Saat Claire hendak membangkitkan tubuhnya, Javier segera maju untuk memapahnya. Dia menunjukkan ekspresi kekhawatiran di wajahnya. “Claire, apa yang kamu rasakan saat ini?”Claire menatap Javier. Mungkin karena si lelaki tidak begitu tidur dalam dua hari ini, dia pun terlihat agak capek, bahkan tampak sedikit kumis di wajahnya. Meskipun Javier terlihat sangat berantakan, dia masih terlihat tampan.“Sudah baikan, aku nggak merasa ada yang nggak enak.” Claire mengalihkan tatapannya. Jujur saja, dia bagai sedang tidur saja. Tiba-tiba Claire kepikiran sesuatu, lalu bertanya, “Oh ya, bagaimana dengan hasil uji ….”“Sampai sekarang, kamu masih peduli dengan nilai ujian?” Javier mengerutkan keningnya. Dia menggunakan nada bicara bagai sedang mengomeli anak-anak saja. “Lebih penting nilai atau nyawamu?”“Sepertinya aku harus menghukum bagian ujian. Mereka bahkan tidak mempersiapkan rencana penanganan darurat.”Menyadari Javier berdiri, Claire mengulurkan tangannya menarik ujung lengan pakaian
Entah kenapa, Claire memiliki firasat bahwa Wanda telah difitnah. Orang yang memfitnah Wanda tak lain adalah orang yang memiliki dendam dengan dirinya dan juga Wanda ….Claire yang sedang melamun itu tidak menyadari ada yang berdiri di depan pintu. “Kak Claire.”Kali ini, Claire tersadar dari bengongnya. Dia menatap orang yang berada di depan pintu. Orang itu adalah Molly.Molly berjalan memasuki ruangan dengan gugup. Tangan kirinya menggenggam tangan kanannya. “Kak, syukur banget kamu bisa menyadarkan diri. Aku minta maaf atas masalah waktu itu. Aku tahu kamu nggak akan maafin aku. Tapi aku juga nggak berharap Kak Claire bisa memaafkanku. Aku hanya ingin menyampaikan permintaan maafku saja ….”“Aku tahu. Aku nggak memilih untuk memercayaimu, malah memercayai ucapan Wanda. Aku salah paham sama kamu. Sebenarnya aku juga mengira kamu nggak menganggapku sebagai temanmu. Semua ini salahku. Maaf, kamu pasti sangat kecewa sama aku?”Molly tidak memilih untuk berpihak dan memercayai Claire. D
“Apa yang kamu pikirkan?” Claire masih menunduk.Ekspresi Javier terlihat lembut. Dia pun tersenyum. “Aku berharap setelah kamu sadar nanti, aku akan langsung membawamu ke kantor catatan sipil untuk mendaftarkan pernikahan kita. Aku tidak peduli apa kamu berhasil mencapai permintaan Kakek atau tidak.”Javier tidak bisa menunggu lagi. Dia ingin Claire menjadi istri sahnya. Dia ingin namanya menjadi nama pasangan sahnya.Claire tidak menyangka Javier akan membahas masalah ini. Hanya saja, dia tahu Javier terus merawatnya selama dua hari ini. Javier sangat mencemaskannya. Seandainya mereka benar-benar menikah … sepertinya Claire bisa menerimanya.Hanya saja, tiba-tiba Claire kepikiran sesuatu, dia mendorong tubuh Javier dengan perlahan.Javier mengerutkan keningnya, lalu bertanya dengan kesal, “Apa kamu tidak bersedia?”“Aku nggak bilang aku nggak bersedia ….”“Jadi, kamu bersedia?” Javier kembali memeluk Claire dengan tersenyum lebar.Claire membalas, “Javier, aku sudah berjanji sama Kak
Setelah mendengar cerita Javier mengenai masa lalu Keluarga Fernando, Claire spontan merasa takjub. Sepertinya dia telah mengetahui sesuatu.Javier menggendong Claire, lalu memangkunya di atas paha. “Claire, sekarang aku juga berterus terang kepadamu. Jadi, kamu tahu kan kenapa Kakek membiarkan Rosy berada di sisinya dan begitu menyukainya? Semua itu karena kakekku ingin membalas budi kepada kakek dan nenek Rosy.”Claire menggigit bibir bawahnya dan tidak berbicara.Javier menggenggam tangan Claire, meletakkannya di depan jantung yang berdebar kencang. “Aku berjanji selama ada aku, aku tidak akan membiarkanmu hidup sengsara. Tak peduli orang itu adalah Kakek, Rosy, atau orang lain, aku pasti akan melawan mereka. Aku bahkan rela untuk mengorbankan nyawaku. Kalau aku tidak melakukannya atau aku telah mengecewakanku, aku akan dikutuk mati.”Claire menatap Javier yang sedang menyebutkan sumpah serapahnya. Dia spontan berkata, “Dewa di neraka juga nggak ingin menampung nyawamu.”Javier meng
