Share

Bab 475

Penulis: Daun Jahe
Claire terbengong. Dia melihat lelaki yang berdiri di hadapannya. Si lelaki memiliki wajah kebulean dengan mata berwarna biru. Dia kelihatan sebaya dengan River dan cukup berwibawa.

Saat ini, si lelaki mengenakan jas garis-garis berwarna abu-abu dengan dasi berwarna biru. Di depan dasinya juga disematkan sebuah aksesori emas dengan motif ular.

Si lelaki berjongkok untuk memapah Claire. Dia melihat wajahnya, lalu tersenyum. “Ternyata kamu memang adalah putrinya. Mirip sekali.”

“Siapa kamu?” Claire terbengong.

“Apa River tidak beri tahu kamu?” Si lelaki memapah Claire untuk duduk di atas ranjang. Dia menatap Claire sejenak, lalu berkata dengan datar, “Sepertinya dia masih belum beri tahu kamu.”

Si lelaki menarik bangku, lalu duduk di dekat ranjang. Dia meletakkan kedua tangannya di atas paha, lalu berkata, “Sekarang aku bernama Henry. River adalah anggota dari Organisasi Dawn-ku. Dia juga adalah bawahan yang paling kupercaya. Aku menyuruh River mengikuti ibumu untuk melindunginya.”

Semba
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
apa jangan2 sebenarnya claire anaknya si owl ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 476

    Javier mengambil surat perceraian yang sudah ditandatangani Claire. Satu tangannya hampir meremas ujung surat menjadi hancur.Claire benar-benar telah meninggalkannya.Javier tidak bisa menemukannya lagi ….Saat ini, semua isi dari surat kabar adalah berita mengenai Javier berlutut di lokasi kecelakaan sembari menangis kencang. Pihak media menebak istri Javier telah meninggal dalam kecelakaan itu. Ketiga bocah cilik yang masih dibohongi pun bergegas ke vila Javier. Setelah berjalan ke dalam kamar, Jody berdiri di hadapan Javier, lalu berteriak, “Di mana Ibu?”Javier tidak mengangkat kepalanya dan bahkan tidak membalas. Hingga Jody melihat surat perceraian yang jatuh di atas lantai. Jody melempar surat perceraian ke tubuh Javier. “Kembalikan ibu kami!”Jessie dan Jerry pun terkejut oleh sikap kakaknya. Saat ini, mereka tidak berani percaya bahwa ibu mereka benar-benar sudah tiada.“Jody, semua ini bukan salah ayah kalian.” Berwin tidak tega melihat Javier yang sedih itu malah disalahka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 477

    Para pelayan mengira Claire tidak mengerti bahasa mereka, mereka pun merasa tenang. Saat para pelayan merasa kegirangan, terdengar suara dari belakang, “Sebelum Pak Henry marah, aku sarankan kalian untuk tutup mulut.”Beberapa pelayan wanita pun gemetar. Ucapan juga terhenti. Mereka membalikkan kepala mereka, lalu tampak Pengurus Rumah Marry di belakang mereka. Mereka spontan memberi hormat dan menunduk. Bahkan, tidak ada yang berani berbicara lagi dan langsung berjalan pergi.Pengurus rumah mendorong kacamatanya ke atas, lalu berjalan ke belakang Claire. “Nona, ternyata kamu di sini. Pak Henry mencarimu.”Claire memalingkan kepala untuk melihat Marry. Marry adalah pengurus Istana Hawana. Dia berumur sekitar 30-40 tahun. Menyadari Marry masih menunggu, Claire pun berjalan perlahan ke hadapannya. Sepasang mata indah itu tidak terlihat berkilauan lagi. “Bawa aku ke sana.”Marry membawa Claire ke ruang baca. Di depan sana ada dua pengawal yang sedang berjaga.Begitu pintu dibuka, tampak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 478

    Owl tersenyum. “Dengan kemampuanmu saat ini, apa yang bisa kamu lakukan?”Claire menggigit bibirnya dengan erat.Kemudian Owl kembali berkata, “Kenapa River tidak beri tahu kamu masalah itu? Itu semua karena dengan kemampuanmu sendiri, kamu tidak akan bisa melawan orang-orang itu. Kecelakaan di Negara Shawana hanyalah peringatan awal mereka saja.”“Kamu mengetahui masalah itu?”Claire mengangkat kepalanya untuk melihat Owl. Dia terlihat sangat kaget.Kedua tangan Owl saling bertautan. Dia menyipitkan matanya. “Tidak ada yang tidak aku ketahui, termasuk masalah kamu dengan Keluarga Fernando.”Raut wajah Claire terlihat sedikit berubah. Dia tahu mungkin semua itu diberi tahu oleh River. River pernah berkata, demi kebaikan Claire, dirinya tidak bisa memberi tahu Claire terlalu banyak. Sebab, dia tidak bisa menilai apakah Claire bisa menghadapinya atau tidak.Masalah di Negara Shawana pada beberapa bulan lalu telah membuat Claire paham. Orang-orang itu sangatlah kejam, tidak menghargai nya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 479

