“Sebenarnya dampaknya tidak besar.” Owl memalingkan tubuhnya. “Hanya saja, ada beberapa reaksi penolakan terjadi di tubuhnya. Virus Moza adalah virus yang cukup tangguh. Ketika serum antibodi itu disuntikkan ke dalam tubuh, sel yang menyebar akan mulai aktif dan mempercepat metabolisme tubuh. Tubuhnya tidak mampu menahannya, tapi dia tidak akan mati.”Claire terdiam mengatupkan bibirnya dengan erat. Jika Claire tahu bahwa serum antibodi ini memiliki reaksi penolakan yang begitu besar, bisa jadi Claire tidak akan mengambil risiko ini.Owl menghiburnya, "Kamu tidak perlu merasa bersalah. Sebenarnya aku juga berencana memberikan serum antibodi itu untuk diteliti Aaron. Meski kamu tidak beri tahu River untuk berwaspada, memang ada dua jenis serum antibodi di tangannya waktu itu.”Tidak peduli jenis serum antibodi mana yang digunakan, semuanya tidak akan membahayakan kondisi Javier. Hanya saja, kebetulan rencana Sofie dan Rega tidak tercapai saja.Setelah Owl pergi, Claire sendirian terdiam
Roger kepikiran sesuatu. “Oh ya, beberapa hari ini Sofie ingin menemuimu. Aku juga tidak tahu dari mana Sofie tahu Nona Claire menjebaknya dalam masalah serum antibodi. Dia memberi tahu masalah ini kepada Pak Berwin. Pak Berwin malah percaya dengannya dan menyalahkan Nona Claire.”Tangan Javier terhenti. Dia membalikkan tubuhnya dengan menunjukkan tatapan tajam.Sebuah mobil sedan putih melaju kencang dengan pemandangan pepohonan di dua sisi. Tempat indah dan terpencil ini tak lain adalah tempat tinggal Aaron.Izza menghentikan mobilnya di depan vila tiga tingkat. Pintu gerbang di luar sana tertutup dengan rapat.Claire berjalan menuruni mobil. Izza pun pergi menekan bel. Beberapa saat kemudian, ada orang yang pergi membukakan pintu. Lelaki itu mengintip dari celah pintu, lalu bertanya, “Kalian cari siapa?”“Apa Pak Aaron ada di rumah?”“Tidak.” Si lelaki hendak menutup pintu, tapi Izza malah menendangnya.Saat si lelaki hendak mengeluarkan pistol untuk melakukan pertahanan, dia malah
Mengenai mengapa mereka hanya mengikat Jaxon, mungkin karena latar belakang keluarganya. Jaxon adalah anak semata wajah di keluarganya, berbeda dengan Aaron.Setelah dokter berjalan keluar dari kamar pasien, Claire pun bertanya, “Gimana kondisi Tuan Jaxon?”Dokter tersenyum. “Untung saja dia segera dibawa ke rumah sakit. Aku sudah menjahit luka di betisnya. Dia hanya perlu istirahat selama beberapa hari ini.”Claire berjalan ke dalam kamar. Tampak Jaxon sedang berbaring di atas ranjang. Dia mengalihkan pandangannya dari sisi jendela ke sisi Claire. “Terima kasih.”“Tuan Jaxon nggak perlu sungkan.” Claire berdiri tegak di samping ranjang. “Sebelumnya kita pernah bertemu di Perusahaan Luxury. Aku pernah bertanya mengenai hubungan Nona Sofie dengan pamanmu. Apa kamu ingin membantu pamanmu untuk merahasiakan masalah itu?”Berhubung masalah itu rahasia, Jaxon pun mengalihkan topik pembicaraan.Jaxon tertegun sejenak. Dia pun tersenyum. “Pamanku tidak sedang bekerja sama dengan Rega. Dia han
Javier menunduk, lalu mendengus dingin. “Cerai? Kemudian?” Tetiba Javier menaikkan kepalanya, menunjukkan ekspresi dinginnya. “Kamu ingin aku menerima Sofie?”Berwin tertegun sejenak. Serum antibodi itu memang dicuri Sofie dari tangan Owl, tapi dia melakukannya juga demi menyelamatkan Javier. Seandainya mereka tidak menukar serum antibodi itu, nyawa Javier juga tidak akan dalam bahaya.Hanya saja, sekarang Berwin juga tidak sepenuhnya memercayai Sofie. Tentu saja dia tidak akan menjodohkan Sofie dengan Javier. “Kamu boleh bersama siapa pun, kecuali Claire.”Javier tersenyum. Ekspresinya semakin muram lagi. “Sudah tiga tahun. Kamu masih saja suka ikut campur dalam masalahku.”Berwin berkata dengan emosi, “Aku itu kakekmu. Aku melakukan semua ini demi kebaikanmu. Meskipun masalah tiga tahun lalu tidak ada hubungannya dengan Claire, jika bukan karena Claire, kamu juga tidak mungkin akan terinfeksi virus. Kamu juga tidak akan masuk ke dalam jebakannya!”Berwin tahu Claire memang tidak bers
Melihat lelaki di atas ranjang tidak bergerak, Sofie duduk di samping ranjang, lalu menyentuh tangan dingin si lelaki. “Javier, kamu nggak boleh mati. Aku nggak pernah kepikiran untuk mencelakaimu. Aku benar-benar ingin menyelamatkanmu.”Air mata berlinang di dalam mata Sofie. Dia memang baru berhubungan dengan Javier dalam waktu pendek, tetapi dia dapat merasakan bahwa Javier tidak membencinya. Semua ini adalah permulaan yang bagus.Dengan tidak mudahnya Sofie memiliki kesempatan ini, kenapa dia masih tidak bisa menyelamatkan Javier?“Javier, maafkan aku. Semua ini salahku. Bukan! Semua ini karena Claire. Dia ingin mencelakaiku, makanya dia mengganti isi dari serum antibodi itu. Aku benar-benar tidak tahu serum itu memiliki efek samping sebesar ini. Javier, aku nggak ingin kamu mati ….”Tangan Sofie mengelus wajah Javier.“Apa yang sedang kamu lakukan?” Terdengar suara dari depan pintu yang mengagetkan Sofie. Dia memalingkan kepalanya, lalu tampak Claire sedang berdiri di depan pintu.
