Share

Bab 2380

Author: Daun Jahe
last update Last Updated: 2024-11-29 18:00:00
Punggung Aska berkeringat dingin.

Tobias? Mana mungkin dia tidak tahu dengan tokoh hebat itu? Nama Tobias di Yasia Tenggara boleh dikatakan mengalahkan nama leluhur Keluarga Fernando.

Jodhiva meletakkan tangan di atas pundak Aska, lalu mendekatinya. “Ariel adalah wanita yang akan aku nikahi di kemudian hari. Sekarang putramu sudah menyentuh istriku. Mengenai utang itu, meskipun Tuan Tobias tidak mencari kalian, Keluarga Fernando juga tidak akan tinggal diam.”

Usai berbicara, Jodhiva membawa anggotanya meninggalkan ruang tamu.

Aska terbengong di tempat. Dia merasa dunianya sedang runtuh saja. Tadinya dia mengira wanita itu tidak memiliki latar belakang apa-apa. Dia pun bisa membantu putranya untuk mengatasi “masalah sepele” itu. Siapa sangka kali ini putranya telah bertemu dengan lawan tangguh, lebih tepatnya dua lawan tangguh.

Saat ini, di Grup Angkasa.

Alicia berjalan ke resepsionis untuk membuat janji ketemu dengan Jodhiva. Resepsionis berkata, “Maaf, Nona Alicia, Tuan Muda Jody lag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2381

    “Muka siapa yang tebal? Apa semua ini salahku?”“Salahku.” Jodhiva mengusap ujung mata Ariel. Kemudian, dia mengusap dagu si wanita dan mengangkatnya. “Tidak seharusnya aku membiarkanmu yang tidak bisa masak sendirian di rumah. Demi keselamatan, saat aku tidak ada di rumah, aku akan merekrut pelayan untuk membantumu. Jangan sampai nanti kamu kehilangan nyawamu sendiri.”Balasan yang didapatkan Jodhiva adalah suara keroncongan perutnya.Jodhiva tersenyum. “Kamu lapar?”Ariel mengiakan.Jodhiva juga tidak ingin Ariel kelaparan. “Dapur tidak mungkin bisa dibersihkan dalam waktu singkat. Terpaksa pesan makanan dulu.”Setelah memesan makanan, Ariel menyantap makanan di depan meja. Masakan yang dipesan memang tidak bisa dibandingkan dengan masakan Jodhiva, tetapi setidaknya rasanya cukup enak.Jodhiva menghabiskan waktu 1,5 jam untuk membersihkan dapur. Dia berjalan ke balkon untuk mengutus pelayan ke Vila Galatta.Baru saja panggilan diakhiri, Jodhiva pun menerima panggilan dari Edwin.Keni

    Last Updated : 2024-11-29
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2382

    Jodhiva menatap wajah Ariel yang mirip dengan kucing belang itu. Apa Ariel tidak sadar betapa kotor wajahnya saat ini?Ariel yang ditatap itu pun merasa malu. “Untuk apa kamu lihat aku?”Jodhiva berkata, “Kenapa Tuan Muda Ariel bisa sedekil kucing belang saja?”Suasana kasmaran seketika dihancurkan oleh ucapan Jodhiva. Ariel langsung mendorongnya. “Kamu yang kucing!”Jodhiva menekan Ariel ke dalam pelukannya. “Apa kamu tidak percaya?”Ariel menggigit pundaknya, tetapi tidak terlalu kuat. Jodhiva mencubit pipinya, lalu mencium bibirnya. Belum sempat Ariel merespons, Ariel pun sudah digendong. “Hei, Jody! Lepaskan aku!”Jodhiva menggendong Ariel ke dalam kamar mandi. Ariel menatap dirinya dari dalam cermin, lalu segera menutup wajahnya. “Astaga!”Jodhiva menurunkan Ariel di depan wastafel. “Aku tidak membohongimu, ‘kan?”Ariel merasa canggung hingga tidak sanggup mengangkat kepalanya. Ternyata dari tadi dia berbicara terhadap Jodhiva dengan wajahnya yang sekotor ini?Pantas saja ketika J

    Last Updated : 2024-11-30
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2383

