Charine dan Guffin sungguh terbengong ketika melihat orang yang menerobos ke dalam ruangan.Claire melempar tasnya ke atas meja. Suara lemparan itu terdengar agak keras. Alhasil, Guffin pun terkejut.Claire berjalan ke depan meja, lalu duduk di atas pangkuan Javier. Kedua matanya seketika merona. Dia pun menumbuk-numbuk dada Javier. “Vier, kamu berengsek sekali! Semalam sewaktu di kamar kamu bilang kamu hanya akan menikahiku seorang diri. Sekarang kamu malah cari pasangan baru di belakangku?”Javier meraih pergelangan tangan Claire, lalu menatap wanita di dalam pelukannya. “Aku tidak berbuat seperti itu.”“Ada!” Claire kembali menumbuk dadanya. “Apa tubuhku kurang bagus atau aku kurang cantik? Dasar penipu! Padahal kamu sudah memilikiku, kamu malah masih menginginkan yang lain!”Suasana di dalam ruangan seketika menjadi hening.Raut wajah Guffin dan Charine juga berubah kaku. Bahkan, Roger yang berdiri di depan pintu pun terbengong.Namun, Charine masih belum putus asa. “Kak Javier, si
Izza melirik Roger sekilas.Roger pun bertanya dengan tersenyum, “Apa Nona Izza haus? Mau minum?”“Nggak usah.” Izza melipat kedua tangannya, lalu menolak dengan langsung.Kali ini, Roger tidak bertanya lagi.Javier mengancing pakaian Claire. Claire masih tidak bisa berdiri dengan tegak. Jadi, Javier langsung memeluk pinggangnya dengan tersenyum. “Dasar tidak tahu malu.”Claire mendesah. “Kamu saja nggak tahu malu, buat apa aku tahu malu?”Javier tertegun sejenak, lalu mengangkat kepala untuk menatapnya. Sepertinya dia pernah mengalami hal ini sebelumnya. Dia juga pernah mengucapkan kalimat itu sebelumnya.Saat Claire keluar ruangan, Javier mengantarnya sendiri. Semua karyawan di dalam perusahaan melihat langsung Javier sedang merangkul pundak seorang wanita. Gerak-gerik mereka berdua kelihatannya sangatlah mesra!“Astaga! Apa aku tidak salah lihat?”“Tuan Javier punya pasangan baru?”Semua orang merasa sangat kaget. Siapa pun tahu betapa cintanya Javier terhadap istrinya waktu itu. Se
Claire tersenyum sinis. “Iya, dia sudah selingkuh, selingkuhnya sama aku.”Candice terdiam beberapa detik. “Oh, ternyata kamu, kalian berdua lagi main cosplay, ya?”“Jadi, apa yang bisa aku lakukan?” Gerakan di tangan Claire berhenti. Dia mengangkat kepalanya, lalu berkata, “Semua orang di ibu kota tahunya aku sudah cerai sama dia. Kalau aku publikasi statusku di saat Javier lagi amnesia, bisa jadi dia nggak bisa jawab pertanyaan para reporter. Nanti masalah akan menjadi merepotkan.”Candice berdecak. “Sekarang sepertinya kamu sangat menjaga perasaan suamimu yang amnesia itu?”Claire tidak banyak bicara, melainkan bertanya, “Sebenarnya kamu bisa tahu masalah ini bukan dari gosip yang beredar, ‘kan? Aku nggak dengar ada gosip ini. Informasimu cepat juga.”“Aku dimasukkan ke dalam grup cewek-cewek anak orang kaya itu. Mereka lagi gosip di sana. Aku cuma menyaksikan dari samping.”Selesai berbicara, Candice teringat sesuatu, lalu berkata, “Ngomong-ngomong, Noni Zahra juga ada di dalam gru
