Claire tertegun sejenak, spontan menunduk. “Mungkin.”“Bagaimana dengan anak-anak?” Rendy melambatkan nada bicaranya. “Perceraian kalian pasti adalah pukulan besar bagi anak-anak.”Claire menggigit bibirnya. “Setelah bercerai nanti, dia bilang anak-anak akan diasuh oleh kami berdua. Dia juga akan menemani anak-anak ….”Rendy merasa agak syok. “Apa benar Javier berkata seperti itu?”Sepertinya semua di luar dugaan Rendy.Claire mengangguk. Dengan status Javier, seandainya dia ingin memutuskan hubungan dengan Claire, dia bisa merebut hak asuh anak atau membuat Claire tidak mendapatkan apa pun.Namun, Javier tidak melakukannya. Itulah sebabnya Claire ingin tahu alasan sebenarnya kenapa Javier bisa mengajukan perceraian. Hanya saja, sampai sekarang dia tidak bersedia memberi tahu Claire alasan sebenarnya.Tiba-tiba Claire mendapat panggilan dari Fendra. Dia berjalan ke samping untuk mengangkat panggilan, “Paman Fendra? Oke, aku akan ke sana sekarang.”“Kamu dicari Fendra?” tanya Rendy.Set
Louis Kenata adalah pemain biola yang sangat terkenal. Tentu saja pengaruhnya tidak diragukan lagi, apalagi dia adalah panutan Akademi Musik Royal.Fendra pun terkejut. Dia kira Claire akan mencari bantuan Cahya. Tak disangka dia malah menargetkan Louis.Menjadikan Louis sebagai duta merek untuk merek perhiasan Soulna sepertinya tidak kalah efektifnya daripada mengandalkan selebritas. Namun Louis belum pernah menjadi duta merek sebelumnya. Akankah dia menyetujuinya?Claire berjalan ke samping untuk menelepon. Entah apa yang dikatakannya, tiba-tiba Claire membalikkan kepalanya, lalu membuat isyarat tangan oke kepada Fendra.Fendra segera berkata dengan kru di sekitar, “Cepat, segera bersiap-siap.”Sepuluh menit kemudian, Louis benar-benar muncul di dalam gedung Perusahaan Soulna. Ini adalah pertama kalinya mereka semua bertemu Louis secara langsung. Sepertinya mereka semua dikejutkan dengan penampilannya.Lelaki dengan tinggi badan 190 sentimeter ini memiliki kaki panjang sekitar 114 se
“Kenapa kalian bersikap seperti ini?”“Sikap?” Fendra mendengus. “Bukankah kalian juga bersikap seperti ini? Asal kalian tahu, Perusahaan Soulna tetap bisa beroperasi meski tidak ada duta merek dari Nona Sera.”Seusai berbicara, Fendra langsung mengakhiri panggilan.Asisten berjalan ke sisi Sera. “Kak Sera, Perusahaan Soulna tiba-tiba ganti duta merek.”Sera tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Ketika mendengar ucapan ini, raut wajahnya menjadi canggung. “Sebuah perusahaan perhiasan yang nggak terkenal malah berani bersikap searogan ini?”Tiba-tiba Sera kepikiran sesuatu, dia pun mengeluarkan ponselnya untuk mengunggah sesuatu di Twitter-nya.[ @Sera: Tak disangka suatu hari nanti aku akan menerima perlakuan seperti ini. ]Selain tulisan itu, masih ada sebuah foto. Isi di dalam foto itu adalah seekor anjing yang sedang berada di atas gedung menatap orang-orang di bawah sana. Para warganet langsung mengerti makna tersirat dari gambar itu. Mereka pun langsung mengomentari.[
Claire meletakkan tablet. Setelah hasil pemotretan keluar, dia baru akan “menampar” wajah Sera, sekaligus menyumpal mulut mereka semua.…Setelah Claire kembali ke Kediaman Adhitama, dia pun menyadari Rendy sedang memasak makan malam untuk anak-anak. Sementara, Jody si anak dewasa itu sedang membantu di dapur.Jessie dan Jerry duduk di sofa sembari bermain gim. Setelah menyadari kepulangan Claire, Jessie mengesampingkan gimnya. “Ibu, sudah selesai sibuknya?”“Emm, baru saja selesai,” jawab Claire sambil mengganti sandal.Coco berbaring di samping kedua anak. Sepertinya ia sudah capek karena menemani mereka seharian. Sesekali ia melebarkan matanya, kemudian melanjutkan tidurnya.Rendy menyuguhkan makanan ke atas meja, lalu berkata kepada anak-anak, “Makanan sudah selesai. Cepat pergi cuci tangan!”“Oke ….” Jerry dan Jessie meletakkan permainannya, lalu pergi untuk mencuci tangan.Coco pun terbangun segera meloncat dari atas sofa berjalan ke depan tempat makan yang sudah diisi penuh oleh
