Ketika melihat keberadaan polisi, raut wajah Imelda terlihat memucat. Dia menunduk tidak berani melihat kedua polisi yang melewatinya, seolah-olah khawatir mereka akan menyadari kejanggalan.“Ayah, apa Nenek baik-baik saja?” Kayla masih tidak menyadari keanehan dari ibunya. Dia pun berjalan maju untuk bertanya.Nada bicara Rendy sangatlah tidak bagus. “Masuk dan temani nenekmu sana.”Kayla pun menuruti apa kata Rendy, segera memasuki kamar pasien.Rendy melihat Imelda, lalu bertanya, “Sudah terjadi masalah sebesar ini, kamu malah tidak pulang. Sebenarnya apa yang sedang kamu lakukan di luar sana?”Imelda memendam rasa gugupnya, lalu menjawab dengan berlagak tenang, “Sekarang aku mulai bekerja. Lagi pula … kalian juga tidak meneleponku.”Semalam memang tidak ada yang menghubungi Imelda. Apalagi wajahnya masih bengkak semalam, mana berani Imelda menampakkan diri?Rendy juga tidak mencurigainya. “Masuklah! Temani Ibu.”Imelda memaksakan dirinya untuk tersenyum. Dia berjalan ke dalam kamar
Reporter mengerumuni gedung Grup Angkasa. Di bawah perlindungan sekuriti, Javier membawa Claire menuruni mobil masuk ke dalam gedung.Meskipun para reporter tidak diperbolehkan untuk mendekat, mereka terus memotret dan juga bertanya, “Nona Claire, apa gosip yang beredar itu benar? Apa benar kamu telah melakukan tindak pembunuhan?”“Nona Claire, dengar-dengar kamu sangatlah dingin terhadap anggota keluargamu. Demi merebut harta, kamu bahkan tega mencelakai anggota keluargamu. Apa benar?”“Nona Claire, mohon jawab pertanyaan kami ….”Javier merangkul pundak Claire. Saat dia hendak mengatakan sesuatu terhadap sekuriti, tiba-tiba ada yang menjerit, “Matilah!”Seorang lelaki yang mengenakan masker menerobos dari kerumunan. Dia hendak menusukkan pisau ke tubuh Claire.Untung saja respons Javier cukup gesit, dia langsung mengangkat tangannya untuk mengadang tusukan itu. Pada akhirnya, pisau itu menusuk lengannya.“Javier!” jerit Claire sambil memegang lengan Javier.Bahkan, semua reporter di
Javier mengerutkan keningnya sambil tersenyum. “Kamu tahu sendiri apakah tubuhku lemah atau tidak.”Claire kembali mengerutkan keningnya. Dulu jika Javier berbicara seperti ini, dia pasti akan langsung memarahi Javier tidak tahu malu. Namun sekarang ….“Berhubung kamu sudah menyelamatkanku, kelak aku … akan berusaha untuk memperlakukanmu dengan baik.” Claire terlihat tersipu malu ketika mengucapkan kalimat ini.“Sebaik apa?” Javier mendekat, lalu berbicara dengan suara rendah. Melihat wajah cantik dan menawan itu, tenggorokan Javier terasa kering. Claire mengambil inisiatif untuk mencium bibirnya.Javier sungguh terkejut. Saat ini, hatinya seketika menjadi luluh. Dia sungguh menikmatinya dan menyukai ciuman yang diberikan Claire.“Hadiah.” Setelah Claire meninggalkan bibir Javier, dia segera membalikkan tubuhnya untuk membereskan kotak obat.Daun telinga Claire telah memerah.Awalnya Javier ingin melepaskan Claire. Hanya saja, wajah tersipu malu Claire membuat Javier tidak bisa menaha
“Beberapa tahun kemudian, si wanita meninggal akibat sakit dan hanya meninggalkan perusahaan itu. Si lelaki menjaga anaknya sambil mengelola perusahan dengan susah payah. Keluarganya tidak pernah sekali pun turun tangan untuk membantunya.”Claire menunduk sambil tersenyum sinis. “Kemudian, si anak perempuan beranjak dewasa. Si lelaki ingin mewarisi perusahaan kepada anak perempuannya. Tapi ibu dari lelaki itu malah meminta si lelaki menyerahkan perusahaan yang dirintis ibu si anak perempuan itu kepada keponakan si lelaki. Mereka merasa anak perempuan tidak berhak untuk mewarisi bisnis keluarga.”Tentu saja Gabriana tahu Claire sedang memarahi mereka. Raut wajahnya spontan berubah muram.Reporter di bawah pentas juga mengerti. Mereka semua merasa sikap keluarga Claire sungguh keterlaluan.Kata siapa anak perempuan tidak berhak mendapatkan harta warisan keluarga? Sudah zaman apa ini? Kenapa pemikirannya masih begitu konservatif? Mana mungkin perusahaan diwariskan kepada seorang keponakan
