“Apa kamu ingin mendapatkan serum antibodi dari diriku?” Owl membongkar alasan Aaron. Saat ini raut wajah Aaron menjadi muram.Owl berdiri, lalu berjalan ke depan meja. Kedua tangannya menopang di atas meja. “Aku bisa memberikan serum antibodi kepadamu. Tapi kamu mesti berjanji satu hal padaku.”Sofie yang hendak mengetuk pintu kedengaran sesuatu. Dia pun terlihat sangat syok. Dia sungguh tidak menyangka ternyata Owl adalah Henry dari Organisasi Dawn. Tak disangka, dia memiliki serum antibodi yang bisa mengobati penyakit Javier?Raut wajah Sofie menjadi muram. Dia kepikiran sesuatu, lalu tampak senyuman sinis di wajahnya.Seandainya Sofie berhasil mendapatkan serum antibodi itu dan menggunakannya untuk menyelamatkan Javier, dia pun bisa bersama dengan Javier secara terang-terangan!Claire pergi ke apartemen yang mengalami kebakaran pada tiga tahun silam. Terdapat banyak warga Makronesia yang tinggal di apartemen ini. Gedung apartemen telah direnovasi. Berhubung pernah ada yang meningga
Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon, Sofie pun membalas, “Aaron nggak berencana untuk membantu Tuan Rega, hanya aku saja yang bisa membantunya. Asalkan aku berhasil mendapatkan serum antibodi di tangan Owl dan berhasil menyelamatkan Javier, dia pun akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Semuanya tergantung kalian bersedia untuk melakukan transaksi ini atau nggak.”Setelah panggilan diakhiri, Sofie pun langsung meninggalkan koridor. Saat ini, Izza berjalan keluar tangga, lalu menatap bayangan punggung yang semakin menjauh dengan dingin.Claire sedang duduk di dalam mobil. Dia menurunkan setengah jendela mobil sembari memandang ke luar jendela.Hingga Izza keluar dari rumah sakit dan memasuki mobil, Claire pun bertanya, “Apa Sofie masih belum pergi?”“Belum,” jawab Izza.Claire menunduk. Meskipun Javier berlagak memiliki perasaan terhadap Sofie agar Sofie mengira dirinya memiliki kesempatan, sepertinya Sofie sudah tinggal terlalu lama?Jangan-jangan Sofie ingin menempe
“Apa? Serum dirampas?” Aaron mencengkeram pundak si pengawal. Raut wajahnya berubah drastis. “Siapa yang merampasnya?”Pengawal menunduk. “Anggota Pangeran Rega.”Aaron langsung melepaskan si pengawal, lalu mundur ke depan meja. Dia menggertakkan giginya dengan geram. Kemudian, dia mendengar si pengawal melanjutkan ucapannya. Mobil mereka dicegat sewaktu perjalanan pulang. Mereka beranggotakan banyak orang dan mengambil senjata. Target mereka adalah kotak itu.Aaron membuang sisa rokok di asbak ke tong sampah. Setelah kosong, dia pun membantingnya ke lantai. “Sialan!”Dengan susah payah Aaron berhasil mendapatkan hasil penelitian Owl. Sekarang serum itu malah dirampas oleh anggota Rega!Aaron tahu waktu itu Owl telah meneliti dua serum antibodi. Kedua serum itu berhasil mengontrol penyebaran virus di dalam tubuh pasien. Tentu saja, serum itu hanya bisa mengobati pasien kondisi tahap menengah saja.Kedua serum antibodi tersebut mengandung faktor genetik yang dapat mengisolasi sel yang t