Dia adalah Sofie!Dia berusaha mengingatkan dirinya bahwa dirinya adalah Sofie!Sofie memalingkan kepalanya untuk bertatapan dengan mata Claire. Dia pun tersenyum. “Maaf, aku nggak kenal sama orang yang kamu maksud. Aku nggak tahu kenapa kamu bisa punya prasangka buruk sama aku dan apa maksudmu untuk memojokkanku, tapi perasaanku terhadap Tuan Javier itu tulus ….”“Plak!”Sofie langsung ditampar dengan kuat. Dia terbengong di tempat, lalu berucap dengan galak, “Beraninya kamu menamparku?”“Apa kamu pantas untuk mengatakan kata ‘tulus’?” Claire mengusap pergelangan tangannya. Terlihat kobaran api di alam tatapannya. “Nggak terima?”Sofie mengangkat tangan hendak membalasnya. Namun, Izza langsung meraih pergelangan tangannya dan menekannya, memaksanya untuk berlutut.Sofie menjerit, “Claire, kamu berani sekali!”“Kamu nggak mau bersandiwara lagi?”Claire mencondongkan tubuhnya untuk melihat Sofie sembari tersenyum tipis. “Kenapa kalau ditampar sama aku? Apa kulitmu tertarik?”Sofie menga
Raut wajah Claire berubah muram. “Seingatku, aku pernah beri kamu kesempatan untuk mengaku?”Sofie terisak-isak.Claire berdiri, lalu berhenti di hadapan Sofie. Dia menunduk untuk menatap Sofie. “Rosy, aku pernah beri kamu kesempatan waktu itu karena aku tahu kamu nggak ingin dengar apa kata Marco lagi. Tapi kamu nggak menghargai kesempatan ini.”“Kenapa aku bisa menjebakmu? Semua itu karena kamu ikut serta dalam rencana Marco. Kamu yang melakukan penembakan dan menculikku. Kamu memasukkan Javier ke dalam perangkap Marco. Ini yang dinamakan suka?”Claire mengangkat dagu Sofie. “Kalau kamu benar-benar mencintai Javier, kamu nggak akan biarkan dia dalam bahaya. Kamu juga nggak mungkin nggak menyelamatkan ibunya Javier!”Kedua mata Sofie seketika menyipit. Hatinya terasa tersayat-sayat saat ini.Kemudian, Claire melanjutkan, “Apa kamu tahu, karena kamu nggak menolong ibunya Javier dan merahasiakan informasi, Javier jadi kehilangan ibunya. Dengan masalah ini, atas dasar apa Keluarga Fernan
Napas semua orang di dalam ruangan pasien pun terhenti ketika melihat gambaran ini.Rosy telungkup di lantai dengan merintih kesakitan. Dia mengangkat kepalanya dan menatap wajah si lelaki dengan syok. “Javier … kenapa kamu memperlakukanku seperti ini?”Javier bahkan memukulnya? Sebelumnya dia tidak pernah bersikap kasar terhadap Rosy. Namun saat ini, wajah si lelaki malah tampak sangat mengerikan.“Itu karena kamu tidak sopan. Pukulan ini sudah tergolong ringan.” Javier melirik Rosy dengan dingin. “Sebenarnya aku ingin membunuhmu.”Ingin membunuhnya?Hati Rosy terasa sangat sakit. Dia menangis bagai orang yang sudah kehilangan kewarasannya saja. “Memangnya kenapa kalau aku marahin dia wanita jalang? Apa kamu sakit hati? Javier, kalau bukan karena kakekku, apa mungkin Keluarga Fernando bisa hidup sampai hari ini!”Rosy membangkitkan tubuhnya dengan kedua mata merona. “Kamu malah ingin membunuhku? Ayo bunuh aku sekarang! Aku ingin semua orang tahu bagaimana Keluarga Fernando memperlakuk