Share

Bab 239

Penulis: Daun Jahe
Bagaimanapun, mereka adalah anak dari Javier. Masalah hubungan darah tidak bisa diubah.

Jerry memalingkan kepalanya. “Pokoknya aku tidak menyukainya.”

Jody tidak berbicara. Hanya saja, dia tidak akan bersikap baik terhadap orang yang tidak memperlakukan ibunya dengan baik.

“Javier.” Rosy mengejar ke luar.

Javier membalikkan kepalanya dengan santai. Dia menggandeng tangan Claire, lalu bertanya, “Ada urusan apa?”

“Javier, kamu tenang saja, aku akan membantumu untuk membujuk Kakek. Bagaimanapun ….” Sambil berbicara, Rosy sambil berkata pada Claire, “Memang nggak adil menyuruh Nona Claire untuk ke tim.”

Claire menyipitkan matanya. Apa benar Rosy akan membantunya?

Ketiga bocah cilik spontan melirik Rosy. Kenapa wanita ini agak mirip dengan si Kayla? Apa ada wanita yang ingin merebut ayah mereka lagi?

Raut wajah Javier berubah muram. Dia tidak mengatakan apa-apa.

Claire pun tersenyum datar. “Terima kasih atas bantuan Nona Rosy. Hanya saja, aku akan menepati ucapanku.”

Senyuman di wajah Rosy
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
tenang aja claire kan ada javier yg bakaln ngebantu km lg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 240

    Sepertinya Claire tidak perlu bersikap sungkan lagi.Kediaman Adhitama.Setelah Rendy membaca koran, dia marah hingga melempar koran ke atas meja. Kebetulan Imelda datang dengan membawakan buah-buahan. Dia membaca isi koran tersebut, lalu berkata dengan berlagak kaget, “Rendy, kenapa mereka mengatakan Claire seperti ini? Apa ada salah paham?”Rendy yakin masalah ini berkaitan dengan ibu dan juga kakak iparnya. Raut wajahnya semakin muram lagi. Dia pun tidak menjawab apa-apa.Kayla berjalan menuruni tangga, lalu berkata, “Ayah, Claire telah menyogok pengacara Nenek dan Tante Anita. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.”“Kayla, kamu jangan sembarangan bicara.” Imelda berlagak seolah-olah dirinya sedang berpihak di sisi Claire.“Aku nggak lagi sembarangan bicara. Aku bahkan mendengarnya dengan langsung. Padahal Ayah sudah bersedia untuk menyerahkan saham perusahaan kepada dia, dia masih saja bersekongkol dengan pengacara untuk membohongi Nenek dan Tante.”Sambil berbicara, Kayla s

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 241

    Di kantor polisi Kota Jimbar.“Pak Polisi, apa ada yang keliru? Mana mungkin putraku menjual obat terlarang?”“Iya, Pak Polisi, pasti ada yang keliru! Cucuku masih sangat kecil, dia tidak mungkin menggunakan barang-barang seperti itu.”Anita dan Gabriana sungguh panik. Perlu diketahui, hukuman pidana menjual obat terlarang lebih berat daripada pencucian uang yang dilakukan Riandy!Hendri adalah satu-satunya anak lelaki di Keluarga Adhitama. Dia masih harus meneruskan keturunan Keluarga Adhitama. Jika dia dijebloskan ke penjara, dia akan memiliki catatan gelap dalam riwayat hidupnya. Wanita mana yang berani menikahinya lagi?Polisi yang sedang menulis laporan mengangkat kepalanya melihat mereka berdua. Ekspresinya terlihat sangat serius. “Dia sudah berumur 20 tahun, apa dia masih tergolong kecil? Kami menemukan obat terlarang di dalam tasnya. Tadi atasan telah memberi tahu dia setidaknya akan dikurung selama lima tahun.”Jika bukan karena dipapah oleh Anita, sepertinya Gabriana sudah ja

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 242

    Claire pernah memberinya kesempatan. Hanya saja, anggota Keluarga Adhitama malah terus memaksanya.Menaruh obat ke minumannya supaya Claire bisa menikah dengan Kewin. Mereka bahkan berani merebut saham Perusahaan Vienna dengan terang-terangan. Kemudian, mereka juga menyebar gosipnya ke internet.Sebelumnya Claire menghormati ayahnya bersedia untuk membantu membebaskan Paman Riandy dari penjara. Namun, mereka malah tidak berterima kasih dan merasa semua yang dilakukan Claire itu memang adalah kewajibannya.Sekarang mereka malah mengatakan Claire berhati dingin? Kalau begitu, Claire akan bersikap lebih dingin lagi!“Claire, kamu juga adalah anggota Keluarga Adhitama. Apa kamu tega melihat adikmu dijebloskan ke penjara?” Gabriana tidak bisa menahan emosinya lagi. Dia langsung berkata dengan ketus.“Iya, aku bukan hanya tidak akan ikut campur, aku juga ingin beri pelajaran kepadanya. Memangnya adikku itu bisa berubah menjadi sekarang bukan tanggung jawab kalian? Kalian terlalu memanjakanny

