada aku dan bukan kepada Kak Claire, mana mungkin akan terjadi semua ini?”Ketika mendengar Hendri masih bisa-bisanya membela Gabriana, Riandy pun memelototinya dan mendengus dingin.Jika Riandy tahu anak yang dilahirkan akan menjadi seperti ini, sepertinya dia akan mencekiknya di saat masih kecil.Gabriana menenangkan cucu kesayangannya, lalu berkata pada Riandy, “Nak, semuanya sudah berlalu. Sekarang ibumu hanya punya kamu dan Hendri saja. Apa kamu tega menelantarkan aku dan anakmu?”“Kalian ingin uang, tapi aku nggak
Raut wajah Charine berubah muram. “Coba kamu beri tahu Kak Javier, aku datang mencarinya.”Resepsionis masih menunjukkan senyum profesional dengan penuh sabar. “Nona Charine, kamu jangan persulit kami. Itu perintah dari Tuan Javier, kami hanya bertugas untuk menjalankannya saja. Kecuali kamu telepon Tuan Javier sendiri.”Charine langsung mengeluarkan ponselnya dengan kesal, tapi dia tidak menghubungi Javier. Sebab, dia tidak memiliki nomor ponsel Javier.Waktu itu padahal Charine masih bisa mengajak Javier untuk makan bersama. Kenapa sekarang dia malah tidak bersedia untuk menemuinya?Saat ini, kebetulan Javier keluar dari lift. Hanya saja, orang di sampingnya bukanlah Roger, melainkan seorang wanita muda berambut pendek.Si wanita tidak mengenakan pakaian formal, dia menggunakan pakaian biasa saja. Penampilannya kelihatan agak tomboi.“Kak Javier!”Saat Charine melihat Javier, dia langsung berlari ke sisi Javier. Kemudian, dia berlagak terjatuh berencana jatuh ke dalam pelukan Javier.
“Nona Mimosa ….” Dacia merasa familier dengan nama itu. Di atap? Bunuh diri? Bukannya itu cerita di dalam naskahnya?Nordin masih mondar-mandir tepi pagar atap. “Apa kamu sudah ingat?”Dacia langsung tersenyum. “Tentu saja Nona Mimosa di dalam naskahku bukan bunuh diri. Dalam semua kasus detektif, biasanya korban hanya bisa mati karena pembunuhan.”“Jadi, apa kamu sudah memikirkan cara untuk memalsukan tempat kejadian perkara?”Dacia terdiam, lalu menundukkan matanya. Saat ini, alur naskah berhenti pada bagaimana kematian Mimosa tampak seperti bunuh diri dan bagaimana pelaku berhasil melarikan diri.Hanya saja, Dacia tidak menyangka bahwa Nordin tertarik dengan naskah seperti ini.Carly semakin bingung lagi. “Apa yang lagi kalian bahas? Naskah?”Nordin menatapnya.Dacia berbisik di samping Carly, “Aku akan jelaskan nanti.” Usai berbicara, Dacia berjalan ke sisi Nordin. “Apa kamu berdiri di atas atap untuk merasakan apa yang dialami korban?”“Bukan, pelaku.”Dacia tertegun sejenak. “Pe
Tahanan wanita lainnya juga merasa aneh. Mereka merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya saja.Beberapa tahanan menekan pundak Lidya. Lidya semakin tidak puas lagi dan melawan dengan semakin kuat. “Atas dasar apa kalian selalu mendapatkan keuntungan? Aku sudah mengorbankan putraku, tapi aku malah tidak mendapatkan apa pun! Silvia dan semua anggota Keluarga Tanzil! Aku kutuk kalian sial tujuh turunan!”Lidya dibawa pergi secara paksa.Para tahanan wanita di kantin mulai bergosip. Mereka semua merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya karena ditahan kelamaan.Pada saat ini, di akademi perfilman.Dengan dianugerahkan kehormatan kepada Daniel, itu berarti dia memiliki kedudukan di Negara Hyugana.Carly dan teman-teman lainnya sungguh gembira dengan apa yang diperoleh Dacia. “Eh, keluarga bangsawan, lho. Bukannya itu berarti Dacia akan menjadi anak bangsawan?”“Tentu saja. Kelak siapa juga yang berani menggosip Dacia dari belakang?”“Dacia, kamu jangan melupakan kami, ya.”Dacia tersenyu
Di depan meja rias, Chelsea sedang membantu Jessie untuk menyanggul rambutnya. Benn menerima undangan dari kerajaan. Chelsea sebagai pasangan Benn juga wajib menghadirinya. Apalagi acara ini adalah acara penobatan, siapa juga yang tidak ingin hadir. Acara penobatan ini bukan hanya acara penobatan pertama yang pernah dihadiri Chelsea, bahkan ini juga pertama kalinya Jessie menghadiri acara sesakral ini.“Selesai! Bagaimana hasil sanggulan Tante?” Chelsea mengambil cermin untuk becermin bagian belakang tubuh Jessie. Dari cermin yang dipegang Chelsea, Jessie bisa melihat rambutnya sendiri. Dia pun tersenyum. “Cantik sekali.”“Tentu saja.” Chelsea menurunkan cerminnya. “Aku cukup percaya diri dengan bakatku.”Setelah Jessie selesai merias wajah dan mengganti gaunnya, dia pun berjalan ke aula. Ketika di koridor, dia menghentikan salah seorang pelayan. “Di mana Jules?”Pelayan menunjukkan arah kepada Jessie dengan ramah.Jessie berjalan ke ruang istirahat Jules. Ketika melihat pintu tidak di