Angin sepoi-sepoi berembus. Ucapan Claire bagai bergema di udara.Saat ini, ekspresi wajah Rosy terlihat kaku. Wanita memiliki insting yang tajam. Dia dapat mendengar maksud dari ucapan Claire.Maksud Claire sudah sangat jelas, dia tidak akan melepaskan Javier.Apa wanita jalang ini sedang mengumumkan statusnya?“Nona Rosy, raut wajahmu kelihatan nggak bagus. Apa kamu baik-baik saja?” Claire berlagak tidak mengetahui apa-apa.Saat ini Rosy pun tersenyum lebar. “Berhubung Nona Claire sangat menghargai hubunganmu dengan Javier, aku berharap Nona Claire bisa menggenggam erat kesempatan ini.”“Nona Rosy tenang saja. Aku nggak bakal kasih kesempatan kepada wanita lain.”Wanita lain itu termasuk … Rosy.Claire berjalan meninggalkan sisi Rosy. Entah kenapa dia merasa sangat gembira ketika melihat ekspresi jeleknya.Wanita jalang ini memang beruntung. Padahal sudah digigit ular berbisa, dia malah masih bernyawa. Pantas saja Wanda yang tidak berguna itu kalah di tangannya. Apa Claire mengira an
Ternyata si Cantik tidak menerima Hardy karena dia adalah milik Tuan Javier. Mereka bahkan telah memiliki momongan. Rupanya Hardy telat!Di pasar gelap.Seorang wanita rambut merah dengan berpakaian stoking jaring-jaring memeluk seorang lelaki berjalan keluar pusat pemandian. Setelah mengantar si lelaki ke mobil, dia pun berkata dengan manja, “Kak, jangan lupa kunjungi aku lagi, ya. Aku akan merindukanmu ….”Si wanita berambut merah berjalan ke dalam ruangan. Namun, tampak seorang wanita bertopeng bersama dua orang lelaki sedang berjalan ke sisinya.Dia melirik wanita bertopeng sekilas, lalu menyindir, “Maaf, kami nggak melayani tamu wanita. Tapi dua abang di belakangmu boleh.”Si wanita bertopeng menatap lelaki di belakangnya. Si lelaki mengeluarkan uang tunai yang tebal, lalu menaruhnya ke atas tangan si wanita berambut merah. “Apa di sini ada wanita yang bernama Kayla?” Wanita berambut merah menghitung uang dengan kegirangan. Totalnya 200 juta! Hampir setara dengan gaji setengah ta
Claire mengemas barang bawaannya, lalu meninggalkan kamp pelatihan. Saat ini, mobil Javier telah menunggu di depan gerbang.Yvonne pergi mengantar kepergian Claire. Dia menarik tangan Claire sambil berkata, “Kak Claire, nanti di saat aku lagi liburan, apa aku boleh mencarimu?”Claire tersenyum. “Tentu saja boleh. Aku menyambut kedatanganmu kapan saja.”Saat meninggalkan kamp pelatihan, Claire melirik lapangan yang luas itu sekilas, baru memasuki mobil.Javier menyadari Claire terus menatap ke luar jendela. Dia mengusap rambut halus Claire, lalu bertanya, “Tidak rela?”Claire spontan memalingkan kepalanya untuk melihat Javier. “Javier, bisa nggak bantu aku satu hal?”Javier tertegun sejenak. Ini adalah pertama kalinya Claire meminta bantuannya. “Emm, hal apa?”“Kemampuan Lona sangatlah hebat. Apalagi, dia meminta untuk menghapus nilainya demi aku. Jadi, apa mungkin ….”“Kamu ingin aku mempromosikan dia?”Javier menyipitkan matanya. Wanita ini selalu memikirkan orang lain. Apa dia lupa w
Claire terdiam.Ayah angkat?Kedua bocah cilik ini memang pintar menjilat.Javier berjalan ke hadapan Paman Herman. Herman mengangguk sedikit kepalanya. “Tuan, Pak Berwin sudah menunggu berjam-jam di ruang baca.”“Emm.” Javier mengangguk, lalu membalas, “Kamu bawa anak-anak main di atas dulu.”Claire membangkitkan tubuhnya menyuruh anak-anak untuk bermain dulu. Javier menggandeng tangannya membawanya masuk ke vila.Kemudian, mereka berdua masuk ke ruang baca. Selain Berwin, tampak ada Rosy di dalam ruang baca.Setelah Berwin duduk di depan meja bacanya, entah kenapa ekspresinya ketika melihat Claire tiba-tiba menjadi dingin.“Kakek, Claire sudah menyelesaikan ujiannya dan mendapat nilai di atas permintaanmu. Jadi, masalah pernikahanku dengan ….”“Pokoknya aku tidak setuju dengan masalah pernikahan kalian!”Kali ini ekspresi Javier menjadi dingin. “Kenapa kamu memungkiri janjimu?”“Iya, aku memungkiri janjiku! Pokoknya kamu tidak boleh bersama wanita ini!” Tiba-tiba sikap Berwin terhada