Napas semua orang di dalam ruangan pasien pun terhenti ketika melihat gambaran ini.Rosy telungkup di lantai dengan merintih kesakitan. Dia mengangkat kepalanya dan menatap wajah si lelaki dengan syok. “Javier … kenapa kamu memperlakukanku seperti ini?”Javier bahkan memukulnya? Sebelumnya dia tidak pernah bersikap kasar terhadap Rosy. Namun saat ini, wajah si lelaki malah tampak sangat mengerikan.“Itu karena kamu tidak sopan. Pukulan ini sudah tergolong ringan.” Javier melirik Rosy dengan dingin. “Sebenarnya aku ingin membunuhmu.”Ingin membunuhnya?Hati Rosy terasa sangat sakit. Dia menangis bagai orang yang sudah kehilangan kewarasannya saja. “Memangnya kenapa kalau aku marahin dia wanita jalang? Apa kamu sakit hati? Javier, kalau bukan karena kakekku, apa mungkin Keluarga Fernando bisa hidup sampai hari ini!”Rosy membangkitkan tubuhnya dengan kedua mata merona. “Kamu malah ingin membunuhku? Ayo bunuh aku sekarang! Aku ingin semua orang tahu bagaimana Keluarga Fernando memperlakuk
Rosy terkaku di tempat. Tiba-tiba dia memegang kepalanya dan tertawa. “Ternyata kamu datang untuk balas dendam sama aku? Claire, apa kamu datang untuk membunuhku? Memangnya apa yang bisa kamu dapatkan setelah membunuhku?”Tiba-tiba Rosy membelalaki Claire dengan galak. “Setelah membunuhku, apa orang-orang yang sudah mati bisa hidup kembali? Hahaha, ayo bunuh aku! Ada mereka yang menemaniku di neraka. Aku juga nggak akan kesepian.”Claire mengepal tangannya dengan erat. Dia memalingkan kepalanya untuk menatap Rosy. “Apa kamu berhak untuk menemani mereka?”“Ternyata kamu nggak berani untuk membunuhku.”Rosy merentangkan kedua tangannya, lalu berlagak gembira. “Kamu hanya berani mengancamku saja. Meskipun kamu benci aku, kamu juga nggak berani untuk bunuh aku.”Claire tersenyum. “Untuk apa aku mengotori tanganku demi membencimu?”Claire berjalan mendekati Rosy. “Marco, si dalang dari permasalahan ini saja nggak bisa hidup. Kalau aku membunuhmu, bukankah aku sudah menguntungkanmu?”Rosy me
Javier pun tersenyum sembari menggenggam tangan Claire. “Sudah tidak batuk lagi.”Saat Claire hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba ada sesosok bayangan berdiri di depan pintu.Orang itu tak lain adalah River. Dia mengenakan jaket berwarna cokelat berjalan ke dalam ruangan. “Seharusnya aku tidak mengganggu waktu kalian, ‘kan?”Claire segera berdiri. “Paman River, bagaimana kondisi Pak Aaron sekarang?”River berdiri di sisi mereka, lalu berkata, “Aaron baik-baik saja. Dia sempat disiksa, tapi tidak membahayakan nyawanya.”Owl membawa orang untuk menagih Aaron dari Regal. Sikapnya sangatlah tegas. Rega takut Owl akan memperbesar masalah. Jadi, dia pun melepaskan Aaron.“Sekarang posisi Rega sudah tidak seperti dulu lagi.” Javier menarik selimutnya. “Dia telah kehilangan Laurent dan Marco, Max dan Greg juga tidak bisa membantunya.”River mengangguk. Max hanyalah seorang pebisnis, dia hanya bisa menjadi anak buah Rega saja. Dia tidak memiliki latar belakang keluarga konglomerat dan merupaka
Raut wajah Claire berubah pucat. Dia menunduk, lalu mengeluarkan sebuah cincin emas dari dalam saku. “Ini peninggalan kakekku untukku. Orang itu mengatakan Kakek masih belum meninggal!” Claire mencengkeram lengan Javier. “Javier, kamu lagi bohongi aku, ‘kan? Kakekku, dia masih hidup. Dia belum mati!”Claire hanya tersisa satu anggota keluarga saja. Berhubung Wilson bisa menciptakan jebakan ini untuk mengalihkan perhatian orang-orang, itu berarti dia pasti baik-baik saja.Javier kembali memeluknya. “Claire, aku tahu kamu sedih. Tapi tujuan kakekmu memberikan cincin ini kepadamu sudah sangat jelas.”Claire terbengong. Tangan yang dikepalkan seketika terasa panas.Iya, kenapa Kakek menyerahkan cincin peninggalan Keluarga Gufree kepadanya? Itu berarti dia ingin menyerahkan identitasnya kepada Claire!Claire tidak tahu kenapa dirinya bisa bersedih. Padahal tiga tahun lalu, dia jarang berhubungan dengan kakeknya. Apa semua ini karena hubungan darah?Wilson adalah kakek luar Claire. Selain ay
