Share

Bab 2374

Author: Daun Jahe
Alicia memutar bola matanya. Dia tahu Jodhiva tidak menyukai dirinya, tetapi dia masih berusaha untuk mendapatkan pria ini. Jodhiva masih belum mempublikasikan hubungannya dengan Ariel. Asalkan mereka masih belum menikah, Alicia merasa dirinya masih ada kesempatan lagi.

“Tuan Muda Jody, gimana kalau kita nonton bioskop di akhir pekan? Aku nggak menemukan teman untuk nonton bersama. Yang aku kenal di ibu kota cuma kamu saja.” Alicia mengajak dengan tulus.

Kening Jodhiva agak berkerut. Dia sedang memikirkan sesuatu.

Pada saat ini, tatapan sopir tertuju pada kaca spion tengah. “Tuan Muda Jody, ada mobil yang terus mengikuti kita.”

Jodhiva kelihatan sangat tenang, seolah-olah bisa menebak siapa pemilik mobil itu. Ujung bibirnya spontan melengkung ke atas.

Alicia memalingkan kepala untuk melihat dengan sedikit gugup. “Ikut kita? Apa kamu kenal sama dia?”

Jodhiva membalas dengan acuh tak acuh, “Bisa jadi aku kenal.”

Alicia menyadari Jodhiva tidak mempermasalahkannya. Saat menjawab, Jodhiva
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2375

    Jodhiva adalah pria pertama yang menolak Alicia, juga adalah pria pertama yang menunjukkan rasa tidak tertarik terhadapnya. Itulah kenapa setelah Jodhiva kembali ke Area Andes, Alicia tidak bisa melupakan Jodhiva. Alicia bahkan merasa tidak ada pria yang sanggup mengalahkan keunggulan Jodhiva.Alicia kembali ke hotel dengan kecewa. Tiba-tiba dia melihat kilat cahaya dari kegelapan. Dia pun terbengong sejenak. Dia menyadari ternyata ada yang diam-diam mengambil gambarnya.Saat Alicia hendak menghalangi orang itu, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu dan menghentikan langkah kakinya.…Jodhiva kembali ke Vila Galatta. Ketika melihat rak sepatu, dia tahu bahwa Ariel belum pulang. Jodhiva menghubungi Ariel, tetapi Ariel tidak mengangkatnya.Sepertinya Jodhiva bisa menebak ke mana perginya Ariel. Dia pun segera mengirim pesan untuk Jessie.Di sisi lain, di arena seni bela diri.Setelah Jessie membaca pesan masuk abangnya, dia pun memalingkan kepalanya melihat Ariel yang sedang melampiaskan amar

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2376

    “Gimana kalau Kak Riko perluas wawasanmu?”Para pria lainnya malah mulai bersorak.Saat ini, suasana hati Ariel sedang tidak bagus, malah ada yang mencari masalah dengannya. Tentu saja Ariel merasa gembira lantaran ada tempat untuk melampiaskan amarahnya. “Jujur saja, nggak ada yang perlu dibanggakan dari sabuk hitam.”Riko sungguh merasa kesal. Dia masih tidak pernah bertemu dengan wanita searogan dirinya. “Dasar kurang ajar! Padahal aku sudah cukup bersabar, kamu malah semakin menjadi-jadi?”Ariel melipat kedua tangan di depan dadanya. “Heh, kamu nggak usah beri muka kepada lawanmu.”Riko yang dihina habis-habisan itu tidak bisa menahan amarahnya lagi. Dia menarik lengan pakaiannya. “Kamu memang nggak tahu malu. Biar aku beri pelajaran sama kamu.”“Sebentar.” Ariel mengangkat tangan untuk menghentikan.Riko mengira Ariel sudah takut. Dia pun tersenyum puas. “Kalau kamu mengakui kesalahanmu sekarang, aku tidak akan persulit kamu. Kalau tidak, aku yakin kamu yang kurus kering itu pasti

