Melihat Javier tersenyum nakal, Claire tertegun. Selesai makan, Claire kembali ke kamar dan melihat Javier duduk di sofa yang dekat dengan jendela sambil menyilangkan kakinya. Dia sedang membaca beberapa dokumen."Kamu mau menunjukkan apa kepadaku?" tanya Claire yang duduk di samping Javier.Javier menjawab seraya menyerahkan dokumen kepada Claire, "Ini informasi yang kamu cari."Claire terdiam, lalu melihat dokumen-dokumen itu. Gambar di dalam dokumen adalah hasil foto yang difotokopi. Meskipun hitam putih, gambarnya terlihat sangat jelas.Kemudian, Claire melihat sebuah foto yang merupakan rekaman kamera pengawas di pusat refleksi kaki. Salah satu wanita dengan riasan tebal adalah Kayla dan dia sedang berinteraksi dengan 3 orang lainnya.Claire berucap, "Ini Kayla ...."Javier menyahut dengan datar, "Um. Aku menyuruh orang untuk mengambil rekaman kamera pengawas di pasar ilegal. Kayla dibawa keluar oleh mereka."Claire mengamati ketiga orang itu, yang terdiri dari 1 wanita dan 2 pria
Bahkan, Claire yang sangat mengantuk tidak sadar bagaimana Javier menggendongnya ke kamar mandi. Setelah itu, Javier meletakkan Claire kembali ke ranjang. Tiba-tiba, ada pesan masuk di ponsel Javier saat dia baru saja ingin menyelimuti Claire.Javier mengambil ponselnya, lalu tatapannya menjadi dingin setelah membaca pesan itu. Pengirim pesan adalah Roger.[ Orang tua Wanda kecelakaan. Winny mati di tempat karena terluka parah dan Wilbert sedang diselamatkan di ruang ICU. ]Javier membalas pesan Roger.[ Suruh orang awasi rumah sakit. Jangan sampai ada yang menyingkirkan Wilbert dan jangan beri tahu Yvonne masalah ini dulu. ]Javier meletakkan ponselnya dan melihat Claire yang sedang tertidur pulas. Javier tidak ingin Claire mengira bahwa dia yang menyebabkan orang tua Wanda kecelakaan karena hari ini Claire pergi mencari mereka berdua. Kemudian, Javier mengganti baju, lalu diam-diam keluar dari kamar.Di rumah sakit. Roger menghampiri Javier saat melihatnya datang dan berujar, "Tuan J
Javier memang berbicara seperti itu, tetapi Claire tetap merasa sedih. Claire memegang tangan Javier dan berkata, "Javier, kelak apa pun yang terjadi, aku nggak akan pernah meninggalkanmu, kecuali ...."Apa? Claire belum memikirkannya. Dia sendiri tidak tahu kenapa dirinya tiba-tiba melontarkan kata-kata ini. Mungkin karena Javier terlalu baik kepadanya.Dulu, Claire pernah mengira Javier bersamanya hanya karena tiba-tiba tertarik atau mungkin karena anak-anak. Namun, setelah menghabiskan waktu bersama begitu lama, Claire baru menyadari Javier yang paling banyak berkorban.Javier tersenyum dan memandang Claire dengan penuh kasih sayang, lalu berucap, "Kamu itu istri yang aku dapatkan dengan susah payah, mana mungkin aku meninggalkanmu? Kecuali aku mati. Kalau tidak, kamu memang tidak bisa meninggalkanku." Javier tidak akan membiarkan hal itu terjadi.Claire yang berusaha mencairkan suasana menceletuk, "Tenang saja, kamu pasti akan berumur panjang." Setelah itu, Claire berbalik dan menc
