Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon, Sofie pun membalas, “Aaron nggak berencana untuk membantu Tuan Rega, hanya aku saja yang bisa membantunya. Asalkan aku berhasil mendapatkan serum antibodi di tangan Owl dan berhasil menyelamatkan Javier, dia pun akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Semuanya tergantung kalian bersedia untuk melakukan transaksi ini atau nggak.”Setelah panggilan diakhiri, Sofie pun langsung meninggalkan koridor. Saat ini, Izza berjalan keluar tangga, lalu menatap bayangan punggung yang semakin menjauh dengan dingin.Claire sedang duduk di dalam mobil. Dia menurunkan setengah jendela mobil sembari memandang ke luar jendela.Hingga Izza keluar dari rumah sakit dan memasuki mobil, Claire pun bertanya, “Apa Sofie masih belum pergi?”“Belum,” jawab Izza.Claire menunduk. Meskipun Javier berlagak memiliki perasaan terhadap Sofie agar Sofie mengira dirinya memiliki kesempatan, sepertinya Sofie sudah tinggal terlalu lama?Jangan-jangan Sofie ingin menempe
“Apa? Serum dirampas?” Aaron mencengkeram pundak si pengawal. Raut wajahnya berubah drastis. “Siapa yang merampasnya?”Pengawal menunduk. “Anggota Pangeran Rega.”Aaron langsung melepaskan si pengawal, lalu mundur ke depan meja. Dia menggertakkan giginya dengan geram. Kemudian, dia mendengar si pengawal melanjutkan ucapannya. Mobil mereka dicegat sewaktu perjalanan pulang. Mereka beranggotakan banyak orang dan mengambil senjata. Target mereka adalah kotak itu.Aaron membuang sisa rokok di asbak ke tong sampah. Setelah kosong, dia pun membantingnya ke lantai. “Sialan!”Dengan susah payah Aaron berhasil mendapatkan hasil penelitian Owl. Sekarang serum itu malah dirampas oleh anggota Rega!Aaron tahu waktu itu Owl telah meneliti dua serum antibodi. Kedua serum itu berhasil mengontrol penyebaran virus di dalam tubuh pasien. Tentu saja, serum itu hanya bisa mengobati pasien kondisi tahap menengah saja.Kedua serum antibodi tersebut mengandung faktor genetik yang dapat mengisolasi sel yang t
Javier mengangkat kepalanya. “Itu adalah serum antibodi hasil penelitian Owl. Meskipun tidak berkhasiat, setidaknya tidak akan membahayakan nyawaku.”Roger pun tertegun. Dia seolah-olah bisa menebak siapa Owl yang dimaksud Javier.“Apa kamu sudah mempersiapkan konferensi pers pada dua hari kemudian?” tanya Javier.Roger spontan tersadar dari bengongnya. “Semuanya sudah dipersiapkan.”Javier tersenyum sembari meletakkan koran di atas meja. Dia memandang keluar jendela dengan tatapan sinis. “Seharusnya konferensi pers itu akan sangat seru.”Dua hari kemudian.Konferensi pers ini sangatlah dinantikan oleh para awak media. Bagaimanapun, jika penyakit Javier benar-benar bisa diobati dengan serum antibodi, itu berarti akan ada keajaiban baru di dunia pengobatan.Sebelumnya saat virus Moza menyerang Negara Shawana, virus itu telah memakan banyak korban jiwa. Setelah masalah vaksin palsu Keluarga Larsano terbongkar, semua orang pun kembali merasa emosi.Wabah penyakit buatan manusia itu hampir
Sofie telah merebut serum antibodi itu. Dialah yang telah menyelamatkan Javier. Sekarang Berwin semakin menyukainya. Asalkan Javier dan Berwin berpihak di sisinya, Sofie pun tidak akan merasa takut meski Aaron datang!Javier yang duduk di atas kursi roda berdiri dengan perlahan. Semua orang spontan merasa kaget. Sebelumnya mereka semua mendengar kabar kondisi Javier sudah sangat parah. Dia hanya bisa beraktivitas dengan menggunakan kursi roda. Sekarang, dia malah bisa berdiri sendiri. Jangan-jangan semua ini adalah khasiat dari serum antibodi?Apa serum antibodi itu bisa menyembuhkan orang yang sudah hampir meninggal?Owl berhenti di hadapannya. Javier pun tersenyum sembari mengulurkan tangannya. “Pak Owl, salam kenal.”Owl? Kali ini, semua reporter merasa kaget.“Henry itu Owl?”“Astaga! Berita ini pasti akan geger!”Sofie pun tertegun. Pandangannya tertuju pada sisi Javier. Kenapa Javier bisa tahu Henry adalah Owl?Owl membalas jabat tangan Javier. “Sudah lama aku mendengar nama Tua