“Iya, Pak Polisi, mana mungkin ibuku membunuh? Pasti ada yang keliru!” Kayla tidak tahu apa yang telah terjadi.“Pak Polisi tidak keliru.” Tatapan Claire tertuju pada diri mereka sekeluarga. Dia lalu berbicara, “Dokter George telah melakukan tes DNA terhadap sisa kulit yang terdapat di dalam kuku Anita. Hasil DNA itu sesuai dengan DNA Anita.”Anita spontan memucat.Kuku ….Jangan-jangan ketika Anita menjambak rambutnya, dia tak sengaja menggores kulit kepalanya?George mengangguk dengan tersenyum. Dia mengeluarkan hasil tes DNA dari dalam amplop, lalu memperlihatkannya ke anggota Keluarga Adhitama.Rendy mengambil laporan tes DNA, lalu membalikkan kepalanya membelalaki Imelda. “Ternyata kamu?”“Bukan, bukan aku …. Aku tidak melakukannya! Aku tidak membunuh! Bukan aku! Lagi pula, untuk apa aku membunuh Anita? Aku tidak punya alasan untuk membunuhnya!” jelas Imelda dengan gugup.“Tentu saja kamu tidak punya alasan untuk membunuhnya.” Claire berjalan menuruni panggung. “Tapi kalau Tante A
Rendy mengambil amplop dari atas lantai. Di dalamnya terdapat puluhan lembar foto vulgar. Wajah di dalam setiap foto terlihat sangat familier. Sementara itu, di atas laporan tes DNA tercantumkan bahwa mereka tidak memiliki hubungan darah.Kayla jatuh duduk di lantai. Ternyata dirinya bukan putri Rendy ….Claire berkata tanpa berekspresi, “Bu Imelda pernah hidup di dunia mafia dan melakukan pekerjaan yang istimewa. Setiap harinya dia sibuk untuk melayani banyak tamu. Mengenai bagaimana dia bisa mengandung dan siapa ayah dari anak itu, seharusnya dia sendiri juga nggak tahu.”“Tidak! Bukan, Kayla itu anakmu! Rendy, kamu mesti percaya sama aku ….”“Dasar wanita jalang!” Claire melemparkan foto ke wajah Imelda, lalu memarahinya, “Beraninya kamu membohongi kami semua selama puluhan tahun!”Imelda terlihat putus asa. Dia kepikiran sesuatu, lalu memalingkan ke sisi Kayla. “Kayla, dengar penjelasan Ibu ….”“Jangan panggil namaku! Kamu menjijikkan sekali! Kenapa kamu melahirkanku? Kenapa? Aku b
Javier tidak akan melepaskan siapa pun yang pernah melukai wanitanya.…Di pasar gelap.“Aku mohon sama kalian, lepasin aku! Aku akan melakukan semua yang kalian inginkan, tapi lepasin aku!” Kayla berlutut di lantai sambil memelas pada Kak Vito.Kak Vito mengambil rokoknya, lalu mengisapnya. Dia melihat wanita malang yang sedang berlutut di hadapannya sambil berdecak.“Kalau kamu ingin marah, kamu marah si Imelda saja! Imelda telah berutang sama aku. Bukankah sudah sewajarnya kamu sebagai anaknya membayar utang ibumu?”Raut wajah Kayla berubah pucat. Ketika dia mengetahui Rendy bukanlah ayahnya dan ibunya malah bergaul dengan lelaki rendahan seperti ini, dia pun sangat membenci ibunya.Sekarang Imelda telah ditangkap polisi. Hidupnya malah menjadi sengsara gara-gara ulah ibunya. Atas dasar apa? Atas dasar apa Kayla tidak bisa memiliki identitas seperti Claire?Tidak! Kayla tidak boleh tinggal di sini. Dia tidak ingin melewati hidupnya di pasar gelap ….“Berapa banyak utang ibuku? Aku …
Tadi Rosy juga telah mendengarnya. Javier ingin menikahi wanita itu. Dia menggigit bibir bawahnya dengan kuat. Terlintas ekspresi sinis dan muram di wajahnya.Javier tampak tidak senang lantaran omongannya disela. “Terserah aku ingin menikah dengan siapa. Aku tidak butuh persetujuanmu.”“Dasar bocah tengik! Kenapa kamu selalu menentangku?” Berwin berkata dengan emosi, “Dia sendiri sudah menyetujui persyaratanku. Jadi, sebelum mendapat pengakuanku, aku tidak akan menyetujui kalian untuk menikah.”Javier berdiri, lalu tersenyum pada Berwin. “Maksudmu, asalkan Claire menyelesaikan misinya di pelatihan dan mendapatkan prestasi bagus, kamu pun akan menyetujui hubungan kami?”Berwin tertegun sejenak. Apa dirinya pernah berkata seperti itu?Hanya saja, Berwin tidak boleh memungkiri janjinya. “Lihatlah apa dia sanggup melewati ujian atau tidak. Tapi apa mungkin dia sanggup mendapatkan prestasi dalam waktu setengah bulan?”Claire hanyalah seorang wanita lemah yang tidak pernah menerima pelatiha