Javier mengangkat kepalanya. “Itu adalah serum antibodi hasil penelitian Owl. Meskipun tidak berkhasiat, setidaknya tidak akan membahayakan nyawaku.”Roger pun tertegun. Dia seolah-olah bisa menebak siapa Owl yang dimaksud Javier.“Apa kamu sudah mempersiapkan konferensi pers pada dua hari kemudian?” tanya Javier.Roger spontan tersadar dari bengongnya. “Semuanya sudah dipersiapkan.”Javier tersenyum sembari meletakkan koran di atas meja. Dia memandang keluar jendela dengan tatapan sinis. “Seharusnya konferensi pers itu akan sangat seru.”Dua hari kemudian.Konferensi pers ini sangatlah dinantikan oleh para awak media. Bagaimanapun, jika penyakit Javier benar-benar bisa diobati dengan serum antibodi, itu berarti akan ada keajaiban baru di dunia pengobatan.Sebelumnya saat virus Moza menyerang Negara Shawana, virus itu telah memakan banyak korban jiwa. Setelah masalah vaksin palsu Keluarga Larsano terbongkar, semua orang pun kembali merasa emosi.Wabah penyakit buatan manusia itu hampir
Sofie telah merebut serum antibodi itu. Dialah yang telah menyelamatkan Javier. Sekarang Berwin semakin menyukainya. Asalkan Javier dan Berwin berpihak di sisinya, Sofie pun tidak akan merasa takut meski Aaron datang!Javier yang duduk di atas kursi roda berdiri dengan perlahan. Semua orang spontan merasa kaget. Sebelumnya mereka semua mendengar kabar kondisi Javier sudah sangat parah. Dia hanya bisa beraktivitas dengan menggunakan kursi roda. Sekarang, dia malah bisa berdiri sendiri. Jangan-jangan semua ini adalah khasiat dari serum antibodi?Apa serum antibodi itu bisa menyembuhkan orang yang sudah hampir meninggal?Owl berhenti di hadapannya. Javier pun tersenyum sembari mengulurkan tangannya. “Pak Owl, salam kenal.”Owl? Kali ini, semua reporter merasa kaget.“Henry itu Owl?”“Astaga! Berita ini pasti akan geger!”Sofie pun tertegun. Pandangannya tertuju pada sisi Javier. Kenapa Javier bisa tahu Henry adalah Owl?Owl membalas jabat tangan Javier. “Sudah lama aku mendengar nama Tua
Aaron mendengus. “Owl memang memberiku serum antibodi itu untuk diteliti. Tapi obat itu sama sekali tidak bisa mengobati virus di tubuhnya. Javier terinfeksi varian baru dari virus Moza. Virus itu tidak memiliki masa inkubasi. Sementara, serum yang diberikan Owl adalah serum yang diteliti pada sepuluh tahun lalu. Serum itu hanya efektif terhadap orang yang tertular virus Moza biasa. Kamu tidak mengerti, tapi kamu malah berani menggunakannya?”Sofie tertegun di tempat. Semua orang di dalam aula juga hening dalam sesaat.Kali ini, Aaron melihat ke sisi reporter. “Kenapa kami meneliti serum antibodi itu? Waktu itu, Keluarga Larsano hendak mengembangkan vaksin berusaha menghambat penyebaran penyakit kanker. Mereka juga ingin menggunakan sel virus ini untuk menghilangkan penyakit di tubuh manusia.”“Sayangnya, Keluarga Larsano gagal dalam melakukannya dan menyebabkan wabah penyakit pada waktu itu. Penelitian kami sebenarnya sama dengan penelitian Keluarga Larsano pada waktu itu. Satu-satuny
Apa yang terjadi?Pengawal membiarkan mereka masuk.Owl mengenakan APD berjalan keluar ruangan ICU. “Di mana barangnya?”River menyerahkan koper perak ke tangan Owl. Berwin pun berdiri dengan perlahan seraya menatap mereka. “Apa … kalian bisa menyelamatkan Javier?”Owl mengambil koper. “Tergantung Pak Berwin bersedia memercayaiku atau tidak.”Berwin tidak berbicara. Dia merasa ragu lantaran serum vaksin yang diberikan Sofie sebelumnya telah mencelakai cucunya. Namun dalam kondisi seperti ini, Berwin pun tidak memiliki pilihan lain selain memercayainya.Owl menentang koper perak ke dalam ruangan ICU.Sofie yang dicegat pengawal menjerit ke sisi Claire dan River. “Semua ini perangkap, ‘kan?”Pasti mereka!Jelas-jelas serum antibodi sudah dirampasnya. Kenapa bisa ada serum antibodi lagi? Pasti semua ini adalah perangkap mereka!Claire membalikkan tubuhnya melihat ke sisi Sofie. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Perangkap apa?”Sofie menggertakkan giginya. “Owl hanya meneliti satu serum