Di bawah pancaran sinar lampu, tidak terlihat satu pun bekas di wajah si lelaki. Dia sungguh tampan dan menggoda.Claire berjalan mendekat. Dia mengusap alis Javier, lalu beralih ke bagian hidung mancungnya.Javier mengerutkan keningnya, lalu meraih pergelangan tangan Claire, menarik si wanita masuk ke dalam pelukannya. Kali ini, Javier membuka matanya untuk melihat si wanita. “Kamu memang jahat.”Senyuman lebar terpasang di atas wajah Claire. Dia meletakkan kedua tangan di atas pundak Javier, lalu mendekatinya. “Sejak kapan aku jahat?”Javier memeluk pinggang Claire. “Sudah selesai kerjanya? Lapar?”“Emm, lapar.” Claire mengangguk.Javier memeluk Claire sembari tersenyum. Dia menempelkan bibir dan hidung ke atas leher Claire. “Benar-benar lapar?”Claire menindih dada si lelaki dengan lemas. “Jangan bandel! Aku lagi lapar sekarang, aku nggak bertenaga lagi.”Javier juga tidak bercanda lagi. Dia melepaskan Claire, lalu mengambil jasnya. “Mau makan apa?”Claire berpikir sejenak, lalu mer
Javier menatap Claire. “Jessie masih kecil. Kenapa dia bisa makan pedas?”“Mungkin turunanku.” Claire meminum beberapa sendok sup. “Aku sudah bisa makan pedas sejak umur lima tahun.”Javier menunduk menyantap pangsit di dalam mangkuk. Dia pun tersenyum. “Enak?”“Lumayan.” Javier juga ikut menyantapnya. Setidaknya rasanya lumayan enak.Selesai makan pangsit, mereka kembali ke rumah. Saat ini, Herman mengatakan kedua anak baru selesai mandi. Mereka sedang menonton di dalam kamar.Claire membuka pintu. Jessie dan Jerry sedang makan keripik sembari menonton film kartun di layar lebar.“Ibu, kamu sudah pulang ….” Jessie melempar bungkusan keripik ke Jerry, lalu berlari ke hadapan Claire.Claire mengusap kepalanya. Rambut yang baru dikeringkan ini terasa sangat lembut. “Apa kalian nggak punya tugas sekolah?”“Aku dan Kak Jerry sudah menyelesaikannya di sekolah. Tugas secuil itu nggak akan menyulitkan kami,” balas Jessie dengan bangga.Jerry menggigit keripik kentang. “Bukankah kamu masih mem
Javier berkata dengan sangat serius, “Bantu aku untuk hubungan studio foto pernikahan terbagus di ibu kota.”Roger pun terkejut. “Studio foto pernikahan?”“Dinding rumah terlalu kosong,” jelas Javier dengan serius.Roger terdiam. Kenapa bos tidak terus terang mengatakan dirinya ingin foto pernikahan?…Saat perjalanan ke Perusahaan Soulna, Claire menyuruh Izza untuk singgah ke Kediaman Adhitama. Kediaman ini masih tidak ada perubahan apa-apa. Hanya saja, tumbuhan yang tidak dirawat selama tiga tahun telah ditutupi oleh rumput liar. Pintu gerbang juga sedang tertutup rapat.Izza menghentikan mobilnya. Claire membuka pintu mobil, melihat gerbang yang dikunci. Kelihatan sekali tidak ada yang menempati vila ini.Tatapan Claire seketika menjadi muram. Dia berdiri lama di depan pintu tidak berencana untuk pergi.Pengurus perumahan pun mendekati untuk memperingati, “Maaf, tidak ada yang boleh mendekati vila ini.”Claire melihat si lelaki, lalu bertanya, “Kenapa nggak boleh?”Pengurus perumaha
“Claire, selamanya aku adalah tantemu. Setidaknya kamu tahu, masih ada anggota keluargamu di dunia ini.”Claire mengangguk dengan tersenyum.Setelah kembali ke Perusahaan Soulna, Claire masuk ke ruang kerjanya. Tampak Roger sedang duduk di sofa menunggu dirinya.Claire terdiam sejenak, lalu melirik ruangan. “Roger, kenapa kamu bisa ada di sini? Di mana Javier?”Roger di ruangannya, sedangkan Javier malah tidak kelihatan batang hidungnya.Roger menggaruk pipinya dengan tersenyum. “Tuan Javier suruh aku datang untuk menjemputmu.”“Jemput aku?”“Iya, katanya dia punya kejutan buat kamu. Dia suruh aku jemput kamu ke sana.”Melihat Roger yang misterius itu, Claire pun melipat kedua tangannya di depan dada. “Kejutan apa?”“Kalau aku beri tahu, itu namanya bukan kejutan.” Roger membuat isyarat tangan mempersilakan. “Nona, ayo jalan?”Claire pun tersenyum. Kenapa Javier bukannya bekerja, tetapi malah membuat kejutan untuknya? Sebenarnya kejutan apa yang sudah dipersiapkan Javier? Semua terasa