Kemudian, Javier menghampiri Claire. Melihat raut wajah Claire yang muram saat berlutut di depan papan nisan, Javier merangkul Claire dan berkata sembari menatap papan nisan, "Ibu, kamu tenang saja. Aku akan menjaga Claire selamanya dan siapa pun tidak bisa memisahkan kita, kecuali kematian."Claire yang terkejut memandang Javier. Sementara itu, Javier hanya mengangkat alisnya. Dia memapah Claire, lalu Claire melihat Rendy seraya bertanya, "Ayah, apa kamu mau bicara dengan Ibu?"Rendy tertegun sejenak, lalu menunduk. Dia memandang papan nisan dan tersenyum getir. Rendy menyahut, "Nggak ada. Kalau ada, aku cukup mengucapkannya di dalam hati."....Claire yang baru datang ke studio melihat Yvonne mondar-mandir di koridor dengan panik. Claire pun bertanya, "Ada apa?"Yvonne menjadi gugup begitu melihat Claire, lalu menjelaskan, "Kak, pihak kepolisian sudah menemukan titik terang mengenai kematian Wanda. Dia ... dia memang bukan bunuh diri."Jadi, Wanda memang difitnah dan dikambinghitamka
Bar Goldia tidak ramai di siang hari, hanya ada beberapa tamu yang sedang makan. Seorang pelayan membawa Claire ke tempat River duduk. Claire menyapa, "Paman River."River memegang sebotol anggur Conti edisi kolektor dan sedang memeriksa tanggal produksi anggur. Begitu melihat Claire datang, River segera menyimpan botol anggur itu ke dalam kotak dan bertanya, "Akhirnya kamu datang juga."Setelah duduk, Claire melirik sekilas anggur yang diletakkan di samping River dan berucap, "Itu hadiah, ya?"River tertawa, lalu menyahut, "Iya. Ini hadiah dari teman lama yang baru kembali dari luar negeri. Dia baru saja pergi dan khusus memberiku anggur ini."Kemudian, River berkata seraya memandang Claire, "Kenapa kamu tiba-tiba datang?"Claire menopang dagu sambil menatap River dan berujar, "Tentu saja aku datang khusus untuk berterima kasih kepadamu karena sudah banyak membantuku."River tersenyum, lalu memesan secangkir kopi kepada pelayan. Dia menggeser gelas anggur ke samping dan menimpali, "Ng
Malam harinya, di Vila Blue Canyon, Claire telah menyiapkan makan malam. Kemudian, dia merenungkan percakapannya dengan River pada siang tadi selama beberapa saat. Ketika tersadar kembali, dia masih belum melihat Javier yang turun sehingga dia pun pergi ke ruang kerja. Namun, saat akan mengetuk pintu, Claire malah mendengar suara Javier. "Apakah itu karena kerusakan mesin? Apa kamu yakin?" Claire menarik kembali tangannya yang terangkat untuk mengetuk pintu. Kerusakan mesin apa yang sedang dibicarakan?Javier berkata, "Apakah Pak Wilbert masih belum bangun? Baiklah, aku mengerti. Kalian harus bekerja sama dengan penyelidikan polisi dulu untuk memeriksa apakah mereka berdua menghubungi seseorang sebelum kecelakaan itu terjadi atau apakah ada jejak transaksi di rekening mereka."Javier mengakhiri panggilannya. Saat berbalik, dia mendapati Claire telah membuka pintu. Melihat ekspresi di wajah istrinya, dia pun mengerucutkan bibir tipisnya dan perlahan berkata, "Claire, kamu ...." Claire
Javier menjawab pertanyaan Claire, "Dia nggak akan melepaskan Pak Wilbert. Apa kamu ingin memancing dalangnya keluar?"Claire tersenyum seraya berkata, "Apa kamu yakin dengan hal ini?" Kemudian, dia bisa merasakan kehangatan tangan Javier di pinggangnya. Pria itu menatapnya, lalu berkata sambil tersenyum, "Layak untuk dicoba."....Di dalam ruang istirahat departemen administrasi, beberapa staf yang memesan makanan dari luar tengah berkumpul untuk bergosip."Apa kalian sudah mendengarnya? Beberapa hari lalu, pasangan suami istri yang mencari masalah dengan Nona Claire itu sudah meninggal dalam kecelakaan mobil.""Tentu saja kami sudah mendengar. Orang-orang di lantai enam mengatakan bahwa pasangan suami istri itu sangat nggak tahu malu. Mereka menyalahkan Nona Claire atas kematian putri mereka sendiri, bahkan meminta kompensasi dari Nona Claire.""Iya, semuanya sudah dijelaskan beberapa hari yang lalu. Rasanya aneh, Nona Claire benar-benar disalahkan tanpa alasan. Siapa nama wanita itu