Si lelaki menyesap teh. “Nenek ingin bertemu denganmu.”Javier terdiam sejenak. “Apa dia lagi di Negara Shawana?”“Iya.” Si lelaki kembali menyesap teh. “Tapi dia tidak leluasa untuk mencarimu.”Claire yang berada di lantai atas kedengaran percakapan mereka. Dia pun merasa agak kaget. Nenek Javier berada di Negara Shawana?Sepertinya Claire bisa menebak identitas dari lelaki ini. Seharusnya dia adalah tuan muda dari Keluarga Tanaka, Benn Tanaka.“Kamu bisa bawa dia pergi bersamamu. Nenek pasti bersedia untuk bertemu dengan cucu menantunya.” Benn mengangkat cangkir tehnya sembari tersenyum.Mereka berdua tidak mengobrol lama. Kemudian, Benn pun meninggalkan vila.Claire duduk di sofa ruang baca sembari membaca buku. Saat Javier masuk, dia baru mengangkat kepalanya. “Sudah selesai ngobrolnya?”Javier mengiakan, lalu duduk bersandar di sisi Claire. “Kamu lagi baca apa?”“Asal baca.” Claire menutup buku, lalu meletakkannya. “Kenapa kamu tidak pernah mengungkit masalah nenekmu?”Pada akhirn
Lift tiba di restoran lantai 12. Seluruh restoran sudah direservasi. Tampak beberapa pengawal sedang menunggu di luar. Benn sedang menunggu di koridor. Dia menunduk melihat jam tangan. “Datangnya tepat waktu sekali.”Javier bertanya dengan datar, “Di mana Nenek?”“Di dalam,” balas Benn, lalu membalikkan tubuhnya membawa mereka ke dalam.Javier menggandeng tangan Claire. Saat berjalan ke meja makan, tampak seorang wanita beruban sedang duduk sendirian membelakangi mereka. Dia sedang merapikan bunga di dalam vas.Benn berjalan ke sisi Cecilia, lalu membungkukkan tubuhnya. “Nenek.”Javier membawa Claire berjalan ke ujung meja untuk berhadapan dengan Nenek Cecilia. Cecilia meletakkan vas bunga ke samping, lalu mengangkat kepalanya dengan perlahan. “Sudah bertahun-tahun tidak bertemu, apa kamu dan ayahmu baik-baik saja?”Claire menatap paras indah Cecilia. Wanita ini berumur sekitar 70 tahun dengan rambut berwarna putih. Meskipun wanita ini sudah tua, masih dapat terlihat wibawa dari dirin
Claire mengangkat gelas air dengan perlahan. Namun, ucapan Javier tadi hampir membuatnya tersedak.Seketika tampak senyuman di wajah serius Cecilia. “Baguslah jika Javier merasa puas. Kamu ….”Cecilia mengalihkan sasarannya ke sisi Benn. “Padahal ayahmu sudah menjodohkanmu dengan banyak wanita, tapi tidak ada satu pun yang kamu sukai. Masih bisa-bisanya kamu mengatai orang lain?”Benn pun berkata, “Namanya belum ketemu yang cocok, ‘kan? Lagi pula, Nenek juga tidak menikah, kenapa aku tidak boleh?”Ketika mengungkit masalah ini, suasana seketika menjadi hening.Claire menatap Cecilia yang berwajah muram itu.“Sampai kapan Nenek tinggal di sini?” Javier mengalihkan topik pembicaraan.Cecilia mengangkat kepalanya. “Aku hanya tinggal beberapa hari saja. Aku pun merasa tenang ketika melihat kamu baik-baik saja.”Setelah selesai makan, Javier dan Claire mengantar Cecilia ke depan pintu. Mereka berdiri di depan mobil. Cecilia memalingkan kepala untuk melihat mereka. “Setelah kalian pulang nan
Javier tidak menyangkal.Owl memegang pion di tangannya sembari menunggu Javier menjalankan pionnya. “Selama tiga tahun ini, hidupnya dengan baik. Ayahnya meninggal dalam kecelakaan. Anaknya juga tidak berhasil dipertahankan. Dia tidak sanggup menerima pukulan kuat ini.”Javie meletakkan pion. Sejak dia mengetahui masalah kandungan Claire, dia tahu dirinya telah berutang pada Claire. Jika waktu itu Javier tidak mendorong Claire, mungkin tidak akan terjadi masalah itu.Owl menatap Javier. “Kenapa? Apa dia tidak bersedia untuk memaafkanmu?”Tatapan Javier beralih dari papan catur. Dia melirik ke sisi lain dan tidak menjawab.Owl sedang mengamati papan caturnya. “Kalau dia tidak bersedia untuk memaafkanmu, dia tidak akan menghabiskan banyak darah untuk menyelamatkanmu. Aku rasa dia masih tidak bisa melepaskanmu.”Javier bertukar pandang dengan Owl.Claire memang tidak melepaskannya, tapi Javier juga tidak pernah berniat untuk benar-benar melepaskannya.Owl memegang pion. “Waktu itu kamu m