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2377

    “Apa?” Ketika Jessie mendengar kata “melecehkan”, tiba-tiba dia melihat ke sisi Riko. “Kamu malah berani melecehkannya?”Usai berbicara, Jessie langsung menendang Riko. Tadinya Jessie ingin lanjut menendangnya lagi, tiba-tiba dia ditahan oleh Ariel. “Duh, sudahlah, aku juga sudah pukul dia. Kalau dipukul lagi, dikiranya lagi menindas.”Saat ini, datang seseorang dari luar.Ketika melihat gambaran di depan mata, Jodhiva pun menyipitkan matanya. “Ada apa ini?”Sewaktu melihat kedatangan Jodhiva, emosi Ariel langsung membara. Dia langsung maju untuk menendang Riko lagi.Kali ini, Jessie tidak berhasil menahannya.Riko merasa bingung dan langsung menangis. “Kamu malah pukul aku lagi?”Jodhiva berjalan maju untuk menahan Ariel. “Masih mau pukul?”Ariel menepis tangan Jodhiva. “Apa urusannya sama kamu?”Jodhiva menyipitkan matanya. “Kalau bukan aku yang mengurusmu, siapa yang akan mengurusmu? Setelah kamu memukul mereka, bukannya aku mesti selesaikan perkara ini?”Saat ini, Jessie maju untuk

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2378

    Jodhiva memalingkan kepala untuk melihat Ariel sekilas. “Kamu lagi cemburu?”Ariel masih tidak mengakuinya. “Kata siapa aku cemburu?”“Kalau bukan cemburu, kenapa kamu malah marah? Kenapa kamu ikuti mobilku? Heh?”Ariel terbengong, lalu memalingkan kepala untuk melihatnya. “Apa kamu tahu aku mengikutimu?”Jodhiva tersenyum. “Siapa lagi selain kamu?”Ariel menggigit bibirnya dan tidak berbicara.Sejujurnya, Ariel sendiri juga tidak tahu kenapa dirinya mesti mengikuti Jodhiva. Mungkin karena marah, juga mungkin karena dia tidak suka Jodhiva berdua dengan Alicia.Setelah terdiam lama, tiba-tiba Ariel bertanya, “Apa kamu suka wanita seperti Nona Alicia?”Jodhiva mengerutkan keningnya. “Apa aku pernah bilang suka?”“Bukannya cowok-cowok suka sama wanita yang lemah lembut? Wajar kalau kamu suka sama dia.”Tiba-tiba Jodhiva mempercepat laju kendaraannya. Ariel merasa kaget langsung memegang pegangan. “Kamu lagi ngapain?”Jodhiva membalas dengan datar, “Kita bicarakan di rumah.”Setelah Jodhiv

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2379

    Tanpa menunggu Ariel selesai berbicara, tiba-tiba Jodhiva langsung menyumpal mulutnya.…Setelah Riko tinggal di rumah sakit, orang tuanya bergegas ke rumah sakit untuk menjenguknya. Mereka sungguh sakit hati ketika melihat putra mereka yang dipukul menjadi seperti ini. “Nak, siapa yang pukul kamu hingga seperti ini? Hah?”Saat ini, lengan Riko sedang dibungkus gips, wajahnya bengkak, dan kakinya juga digantung. Ketika melihat kedatangan orang tuanya, dia langsung menangis bagai seorang anak kecil saja. “Ayah, Ibu, kalian mesti bantu aku. Aku ditindas!”Hani bertanya, “Bukannya kamu belajar taekwondo? Kenapa kamu malah ditindas?”Riko tidak berani mengatakan dirinya berbuat salah duluan. Dia terpaksa memutarbalikkan fakta mendorong kesalahan ke diri mereka.Setelah orang tua Riko mendengar mereka yang menindas putranya beranggotakan orang banyak, raut wajah mereka langsung berubah muram. Riko adalah anak kesayangan mereka. Mana mungkin mereka akan membiarkan putra mereka ditindas begit

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2380

    Punggung Aska berkeringat dingin. Tobias? Mana mungkin dia tidak tahu dengan tokoh hebat itu? Nama Tobias di Yasia Tenggara boleh dikatakan mengalahkan nama leluhur Keluarga Fernando.Jodhiva meletakkan tangan di atas pundak Aska, lalu mendekatinya. “Ariel adalah wanita yang akan aku nikahi di kemudian hari. Sekarang putramu sudah menyentuh istriku. Mengenai utang itu, meskipun Tuan Tobias tidak mencari kalian, Keluarga Fernando juga tidak akan tinggal diam.”Usai berbicara, Jodhiva membawa anggotanya meninggalkan ruang tamu.Aska terbengong di tempat. Dia merasa dunianya sedang runtuh saja. Tadinya dia mengira wanita itu tidak memiliki latar belakang apa-apa. Dia pun bisa membantu putranya untuk mengatasi “masalah sepele” itu. Siapa sangka kali ini putranya telah bertemu dengan lawan tangguh, lebih tepatnya dua lawan tangguh.Saat ini, di Grup Angkasa.Alicia berjalan ke resepsionis untuk membuat janji ketemu dengan Jodhiva. Resepsionis berkata, “Maaf, Nona Alicia, Tuan Muda Jody lag