Claire meletakkan tangannya di bahu Javier sembari bertanya, "Apakah Roger sudah siap sekarang?" Javier mengangkat alisnya sambil bertanya balik, "Bagaimana menurutmu?"Malam harinya, di luar ruang ICU rumah sakit, sudah tidak ada yang berjaga. Seorang perawat sedang melakukan pemeriksaan ke kamar pasien. Begitu melihat ada dokter yang mendekat, dia pun menyapanya. Dokter itu hanya menganggukkan kepala, lalu melangkah menuju ruang ICU.Saat berada di luar pintu, dia memandang perawat yang telah menjauh, lalu membuka pintu dan berjalan masuk. Seiring dengan pencahayaan lampu samar yang masuk dari luar, dia melihat seseorang terbaring di ranjang pasien. Dokter itu mendekati ranjang dan mengeluarkan sebuah jarum suntik dari saku pakaiannya.Dokter itu menusukkan jarum tersebut ke dalam kantung infus dan hampir menekan jarum untuk menyuntikkan cairan obat. Namun, lampu di dalam ruangan tiba-tiba menyala. Begitu berbalik, Roger langsung menghajarnya hingga jatuh ke lantai.Roger segera mena
Di hotel, Jeska telah mendengar kabar bahwa Samuel tidak bersedia untuk menjadikannya sebagai anak didik. Dia pun berkata, “Pantas saja artis di bawah naungannya nggak tenar-tenar. Kalau dia bersedia untuk membinaku, aku pasti akan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak daripada Jessie. Dasar bodoh!”Jeska baru pernah mengikuti acara televisi sekali. Pengikut di Instagram juga sudah bertambah jutaan orang. Jika dia bisa mempertahankan ketenaran ini, ditambah lagi dengan sumber tawaran kerja dari Colson, apa mungkin Jeska tidak akan terkenal?Setelah Jessie kembali lagi ke dunia hiburan, sepertinya zamannya juga sudah berlalu.Bukannya Hiro menganggap Jeska sebagai pengganti Jessie? Cepat atau lambat, kata “pengganti” itu akan jatuh ke diri Jessie. Dia akan lebih tenar daripada Jessie.…Jules kembali ke Kompleks Amara. Dia melihat Jessie sedang duduk di sofa sembari menonton program acara televisi. Kebetulan ada Jeska di dalam program acara.Jules mengambil tabletnya. “Lagi lihat ap
Jules juga telah mendengar percakapan mereka. Dia mengirim pesan kepada Samuel.Jeska berhasil mendapat banyak tawaran kerja. Selain mendapatkan kesempatan pertamanya dengan debut sebagai pusat dari girl band, dia juga berkesempatan untuk tampil di acara televisi. Dengan julukan “Mini Jessie”, kemunculannya langsung menarik perhatian warganet.Bukan hanya wajahnya saja yang mirip, tetapi riasannya juga dibuat serupa dengan Jessie. Itulah sebabnya memicu komentar dari penggemar Jessie. Tentu saja, ada yang merasa kesal, tetapi tak sedikit justru menganggapnya lucu.[ Tolong jangan kaitkan semuanya dengan Jessie, oke? ][ Nggak masalah kalau hanya wajahnya mirip. Tapi kalau sengaja meniru gaya Jessie, sepertinya agak menjijikkan. ][ Semua ini salah Jessie terlalu cantik. Klinik kecantikan saja sudah punya templat wajahnya. Sepertinya popularitas Jessie nggak akan pernah redup. ][ Para penggemar Jessie yang santai, ya. Kalau ada yang meniru untuk menumpang ketenaran, itu berarti Jessie
