Share

Bab 569

Penulis: Daun Jahe
Rosy terkaku di tempat. Tiba-tiba dia memegang kepalanya dan tertawa. “Ternyata kamu datang untuk balas dendam sama aku? Claire, apa kamu datang untuk membunuhku? Memangnya apa yang bisa kamu dapatkan setelah membunuhku?”

Tiba-tiba Rosy membelalaki Claire dengan galak. “Setelah membunuhku, apa orang-orang yang sudah mati bisa hidup kembali? Hahaha, ayo bunuh aku! Ada mereka yang menemaniku di neraka. Aku juga nggak akan kesepian.”

Claire mengepal tangannya dengan erat. Dia memalingkan kepalanya untuk menatap Rosy. “Apa kamu berhak untuk menemani mereka?”

“Ternyata kamu nggak berani untuk membunuhku.”

Rosy merentangkan kedua tangannya, lalu berlagak gembira. “Kamu hanya berani mengancamku saja. Meskipun kamu benci aku, kamu juga nggak berani untuk bunuh aku.”

Claire tersenyum. “Untuk apa aku mengotori tanganku demi membencimu?”

Claire berjalan mendekati Rosy. “Marco, si dalang dari permasalahan ini saja nggak bisa hidup. Kalau aku membunuhmu, bukankah aku sudah menguntungkanmu?”

Rosy me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
mantap cara claire buat bikin si rosy mati secara perlahan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 570

    Javier pun tersenyum sembari menggenggam tangan Claire. “Sudah tidak batuk lagi.”Saat Claire hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba ada sesosok bayangan berdiri di depan pintu.Orang itu tak lain adalah River. Dia mengenakan jaket berwarna cokelat berjalan ke dalam ruangan. “Seharusnya aku tidak mengganggu waktu kalian, ‘kan?”Claire segera berdiri. “Paman River, bagaimana kondisi Pak Aaron sekarang?”River berdiri di sisi mereka, lalu berkata, “Aaron baik-baik saja. Dia sempat disiksa, tapi tidak membahayakan nyawanya.”Owl membawa orang untuk menagih Aaron dari Regal. Sikapnya sangatlah tegas. Rega takut Owl akan memperbesar masalah. Jadi, dia pun melepaskan Aaron.“Sekarang posisi Rega sudah tidak seperti dulu lagi.” Javier menarik selimutnya. “Dia telah kehilangan Laurent dan Marco, Max dan Greg juga tidak bisa membantunya.”River mengangguk. Max hanyalah seorang pebisnis, dia hanya bisa menjadi anak buah Rega saja. Dia tidak memiliki latar belakang keluarga konglomerat dan merupaka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 571

    Raut wajah Claire berubah pucat. Dia menunduk, lalu mengeluarkan sebuah cincin emas dari dalam saku. “Ini peninggalan kakekku untukku. Orang itu mengatakan Kakek masih belum meninggal!” Claire mencengkeram lengan Javier. “Javier, kamu lagi bohongi aku, ‘kan? Kakekku, dia masih hidup. Dia belum mati!”Claire hanya tersisa satu anggota keluarga saja. Berhubung Wilson bisa menciptakan jebakan ini untuk mengalihkan perhatian orang-orang, itu berarti dia pasti baik-baik saja.Javier kembali memeluknya. “Claire, aku tahu kamu sedih. Tapi tujuan kakekmu memberikan cincin ini kepadamu sudah sangat jelas.”Claire terbengong. Tangan yang dikepalkan seketika terasa panas.Iya, kenapa Kakek menyerahkan cincin peninggalan Keluarga Gufree kepadanya? Itu berarti dia ingin menyerahkan identitasnya kepada Claire!Claire tidak tahu kenapa dirinya bisa bersedih. Padahal tiga tahun lalu, dia jarang berhubungan dengan kakeknya. Apa semua ini karena hubungan darah?Wilson adalah kakek luar Claire. Selain ay

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 572

    Si lelaki menyesap teh. “Nenek ingin bertemu denganmu.”Javier terdiam sejenak. “Apa dia lagi di Negara Shawana?”“Iya.” Si lelaki kembali menyesap teh. “Tapi dia tidak leluasa untuk mencarimu.”Claire yang berada di lantai atas kedengaran percakapan mereka. Dia pun merasa agak kaget. Nenek Javier berada di Negara Shawana?Sepertinya Claire bisa menebak identitas dari lelaki ini. Seharusnya dia adalah tuan muda dari Keluarga Tanaka, Benn Tanaka.“Kamu bisa bawa dia pergi bersamamu. Nenek pasti bersedia untuk bertemu dengan cucu menantunya.” Benn mengangkat cangkir tehnya sembari tersenyum.Mereka berdua tidak mengobrol lama. Kemudian, Benn pun meninggalkan vila.Claire duduk di sofa ruang baca sembari membaca buku. Saat Javier masuk, dia baru mengangkat kepalanya. “Sudah selesai ngobrolnya?”Javier mengiakan, lalu duduk bersandar di sisi Claire. “Kamu lagi baca apa?”“Asal baca.” Claire menutup buku, lalu meletakkannya. “Kenapa kamu tidak pernah mengungkit masalah nenekmu?”Pada akhirn