    Setelah pintu ditutup, Ariel duduk, lalu mengambil ponselnya.Saat Jodhiva telepon tadi, Ariel sempat membaca berita dari dalam selimut. Alicia malah diberitakan sebagai calon istrinya Jodhiva? Ariel berdecak. Maaf! Posisi itu sudah direservasi Ariel.Pada jam tujuh malam, Jodhiva sedang duduk di dalam ruang VIP Klub Garzia. Selain pengawal, tidak ada orang lain di dalam ruangan.Tak lama kemudian, Sanur pun menampakkan diri. Sanur berjalan ke sisi Jodhiva dengan tersenyum. “Apa Tuan Muda Jody mencariku?”Jodhiva mempersilakan Sanur untuk duduk, lalu mengisyaratkan pengawal untuk menuangkan anggur. Dia duduk dengan kaki bersilang dan punggung bersandar. Di bawah cahaya lampu, tidak terlihat ekspresi di wajahnya. “Tuan Sanur, kamu itu bagian dari Perusahaan Konstruksi Dokar. Aku mengajakmu ketemuan bukan demi masalah pekerjaan, tapi aku berharap kamu bisa keluar untuk klarifikasi hubunganku dengan putrimu.”Tangan Sanur yang memegang gelas anggur terkaku. Dia mengangkat kepalanya. “Gos

    Last Updated : 2024-11-30
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2384

    “Uhm … jangan bandel ….” Ariel mendorong Jodhiva. Dia sungguh mengantuk hingga tidak bisa membuka matanya lagi.Jakun Jodhiva bergerak. Dia melonggarkan kerah pakaiannya. “Tidurmu nyenyak sekali.”Jodhiva berbaring di atas ranjang, lalu memasukkan Ariel ke dalam pelukannya. Telapak tangannya mengusap wajah Ariel. “Kapan kamu baru akan mengakui hubungan kita di depan umum ….”Saat ini, di hotel.Alicia sedang duduk di sofa sembari membaca berita. Sebenarnya dia sudah bisa menebak bahwa berita itui pasti akan viral. Ketika melihat banyak berita tentang dirinya dan Jodhiva, Alicia pun menggigit bibirnya.Alicia sungguh takut Jodhiva akan mengklarifikasi hubungan mereka. Dia sungguh berharap Jodhiva tidak melakukan respons apa pun. Dengan begitu, bukannya Alicia memiliki kemungkinan untuk bersama dengan Jodhiva?Tiba-tiba terdengar suara bel.Alicia berdiri, lalu pergi membuka pintu. Ketika melihat pria di depan pintu, dia sungguh merasa terkejut. “Ayah?”Sanur berjalan ke dalam kamar deng

    Last Updated : 2024-11-30
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2385

    Usai berbicara, Sanur meninggalkan kamar hotel.Keesokan paginya.Secercah cahaya memancar ke dalam jendela menyilaukan ujung ranjang. Ariel membalikkan tubuhnya, lalu memeluk orang di sampingnya. Tiba-tiba dia melebarkan kedua matanya.Jodhiva berbaring di samping Ariel. Salah satu tangannya ditopang di atas kepala. Sepertinya dia sudah bangun dari tadi.Jodhiva memainkan ujung rambut Ariel, lalu menciumnya. “Apa kamu sudah bangun?”Ariel memejamkan matanya. “Belum bangun.”Jodhiva tersenyum, kemudian segera membalikkan tubuhnya.Ariel melebarkan matanya, lalu menindih di dadanya. “Jody!”Ciuman Jodhiva ditempelkan di ujung bibirnya. “Ada apa?”“Aku mau makan iga goreng tepung di restoran sebelumnya.”Sebelumnya Ariel pernah mencobanya sekali. Dia sangat menyukainya.Jodhiva tersenyum. Dia tahu Ariel sedang mengalihkan pembicaraan. “Ada, aku pergi beli.”Saat Jodhiva hendak berdiri, Ariel langsung menariknya. “Bawa aku makan di luar saja.”Jodhiva tertegun sejenak, lalu menyipitkan ma

    Last Updated : 2024-11-30
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2386

    Ketika melihat sikap cemburu berlebihan Ariel, Jodhiva pun tertawa. “Siapa yang bilang tidak mau publikasi hubungan kita? Seandainya gambar kebersamaan kita tertangkap basah oleh reporter, bagaimana kamu menjelaskannya?”Ariel terdiam sejenak. Tiba-tiba dia kepikiran dengan ucapannya yang tidak ingin mempublikasikan hubungan mereka.Jodhiva mengangkat-angkat alisnya. “Tidak bisa bicara lagi?”Ariel merasa canggung. Waktu itu, dia yang tidak mengizinkan Jodhiva untuk mempublikasikan hubungan mereka. Sekarang, Ariel juga yang ingin mempublikasikan hubungan mereka.“Aku jadi bingung dengan ucapanmu, entah mesti percaya yang mana.” Jodhiva menopang kening dengan salah satu tangannya. Dia sengaja berlagak bingung. “Kalau sampai hubungan kita terbongkar nantinya, bisa jadi kamu menyesal dan minta cerai sama aku. Bukannya aku akan menjadi duda? Kelak aku akan hidup menjadi bahan lelucon orang-orang di ibu kota.”Ucapan yang dilontarkan Jodhiva sungguh masuk akal. Sepertinya Jodhiva khawatir d