“Sebenarnya dampaknya tidak besar.” Owl memalingkan tubuhnya. “Hanya saja, ada beberapa reaksi penolakan terjadi di tubuhnya. Virus Moza adalah virus yang cukup tangguh. Ketika serum antibodi itu disuntikkan ke dalam tubuh, sel yang menyebar akan mulai aktif dan mempercepat metabolisme tubuh. Tubuhnya tidak mampu menahannya, tapi dia tidak akan mati.”Claire terdiam mengatupkan bibirnya dengan erat. Jika Claire tahu bahwa serum antibodi ini memiliki reaksi penolakan yang begitu besar, bisa jadi Claire tidak akan mengambil risiko ini.Owl menghiburnya, "Kamu tidak perlu merasa bersalah. Sebenarnya aku juga berencana memberikan serum antibodi itu untuk diteliti Aaron. Meski kamu tidak beri tahu River untuk berwaspada, memang ada dua jenis serum antibodi di tangannya waktu itu.”Tidak peduli jenis serum antibodi mana yang digunakan, semuanya tidak akan membahayakan kondisi Javier. Hanya saja, kebetulan rencana Sofie dan Rega tidak tercapai saja.Setelah Owl pergi, Claire sendirian terdiam
Waktu itu, Jeska melakukan operasi plastik dengan mereferensi wajah Jessie. Meskipun wajah mereka tidak 100% mirip, setidaknya ada kesamaan di wajah mereka.Pria paruh baya mengenakan jasnya. “Aku tidak keberatan kalau kamu masuk ke dunia hiburan, tapi lebih baik kamu jaga mulutmu.”Jeska tersenyum. “Aku akan jaga mulutku.”Beberapa hari kemudian, Jeska berhasil tanda tangan kontrak kerja sama dengan Agensi Solar melalui jalur belakang. Saat manajer Agensi Solar ditunjuk untuk mengurus Jeska, dia pun terbengong. Sebab, wajah wanita ini sungguh mirip dengan Jessie.Tidak lama kemudian, berita yang tersebar luas di dalam perusahaan, juga sudah terdengar sampai ke telinga Samuel. Setelah asisten Samuel menjelaskan kepadanya, dia pun mendengus dingin. “Apa gunanya punya wajah mirip? Apa semua orang di muka bumi ini bisa menggantikan Jessy? Mimpi!”Asisten tahu temperamen Samuel. Perusahaan tiba-tiba menandatangani artis pendatang baru yang memiliki wajah mirip dengan Jessie. Dia malah disu
Ucapan Hiro sudah sangat jelas.Tatapan Jeska menjadi dingin. “Kamu lagi minta putus?”Hiro menatap Jeska dengan tenang. “Iya, aku merasa hubungan kita tidak usah dilanjutkan lagi. Aku juga sudah capek.”Setiap kali melihat wajah yang mirip dengan Jessie, perasaan Hiro terasa tidak nyaman. Dia menganggap Jeska sebagai Jessie. Perbuatannya sama saja dengan membohongi dirinya sendiri.Jeska dan Jessie adalah dua individu yang berbeda, mereka bukanlah orang yang sama.“Kak Hiro, kenapa? Apa aku kurang baik?” Jeska menggenggam tangan Hiro. “Kenapa kamu tiba-tiba minta putus? Jangan-jangan … karena Yura?”Raut wajah Hiro menjadi muram. “Tidak ada hubungannya dengan dia.”Jeska pun tersenyum. “Apa kamu yakin nggak ada hubungannya sama dia? Hiro, sejak kamu tahu Yura diam-diam menyukaimu, apa kamu mulai goyah?”“Jeska.” Tatapan Hiro sangat dingin. “Jangan sembarangan menebak isi hatiku.”Jeska mengepal erat tangannya sembari menarik napas dalam-dalam. “Hiro, aku tahu selama ini kamu mengangga
