Share

Bab 390

Di kamp pelatihan.

“Tuan Hardy, bidadarimu sudah pergi begitu lama. Jangan-jangan kamu masih merindukannya?”

Hardy baru selesai main bola bersama teman-temannya. Tampak keringat bercucuran di tubuhnya. Dia sedang duduk di bangku panjang sambil meneguk botol minumnya. Saat temannya datang menepuk-nepuk pundaknya dan menyindir, Hardy langsung menepis tangan itu. “Pergi sana! Jangan ganggu aku.”

Si lelaki melangkahi bangku, lalu duduk di sampingnya. Dia mengangkat satu kakinya sembari membuka tutup botol minuman. “Sejak bidadarimu meninggalkan kamp, kamu selalu kelihatan nggak fokus. Kamu bahkan nggak rajin untuk main bola lagi.” Dia meminum minumannya, lalu menyindir, “Apa rohmu sudah diambil sama dia?”

Hardy berdecak. “Roh apaan? Aku serius, aku ingin segera pulang.”

Temannya malah tidak percaya. “Apa kamu bisa hidup bebas setelah pulang nanti? Bukankah kamu akan diatur oleh orang tuamu? Lebih baik tinggal di kamp saja, lebih enak.”

“Memang lebih enak.” Hardy melihatnya. “Tapi bisa enak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
sadis memang ni si roy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status