Aaron mendengus. “Owl memang memberiku serum antibodi itu untuk diteliti. Tapi obat itu sama sekali tidak bisa mengobati virus di tubuhnya. Javier terinfeksi varian baru dari virus Moza. Virus itu tidak memiliki masa inkubasi. Sementara, serum yang diberikan Owl adalah serum yang diteliti pada sepuluh tahun lalu. Serum itu hanya efektif terhadap orang yang tertular virus Moza biasa. Kamu tidak mengerti, tapi kamu malah berani menggunakannya?”Sofie tertegun di tempat. Semua orang di dalam aula juga hening dalam sesaat.Kali ini, Aaron melihat ke sisi reporter. “Kenapa kami meneliti serum antibodi itu? Waktu itu, Keluarga Larsano hendak mengembangkan vaksin berusaha menghambat penyebaran penyakit kanker. Mereka juga ingin menggunakan sel virus ini untuk menghilangkan penyakit di tubuh manusia.”“Sayangnya, Keluarga Larsano gagal dalam melakukannya dan menyebabkan wabah penyakit pada waktu itu. Penelitian kami sebenarnya sama dengan penelitian Keluarga Larsano pada waktu itu. Satu-satuny
Apa yang terjadi?Pengawal membiarkan mereka masuk.Owl mengenakan APD berjalan keluar ruangan ICU. “Di mana barangnya?”River menyerahkan koper perak ke tangan Owl. Berwin pun berdiri dengan perlahan seraya menatap mereka. “Apa … kalian bisa menyelamatkan Javier?”Owl mengambil koper. “Tergantung Pak Berwin bersedia memercayaiku atau tidak.”Berwin tidak berbicara. Dia merasa ragu lantaran serum vaksin yang diberikan Sofie sebelumnya telah mencelakai cucunya. Namun dalam kondisi seperti ini, Berwin pun tidak memiliki pilihan lain selain memercayainya.Owl menentang koper perak ke dalam ruangan ICU.Sofie yang dicegat pengawal menjerit ke sisi Claire dan River. “Semua ini perangkap, ‘kan?”Pasti mereka!Jelas-jelas serum antibodi sudah dirampasnya. Kenapa bisa ada serum antibodi lagi? Pasti semua ini adalah perangkap mereka!Claire membalikkan tubuhnya melihat ke sisi Sofie. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Perangkap apa?”Sofie menggertakkan giginya. “Owl hanya meneliti satu serum
“Sebenarnya dampaknya tidak besar.” Owl memalingkan tubuhnya. “Hanya saja, ada beberapa reaksi penolakan terjadi di tubuhnya. Virus Moza adalah virus yang cukup tangguh. Ketika serum antibodi itu disuntikkan ke dalam tubuh, sel yang menyebar akan mulai aktif dan mempercepat metabolisme tubuh. Tubuhnya tidak mampu menahannya, tapi dia tidak akan mati.”Claire terdiam mengatupkan bibirnya dengan erat. Jika Claire tahu bahwa serum antibodi ini memiliki reaksi penolakan yang begitu besar, bisa jadi Claire tidak akan mengambil risiko ini.Owl menghiburnya, "Kamu tidak perlu merasa bersalah. Sebenarnya aku juga berencana memberikan serum antibodi itu untuk diteliti Aaron. Meski kamu tidak beri tahu River untuk berwaspada, memang ada dua jenis serum antibodi di tangannya waktu itu.”Tidak peduli jenis serum antibodi mana yang digunakan, semuanya tidak akan membahayakan kondisi Javier. Hanya saja, kebetulan rencana Sofie dan Rega tidak tercapai saja.Setelah Owl pergi, Claire sendirian terdiam
Roger kepikiran sesuatu. “Oh ya, beberapa hari ini Sofie ingin menemuimu. Aku juga tidak tahu dari mana Sofie tahu Nona Claire menjebaknya dalam masalah serum antibodi. Dia memberi tahu masalah ini kepada Pak Berwin. Pak Berwin malah percaya dengannya dan menyalahkan Nona Claire.”Tangan Javier terhenti. Dia membalikkan tubuhnya dengan menunjukkan tatapan tajam.Sebuah mobil sedan putih melaju kencang dengan pemandangan pepohonan di dua sisi. Tempat indah dan terpencil ini tak lain adalah tempat tinggal Aaron.Izza menghentikan mobilnya di depan vila tiga tingkat. Pintu gerbang di luar sana tertutup dengan rapat.Claire berjalan menuruni mobil. Izza pun pergi menekan bel. Beberapa saat kemudian, ada orang yang pergi membukakan pintu. Lelaki itu mengintip dari celah pintu, lalu bertanya, “Kalian cari siapa?”“Apa Pak Aaron ada di rumah?”“Tidak.” Si lelaki hendak menutup pintu, tapi Izza malah menendangnya.Saat si lelaki hendak mengeluarkan pistol untuk melakukan pertahanan, dia malah
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di