    Last Updated : 2024-12-01
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2387

    [ Kenapa aku merasa Sanur lagi berusaha menjauhkan putrinya dari gosip itu? Apa Jody cowok hidung belang? ][ Iya, sewaktu di acara Jessie, tatapan Jody ketika melihat Ariel memang berbeda. Sekarang dia malah makan berdua dengan wanita lain. Dengar-dengar kedua adiknya sudah nggak jomlo lagi, hanya sisa Jody seorang diri saja. ][ Aku merasa Jody bersikap baik terhadap semua wanita. ]…Di Grup Angkasa.Jodhiva baru selesai menonton video klarifikasi Sanur. Laptop pun ditutup. Dia tidak menghiraukan komentar yang beredar di internet.Edwin mengetuk pintu.Jodhiva spontan mengangkat kelopak matanya. “Masuk.”Edwin memasuki ruangan, lalu bertanya, “Tuan Muda Jody, Nona Alicia datang lagi. Apa kamu mau bertemu dengannya?”Jodhiva menyipitkan matanya selama beberapa saat. “Bilang saja aku tidak di tempat.”Baru saja Edwin keluar, Jodhiva memanggilnya, “Sebentar.”Edwin menoleh. “Ada perlu apa lagi, Tuan Muda?”“Mengenai gosip yang beredar di dalam perusahaan, aku mohon bantuanmu.”Jodhiva

    Last Updated : 2024-12-01
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2388

    Hmph! Jodhiva memang cukup beruntung! Bahkan ada wanita cantik yang datang mengantar bekal untuknya!Ujung bibir Alicia melengkung ke atas. “Iya, tapi Tuan Muda Jody lagi nggak ada di tempat. Meskipun Nona Ariel datang, sepertinya juga akan sia-sia.”“Dia nggak lagi di perusahaan?” Ariel merasa bingung.“Untuk apa aku membohongimu? Dia memang lagi nggak ada di tempat ….”Belum sempat Alicia menyelesaikan omongannya, Ariel mengeluarkan ponselnya untuk menelepon. “Hei, kamu lagi di mana?”Ekspresi Alicia berubah tegang.Selesai mengakhiri panggilan, Ariel berkata, “Dia lagi di ruangannya. Nona Alicia, bohong itu kebiasaan buruk, lho.”Raut wajah Alicia semakin muram lagi. Dia tidak menyangka Ariel akan menelepon Jodhiva untuk memastikan. Bukannya sama saja dengan tidak menghargai Alicia? Jodhiva sengaja tidak ingin bertemu dengan Alicia, tetapi dia malah bersedia untuk bertemu dengan Ariel. Jangan-jangan mereka sedang berpacaran?Ketika melihat Ariel hendak memasuki gedung, tiba-tiba Al

    Last Updated : 2024-12-01

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2488

    Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2487

    Yura tidak berbicara, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.Di sisi lain, Jules menghentikan mobilnya di depan Vila Laguna. Jessie menuruni mobil, lalu memandang vila dengan nuansa klasik dengan kaget. “Jangan-jangan vila ini ditinggalkan Kakek untuk kamu?”Jules mengangguk. “Vila ini tempat tinggal nenekku. Setelah dia meninggal, hak milik vila ini jatuh ke tangan kakekku. Kakekku tidak tega untuk melelangnya, makanya vila ini dibiarkan kosong.”Usai berbicara, Jules mengulurkan tangannya ke sisi Jessie. “Aku bawa kamu pergi jalan-jalan.”Jessie menggandeng tangan Jules dengan tersenyum, lalu bersamanya berjalan di taman bunga yang luas ini.Vila ini berjarak sangat dekat dengan istana. Dari sini, mereka bisa melihat jam di atas menara istana. Lokasi ini juga berada di pusat bisnis.Di dalam taman terdapat kolam buatan dan jembatan kecil, serta beberapa gazebo. Air mancur, patung, jalan setapak yang dikelilingi pohon phoenix, serta kebun mawar saling melengkapi di bawah sinar matah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2486