Waktu itu, Jeska melakukan operasi plastik dengan mereferensi wajah Jessie. Meskipun wajah mereka tidak 100% mirip, setidaknya ada kesamaan di wajah mereka.Pria paruh baya mengenakan jasnya. “Aku tidak keberatan kalau kamu masuk ke dunia hiburan, tapi lebih baik kamu jaga mulutmu.”Jeska tersenyum. “Aku akan jaga mulutku.”Beberapa hari kemudian, Jeska berhasil tanda tangan kontrak kerja sama dengan Agensi Solar melalui jalur belakang. Saat manajer Agensi Solar ditunjuk untuk mengurus Jeska, dia pun terbengong. Sebab, wajah wanita ini sungguh mirip dengan Jessie.Tidak lama kemudian, berita yang tersebar luas di dalam perusahaan, juga sudah terdengar sampai ke telinga Samuel. Setelah asisten Samuel menjelaskan kepadanya, dia pun mendengus dingin. “Apa gunanya punya wajah mirip? Apa semua orang di muka bumi ini bisa menggantikan Jessy? Mimpi!”Asisten tahu temperamen Samuel. Perusahaan tiba-tiba menandatangani artis pendatang baru yang memiliki wajah mirip dengan Jessie. Dia malah disu
Ucapan Hiro sudah sangat jelas.Tatapan Jeska menjadi dingin. “Kamu lagi minta putus?”Hiro menatap Jeska dengan tenang. “Iya, aku merasa hubungan kita tidak usah dilanjutkan lagi. Aku juga sudah capek.”Setiap kali melihat wajah yang mirip dengan Jessie, perasaan Hiro terasa tidak nyaman. Dia menganggap Jeska sebagai Jessie. Perbuatannya sama saja dengan membohongi dirinya sendiri.Jeska dan Jessie adalah dua individu yang berbeda, mereka bukanlah orang yang sama.“Kak Hiro, kenapa? Apa aku kurang baik?” Jeska menggenggam tangan Hiro. “Kenapa kamu tiba-tiba minta putus? Jangan-jangan … karena Yura?”Raut wajah Hiro menjadi muram. “Tidak ada hubungannya dengan dia.”Jeska pun tersenyum. “Apa kamu yakin nggak ada hubungannya sama dia? Hiro, sejak kamu tahu Yura diam-diam menyukaimu, apa kamu mulai goyah?”“Jeska.” Tatapan Hiro sangat dingin. “Jangan sembarangan menebak isi hatiku.”Jeska mengepal erat tangannya sembari menarik napas dalam-dalam. “Hiro, aku tahu selama ini kamu mengangga
Jules terdiam membisu.Jessie menginjak kaki Levin. “Kenapa banyak sekali omong kosongmu?”Selesai makan, hari pun sudah sore. Jessie dan Jules mengantar Yusa ke depan pintu. Yusa minum banyak hari ini. Dia berkata kepada Jessie, “Biasanya artis yang sudah melahirkan akan kehilangan pasarnya di dunia hiburan. Posisi juga akan digantikan oleh artis yang lebih muda. Tapi, bagiku, usia bukanlah masalah bagi seorang artis. Jessie, kamu tidak usah mencemaskan masalah itu. Kamu rawat dirimu dengan baik. Kelak, kalau ada naskah bagus dan cocok denganmu, aku pasti akan mempertimbangkanmu.”Jessie mengangguk dengan tersenyum. “Tenang saja. Kelak kita pasti akan ada kesempatan buat kerja sama lagi.”Setelah mengantar Yusa dan yang lain ke mobil, Jessie memalingkan kepalanya melihat Jules. “Entah kenapa, aku merasa diriku sangat beruntung.”Setidaknya di dalam dunia hiburan yang mengejar reputasi dan kekuasaan itu, Jessie bisa bertemu dengan orang seperti Yusa dan juga Samuel, yang tidak memanfa
Kabar pernikahan Jodhiva viral di internet. Selain meliput dekorasi indah di aula, pusat perhatian mereka juga tertuju pada gaun pengantin antik.Tidak sedikit orang familier dengan gaun pengantin antik itu. Ada banyak warganet mengunggah gaun pengantin yang dikenakan zaman nenek mereka dulu.Sementara itu, setelah Jessie hamil, ini pertama kalinya dia menampakkan diri di depan umum. Nama Jessie juga menjadi viral dalam seketika.Sebelumnya ada banyak warganet mengira Jessie sudah vakum dari dunia hiburan. Sebab, mereka semua merasa tidaklah mungkin seorang Tuan Putri akan melakukan syuting lagi. Hanya saja, dalam wawancara Jessie kali ini, para penggemar Jessie juga tidak menyatakan bahwa mereka sangat menghormati keputusan Jessie. Tidak peduli dia akan tetap bergumul di dunia hiburan atau tidak, para penggemar akan senantiasa mendukungnya.Setelah “Embun” tayang, ratingnya menduduki peringkat pertama dan menjadi drama yang sangat populer. Sutradara Yusa dan para kru mengundang beber