Javier melonggarkan dasinya dengan muram, lalu membuangnya ke lantai, berjalan pergi tanpa menoleh sama sekali.Roger pun terbengong. “Tuan ….”Claire berjalan keluar juga ekspresi muram juga. Roger pun segera bertanya, “Ada apa dengan Tuan Javier? Bukankah kalian akan foto pernikahan?”Claire mengangkat kepalanya dengan kebingungan. “Foto pernikahan?”Akhirnya Roger baru menjelaskan, “Iya, Tuan Javier memang sudah amnesia, tapi sepertinya dia sangat keberatan lantaran kalian tidak memiliki foto pernikahan. Oh ya, dia juga ingin memilih cincin pernikahan untukmu. Tuan Javier memang tidak ingat dengan masalah dulu, tapi dia sangat peduli dengan hubungan kalian.”Claire merasa syok. Tangan yang diletakkan di kedua sisi tubuh dikepal erat.Meskipun Javier tidak mengingatnya lagi, dia masih saja peduli dengan hubungan mereka. Dia juga berusaha untuk menebus kesalahannya. Tak peduli itu foto pernikahan, cincin nikah, maupun pernikahan yang dijanjikan.Jadi, tadi Javier bisa marah karena dia
Reyhan menatap mobil yang melaju pergi. Seiring mobil semakin menjauh, senyuman di wajahnya pun mulai menghilang. Belakangan hari ini, Ratu Silvia hanya bersedia untuk bertemu dengan Morgan saja. Tadinya Reyhan berencana untuk menjalin hubungan baik dengan Morgan, kemudian mengajaknya untuk bersekutu. Hanya saja, pemikiran Morgan terlalu kolot dan lurus. Pantas saja Silvia akan memilihnya.Di sisi lain, setelah Jules membawa Jessie ke rumah, dia pun pergi ke istana untuk menemui ayahnya. Saat makan bersama, dia memberi tahu masalah Reyhan kepada ayahnya.Saking kagetnya, Hengky langsung mengangkat kepalanya. “Apa? Jadi, bagaimana dengan anak ….”“Kondisi anak baik-baik saja. Hanya saja, kalau aku tidak berbicara seperti ini, bisa jadi Keluarga Taylor akan menggunakan seribu satu alasan untuk meminta penjelasan dari Ibu. Ibu baru saja menerima tahkta, aku tidak boleh menambah bebannya.”Hengky mengerti apa yang menjadi bahan pertimbangan Jules. Dia pun menghela napas. “Keluarga Taylor
Tidak peduli Sissae memperebutkannya atau tidak, semua orang juga akan merasa Sissae yang paling cocok untuk menduduki posisi “Putri”. Sissae bisa turun tangan juga demi membuat wanita itu mundur saja. Jujur saja, Sissae tidak merasa Jessie pantas untuk menjadi saingannya. Sekarang Jules malah memperlakukannya seperti ini hanya demi wanita itu. Mana mungkin Sissae bisa bersabar?Risella tahu apa yang sedang dipikirkan putrinya. Dia segera membujuk, “Sissae, Jules tidak sesimpel yang kamu pikirkan. Coba kamu ingat kembali bagaimana nasib orang-orang yang pernah menyinggungnya dulu? Dengan sikap pria itu, dia tidak pantas untuk bersamamu.”Saat ini, Sissae tidak bisa mendengar ucapannya lagi. Dia tersenyum dingin. “Kalau masih ada pangeran yang lain, aku pasti akan memilih untuk melepaskannya. Sekarang kalau aku melepaskannya, bukannya aku akan menjadi bahan lelucon semua orang? Aku, seorang putri dari keluarga bangsawan malah nggak bisa dibandingkan dengan seorang putri pebisnis di Neg
