Di kantor polisi Kota Jimbar.“Pak Polisi, apa ada yang keliru? Mana mungkin putraku menjual obat terlarang?”“Iya, Pak Polisi, pasti ada yang keliru! Cucuku masih sangat kecil, dia tidak mungkin menggunakan barang-barang seperti itu.”Anita dan Gabriana sungguh panik. Perlu diketahui, hukuman pidana menjual obat terlarang lebih berat daripada pencucian uang yang dilakukan Riandy!Hendri adalah satu-satunya anak lelaki di Keluarga Adhitama. Dia masih harus meneruskan keturunan Keluarga Adhitama. Jika dia dijebloskan ke penjara, dia akan memiliki catatan gelap dalam riwayat hidupnya. Wanita mana yang berani menikahinya lagi?Polisi yang sedang menulis laporan mengangkat kepalanya melihat mereka berdua. Ekspresinya terlihat sangat serius. “Dia sudah berumur 20 tahun, apa dia masih tergolong kecil? Kami menemukan obat terlarang di dalam tasnya. Tadi atasan telah memberi tahu dia setidaknya akan dikurung selama lima tahun.”Jika bukan karena dipapah oleh Anita, sepertinya Gabriana sudah ja
Claire pernah memberinya kesempatan. Hanya saja, anggota Keluarga Adhitama malah terus memaksanya.Menaruh obat ke minumannya supaya Claire bisa menikah dengan Kewin. Mereka bahkan berani merebut saham Perusahaan Vienna dengan terang-terangan. Kemudian, mereka juga menyebar gosipnya ke internet.Sebelumnya Claire menghormati ayahnya bersedia untuk membantu membebaskan Paman Riandy dari penjara. Namun, mereka malah tidak berterima kasih dan merasa semua yang dilakukan Claire itu memang adalah kewajibannya.Sekarang mereka malah mengatakan Claire berhati dingin? Kalau begitu, Claire akan bersikap lebih dingin lagi!“Claire, kamu juga adalah anggota Keluarga Adhitama. Apa kamu tega melihat adikmu dijebloskan ke penjara?” Gabriana tidak bisa menahan emosinya lagi. Dia langsung berkata dengan ketus.“Iya, aku bukan hanya tidak akan ikut campur, aku juga ingin beri pelajaran kepadanya. Memangnya adikku itu bisa berubah menjadi sekarang bukan tanggung jawab kalian? Kalian terlalu memanjakanny
Tatapan Javier berubah muram. Apa ada yang salah dengan ayahnya?“Berikan kepada Roger saja.”Javier memberi isyarat mata kepada Roger. Roger segera mengambil kotak makan. “Nona Rosy, serahkan kepadaku saja.”Rosy juga tidak berkata lain. Dia melihat Javier dengan tersenyum. “Kamu mau keluar?”“Nona Rosy, Tuan Javier hendak pergi mencari istri kesayangannya.” Roger langsung menjawab. Alhasil, dia malah dibelalaki oleh Javier.Istri kesayangan?Tatapan Rosy menjadi sinis. Maksud Roger, si Claire? Sepertinya Javier benar-benar menyukainya.“Apa kamu masih ada urusan lain?” Javier melihat jam tangannya sepertinya dia sangat buru-buru.Rosy menggeleng. Javier tidak mengatakan apa-apa, langsung meninggalkan tempat. Saat Roger berjalan ke sisi Rosy, dia pun tersenyum. “Nona Rosy, kamu jangan marah, ya. Bos sudah nggak sabar ingin ketemu sama istrinya.”Selesai berbicara, Roger lekas mengikuti langkah bosnya.Saat Javier tiba di Studio Soul, tampak beberapa karyawan wanita sedang berdiri di
Sebelumnya, Cahya pernah mengatakan bahwa dia akan syuting sebuah film yang berkaitan dengan perhiasan. Ketika Cahya datang tadi, dia menceritakan bahwa awalnya tim produksi ingin menggunakan imitasi, tetapi dia merasa bahwa penggunaan imitasi tidak dapat memberikan sensasi visual yang nyata. Oleh karena itu, dia membutuhkan perhiasan yang asli.Saat ini, tim produksi tidak memiliki cukup dana untuk menggunakan perhiasan asli sebagai aksesori. Jadi, Cahya berniat untuk mengorek dompet sendiri. Dia juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengiklankan studio Claire.Dibayar? Siapa juga yang tidak senang?Claire tersenyum. “Oke, nanti kami akan suruh anggota tim kami untuk mengantar ke lokasi syuting.”“Terima kasih.” Cahya mengangguk. Kemudian, dia membawa anggotanya meninggalkan ruangan.Claire menyimpan bon, lalu memalingkan kepalanya melihat Javier yang sedang duduk di sofa dengan melipat kedua tangan di depan dada. “Javier, kamu baik-baik saja, ‘kan?”“Tidak!” Javier bersandar di
Anita berdiri, lalu memotret sosok berantakan Imelda dengan ponselnya. “Kamu tunggu saja! Aku akan beri tahu Rendy wajah aslimu!”Setelah mendengar ancaman Anita, mana mungkin Imelda bisa tinggal diam lagi. Dia segera memeluk kaki Anita. “Kak, aku tahu aku salah. Kamu jangan beri tahu Rendy, ya. Aku mohon sama kamu. Kamu juga tidak ingin Rendy dan Riandy berantem hanya gara-gara masalah ini, ‘kan?”“Cih! Semua ini juga akibat dari ulahmu. Setelah Rendy tahu masalah ini, aku ingin lihat apa yang bisa kamu lakukan nanti!”Anita tidak bisa diajak kompromi. Dia ingin mengirim foto tersebut.Tiba-tiba Imelda berdiri berusaha untuk mendorong ponselnya. Alhasil, ponsel Anita jatuh ke sisi pintu. Saat ini, Imelda langsung memeluk Anita hingga jatuh ke lantai.“Bamm!” Kepala Anita terbentur ujung meja.“Kak, aku mohon sama kamu! Aku mohon! Aku tahu aku telah bersalah, semua ini ….” Belum selesai Imelda menyelesaikan omongannya, dia menyadari kedua mata Anita terbelalak dan tidak bergerak lagi.