    Pintu diketuk. Hiro melihat dari celah jari tangannya. “Masuk.”Saat melihat Yura memasuki ruangan, Hiro pun merasa kaget. “Kenapa kamu ke sini?”Yura mengangkat kantongan plastik. Di dalamnya berisi camilan dan juga bir. “Aku khawatir kamu akan bosan. Jadi, aku datang untuk melihatmu.”Yura meletakkan botol bir di atas meja, lalu mengeluarkan camilan. “Pada saat seperti ini, kamu pasti ingin minum alkohol, ‘kan?”Hiro tersenyum datar. “Kamu sudah baca berita?”“Sepertinya selain orang buta, semuanya sudah membaca berita itu.” Yura membuka sekaleng bir, lalu menyerahkannya kepada Hiro.Hiro mengambil kaleng bir, lalu meminumnya.Yura duduk di seberang Hiro. “Apa lukamu sudah sembuh?”Hiro mengiakan dengan acuh tak acuh.Yura mengangkat kepala untuk menatap Hiro. Beberapa saat kemudian, dia pun berkata, “Jujur saja, aku merasa sudah seharusnya kamu melepaskan Jessie. Dia sudah menikah. Kamu juga nggak bisa mengubah kenyataan itu.”“Jadi?” Hiro memutar bola matanya. “Tujuan kamu kemari m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2485

    “Sebenarnya bukan, mungkin karena dia tidak ingin menambah rasa sedih setelah dia meninggal nanti. Meskipun kamu bertemu dia untuk yang terakhir kalinya, kamu juga tidak bisa mengubah apa pun. Kamu juga akan bersedih dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Kalau dia melihatmu yang seperti itu, bisa jadi dia akan semakin merasa bersalah dan semakin tidak tenang lagi.”Dacia menurunkan kelopak matanya dan tidak berbicara. Beberapa saat kemudian, Dacia pun menunjukkan senyuman di wajahnya. “Terima kasih sudah menghiburku.”Di dalam vila, Daniel menyadari kepulangan mereka. Dia berdiri dengan perlahan. Saat dia menyadari kedua mata merah Dacia, dia yakin Dacia sudah mengetahui masalah kematian Raja Willie.“Dacia.”“Ayah, kamu nggak usah khawatir. Aku baik-baik saja.”Usai berbicara, Dacia membalikkan tubuhnya untuk naik ke lantai atas.Daniel menatap bayangan punggung Dacia yang menaiki tangga dengan raut cemas. Jerremy memalingkan kepalanya untuk menatap Daniel. “Tadi dia pergi ke istana.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2484

    Carly berjalan ke sisi Dacia. “Dacia, kamu … apa kamu baik-baik saja?”Dacia menggeleng. Saat ini, dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi.Carly berusaha menenangkan Dacia di samping hingga kedatangan Jerremy. Jerremy menebak Dacia sudah mengetahui kabar itu. Itulah sebabnya dia bergegas ke akademi untuk mencari Dacia.Jerremy merangkul Dacia. “Terima kasih. Serahkan saja dia kepadaku.”Carly mengangguk.Jerremy membawa Dacia ke dalam mobil, lalu bergegas meninggalkan akademi. Dia membawa Dacia ke istana. Saat Dacia merasa bingung, kebetulan Jessie dan Jules berjalan keluar istana. “Dacia, beri penghormatan terakhir kepada kakekmu.”Dacia mengepal erat kedua tangannya, lalu bergegas berlari ke dalam istana.Saat ini, istana kedatangan banyak pejabat dan politikus dari seluruh penjuru. Jasad Raja Willie diletakkan di dalam kotak kaca. Raut wajahnya terlihat sangat santai, seolah-olah sedang tidur saja.Dacia muncul di depan aula, kemudian disusul dengan Jules. Dia melangkahkan kakinya p

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2483

    Jules menatapnya. “Bagaimana kondisi tubuhmu?”Willie membalas dengan tersenyum, “Tidak apa-apa. Namanya juga sudah tua, wajar kalau sering sakit. Aku sudah bekerja selama bertahun-tahun. Aku selalu mendedikasikan diriku dalam urusan negara. Aku tidak merasa bersalah terhadap rakyatku, tapi aku merasa aku bersalah terhadap kalian.”Jules menggigit bibirnya dan tidak berbicara.Tatapan Raja Willie tertuju pada luar jendela. Tatapannya kelihatan datar. “Aku bersalah terhadap nenekmu, juga bersalah terhadap ibumu, kamu, dan juga Dacia.”Willie merasa sakit hati dengan perbuatan yang dilakukan ibunya Dacia. Bagaimanapun, Lidya juga adalah putrinya. Terlebih, sebenarnya Dacia juga tidak bersalah.Jessie memutar sedikit bola matanya. “Kakek, kamu mesti jaga kesehatanmu dengan baik. Jadi, kamu bakal punya kesempatan untuk menebus kesalahanmu. Dacia juga nggak bakal salahin kamu.”Ketika mendengar ucapan Jessie, Willie pun tersenyum. “Semoga saja seperti itu.”Willie mulai terbatuk-batuk. Jule