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2381

    “Muka siapa yang tebal? Apa semua ini salahku?”“Salahku.” Jodhiva mengusap ujung mata Ariel. Kemudian, dia mengusap dagu si wanita dan mengangkatnya. “Tidak seharusnya aku membiarkanmu yang tidak bisa masak sendirian di rumah. Demi keselamatan, saat aku tidak ada di rumah, aku akan merekrut pelayan untuk membantumu. Jangan sampai nanti kamu kehilangan nyawamu sendiri.”Balasan yang didapatkan Jodhiva adalah suara keroncongan perutnya.Jodhiva tersenyum. “Kamu lapar?”Ariel mengiakan.Jodhiva juga tidak ingin Ariel kelaparan. “Dapur tidak mungkin bisa dibersihkan dalam waktu singkat. Terpaksa pesan makanan dulu.”Setelah memesan makanan, Ariel menyantap makanan di depan meja. Masakan yang dipesan memang tidak bisa dibandingkan dengan masakan Jodhiva, tetapi setidaknya rasanya cukup enak.Jodhiva menghabiskan waktu 1,5 jam untuk membersihkan dapur. Dia berjalan ke balkon untuk mengutus pelayan ke Vila Galatta.Baru saja panggilan diakhiri, Jodhiva pun menerima panggilan dari Edwin.Keni

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2382

    Jodhiva menatap wajah Ariel yang mirip dengan kucing belang itu. Apa Ariel tidak sadar betapa kotor wajahnya saat ini?Ariel yang ditatap itu pun merasa malu. “Untuk apa kamu lihat aku?”Jodhiva berkata, “Kenapa Tuan Muda Ariel bisa sedekil kucing belang saja?”Suasana kasmaran seketika dihancurkan oleh ucapan Jodhiva. Ariel langsung mendorongnya. “Kamu yang kucing!”Jodhiva menekan Ariel ke dalam pelukannya. “Apa kamu tidak percaya?”Ariel menggigit pundaknya, tetapi tidak terlalu kuat. Jodhiva mencubit pipinya, lalu mencium bibirnya. Belum sempat Ariel merespons, Ariel pun sudah digendong. “Hei, Jody! Lepaskan aku!”Jodhiva menggendong Ariel ke dalam kamar mandi. Ariel menatap dirinya dari dalam cermin, lalu segera menutup wajahnya. “Astaga!”Jodhiva menurunkan Ariel di depan wastafel. “Aku tidak membohongimu, ‘kan?”Ariel merasa canggung hingga tidak sanggup mengangkat kepalanya. Ternyata dari tadi dia berbicara terhadap Jodhiva dengan wajahnya yang sekotor ini?Pantas saja ketika J

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2760

    Menjelang malam, di Kompleks Amara.Jessie sedang berkemas di kamarnya, menyiapkan barang-barang untuk perjalanan, termasuk panduan perjalanan darat serta berbagai perlengkapan yang mungkin dibutuhkan.Jules baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Melihat Jessie yang begitu serius mencari informasi tentang perjalanan, dia tidak bisa menahan tawanya. “Kita hanya pergi jalan-jalan, kenapa seperti mau pindah rumah saja?”“Barang cewek memang banyak! Mulai dari kosmetik, perawatan wajah, perlengkapan sehari-hari, camilan, oh ya, juga kamera, drone, dan payung. Semua sudah aku bawa!”Jules menyipitkan mata. “Bawa payung juga?”Jessie mengangkat kepala untuk melihat Jules, lalu berkata dengan serius, “Bagaimana kalau turun hujan? Bukannya akan terasa canggung?”Jules merasa tidak berdaya.Dua koper besar dan satu koper kecil sudah selesai dikemas. Jessie berdiri dan menatap barang bawaannya. Sepertinya memang agak berlebihan. Dia pun menggaruk pipinya sambil berkata, “Sepertinya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2759

    Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status