Anita ditemukan jatuh dari atas apartemen. Gabriana dan Rendy bergegas pergi ke kantor polisi untuk melakukan catatan.Awalnya masalah Hendri dipenjara telah menjadi pukulan besar bagi Gabriana. Sekarang Anita malah bunuh diri. Gabriana tidak sanggup menerima pukulan ini dan jatuh pingsan di tempat.Javier menemani Claire ke rumah sakit. Kebetulan Rendy dan Lucy juga sedang di rumah sakit.Saat Lucy melihat kedatangan Claire, dia emosi langsung mencengkeram kerah pakaian Claire sambil menangis. “Semua ini salahmu. Gara-gara kamu, ibuku bunuh diri! Semua salahmu!”Tatapan Javier menjadi dingin. Dia mendorong Lucy, lalu mengadang di hadapan Claire. “Jangan dorong semua kesalahan ke diri Claire.”“Jelas-jelas semua ini salah dia. Gara-gara dia, adikku dipenjara. Sekarang, gara-gara dia juga, ibuku malah lompat diri. Kamu memang pembawa sial!”“Lucy, jangan ribut lagi!” Riandy menarik Lucy ke belakang. Dia lalu berkata pada Javier dengan tersenyum, “Tuan Javier, maaf sekali, putriku tidak
Keesokan harinya, di Pusat Laboratorium Forensik.George menyerahkan hasil autopsi jasad kepada Claire, lalu berkata, “Ini adalah hasil pemeriksaan jenazah. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kematian bukan disebabkan oleh jatuh dari gedung, tapi didorong seseorang dari lantai atas setelah korban meninggal. Dari cedera di tubuh dan kerusakan pada pakaian, kami menyimpulkan bahwa korban ditarik oleh seseorang setelah meninggal.”Mendorong jenazah yang setelah dibunuh termasuk pembunuhan berencana. Claire membaca hasil autopsi dan ekspresinya berubah muram ketika membaca ada cedera fatal di bagian kepala.“Apa ada jejak pelaku yang tertinggal di tubuh jenazah?” tanya Claire.George mengangguk. “Ada kulit yang tergores di bawah kuku korban. Sekarang kami sedang melakukan pemeriksaan DNA-nya.”Menyadari Claire terdiam ketika membaca hasil autopsi, George melihat jamnya. “Sudah saatnya aku menyerahkan laporan ini kepada pihak kepolisian.”Claire menyerahkan laporan jenazah kepada George, lalu t
Ketika melihat keberadaan polisi, raut wajah Imelda terlihat memucat. Dia menunduk tidak berani melihat kedua polisi yang melewatinya, seolah-olah khawatir mereka akan menyadari kejanggalan.“Ayah, apa Nenek baik-baik saja?” Kayla masih tidak menyadari keanehan dari ibunya. Dia pun berjalan maju untuk bertanya.Nada bicara Rendy sangatlah tidak bagus. “Masuk dan temani nenekmu sana.”Kayla pun menuruti apa kata Rendy, segera memasuki kamar pasien.Rendy melihat Imelda, lalu bertanya, “Sudah terjadi masalah sebesar ini, kamu malah tidak pulang. Sebenarnya apa yang sedang kamu lakukan di luar sana?”Imelda memendam rasa gugupnya, lalu menjawab dengan berlagak tenang, “Sekarang aku mulai bekerja. Lagi pula … kalian juga tidak meneleponku.”Semalam memang tidak ada yang menghubungi Imelda. Apalagi wajahnya masih bengkak semalam, mana berani Imelda menampakkan diri?Rendy juga tidak mencurigainya. “Masuklah! Temani Ibu.”Imelda memaksakan dirinya untuk tersenyum. Dia berjalan ke dalam kamar