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2482

    Jules merangkul pundak Jessie. Dia menggigit bagian yang sudah digigit Jessie tadi. “Emm, manis sekali, seperti aroma Jessie.”Wajah Jessie terasa panas. “Kamu … aku suruh kamu coba ubinya. Kenapa kamu sembarangan bicara, sih?”Senyuman di wajah Jules semakin lebar lagi. “Tadi kamu baru makan di rumah Kak Jerry. Sekarang kamu malah mau makan ubi.”“Putramu lagi lapar, bukan aku.”“Putra kita jago makan juga, sepertinya kelak dia akan menjadi bocah gendut.”Jessie mengusap perutnya sembari tersenyum. “Bisa jadi dia itu gadis gendut.”Jules mengesampingkan rambut Jessie. Dia melihat Jessie yang semakin rakus itu dengan tersenyum. “Tidak masalah. Aku suka dua-duanya.”Pada saat ini, ponsel Jessie tiba-tiba berdering. Dia mengambil ponsel, lalu melihat sekilas. Ternyata ada panggilan masuk dari Silvia.“Ibu?”Silvia berkata dengan tersenyum, “Sayangku, malam ini aku dan ayahmu tinggal di istana, tidak pulang ke rumah. Ingat bantu aku sampaikan kepada Jules. Oh, ya, kalau Jules berani menin

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2481

    Jules tersenyum. “Mereka semua baik-baik saja. Bagaimana dengan Paman?”Daniel mengangguk sembari mengangkat gelas teh. “Aku juga baik-baik saja.”Jerremy berjalan menuruni tangga. Ketika melihat keberadaan Jules, dia pun berkata, “Pintar juga, datangnya saat jam makan.”Jessie mencondongkan kepalanya keluar dapur. “Jangan tindas suamiku!”Jerremy terdiam membisu.Daniel pun tersenyum, lalu mengalihkan topik pembicaraan. “Hari ini kita makan hotpot saja?”Jessie segera menimpali, “Iya, hotpot enak, kok!”Jules mengatakan, “Aku ikut istriku saja.”Saat Daniel hendak berbicara, Jerremy malah menunjukkan rasa tidak puasnya. “Masa makan ….”Dacia langsung berdeham.Jerremy berlagak merenung, lalu memiringkan kepalanya. “Iya, makan hotpot saja.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi.Pada jam lima sore, meja makan sudah dipenuhi dengan bahan makanan, seperti daging sapi, daging ayam, daging ikan, daging udang, dan berbagai jenis sayur hijau. Bukan hanya itu saja, ada juga camilan di s

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2480

    Jodhiva berjalan keluar. “Apa kamu tidak pernah berendam?”“Nggak ada musim dingin di Pulau Persia. Siapa juga yang akan berendam?” Ariel menoleh. Ketika melihat Jodhiva hanya membungkus setengah tubuhnya dengan handuk, dia segera mengalihkan pandangannya.Jodhiva berjalan ke belakang Ariel, lalu mengulurkan tangan untuk memeluk Ariel. “Bukannya kamu mau berendam air panas?”Ariel menarik napas dalam-dalam. “Aku memang mau berendam, tapi kamu malah menggodaku.”Jodhiva pun tersenyum. “Sekalian.”Usai berbicara, Jodhiva langsung menggendong Ariel.Ariel memeluk leher Jodhiva sembari memejamkan matanya. “Jangan ceburin aku!”Jodhiva membawanya turun ke dalam pemandian air panas. Seiring dengan suara “byur”, air memercik ke segala arah. Ariel muncul ke permukaan. Rambut panjangnya yang basah menempel di punggungnya.Ariel mengusap air di wajahnya dan berteriak, “Dasar berengsek!”Jodhiva memeluk Ariel di dalam pelukannya. “Ariel.”Ariel hanya merasa jari tangannya terasa dingin. Dia pun t

DMCA.com Protection Status