Claire mencium bibir dingin itu, lalu menempelkan tubuhnya ke tubuh si lelaki. Dia kira dia bisa menggoda Javier. Sayangnya, dugaannya salah.Javier masih tidak bergerak. Seandainya bukan karena Javier sedang menahan gairahnya, itu berarti Javier memang sudah tidak tertarik dengan Claire lagi.Kali ini, Claire meninggalkan bibir Javier. Sepertinya dia percaya bahwa lelaki ini benar-benar telah bosan dan tidak mencintainya lagi. Atau … ini adalah cara Javier agar Claire bisa meninggalkannya?Claire mengepal erat tangannya. “Javier, gimana kalau aku masih nggak menyerah?”Javier sungguh terkejut. Hanya saja, dia tetap menunjukkan wajah muramnya. Javier pun membalikkan kepalanya. “Kamu pulang dulu.”Claire maju untuk memeluk Javier. Tubuh Javier seketika menjadi tegang. Dia mengepal erat tangannya berusaha menahan hasratnya untuk memeluk si wanita.Suara Claire terdengar sangat ringan. “Javier, aku nggak percaya kamu nggak cinta lagi sama aku. Meskipun kamu nggak cinta, aku juga akan … bi
Javier memindahkan asbak ke samping, lalu mengantukkan meja. “Apa Wilson mengetahuinya?”Maksud Javier adalah masalah yang terjadi pada Claire sewaktu di Negara Shawana.Roger terdiam sejenak, lalu membalas, “Aku rasa seharusnya Wilson sudah mengetahuinya.”…Tak lama kemudian, Claire pun dijemput ke Kediaman Kenata. Dia bisa menebak bahwa Wilson ingin mencarinya. Liliana membawanya ke ruang baca, lalu tampak Wilson sedang berdiri di depan jendela. Tanpa menoleh, dia pun berkata, “Apa kamu dan Javier diserang sewaktu di Negara Shawana?”Claire tersenyum datar. “Informasimu cepat juga.”“Hehe, bagaimanapun Negara Shawana adalah areaku. Ada anggotaku di sana. Sepertinya orang-orang itu sudah tidak bersabar lagi.”Wilson membalikkan tubuhnya dengan perlahan, lalu tatapannya tertuju pada diri Claire. “Apa kataku, aku memang tidak akan menggunakanmu untuk melawan Javier, tapi orang lain belum tentu.”Claire berjalan maju. “Pak Wilson, mengenai masalah Keluarga Gufree dengan Keluarga Fernand
Claire terdiam sejenak, baru menjawab, “Dia kenalan ibuku. Dia juga beri tahu aku ibumu mati karena terjangkit virus Moza.”Liliana sungguh syok hingga menutup mulutnya.Wilson menyuruh Liliana untuk membawa Claire keluar ruangan. Dia ingin menenangkan diri di dalam ruang baca. Entah apa yang ada di benaknya saat ini, raut wajah Wilson pun kelihatan semakin muram lagi.Liliana membawa Claire berjalan ke lantai bawah. Tiba-tiba dia bertanya, “Claire, apa yang kamu katakan tadi benar? Ibumu benar-benar ….”“Emm. Paman River nggak bakal bohongi aku.”Claire tahu River tidak mungkin membohonginya apalagi mengenai masalah kematian ibunya. Hanya saja, ketika kepikiran dengan ekspresi Wilson tadi, Claire merasa sedikit bingung. “Tante, apa kamu bisa beri tahu aku kenapa Kakek kelihatan sangat kaget ketika mendengar masalah virus itu?” Liliana sungguh gembira dipanggil “Tante” oleh Claire. Beberapa saat kemudian, dia pun menjawab dengan tidak berdaya, “Aku juga tidak jelas. Kakekmu memang tid
Claire menggenggam kedua tangannya, lalu memalingkan kepalanya melihat Javier yang sedang tidak fokus. “Kalau kamu ingin bercerai, bagaimana kamu menjelaskan semua ini dengan anak-anak?”Tubuh Javier menjadi kaku dan tatapannya menjadi muram. “Kita bicarakan semua ini nanti.”Sepertinya anak-anak akan membenci dan menyalahkannya.Claire melihat Javier untuk beberapa saat, baru melembutkan nada bicaranya, “Apa nggak ada pilihan lain lagi?”Selain bercerai?Javier malah tidak berbicara.Kepalan tangan Claire semakin erat saja. “Setidaknya aku ingin tahu alasan kamu bercerai sama aku.”Javier mengerutkan keningnya. Nada bicaranya terdengar tidak sabaran. “Aku sudah menjelaskan semua yang bisa aku jelaskan.”Pada akhirnya, Claire tidak mendapatkan jawaban apa-apa.Claire pun tersenyum sinis. Berhubung Javier tidak ingin memberi penjelasan, Claire pun tidak akan bercerai. Dia akan selalu menempel di sisi Javier supaya Javier tidak merelakannya.Javier dapat merasakan kekecewaan dari ekspres
Claire mencemberutkan bibirnya. Hanya saja, entah apa yang sedang dipikirkannya, dia pun tersenyum.Javier sedang membasuh tubuhnya dengan air dingin. Dia sedang berusaha menahan gairahnya. Dia bahkan menyesal dirinya terlalu tidak tegas. Jika mengulur waktu lagi, mana mungkin Javier akan rela untuk bercerai dengannya?Meski tidak rela, Javier juga mesti melepaskannya.Jelas-jelas mereka akan bercerai, Javier malah menuntut Claire untuk bersandiwara di hadapan anak-anak. Sepertinya Javier sungguh egois. Mungkin dia hanya ingin menggenggam kesempatan indah bersama Claire saja.Javier berjalan keluar kamar mandi. Namun gambaran di depan mata saat ini kembali memancing api yang sudah dipadamkan Javier dengan susah payah tadi. Dia hampir merasa runtuh.Claire berbaring di atas ranjang sembari menopang kepalanya dengan salah satu tangannya. Gerakan ini sangatlah menggoda. Lelaki normal yang melihatnya pasti akan menggila, apalagi Javier?Javier yang merasa tegang itu memalingkan kepalanya.