    Tiga tahun kemudian.Malam hari, di ibu kota Negara Makronesia. Louis masuk ke dalam pub, lalu mengamati sekeliling. Tatapannya kemudian tertuju pada seorang wanita yang sedang duduk di depan meja bar. Dalam sekilas mata, Louis langsung bisa mengenali Candice.Si lelaki berjalan ke sisi Candice, lalu merampas gelas alkohol di tangan. Sepertinya Candice sudah mabuk. Dia memalingkan kepalanya untuk melihat Louis dan muncul bayangan ganda di hadapannya.“Kenapa kamu bisa ada di sini? Aku mau minum! Kenapa kamu ambil minumanku?”Candice mengulurkan tangannya dengan terhuyung-huyung. Louis meraih pergelangan tangannya. “Mentang-mentang Claire tidak ada di sini, hidupmu selama tiga tahun ini semakin bebas saja. Kerjaannya cuma mabuk saja?”Ketika mengungkit Claire, Candice segera mengalihkan pandangannya. “Ngapain kamu cari aku?”Louis meletakkan gelas ke atas meja sembari menatapnya. “Selama tiga tahun ini, apa kamu pernah berhubungan dengan Claire?”Sejak kecelakaan tiga tahun silam, Clai

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 480

    Semua ini dilakukan demi mengalihkan perhatian orang-orang itu. Supaya mereka merasa nyawa Javier tidak panjang lagi.Keluarga Kenata dan Keluarga Gufree juga sedang mencari Claire. Javier, satu-satunya orang yang mengetahui jejak kaki Claire, malah tidak pergi mencarinya. Bukannya Javier tidak ingin mencarinya, lebih tepatnya tidak berani mencarinya.Tatapan Javier terlihat dingin. Dia tidak memberi jawaban apa-apa.Subuh hari.Candice merasa kepalanya sangatlah sakit bagai akan meledak saja. Pancaran cahaya matahari menyilaukan matanya. Candice mengangkat tangan untuk menutupi matanya. Saat Candice membuka matanya, dia pun teringat sesuatu dan segera membangkitkan dirinya.Kedua tangannya menggaruk rambutnya yang berantakan. Candice sungguh tidak ingat bagaimana dia bisa pulang semalam.“Sudah bangun?”Tiba-tiba terdengar suara. Gerakan Candice pun tertegun. Dia spontan memalingkan kepalanya dengan terkejut.Tampak Louis sedang duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya. Raut wajahnya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 481

    Ucapan itu ditujukan kepada si lelaki paruh baya.Jelas sekali Kimi sudah dipecat, tapi dia juga tidak berkata lain. Dia sudah merasa cukup beruntung bisa meninggalkan tempat itu dalam keadaan hidup.Claire mengambil ponselnya untuk membalas pesan Candice. Selama tiga tahun ini, dia memang telah menghubungi Candice secara diam-diam. Hanya saja, dia tidak pernah memberi tahu di mana keberadaannya saat ini. Candice hanya tahu dirinya sedang berada di luar negeri saja.Melalui percakapannya bersama Candice, Claire dapat mengetahui bahwa Keluarga Kenata dan kakek sedang mencarinya. Anak-anak juga melewati hari mereka dengan baik di Kediaman Fernando. Jody dididik untuk menjadi penerus Keluarga Fernando. Dia pun selalu berada di sisi Berwin.Namun hingga detik ini, Claire tetap tidak berani bertanya mengenai masalah Javier.Kenapa Jody yang masih begitu kecil bisa menggantikan Javier? Kenapa Keluarga Fernando tiba-tiba mulai membina anak-anak menjadi bibit penerus ….Claire mengambil bebera

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 482

    Claire membalas, “Aku juga nggak yakin. Karena sebelum kecelakaan, sepertinya aku melihat Rosy. Tapi aku nggak yakin dia itu Rosy atau bukan.”Nama “Rosy” juga sudah menghilang selama tiga tahun. Selama tiga tahun ini, bukannya Claire tidak pernah menyuruh orang untuk menyelidikinya. Namun, anak buahnya tidak menemukan informasi apa-apa di Negara Shawana.River meletakkan gelasnya, lalu mengeluarkan selembar foto dan meletakkannya di atas meja. “Satu tahun silam, aku menerima foto ini. Sepertinya mereka ingin aku menyelidikinya.”Claire melihat foto itu. Wanita yang muncul di kerumunan lokasi kecelakaan. Dia mengenakan masker dan topi. Dari bentuk tubuhnya, dia memang sangat persis dengan Rosy!Rosy mengangkat kepalanya dengan kaget. “Paman River, siapa yang mengirim foto ini kepadamu?”River hanya mengatakan, “Dia.”Claire juga tidak bertanya panjang lebar. Tatapannya sedikit muram. Claire juga tidak yakin apakah orang itu adalah dia. Apa dia masih menyelidiki masalah kecelakaan tiga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 483

    “Kalau kamu pergi menanyakan masalah ini, mungkin dia akan beri tahu kamu.” River tersenyum sambil mengangkat-angkat alisnya. “Tapi dengan identitasmu sekarang, apa kamu masih peduli dengan orang-orang di masa lalu? Sekarang dia hanyalah bocah berpenyakitan yang akan segera mati. Hidupnya tidak panjang lagi. Lagi pula, dia sudah mengajukan untuk bercerai. Apa kamu masih ingin kembali?”Ucapan River membuat Claire terbengong di tempat. Hatinya mulai terasa kalut.…Candice masih bekerja di kafe sebelumnya. Tidak ada begitu banyak tamu di pagi hari. Ketika mendengar ada yang memasuki kafe, dia pun menyambut tanpa mengangkat kepalanya sama sekali, “Selamat datang. Mau minum apa?”“Latte.”Tangan Candice spontan gemetar. Setelah mendengar suara ini, dia pun baru mengangkat kepalanya dan tampak Louis sedang berada di hadapannya. Melihat lelaki itu terus menghantuinya, Candice pun tersenyum sinis. “Kenapa kamu lagi?”“Apa aku tidak pantas untuk beli kopi?” Louis mengerutkan keningnya.Candic

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status