Jules terdiam membisu.Jessie menginjak kaki Levin. “Kenapa banyak sekali omong kosongmu?”Selesai makan, hari pun sudah sore. Jessie dan Jules mengantar Yusa ke depan pintu. Yusa minum banyak hari ini. Dia berkata kepada Jessie, “Biasanya artis yang sudah melahirkan akan kehilangan pasarnya di dunia hiburan. Posisi juga akan digantikan oleh artis yang lebih muda. Tapi, bagiku, usia bukanlah masalah bagi seorang artis. Jessie, kamu tidak usah mencemaskan masalah itu. Kamu rawat dirimu dengan baik. Kelak, kalau ada naskah bagus dan cocok denganmu, aku pasti akan mempertimbangkanmu.”Jessie mengangguk dengan tersenyum. “Tenang saja. Kelak kita pasti akan ada kesempatan buat kerja sama lagi.”Setelah mengantar Yusa dan yang lain ke mobil, Jessie memalingkan kepalanya melihat Jules. “Entah kenapa, aku merasa diriku sangat beruntung.”Setidaknya di dalam dunia hiburan yang mengejar reputasi dan kekuasaan itu, Jessie bisa bertemu dengan orang seperti Yusa dan juga Samuel, yang tidak memanfa
Kabar pernikahan Jodhiva viral di internet. Selain meliput dekorasi indah di aula, pusat perhatian mereka juga tertuju pada gaun pengantin antik.Tidak sedikit orang familier dengan gaun pengantin antik itu. Ada banyak warganet mengunggah gaun pengantin yang dikenakan zaman nenek mereka dulu.Sementara itu, setelah Jessie hamil, ini pertama kalinya dia menampakkan diri di depan umum. Nama Jessie juga menjadi viral dalam seketika.Sebelumnya ada banyak warganet mengira Jessie sudah vakum dari dunia hiburan. Sebab, mereka semua merasa tidaklah mungkin seorang Tuan Putri akan melakukan syuting lagi. Hanya saja, dalam wawancara Jessie kali ini, para penggemar Jessie juga tidak menyatakan bahwa mereka sangat menghormati keputusan Jessie. Tidak peduli dia akan tetap bergumul di dunia hiburan atau tidak, para penggemar akan senantiasa mendukungnya.Setelah “Embun” tayang, ratingnya menduduki peringkat pertama dan menjadi drama yang sangat populer. Sutradara Yusa dan para kru mengundang beber
Jerremy mendengus dingin. “Memang sengaja.”Jessie kelihatan kesal.Jules pun membujuknya. “Tidak usah takut. Nanti kita tidak usah undang dia ke pernikahan kita saja.”Jerremy terkekeh. “Kamu rasa kamu bisa melakukannya?”Jules pun tersenyum. “Apa ini hari pertama kamu kenal sama aku?”Dacia sungguh merasa tidak berdaya. “Kalian itu anak SD, ya?”Mereka berdua selalu saja beradu mulut. Semuanya spontan tertawa.Resepsi pernikahan dimulai. Pencahayaan di dalam ruangan menjadi gelap, hanya tersisa kilauan bintang di atas langit.Pembawa acara berjalan ke atas panggung, lalu mulai mengucapkan doa restu kepada kedua mempelai. Disusul, sepasang pengantin berjalan memasuki aula.Semua orang menghadap ke belakang. Terlihat juga Dessy dan Bastian yang bertugas sebagai pengiring pengantin berjalan di belakang mereka.Ariel merangkul tangan Jodhiva dan buket bunga, berjalan ke hadapan semua orang. Ada yang berbisik, “Kenapa gaun pengantin istrinya Jody kelihatan familier sekali?”“Bukannya ga
Ariel menunduk melihat gaun pengantin di tubuhnya. “Aku sungguh nggak percaya dengan mataku.”“Coba kamu lihat.”Ariel berjalan ke depan cermin, lalu menatap dirinya yang sedang mengenakan gaun pengantin. Dia seolah-olah berbaur dalam era itu.Herla berjalan keluar ruang ganti, lalu berkata pada Jodhiva, “Coba kamu lihat pengantinmu.”Ariel membalikkan tubuhnya. Ketika melihat Jodhiva berdiri di depan pintu, tiba-tiba dia merasa tidak enak hati.Jodhiva menatapnya. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Kamu memang cantik sekali.”…Pada hari ini, seluruh kota sedang menyiarkan kabar pernikahan putra Javier. Resepsi pernikahan kali ini terbuka untuk umum. Bahkan, awak media juga diperbolehkan untuk menghadirinya. Jessie yang berperut besar itu berjalan ke dalam aula dengan dipapah oleh Jules. Dia menerima wawancara dari awak media, mereka menanyakan kapan Jessie akan kembali ke layar kaca. Pada saat ini, Jessie menjawab dengan tersenyum, “Aku nggak buru-buru. Aku masih ingin istirahat s