Berhubung mereka tidak merasakan ada yang menjanggal, mereka pun memercayai ucapan Rendy. Jika orang tua mereka bertengkar, Ayah pasti tidak akan makan di sini.Selesai makan, anak-anak berencana tinggal satu malam di Kediaman Adhitama. Rendy pun membawa anak-anak ke kamar untuk membaca cerita kepada mereka. Dia juga sengaja memberikan ruang kepada Claire dan Javier.Claire sedang membereskan sisa makanan di meja makanan, lalu berjalan ke dapur untuk mencuci piring. Javier menatap bayangan punggung di dalam dapur dengan kedua tangan saling bertautan. Kemudian, dia pun berjalan ke dalam dapur.Javier melipat lengan pakaiannya ke atas. “Biar aku bantu.”Claire pun tertegun. Belum sempat dia merespons, piring di tangannya pun sudah diambil oleh Javier.Claire berdiri tak berkutik sembari menunduk. “Apa kamu sedang bersandiwara untuk diperlihatkan kepada anak-anak?”Javier menunduk dan mengiakan.Claire pun tersenyum. “Menurutmu, sampai kapan kita bisa merahasiakan masalah ini?”Gerakan ta
Tiba-tiba muncul juga beberapa repoter datang untuk mewawancarainya. “Nona Zora, apa alasan Perusahaan Soulna mengganti duta merek kalian? Apa karena pangkat Sera dalam dunia hiburan terlalu rendah bagi kalian?”“Apa kamu bisa jelaskan alasan Perusahan Soulna membatalkan kontrak secara sepihak?”Semua kamera ditujukan ke wajah Claire. Saat ini, penggemar di samping berteriak dengan sangat kencang, “Dasar Perusahaan Soulna sialan! Keluar dari ibu kota!”“Merek Soulna yang rendahan itu nggak pantas dengan Sera!”Raut wajah Claire menjadi muram. Dia menatap kamera, lalu mendengus dingin. “Apa kalian tidak mendengar apa yang dikatakan penggemarnya? Perusahaan Soulna kami memang tidak pantas untuk menjadikan Sera sebagai duta merek.”Para reporter pun terdiam tak berkutik.Awalnya reporter mengira akan mendapatkan penjelasan. Tak disangka, sikap Claire akan begitu keras. Apa dia tidak takut akan dijambak oleh penggemar Sera?Ketika para penggemar Sera mendengar ucapan itu, amarah di hati me
Yvonne yang begitu “serakah” malah mengatakan dirinya tidak menginginkan gaji?Fendra berjalan kemari. “Claire, video duta merek Tuan Louis sudah dirilis.”Claire mengangguk. Tatapannya spontan menjadi dingin. “Baguslah, sekarang hanya tunggu saatnya Sera dipermalukan saja.”[ Duta Merek Perusahaan Soulna, Louis Kenata. ][ Sera Membatalkan Janji dan Disebut Arogan. ]Setelah situs resmi Perusahaan Soulna mengunggah video duta merek Louis Kenata, para netizen pun menjadi geger. Banyak dari mereka berpendapat bahwa Perusahaan Soulna mampu merekrut pemain biola seperti Louis untuk menggantikan Sera. Itu berarti Sera memang telah membuat marah Perusahaan Soulna dengan perilaku sombongnya. Sementara para netizen berbicara dengan beragam pendapat. Penggemar Sera masih tetap berusaha membela idola mereka, bahkan ada yang mengunggah video Claire yang mengatakan Sera tidak pantas untuk menjadi duta merek Soulna. Namun, tidak lama kemudian, penggemar Sera harus menghadapi kenyataan yang tak m
Javier meletakkan tabletnya, lalu mengeluarkan surat cerai dari dalam lacinya. Ketika mendengar suara pintu, laci pun ditutup. Roger segera berjalan masuk. “Tuan Javier, Wilson datang untuk menemuimu.”Javier pun tertegun sejenak, lalu berkata dengan menunduk, “Biarkan dia masuk.”Roger keluar untuk melaporkan. Beberapa saat kemudian, Wilson pun memasuki ruangan, lalu duduk di atas sofa. Sementara, Javier pun berjalan ke sisi sofa. Roger menuangkan teh untuk mereka, lalu keluar ruangan.“Ada urusan apa Pak Wilson mencariku?”Wilson menatap Javier sekilas. Nada bicaranya terdengar datar. “Ada sedikit masalah.”Setelah Javier duduk, Wilson baru berkata, “Aku sudah tahu masalah kamu dan Claire sewaktu di Negara Shawana. Waktu itu, Claire mencariku dan mengatakan beberapa hal. Akhirnya aku sudah mengerti.”Kening Javier spontan berkerut. “Apa yang dikatakan Claire kepadamu?”Wilson langsung menatapnya. Raut wajahnya terlihat tidak begitu bagus. “Seharusnya kamu merasa beruntung karena cucu
“Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d
Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m
Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik
Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.
Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak
Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi
Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba
Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan
Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me