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 573

    Lift tiba di restoran lantai 12. Seluruh restoran sudah direservasi. Tampak beberapa pengawal sedang menunggu di luar. Benn sedang menunggu di koridor. Dia menunduk melihat jam tangan. “Datangnya tepat waktu sekali.”Javier bertanya dengan datar, “Di mana Nenek?”“Di dalam,” balas Benn, lalu membalikkan tubuhnya membawa mereka ke dalam.Javier menggandeng tangan Claire. Saat berjalan ke meja makan, tampak seorang wanita beruban sedang duduk sendirian membelakangi mereka. Dia sedang merapikan bunga di dalam vas.Benn berjalan ke sisi Cecilia, lalu membungkukkan tubuhnya. “Nenek.”Javier membawa Claire berjalan ke ujung meja untuk berhadapan dengan Nenek Cecilia. Cecilia meletakkan vas bunga ke samping, lalu mengangkat kepalanya dengan perlahan. “Sudah bertahun-tahun tidak bertemu, apa kamu dan ayahmu baik-baik saja?”Claire menatap paras indah Cecilia. Wanita ini berumur sekitar 70 tahun dengan rambut berwarna putih. Meskipun wanita ini sudah tua, masih dapat terlihat wibawa dari dirin

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 574

    Claire mengangkat gelas air dengan perlahan. Namun, ucapan Javier tadi hampir membuatnya tersedak.Seketika tampak senyuman di wajah serius Cecilia. “Baguslah jika Javier merasa puas. Kamu ….”Cecilia mengalihkan sasarannya ke sisi Benn. “Padahal ayahmu sudah menjodohkanmu dengan banyak wanita, tapi tidak ada satu pun yang kamu sukai. Masih bisa-bisanya kamu mengatai orang lain?”Benn pun berkata, “Namanya belum ketemu yang cocok, ‘kan? Lagi pula, Nenek juga tidak menikah, kenapa aku tidak boleh?”Ketika mengungkit masalah ini, suasana seketika menjadi hening.Claire menatap Cecilia yang berwajah muram itu.“Sampai kapan Nenek tinggal di sini?” Javier mengalihkan topik pembicaraan.Cecilia mengangkat kepalanya. “Aku hanya tinggal beberapa hari saja. Aku pun merasa tenang ketika melihat kamu baik-baik saja.”Setelah selesai makan, Javier dan Claire mengantar Cecilia ke depan pintu. Mereka berdiri di depan mobil. Cecilia memalingkan kepala untuk melihat mereka. “Setelah kalian pulang nan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 575

    Javier tidak menyangkal.Owl memegang pion di tangannya sembari menunggu Javier menjalankan pionnya. “Selama tiga tahun ini, hidupnya dengan baik. Ayahnya meninggal dalam kecelakaan. Anaknya juga tidak berhasil dipertahankan. Dia tidak sanggup menerima pukulan kuat ini.”Javie meletakkan pion. Sejak dia mengetahui masalah kandungan Claire, dia tahu dirinya telah berutang pada Claire. Jika waktu itu Javier tidak mendorong Claire, mungkin tidak akan terjadi masalah itu.Owl menatap Javier. “Kenapa? Apa dia tidak bersedia untuk memaafkanmu?”Tatapan Javier beralih dari papan catur. Dia melirik ke sisi lain dan tidak menjawab.Owl sedang mengamati papan caturnya. “Kalau dia tidak bersedia untuk memaafkanmu, dia tidak akan menghabiskan banyak darah untuk menyelamatkanmu. Aku rasa dia masih tidak bisa melepaskanmu.”Javier bertukar pandang dengan Owl.Claire memang tidak melepaskannya, tapi Javier juga tidak pernah berniat untuk benar-benar melepaskannya.Owl memegang pion. “Waktu itu kamu m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 576

    Bulir keringat bercucuran di kening Javier. Napas panas mengembus di bagian leher Claire. Javier kembali bertanya, “Claire, apa kamu tidak ingin aku tinggal di sini?”Claire bertatapan dengan si lelaki penggoda ini.Javier menggendong Claire ke dalam kamar mandi. Claire yang sekarang terasa sangat menawan di matanya.Setelah menurunkan Claire, Claire mendorong pundak Javier, lalu berkata dengan suara serak, “Kamu keluar, biar aku sendiri saja.”Javier menyipitkan matanya. “Apa kamu masih punya tenaga?”Claire mengendus dan tidak menjawab.Javier mengecup kening Claire, lalu berkata dengan lembut, “Aku tunggu kamu di luar.”Saat ini, Claire sudah selesai mandi. Javier membelakanginya menatap ke luar jendela. Sepertinya dia sedang mengangkat panggilan.Javier hanya mengenakan sepotong kemeja saja. Air keringat membuat punggung Javier menempel dengan kemejanya.“Oke, aku mengerti.” Javier mengakhiri panggilan, lalu meletakkan ponselnya.“Apa kamu ada urusan?” Claire mengeringkan rambutnya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 577

    Jika mereka bersikap gegabah, bisa jadi kapal akan hancur dan nyawa pun akan lenyap.Berwin dan Jody diikat di atas dek. Hal yang paling mengagetkan Berwin adalah ternyata Sofie adalah Rosy.“Rosy, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan? Kamu jangan melibatkan anak. Kalau kamu marah, kamu bisa lampiaskan ke diriku.”Berwin berusaha untuk membujuk Rosy. Namun, ucapan siapa pun tidak lagi masuk di telinganya. Dia menjerit dengan wajah galak, “Tutup mulutmu!” Rosy sangatlah gila. “Kamu kira aku bisa percaya dengan omongan Keluarga Fernando lagi?”Menyadari Rosy sedang emosi tinggi, raut wajah Berwin menjadi muram. “Rosy, sepertinya Keluarga Fernando tidak pernah melakukan hal yang bersalah kepadamu.”Memang benar! Keluarga Fernando telah menampungnya dan membesarkannya. Waktu itu, Berwin begitu memercayai Rosy. Bagaimana dengan Rosy? Dia malah menjadi seperti sekarang hanya karena keserakahannya.“Kalian nggak pernah melakukan kesalahan kepadaku?” jerit Rosy. “Aku sudah membantu Keluarga

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status