Setelah dipikir-pikir kembali, biasanya Jane selalu memamerkan betapa baik kekasihnya terhadapnya. Ternyata semua itu hanya demi memenuhi ego Jane saja.Terdengar suara sirene mobil polisi di luar sana. Polisi mencari kemari. Mereka berdua bergegas melepaskan ikatan Dacia, lalu menghancurkan kamera CCTV.Pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar didobrak. Orang itu tidak lain adalah Jerremy.Ketika melihat Dacia masih berpakaian rapi dan tidak ada tanda-tanda untuk terluka, dia baru menghela napas lega.Kekasih Jane maju, lalu berkata dengan tersenyum, “Semua ini hanya salah paham. Kita tidak melakukan apa-apa terhadap istrimu ….”Belum sempat kekasih Jane menyelesaikan omongannya, wajahnya langsung ditinju. Dia spontan jatuh terpelanting ke belakang.Jerremy langsung memeluk Dacia, lalu menoleh untuk menunjuk si pria. “Alangkah bagusnya kalau semua itu hanya salah paham. Kalau tidak, kamu akan mati dengan mengenaskan.”Kebetulan pihak kepolisian juga datang. Entah apa yang dikatakan Jerrem
Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli
Kekasih Jane tersenyum menyeringai. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata kepada kedua temannya, “Sudah dengar belum? Wanita ini hadiah dari kesayanganku buat kalian.”Jane menimpali, “Kalian harus main dengan seru, ya.”Sekarang hati kedua pria itu semakin menggebu-gebu. Mereka mendekati Dacia dengan motif jahat.Dacia berusaha untuk meronta, tetapi dia diikat dengan sangat ketat. Dacia menggertakkan giginya, lalu berusaha menenangkan dirinya untuk memikirkan cara.Saat mereka berdua hendak menyentuh Dacia, tiba-tiba Dacia tertawa. Jika dia ketakutan dan menangis, bisa jadi mereka berdua akan semakin bersemangat lagi. Suara tawa Dacia membuat mereka kebingungan.Jane memelototinya. “Kamu sudah jatuh ke tangan kami. Kamu malah tertawa?”“Apa kalian sentuh ponselku?”Kedua pria saling bertukar pandang, lalu melihat ke sisi Jane. Jane membalas dengan arogan, “Memangnya kenapa kalau aku sentuh ponselmu?”“Jangan-jangan kamu matikan ponselku?”“Sebenarnya kamu mau ngomong apa, sih!” Dac
Pada zaman sekarang ini, jarang ada orang yang tidak tergoda dengan kekayaan dan kekuasaan.Pada saat ini, Jane berdiri tidak jauh di sana. Ketika melihat hubungan Carly dan Dacia semakin dekat, dia pun merasa sangat tidak puas.Jelas-jelas sebelumnya Carly selalu menuruti apa kata Jane. Dia merasa tidak peduli apa yang dia perbuat, Carly tidak akan memutuskan hubungannya dengan Jane. Semua ini pasti gara-gara Dacia.Jane tidak akan membuat Dacia hidup tenang. Siang harinya, Dacia meninggalkan akademi. Tiba-tiba Jane memanggilnya, lalu berjalan menghampirinya dengan buru-buru, “Dacia, sudah terjadi sesuatu dengan Carly!”Kening Dacia berkerut. “Terjadi sesuatu?”Jane berkata dengan buru-buru, “Tadi aku pergi cari dia. Aku melihat dia sedang diganggu sama beberapa orang lelaki. Sekarang mereka ada di parkiran.”Dacia memang merasa curiga, tetapi berhubung masalah ini bersangkutan dengan keselamatan Carly, dia pun mengikuti langkah Jane ke area parkiran.Namun setibanya di area parkiran
Apalagi Perusahaan Teknologi Yarnis adalah perusahaan yang baru didirikan Jules. Dengan adanya dukungan dari pihak kerajaan, Perusahaan Teknologi Yarnis juga tidak perlu mencari mitra kerja sama lagi. Calon mitra kerja sama akan berbondong-bondong mencari mereka.Filbert merasa bingung. “Jadi ….”Jules meletakkan gelas teh. “Sekarang aku tidak buru-buru dalam mencari mitra kerja sama. Kita cukup fokus dalam mencari teknisi saja. Sisanya diundur dulu.”Filbert terbengong, tetapi dia terpaksa mengangguk. “Oke.”Pada saat ini, televisi, koran, majalah, dan media sosial sedang menyiarkan kabar Silvia sibuk mempersiapkan acara penobatannya.Para murid di akademi perfilman juga sedang membahas masalah kerajaan. Saat Dacia melewati koridor, beberapa murid pun sedang melihatnya sembari berbisik-bisik. “Sepertinya dia punya sedikit hubungan dengan keluarga kerajaan. Aku juga dengar kabar, Raja Willie mempersiapkan dua set surat wasiat sebelum dia meninggal. Seharusnya salah satunya milik dia.”
Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.