Claire tertegun sejenak, spontan menunduk. “Mungkin.”“Bagaimana dengan anak-anak?” Rendy melambatkan nada bicaranya. “Perceraian kalian pasti adalah pukulan besar bagi anak-anak.”Claire menggigit bibirnya. “Setelah bercerai nanti, dia bilang anak-anak akan diasuh oleh kami berdua. Dia juga akan menemani anak-anak ….”Rendy merasa agak syok. “Apa benar Javier berkata seperti itu?”Sepertinya semua di luar dugaan Rendy.Claire mengangguk. Dengan status Javier, seandainya dia ingin memutuskan hubungan dengan Claire, dia bisa merebut hak asuh anak atau membuat Claire tidak mendapatkan apa pun.Namun, Javier tidak melakukannya. Itulah sebabnya Claire ingin tahu alasan sebenarnya kenapa Javier bisa mengajukan perceraian. Hanya saja, sampai sekarang dia tidak bersedia memberi tahu Claire alasan sebenarnya.Tiba-tiba Claire mendapat panggilan dari Fendra. Dia berjalan ke samping untuk mengangkat panggilan, “Paman Fendra? Oke, aku akan ke sana sekarang.”“Kamu dicari Fendra?” tanya Rendy.Set
Louis Kenata adalah pemain biola yang sangat terkenal. Tentu saja pengaruhnya tidak diragukan lagi, apalagi dia adalah panutan Akademi Musik Royal.Fendra pun terkejut. Dia kira Claire akan mencari bantuan Cahya. Tak disangka dia malah menargetkan Louis.Menjadikan Louis sebagai duta merek untuk merek perhiasan Soulna sepertinya tidak kalah efektifnya daripada mengandalkan selebritas. Namun Louis belum pernah menjadi duta merek sebelumnya. Akankah dia menyetujuinya?Claire berjalan ke samping untuk menelepon. Entah apa yang dikatakannya, tiba-tiba Claire membalikkan kepalanya, lalu membuat isyarat tangan oke kepada Fendra.Fendra segera berkata dengan kru di sekitar, “Cepat, segera bersiap-siap.”Sepuluh menit kemudian, Louis benar-benar muncul di dalam gedung Perusahaan Soulna. Ini adalah pertama kalinya mereka semua bertemu Louis secara langsung. Sepertinya mereka semua dikejutkan dengan penampilannya.Lelaki dengan tinggi badan 190 sentimeter ini memiliki kaki panjang sekitar 114 se
“Kenapa kalian bersikap seperti ini?”“Sikap?” Fendra mendengus. “Bukankah kalian juga bersikap seperti ini? Asal kalian tahu, Perusahaan Soulna tetap bisa beroperasi meski tidak ada duta merek dari Nona Sera.”Seusai berbicara, Fendra langsung mengakhiri panggilan.Asisten berjalan ke sisi Sera. “Kak Sera, Perusahaan Soulna tiba-tiba ganti duta merek.”Sera tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Ketika mendengar ucapan ini, raut wajahnya menjadi canggung. “Sebuah perusahaan perhiasan yang nggak terkenal malah berani bersikap searogan ini?”Tiba-tiba Sera kepikiran sesuatu, dia pun mengeluarkan ponselnya untuk mengunggah sesuatu di Twitter-nya.[ @Sera: Tak disangka suatu hari nanti aku akan menerima perlakuan seperti ini. ]Selain tulisan itu, masih ada sebuah foto. Isi di dalam foto itu adalah seekor anjing yang sedang berada di atas gedung menatap orang-orang di bawah sana. Para warganet langsung mengerti makna tersirat dari gambar itu. Mereka pun langsung mengomentari.[
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di
Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan
Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa
Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric
Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan