Share

Bab 387

Author: Daun Jahe
last update Last Updated: 2023-10-07 17:41:07
“Sudahlah.” Berwin mengangkat tangannya memotong penjelasan Claire. “Bagus kalau kamu masih ingat dengan kata-kataku.”

Kemudian, Berwin berjalan masuk ke dalam ruangan.

Rosy menyadari ekspresi muram dan tidak puas dari wajah Claire. Dia pun mendekati Claire dengan senyum gembira. “Claire, ternyata Kakek lebih sayang sama aku. Kamu nggak usah buang-buang waktu lagi, deh.”

Claire melihatnya, lalu mendengus dingin. “Iya, Nona Rosy bisa mendapat kasih sayang Pak Berwin juga karena memprovokasi hubungan kami. Kalau kamu ingin tinggal di Kediaman Fernando, gimana kalau kamu ganti namamu jadi Rosy Fernando saja? Dengan begitu, kamu resmi bisa jadi adiknya Javier.”

Raut wajah Rosy langsung berubah. Dia menggertakkan giginya. “Claire, kamu jangan bangga dulu.”

Rosy menabrak pundak Claire, lalu segera mengejar langkah Berwin.

Claire berjalan keluar gedung, lalu tampak Yvonne sedang menunggunya di dalam mobil. Claire segera memasuki mobil. Suara tutup pintu terdengar agak kuat. Menyadari ekspresi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
dasar javier selalu mencari kesempatan dalam kesempitan hahaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 388

    Meskipun tidak ada orang di dalam perusahaan, siapa tahu tiba-tiba Paman Fendra menampakkan diri. Jadi Claire segera mengalihkan pembicaraan, “Ngomong-ngomong, apa kalian sudah menemukan siapa orang yang ingin dilindungi lelaki itu?”Javier mengangkat kepalanya. Tatapannya seketika berubah dingin. “Anggota kamp pelatihan.”“Anggota kamp pelatihan. Jangan-jangan ….”“Kamu juga kenal.” Javier menundukkan kepalanya untuk mencium leher putih si wanita. Dia sengaja meninggalkan bekas merah di atasnya.Kedua tangan Claire diletakkan di atas pundaknya. Dia sedang larut dalam kelembutan ini. “Apa dia satu tingkatan sama Yvonne dan yang la … ergh.”“Ergh?” Gerakan Javier terhenti, sepertinya dia sedang sengaja.Claire menggigit bibirnya, lalu mengalihkan pandangannya dengan canggung. “Bisa nggak jawab pertanyaanku dengan baik!”Javier tersenyum. “Kamu jangan asal keluar suara aneh. Berbahaya sekali.”Claire hampir emosi setengah mati.Namun, Javier juga tidak berani bercanda lagi. Dia membalas,

    Last Updated : 2023-10-07
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 389

    Tiba-tiba lampu di dalam ruangan dinyalakan. Dia berusaha membuka kedua matanya melihat Roger yang berjalan ke dalam ruangan dengan membawa laptop.“Aku … aku nggak akan mengatakan apa-apa.”Meskipun si lelaki kelaparan setengah mati, dia tetap memilih untuk bungkam.Roger berkata, “Aku bukan datang untuk interogasi kamu.”Si lelaki terbengong. Dia sudah kehabisan tenaga untuk berbicara lagi.Roger menarik bangku, lalu duduk di atasnya. Dia meletakkan sebotol air mineral di ujung kakinya. “Sebenarnya tidak masalah kamu ingin mengatakannya atau tidak. Meski kamu tidak ingin mengatakannya, ada orang lain yang akan mengatakannya.”Tatapan si lelaki tertuju pada botol minuman itu. Wajahnya sangat pucat saat ini. Dia merasa dirinya bagai sedang berada di gurun pasir yang mendambakan setetes air saja. Saking hausnya, tenggorokannya bahkan terasa sakit ketika menelan ludah.Roger membuka laptop, lalu memperlihatkan layar kepadanya. “Aku penasaran, apa nyali orang ini juga sebesar kamu?”Sekuj

    Last Updated : 2023-10-07
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 390

    Di kamp pelatihan.“Tuan Hardy, bidadarimu sudah pergi begitu lama. Jangan-jangan kamu masih merindukannya?”Hardy baru selesai main bola bersama teman-temannya. Tampak keringat bercucuran di tubuhnya. Dia sedang duduk di bangku panjang sambil meneguk botol minumnya. Saat temannya datang menepuk-nepuk pundaknya dan menyindir, Hardy langsung menepis tangan itu. “Pergi sana! Jangan ganggu aku.”Si lelaki melangkahi bangku, lalu duduk di sampingnya. Dia mengangkat satu kakinya sembari membuka tutup botol minuman. “Sejak bidadarimu meninggalkan kamp, kamu selalu kelihatan nggak fokus. Kamu bahkan nggak rajin untuk main bola lagi.” Dia meminum minumannya, lalu menyindir, “Apa rohmu sudah diambil sama dia?”Hardy berdecak. “Roh apaan? Aku serius, aku ingin segera pulang.”Temannya malah tidak percaya. “Apa kamu bisa hidup bebas setelah pulang nanti? Bukankah kamu akan diatur oleh orang tuamu? Lebih baik tinggal di kamp saja, lebih enak.”“Memang lebih enak.” Hardy melihatnya. “Tapi bisa enak

    Last Updated : 2023-10-07
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 391

    Javier mengangkat panggilan. “Bagaimana?”“Tuan, Simon menusuk Pak Leon sewaktu di kamp pelatihan. Tapi Pak Leon tidak meninggal karena berhasil diselamatkan oleh Tuan Hardy. Tapi ….”Javier membuang rokoknya ke dalam kaleng minuman. Tatapannya menjadi muram. “Tapi apa?”“Kami berencana untuk menangkap Simon di depan kamp pelatihan. Tapi tiba-tiba mobil Simon meledak. Simon … dia sudah meninggal.”Ucapan Hudson sungguh mengejutkan Javier. Dia terdiam beberapa saat, lalu bertanya, “Meledak? Apa mobilnya dipasang peledak?”Hudson membalas, “Seharusnya seperti itu. Sepertinya ada yang ingin melenyapkan saksi mata.”Javier tersenyum dan tidak berbicara.Rosy bahkan tidak berencana melepaskan anak buahnya sendiri. Jelas sekali, dia mengira Simon telah mengkhianatinya. Rosy juga sengaja menyuruh Simon untuk membunuh Leon. Dia pasti tidak menyangka Leon masih belum meninggal.“Apa yang terjadi?” Ucapan Claire memotong pemikiran Javier.Javier mengakhiri panggilan, lalu memalingkan kepalanya m

    Last Updated : 2023-10-07
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 392

    Javier mengirim pesan kepada Roger. Beberapa saat kemudian, sepertinya Roger sudah berhasil menyelidikinya dan segera membalasnya.Javier melempar ponsel ke atas meja. “Apa wanita ini?”Si lelaki melihat sejenak, lalu mengangguk.Claire melihat tampilan ponsel ini. Bukankah karyawan ini namanya … Monica? Bukankah dia adalah karyawan departemen administrasi? Apa dia telah menyinggung Rosy?Claire melihat Javier. “Kenapa kamu bisa menebak dia orangnya?”Javier menjawab dengan perlahan, “Dia sudah lama tidak masuk kerja tanpa izin sama sekali. Tidaklah susah untuk menyelidiki masalah ini.”Monica bolos kerja dan rekan kerjanya juga tidak mengetahui keberadaannya, dia bahkan tidak bisa dihubungi. Barang-barangnya juga masih berada di meja kerjanya. Sebelumnya, kepala departemen administrasi pernah menyampaikan masalah ini kepada Roger. Jadi, masalah ini bisa terungkap dengan cepat.Si lelaki kembali melanjutkan, “Simon telah membunuhnya, lalu menyuruhku untuk mengurus jasadnya. Aku mengubu

    Last Updated : 2023-10-07
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 393

    Tangan Claire digenggam Javier dengan sangat erat. Sepertinya dia sedang sengaja. Alhasil, Claire merasa kesakitan. “Kenapa malah marah?”Javier pun tersenyum. “Pokoknya tidak suka. Tidak ada alasan.”Claire mengeluarkan tangannya, lalu melipatnya di depan dada. “Apa kamu nggak pernah suka sama cewek lain?”Javier memutar bola matanya. “Tidak pernah.” Kemudian, Javier pun bertanya, “Bagaimana dengan kamu?”Sebelum bertemu dengan Javier, apa Claire pernah menyukai lelaki lain?Claire berpikir sejenak, lalu berkata dengan tersenyum, “Ada, saat kuliah dulu, aku diam-diam menyukai seorang kakak seniorku.”Ketika menyadari ketidaksenangan di wajah Javier, Claire pun tersenyum. “Ada banyak cewek yang suka sama dia. Dia tampan dan nilai ujiannya juga tinggi-tinggi. Tapi dia nggak kenal sama aku.”“Heh, apa kamu masih ingin kenalan sama dia?” tanya Javier yang sedang cemburu.Claire pun tersenyum. “Nggak ingin lagi! Bukankah aku sudah ada cowok yang begitu unggul dan tampan, mana mungkin aku b

    Last Updated : 2023-10-07
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 394

    Bukankah Rosy ingin Kakek Berwin memergoki Claire pergi menemui Wilson?Javier seolah-olah sedang merenungkan ucapannya. Claire menopang dagunya sambil berpikir. “Kalau anggotanya lagi mengikutiku, apa mungkin dia hanya ingin mengikuti jejakku saja? Atau dia ingin cari waktu untuk turun tangan terhadapku?”Javier langsung berdiri. “Sepertinya dia telah memanfaatkan orang sekitar.”“Orang sekitar? Tapi ketika aku pergi ke Restoran Ocean waktu itu, selain kamu dan ….” Sepertinya Claire tahu siapa orangnya. Dia spontan menarik napas dalam-dalam.Javier malah tersenyum. “Sudah seharusnya kita pulang untuk beri dia pelajaran.”Keesokan harinya.Yvonne dipanggil Javier ke ruangan departemen administrasi. Dia masuk ke dalam ruangan sambil menggaruk kepalanya. Dia menatap Roger sekilas, lalu bertanya pada Javier, “Tuan, kamu cari aku?”“Hari itu aku suruh kamu ke Restoran Ocean untuk menjemput Claire. Kamu beri tahu masalah ini kepada siapa saja?” Javier membalikkan dokumennya tanpa mengangkat

    Last Updated : 2023-10-07
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 395

    Di vila Javier.Rosy menyuguhkan secangkir kopi ke atas meja. Menyadari sikap dingin Berwin terhadapnya dalam belakangan hari ini, dia sadar Berwin sedang mewaspadainya gara-gara masalah “kecelakaan” Javier malam itu.Jadi, Rosy berjalan ke sisinya, lalu berkata dengan ekspresi sedih, “Kakek, aku sudah menyelidiki masalah malam itu, semua itu ulah Simon.”Berwin terbengong sejenak. Dia meletakkan koran ke atas meja, lalu melihatnya. Raut wajahnya terlihat muram. “Simon? Bukannya dia itu anggotamu?”Mana mungkin Berwin tidak kenal dengan Simon? Simon adalah anggota Hunter yang pernah bekerja bersama dengan Hudson. Hanya saja, kemudian Berwin membiarkan Simon untuk mengikuti Rosy.Rosy duduk di sampingnya, lalu menjelaskan, “Iya, dia pelakunya. Kakek, aku benar-benar nggak tahu semua yang sudah dilakukan Simon.”“Tidak tahu?” Kening Berwin berkerut. “Dia itu bawahanmu. Tanpa perintahmu, mana mungkin dia melakukan hal itu.”Ketika melihat ekspresi penuh curiga di wajah Berwin, Rosy berusa

    Last Updated : 2023-10-07

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2545

    Saat Wika sedang berpikir bagaimana menjelaskan masalah ini kepada Sissae, dia menyadari mobil melaju ke tempat yang sangat terpencil. Pada saat ini, Wika baru menyadari ada yang aneh. Dia pun memberanikan diri untuk bertanya, “Ini bukan jalan ke rumahku?”Pengurus rumah pria yang sedang menyetir tidak berbicara.Wika semakin gugup lagi. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu langsung menarik kemeja si pria. “Kamu mau bawa aku ke mana? Berhenti!”Mobil bergoyang dengan kencang. Pengurus rumah pria segera menginjak pedal rem, lalu menepis tangan pengurus rumah.Wika jatuh duduk di baris belakang. Kali ini pengurus rumah baru segera menghentikan mobil di samping.Saat kunci pintu mobil terbuka, Wika segera melarikan diri untuk menuruni mobil. Dia bahkan tidak peduli dengan kopernya lagi.Ketika menyadari tidak ada yang mengejarnya, Wika mengira dirinya sudah berhasil melarikan diri. Siapa sangka di depan sana, ada beberapa mobil sedang menghalangi langkahnya.Lampu mobil menyilaukannya.B

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2544

    Pengurus rumah mengangguk. “Baik.”Setelah dia pergi, Jules mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Jerremy. Beberapa saat kemudian, terdengar suara Jerremy dari ujung telepon. “Kenapa kamu tidak tidur di tengah malam? Untuk apa kamu telepon aku?”“Sudah terjadi sesuatu. Sepertinya kamu perlu ke rumah sakit.”Dua puluh menit kemudian, Dacia dan Jerremy sudah tiba di rumah sakit. Jules sedang menunggu di koridor. “Ada apa dengan adikku?”Jules membalas, “Jessie baik-baik saja. Hanya saja, sudah terjadi sesuatu dengan Miya.”Dacia tertegun sejenak. “Miya?”Jules menceritakan kronologis cerita kepada mereka. Setelah Dacia mendengarnya, raut wajahnya berubah muram. “Pasti ada masalah dengan pengurus rumah wanita itu. Aku sudah menyadari ada yang aneh sama dia saat pertama kali bertemu.”Jerremy berjalan mendekati Jules. “Jules, untung saja Jessie baik-baik saja. Kalau tidak, aku pasti tidak akan melepaskanmu.”“Aku tahu.” Jules kelihatan sangat tenang. “Aku akan mencari dalang di balik pe

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2543

    Kaki Jessie terasa lemas. Dia langsung jatuh ke dalam pelukan Jules. Jules pun segera memapahnya.Setelah dokter meninggalkan tempat, Jessie segera memasuki kamar pasien. “Miya!”Miya sedang berbaring di atas ranjang sembari diinfus. Raut wajahnya tidak sepucat tadi lagi. Hanya saja, dia masih tetap kelihatan lemas. “Bos, aku baik-baik saja ….”Jessie bertanya, “Miya, coba kamu beri tahu aku, kamu makan obat apa?”Miya merasa sangat bingung. “Obat? Aku nggak lagi makan obat.”Jessie menatapnya dengan saksama. Sepertinya Miya tidak sedang berbohong. Seandainya dia sedang mengonsumsi obat, tidak mungkin dia tidak tahu obat apa yang sedang dikonsumsinya. Namun, jika Miya tidak mengonsumsi obat, bagaimana dia bisa ….Miya berkata, “Aku hanya mulai merasa nggak enak badan setelah makan.”Raut wajah Jessie langsung berubah. “Makanan yang kamu bawa ke kamarku?”Miya mengangguk. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu. “Untung saja bukan kamu yang makan. Kalau nggak, aku pasti akan mencelakaimu. Tapi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2542

    Jules membuka pintu kamar. Saat ini, Jessie sedang duduk bersandar di atas sofa sembari menonton film. Dia memang tidak memiliki selera makan, tapi dia masih bisa ngemil keripik.Jules menggantung jas, lalu melipat lengan kemejanya ke atas. Dia berjalan ke sisi Jessie. “Selera makanmu lumayan bagus hari ini.”Jessie menjilat ujung bibirnya. “Hari ini aku makan mie masakan Miya. Aku menghabiskannya.”Jules tertawa sembari mencubit pipi gendutnya. “Jadi, enakan masakan aku atau masakan dia?”Jessie menegakkan tubuhnya. “Kamu malah mau dibandingkan sama dia?”Jules menggendong Jessie, membiarkannya duduk di atas paha. Kemudian, dia mulai membelai rambut Jessie. “Jawab pertanyaanku.”Jessie melirik keripik kentang, lalu melingkari leher Jules. “Kamu malah cemburu sama seorang wanita?”“Tentu saja.”Jessie tertawa. “Masakan suamiku juara satu di dunia ini, puas?”Jules mencium pipi Jessie. Dia sungguh bahagia saat ini. “Mulutmu memang manis.”“Suamiku, hari ini kamu masih mau dirias, nggak?

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2541

    “Oke.” Filbert langsung maju untuk menarik Sissae. Sissae pun menjerit, “Coba saja kalau kamu berani! Jules, kalau kamu berani bersikap seperti ini sama aku, itu berarti kamu mau melawan Keluarga Taylor!”Meski Sissae menjerit, tetap saja tidak ada yang menghiraukannya.Hingga Sissae dibawa keluar gedung perusahaan, dia baru terdiam. Betapa inginnya dia membakar gedung itu. Seumur hidupnya, dia tidak pernah diperlakukan seperti ini. Dia pasti tidak akan melepaskan mereka!Sissae berkata dengan galak, “Mengenai Jules, aku punya cara agar kamu bisa menyelamatkannya!”Di sisi lain, di Vila Laguna.Miya sudah selesai mempersiapkan makan malam. Dia mengantar makan malam ke lantai atas. Begitu pintu kamar dibuka, Miya berkata, “Bos, makan malam sudah selesai.”Jessie menatap makan malam yang begitu mewah. Dia mulai merasa mual lagi. Miya menatapnya. “Bagaimana sekarang? Apa kamu masih mual-mual? Padahal aku sudah memasukkan perasan buah lemon.”Jessie bersandar di sofa. “Aku masih saja nggak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2540

    Jules menyipitkan matanya sembari memikirkan sesuatu. “Dia pergi bertemu dengan seorang wanita?”Filbert mengusap dagunya. “Aku juga tidak tahu apa yang lagi mereka obrolkan. Mereka kelihatan sangat misterius, tapi pasti bukan hal bagus.”Pintu diketuk. Filbert berdiri, lalu pergi membukakan pintu. Orang yang berada di luar pintu adalah Sissae.Sissae mengabaikan Filbert, lalu memeluk dokumen berjalan ke dalam ruangan. “Yang Mulia.”Sissae menyerahkan dokumen kepada Filbert. Jules tidak mengambilnya. “Keluar setelah letakkan di atas meja.”Setelah meletakkannya, Sissae pun membungkukkan tubuhnya sembari tersenyum. Dia membungkukkan setengah tubuhnya ke sisi Jules. “Apa perlu Yang Mulia bersikap sekejam ini? Waktu itu, aku memang nggak seharusnya mengancammu dengan nama ayahku. Aku bersalah. Aku minta maaf terhadap Yang Mulia.”Filbert yang berdiri di depan pintu pun merinding. Suara manja si wanita membuat seluruh bulu kuduknya berdiri.Jules mengangkat kelopak matanya. Dia tidak berge

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2539

    Mie itu kelihatan sangat enak, aromanya juga wangi. Lantaran kepikiran Jessie sedang kehilangan selera makan, dia sengaja meletakkan dua lembar lemon di atas mie.Mangkuk diletakkan di hadapan Jessie. “Bos, coba lihat.”Jessie mengendus aroma wangi mie yang bercampur aduk dengan aroma segar buah lemon. Dia pun tidak sabaran segera mencicipinya. Rasa asam lemon berpadu dengan sup yang kental dan gurih. Selera makan Jessie langsung membaik. Tekstur mie juga sangat kenyal, tidak keras sama sekali.Miya melihat Jessie yang tidak berhenti menyantap masakannya. “Gimana? Apa cocok dengan seleramu?”Jessie mengangguk, lalu mengacungkan jempol. “Enak sekali! Sekarang aku nggak merasa mual. Bagaimana kamu bisa melakukannya?”Bahkan, pelayan rumah juga tidak percaya dengan mata mereka.Bagaimanapun, koki yang direkrut adalah koki dari hotel berbintang. Apalagi berhubung Jessie sedang hamil, selera makannya sangat buruk. Biasanya dia selalu memuntahkan semua makanannya.Berbeda dengan sekarang, Je

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2538

    Pelayan itu mengangkat kepalanya dengan perlahan. “Gimana kalau aku telepon Bu Wika untuk segera kemari?”Jessie tersenyum. “Nggak usah. Aku nggak sanggup untuk memanggilnya kemari.” Usai berbicara, Jessie pergi ke dapur. Miya segera menghalanginya. “Kamu mau ngapain?”“Bikin sarapan sendiri.”“Nggak boleh!” Miya menarik Jessie, lalu menyuruhnya untuk duduk di ruang makan. “Meski nggak ada koki, masih ada aku, kok. Aku pernah menjadi koki di restoran. Tenang saja, meski sudah lama aku nggak memasak, aku jamin rasanya pasti enak!”Kemudian, Miya memasuki dapur dengan lenggak-lenggok.Kedua pelayan khawatir Miya akan mengacaukan dapur. Hanya saja, berhubung ada majikan mereka di sini, mereka juga tidak berani mengatakan apa pun. Mereka berdua saling bertatapan, lalu memberi isyarat mata.Pelayan yang satu lagi segera pergi ke halaman untuk menghubungi Wika. “Bu Wika, kamu cepat kembali. Nyonya sudah bangun dan sangat marah. Kalau sampai Tuan tahu, kami pasti akan dipecat.”Di sisi lain,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2537

    “Iya, dia memang cocok untuk menjadi pengurus rumah.” Jessie menunduk. “Tadi ketika Dacia cari aku, dia menghalangi Dacia, nggak izinin Dacia untuk ketemu sama aku. Ketika aku mau Miya tinggal di rumah, dia juga suruh aku minta izin sama kamu. Aku tahu dia itu orang yang kamu rekrut. Wajar kalau dia dengar apa katamu. Tapi, aku merasa aku dipojokkan bagai aku itu orang luar di rumah ini. Aku nggak bisa melakukan keputusan apa pun dengan bebas.”Hati Jules terasa tegang. Dia memangku Jessie, lalu berkata, “Kenapa kamu berpikir sembarangan?” Jules mendekatinya. Napas hangat mengenai pipi Jessie. “Kalau kamu tidak suka, lain kali kamu tidak usah dengar apa katanya. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan. Tapi, kalau kamu mau keluar rumah, kamu mesti dikawal oleh pengawal.”Usai berbicara, Jules memeluk Jessie. “Aku benar-benar takut kamu bosan di rumah. Jessie, aku tidak berharap kamu tidak senang. Kalau kamu benar-benar merasa tidak senang, aku ….”Jessie menatap Jules. “Apa yang

DMCA.com Protection Status