“Suka, aku bagai berdiri di bawah langit saja. Begitu mengulurkan tanganku, aku sudah bisa menggapai bintang.” Ariel mengangkat tangannya, seolah-olah hendak meraihnya.Tiba-tiba Ariel kepikiran sesuatu, lalu memalingkan kepalanya. “Berapa banyak uang yang sudah kamu habiskan?”Jodhiva berjalan di sisi Ariel, kemudian menghentikan langkahnya. “Aku tidak peduli. Yang penting kamu menyukainya.”“Hanya sebuah resepsi pernikahan saja, jangan menghamburkan uang yang terlalu banyak. Kalau sampai ayahku tahu, dia pasti akan memarahiku boros.”Jodhiva tersenyum, lalu merangkul Ariel ke dalam pelukannya. “Kalau Tuan Tobias tahu aku menghabiskan banyak uang untuk menyewa sepotong gaun pengantin, sepertinya dia bakal emosi hingga pingsan?”Ariel tertegun dan tidak berbicara lagi.Jodhiva mengusap kepalanya. “Pernikahan hanya sehidup sekali. Aku tidak ingin meninggalkan penyesalan untukmu.”Pada saat ini, direktur dekorasi pernikahan datang. Dia bertanya dengan tersenyum, “Tuan Jody, apa kamu suda
“Ayah pergi ke Kediaman Keluarga Gufree.”Pada saat yang sama, di Kediaman Keluarga Gufree.Javier sedang mengobrol dengan Louis di ruang baca. Saat Louis mengetahui masalah Jodhiva mengalami kecelakaan, dia pun bertanya, “Bagaimana kondisi Jody sekarang?”“Sudah istirahat selama seminggu. Kondisinya sudah membaik. Dia sudah diperbolehkan keluar minggu depan.”Louis mengangkat cangkir teh. “Keluar rumah sakit minggu depan? Seingatku, resepsi pernikahan Jody diadakan tanggal sembilan?”Javier mengangkat kelopak matanya. “Terpaksa diundur ke pertengahan bulan. Bukannya hari Valentine cocok untuk mengadakan hari pernikahan?”Louis tertegun sejenak, lalu tertawa dan menyesap teh dengan perlahan. “Betul juga, tanggal 14 Februari memang adalah hari bagus.”“Siapa yang mengadakan resepsi pernikahan di hari Valentine? Jody?” Caden membawa camilan ke dalam ruang baca.Louis tersenyum lebar. “Siapa lagi selain anak angkatmu?”“Bagus juga.” Candice meletakkan camilan di atas meja. “Kebetulan kami
Bastian tersenyum menyeringai. “Nyonya Herla, berhubung dia bukan sengaja ingin mengingkari janjinya, bisa tidak kamu meminjamkan gaun pengantin itu kepadanya?”Herla mengangkat kepalanya, lalu menaikkan gagang kacamatanya. “Kalau dia mau pinjam gaun pengantin, dia bisa datang sendiri. Kenapa kamu yang datang?”“Aku melakukan semua ini juga demi teman baikku. Sepertinya masih butuh setengah bulan lagi untuk dia bisa membahas masalah gaun denganmu. Waktu dengan jadwal resepsi pernikahannya terlalu mepet. Kalau kamu tidak meminjamkannya, dia pun tidak tahu bagaimana menjelaskan kepada istrinya.” Bastian menghela napas berat. “Demi gaun pengantin, dia hampir saja kehilangan nyawanya.”“Apa kamu merasa semua ini salahku?”“Bukan, mana mungkin aku berani ….” Bastian berjalan ke samping Herla. “Nyonya Herla, aku hanya ingin bilang, tolong pinjamkan gaun itu kepadanya. Meski cuma setengah hari, juga tidak masalah.”Selesai menyusun bunga, Herla meletakkan vas bunga di samping. Dia mengambil v