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 243

    Tatapan Javier berubah muram. Apa ada yang salah dengan ayahnya?“Berikan kepada Roger saja.”Javier memberi isyarat mata kepada Roger. Roger segera mengambil kotak makan. “Nona Rosy, serahkan kepadaku saja.”Rosy juga tidak berkata lain. Dia melihat Javier dengan tersenyum. “Kamu mau keluar?”“Nona Rosy, Tuan Javier hendak pergi mencari istri kesayangannya.” Roger langsung menjawab. Alhasil, dia malah dibelalaki oleh Javier.Istri kesayangan?Tatapan Rosy menjadi sinis. Maksud Roger, si Claire? Sepertinya Javier benar-benar menyukainya.“Apa kamu masih ada urusan lain?” Javier melihat jam tangannya sepertinya dia sangat buru-buru.Rosy menggeleng. Javier tidak mengatakan apa-apa, langsung meninggalkan tempat. Saat Roger berjalan ke sisi Rosy, dia pun tersenyum. “Nona Rosy, kamu jangan marah, ya. Bos sudah nggak sabar ingin ketemu sama istrinya.”Selesai berbicara, Roger lekas mengikuti langkah bosnya.Saat Javier tiba di Studio Soul, tampak beberapa karyawan wanita sedang berdiri di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 244

    Sebelumnya, Cahya pernah mengatakan bahwa dia akan syuting sebuah film yang berkaitan dengan perhiasan. Ketika Cahya datang tadi, dia menceritakan bahwa awalnya tim produksi ingin menggunakan imitasi, tetapi dia merasa bahwa penggunaan imitasi tidak dapat memberikan sensasi visual yang nyata. Oleh karena itu, dia membutuhkan perhiasan yang asli.Saat ini, tim produksi tidak memiliki cukup dana untuk menggunakan perhiasan asli sebagai aksesori. Jadi, Cahya berniat untuk mengorek dompet sendiri. Dia juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengiklankan studio Claire.Dibayar? Siapa juga yang tidak senang?Claire tersenyum. “Oke, nanti kami akan suruh anggota tim kami untuk mengantar ke lokasi syuting.”“Terima kasih.” Cahya mengangguk. Kemudian, dia membawa anggotanya meninggalkan ruangan.Claire menyimpan bon, lalu memalingkan kepalanya melihat Javier yang sedang duduk di sofa dengan melipat kedua tangan di depan dada. “Javier, kamu baik-baik saja, ‘kan?”“Tidak!” Javier bersandar di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 245

    Anita berdiri, lalu memotret sosok berantakan Imelda dengan ponselnya. “Kamu tunggu saja! Aku akan beri tahu Rendy wajah aslimu!”Setelah mendengar ancaman Anita, mana mungkin Imelda bisa tinggal diam lagi. Dia segera memeluk kaki Anita. “Kak, aku tahu aku salah. Kamu jangan beri tahu Rendy, ya. Aku mohon sama kamu. Kamu juga tidak ingin Rendy dan Riandy berantem hanya gara-gara masalah ini, ‘kan?”“Cih! Semua ini juga akibat dari ulahmu. Setelah Rendy tahu masalah ini, aku ingin lihat apa yang bisa kamu lakukan nanti!”Anita tidak bisa diajak kompromi. Dia ingin mengirim foto tersebut.Tiba-tiba Imelda berdiri berusaha untuk mendorong ponselnya. Alhasil, ponsel Anita jatuh ke sisi pintu. Saat ini, Imelda langsung memeluk Anita hingga jatuh ke lantai.“Bamm!” Kepala Anita terbentur ujung meja.“Kak, aku mohon sama kamu! Aku mohon! Aku tahu aku telah bersalah, semua ini ….” Belum selesai Imelda menyelesaikan omongannya, dia menyadari kedua mata Anita terbelalak dan tidak bergerak lagi.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 246

    Anita ditemukan jatuh dari atas apartemen. Gabriana dan Rendy bergegas pergi ke kantor polisi untuk melakukan catatan.Awalnya masalah Hendri dipenjara telah menjadi pukulan besar bagi Gabriana. Sekarang Anita malah bunuh diri. Gabriana tidak sanggup menerima pukulan ini dan jatuh pingsan di tempat.Javier menemani Claire ke rumah sakit. Kebetulan Rendy dan Lucy juga sedang di rumah sakit.Saat Lucy melihat kedatangan Claire, dia emosi langsung mencengkeram kerah pakaian Claire sambil menangis. “Semua ini salahmu. Gara-gara kamu, ibuku bunuh diri! Semua salahmu!”Tatapan Javier menjadi dingin. Dia mendorong Lucy, lalu mengadang di hadapan Claire. “Jangan dorong semua kesalahan ke diri Claire.”“Jelas-jelas semua ini salah dia. Gara-gara dia, adikku dipenjara. Sekarang, gara-gara dia juga, ibuku malah lompat diri. Kamu memang pembawa sial!”“Lucy, jangan ribut lagi!” Riandy menarik Lucy ke belakang. Dia lalu berkata pada Javier dengan tersenyum, “Tuan Javier, maaf sekali, putriku tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 247

    Keesokan harinya, di Pusat Laboratorium Forensik.George menyerahkan hasil autopsi jasad kepada Claire, lalu berkata, “Ini adalah hasil pemeriksaan jenazah. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kematian bukan disebabkan oleh jatuh dari gedung, tapi didorong seseorang dari lantai atas setelah korban meninggal. Dari cedera di tubuh dan kerusakan pada pakaian, kami menyimpulkan bahwa korban ditarik oleh seseorang setelah meninggal.”Mendorong jenazah yang setelah dibunuh termasuk pembunuhan berencana. Claire membaca hasil autopsi dan ekspresinya berubah muram ketika membaca ada cedera fatal di bagian kepala.“Apa ada jejak pelaku yang tertinggal di tubuh jenazah?” tanya Claire.George mengangguk. “Ada kulit yang tergores di bawah kuku korban. Sekarang kami sedang melakukan pemeriksaan DNA-nya.”Menyadari Claire terdiam ketika membaca hasil autopsi, George melihat jamnya. “Sudah saatnya aku menyerahkan laporan ini kepada pihak kepolisian.”Claire menyerahkan laporan jenazah kepada George, lalu t

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status