Jules memang tidak merahasiakannya sama sekali. Dia memberi tahu semua yang dia ketahui kepada Jessie. Setelah Jessie mengetahui dalang di balik permasalahan ini adalah Sissae, dia pun tertegun sejenak dan tidak berbicara lagi.Jules menggenggam tangan Jessie. “Anggota Keluarga Taylor ingin menikahkan Sissae kepadaku. Hanya saja, aku sudah bisa membaca pemikiran mereka sejak awal. Aku juga sudah mengusirnya dari perusahaan. Mengenai masalah dia menghasut Wika untuk melakukan semua itu, aku akan perhitungan sama dia.”Jessie terdiam sesaat, lalu bertanya, “Kak Jules, apa Keluarga Taylor nggak gampang untuk dihadapi?”Jules berkata, “Kedudukan Keluarga Taylor di keluarga bangsawan sangat kokoh. Baik di dalam kabinet maupun di dunia bisnis, mereka memiliki koneksi mereka sendiri.”Bagi para kandidat yang bersaing, suara dari Keluarga Taylor sangat penting. Saat ini, Keluarga Tanaka dan Keluarga Taylor berada di posisi yang sama. Hanya saja, tidaklah mudah untuk mencabut kekuatan Keluarga
Kemudian, Jessie selalu menyerahkan semua masalah untuk diatasi Jules?Tiba-tiba Jerremy terdiam. Dia melihat Jessie dalam waktu lama, lalu memalingkan kepalanya. “Terserah kamu saja.”Dari nada bicara Jerremy, sepertinya dia tidak memaksa kehendaknya lagi. Itu berarti Jerremy telah mengalah.Jessie tersenyum. “Kak Jerry, terima kasih. Apa pun yang terjadi, kamu selalu saja maju untuk melindungiku. Hanya saja, aku sudah dewasa. Aku juga nggak ingin jadi Jessie yang dulu lagi.”Usai berbicara, Jessie memasuki kamarnya.Jerremy terdiam di tempat dalam waktu yang sangat lama. Mungkin adiknya benar-benar telah berubah. Dia telah berubah menjadi semakin mandiri lagi.Tidak dipungkiri, meskipun adiknya sangat dimanjakan di rumah, dia juga tidak tergolong sangat bodoh.Jules! Kamu memang beruntung!…Mobil Jules berhenti di depan gedung rumah sakit. Filbert yang duduk di bangku pengemudi menoleh. Ketika menyadari Jules tidak bergerak, dia pun bertanya, “Kak Jules, kamu tidak ke atas?”Jules m
Pengawal melepaskan Sissae. Dia jatuh duduk di atas lantai. Lantaran meminum sebotol obat itu, dia mulai merasa tidak nyaman dan perutnya samar-samar mulai terasa sakit.Sissae juga tidak peduli dengan penampilannya lagi, langsung muntah di samping. Hanya saja, tidak ada yang berhasil dia muntahkan.Reyhan melihat ke sisi Jules sembari menjerit dengan histeris, “Jules, sebenarnya apa yang kamu berikan kepadanya?”Jules melempar botol obat ke sisi kaki Reyhan. “Aku hanya memberinya obat yang dia berikan kepada istriku saja. Tapi, kamu tenang saja, obat untuk aborsi ini tidak akan merenggut nyawanya.”Usai berbicara, Jules bersama anggotanya meninggalkan tempat.Reyhan segera berlari ke sisi Sissae. “Sissae! Panggilan ambulans! Cepat!”Di rumah sakit, Jessie berjalan ke luar pintu kamar Miya. Dia mengetuk pintu. Miya spontan memalingkan kepalanya. Terlihat senyuman di wajahnya. “Bos?”Jessie berjalan ke dalam kamar pasien, lalu duduk di atas bangku. “Apa kamu sudah merasa enakan?”Miya m
“Mengizinkan putrimu untuk mencelakai keturunan kerajaan. Apa itu yang dinamakan setia?”Jules masih bersikap tegas.Reyhan melihatnya. “Kamu sudah kehilangan anak. Kami juga sangat bersedih atas kejadian itu. Tapi, kamu adalah Pangeran Negara Hyugana. Masalah pernikahanmu akan memiliki dampak yang cukup besar. Putri dari Keluarga Fernando memang kaya dan berkuasa, tapi kedudukannya tidak setara denganmu ….”Jules langsung membanting gelas teh di atas meja. Suara keras itu mengagetkan Sissae hingga Sissae menjerit.Reyhan juga merasa kaget.Pada saat ini, Jules berdiri. “Kamu selalu mengatakan semua yang kamu lakukan demi keluarga kerajaan. Tapi sebenarnya kamu ingin putrimu menggantikan posisi Putri saja, ‘kan? Karena kakekku sudah meninggal, Keluarga Taylor ingin mencoba mengendalikan internal kerajaan. Tentu saja semua orang akan berpihak ke sisimu. Kalau kamu ingin putrimu menduduki posisi tinggi, aku juga rela untuk melepaskan posisi pangeranku.”Sissae terbengong sejenak. Dia sun