Jerremy mendengus dingin. “Memang sengaja.”Jessie kelihatan kesal.Jules pun membujuknya. “Tidak usah takut. Nanti kita tidak usah undang dia ke pernikahan kita saja.”Jerremy terkekeh. “Kamu rasa kamu bisa melakukannya?”Jules pun tersenyum. “Apa ini hari pertama kamu kenal sama aku?”Dacia sungguh merasa tidak berdaya. “Kalian itu anak SD, ya?”Mereka berdua selalu saja beradu mulut. Semuanya spontan tertawa.Resepsi pernikahan dimulai. Pencahayaan di dalam ruangan menjadi gelap, hanya tersisa kilauan bintang di atas langit.Pembawa acara berjalan ke atas panggung, lalu mulai mengucapkan doa restu kepada kedua mempelai. Disusul, sepasang pengantin berjalan memasuki aula.Semua orang menghadap ke belakang. Terlihat juga Dessy dan Bastian yang bertugas sebagai pengiring pengantin berjalan di belakang mereka.Ariel merangkul tangan Jodhiva dan buket bunga, berjalan ke hadapan semua orang. Ada yang berbisik, “Kenapa gaun pengantin istrinya Jody kelihatan familier sekali?”“Bukannya ga
Ariel menunduk melihat gaun pengantin di tubuhnya. “Aku sungguh nggak percaya dengan mataku.”“Coba kamu lihat.”Ariel berjalan ke depan cermin, lalu menatap dirinya yang sedang mengenakan gaun pengantin. Dia seolah-olah berbaur dalam era itu.Herla berjalan keluar ruang ganti, lalu berkata pada Jodhiva, “Coba kamu lihat pengantinmu.”Ariel membalikkan tubuhnya. Ketika melihat Jodhiva berdiri di depan pintu, tiba-tiba dia merasa tidak enak hati.Jodhiva menatapnya. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Kamu memang cantik sekali.”…Pada hari ini, seluruh kota sedang menyiarkan kabar pernikahan putra Javier. Resepsi pernikahan kali ini terbuka untuk umum. Bahkan, awak media juga diperbolehkan untuk menghadirinya. Jessie yang berperut besar itu berjalan ke dalam aula dengan dipapah oleh Jules. Dia menerima wawancara dari awak media, mereka menanyakan kapan Jessie akan kembali ke layar kaca. Pada saat ini, Jessie menjawab dengan tersenyum, “Aku nggak buru-buru. Aku masih ingin istirahat s
“Suka, aku bagai berdiri di bawah langit saja. Begitu mengulurkan tanganku, aku sudah bisa menggapai bintang.” Ariel mengangkat tangannya, seolah-olah hendak meraihnya.Tiba-tiba Ariel kepikiran sesuatu, lalu memalingkan kepalanya. “Berapa banyak uang yang sudah kamu habiskan?”Jodhiva berjalan di sisi Ariel, kemudian menghentikan langkahnya. “Aku tidak peduli. Yang penting kamu menyukainya.”“Hanya sebuah resepsi pernikahan saja, jangan menghamburkan uang yang terlalu banyak. Kalau sampai ayahku tahu, dia pasti akan memarahiku boros.”Jodhiva tersenyum, lalu merangkul Ariel ke dalam pelukannya. “Kalau Tuan Tobias tahu aku menghabiskan banyak uang untuk menyewa sepotong gaun pengantin, sepertinya dia bakal emosi hingga pingsan?”Ariel tertegun dan tidak berbicara lagi.Jodhiva mengusap kepalanya. “Pernikahan hanya sehidup sekali. Aku tidak ingin meninggalkan penyesalan untukmu.”Pada saat ini, direktur dekorasi pernikahan datang. Dia bertanya dengan tersenyum, “Tuan Jody, apa kamu suda