Apa kata Sissae, Jules pasti akan mencarinya!Sepertinya rencana Wika akan berhasil!Wanita itu pasti sudah keguguran. Suasana di dalam ruang tamu terasa sangat aneh. Reyhan sedang duduk di sofa dengan raut muram. Sementara itu, Jules sedang duduk di seberangnya. Dia sedang mencicipi teh yang disuguhkan pelayan.“Ayah.” Sissae berjalan ke sisi Reyhan dengan tersenyum, lalu melihat ke sisi Jules. “Kenapa Yang Mulia nggak kabari aku dulu sebelum ke rumah?”Raut wajah Reyhan semakin muram saja. “Sissae, kamu kembali ke kamar dulu.”Ketika menyadari ada yang aneh dengan sang ayah, Sissae pun terbengong sejenak. Hanya saja, dia tidak memasukkannya ke hati. “Kenapa? Apa ada yang nggak boleh aku dengar?”Jules mengesampingkan gelas teh dengan santai. “Nona Sissae tidak usah menghindar. Aku datang memang untuk mencarinya.”Saat mendengar ucapan itu, Sissae semakin gembira saja. “Ayah, sudah dengar, ‘kan? Yang Mulia datang untuk mencariku.”Reyhan menatap Jules. “Sebenarnya apa yang kamu piki
Ekspresi Wika menjadi muram, seolah-olah semua harapan sudah lenyap. Dia terus menghindari incaran polisi dan keluarga bangsawan. Namun, ternyata Wika tidak berhasil untuk menghindar lagi.Begitu Wika diserahkan ke tangan polisi, dia pun akan melewati hidupnya di penjara. Namun, apa mungkin keluarga bangsawan itu akan membiarkan Wika hidup tenang di dalam penjara? Sepertinya dia akan merasa hidup bagai di neraka!“Bawa dia pergi.” Saat Jules hendak membalikkan tubuhnya, Wika yang diseret itu pun menjerit, “Aku akan beri tau kamu siapa dalangnya. Aku mohon untuk lepaskan aku. Aku nggak mau jatuh ke tangan mereka. Asalkan kamu janji sama aku, aku akan beri tahu kamu!”Langkah kaki Jules berhenti. Dia memalingkan kepalanya melihat ke sisi Wika. “Kamu kira atas dasar apa aku percaya dengan omonganmu.”“Siapa yang untung kalau Nyonya keguguran. Seharusnya kamu lebih jelas daripada aku. Putri dari Keluarga Taylor bersikeras ingin menjadi Putri. Dia mengira setelah anak di dalam kandungan Nyo
Saat Wika sedang berpikir bagaimana menjelaskan masalah ini kepada Sissae, dia menyadari mobil melaju ke tempat yang sangat terpencil. Pada saat ini, Wika baru menyadari ada yang aneh. Dia pun memberanikan diri untuk bertanya, “Ini bukan jalan ke rumahku?”Pengurus rumah pria yang sedang menyetir tidak berbicara.Wika semakin gugup lagi. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu langsung menarik kemeja si pria. “Kamu mau bawa aku ke mana? Berhenti!”Mobil bergoyang dengan kencang. Pengurus rumah pria segera menginjak pedal rem, lalu menepis tangan pengurus rumah.Wika jatuh duduk di baris belakang. Kali ini pengurus rumah baru segera menghentikan mobil di samping.Saat kunci pintu mobil terbuka, Wika segera melarikan diri untuk menuruni mobil. Dia bahkan tidak peduli dengan kopernya lagi.Ketika menyadari tidak ada yang mengejarnya, Wika mengira dirinya sudah berhasil melarikan diri. Siapa sangka di depan sana, ada beberapa mobil sedang menghalangi langkahnya.Lampu mobil menyilaukannya.B