Senyum Dacia langsung hilang.Tidak lama kemudian, Jerremy lagi-lagi diusir dari kamar.....Kota Jimbar.Saat istirahat paruh waktu syuting hari ini, semua anggota kru mengambil bekal yang dibagikan. Melihat Jessie kembali ke mobil van, Mutya mencibir. "Pak Yusa, Pak Hiro, bahkan Kenneth saja makan bersama kita. Cuma dia yang paling istimewa."Orang di sebelahnya menjawab, "Dia dimasakkan oleh suami, kamu mau membanding-banding?"Mutya menghela napas. "Mentang-mentang cowoknya berinvestasi di film ini, apa hebatnya? Yah, dia dapat penghargaan aktris terbaik sih, tapi orangnya sombong sekali.""Katanya, dia kurang sehat.""Apanya yang kurang sehat. Bukannya dia mengaku sangat giat? Pakai alasan kurang sehat segala." Usai berkata, pandangan Mutya berhenti pada seorang aktris cilik berumur dua belas tahun.Dia ingat, akrtris kecil ini punya adegan jatuh ke dalam air dan peran yang harus menyelamatkannya adalah "Monela". Dia pun kepikiran sesuatu dan berjalan mendekati aktris cilik itu.D
Saat Yusa sedang berbincang dengan aktris kecil itu, Jessie menghangatkan diri di depan penghangat. Tubuhnya terasa sangat tidak nyaman.Pada waktu yang bersamaan, dia teringat dengan gerakan mendorong dari aktris cilik itu. Gerakan itu tidak ada di dalam naskah. Bahkan semua gerak-geriknya seperti sengaja mengacaukan akting Jessie."Jessie, kamu baik-baik saja?" Hiro berjalan ke arahnya.Jessie tertegun, lalu memaksakan sebuah senyuman. "Iya, aku tidak apa-apa."Hiro mengangguk. "Sepuluh menit lagi, kita harus mengulang adegan jatuh ke air itu. Kalau tidak nyaman, bilang saja."Jessie mengatupkan mulut. "Baik."Dalam pengambilan gambar selanjutnya, Jessie masih saja terjun ke dalam air tanpa memedulikan ketidaknyamanannya. Semua kru di sekitar juga mengagumi ketekunannya. Di cuaca yang begitu dingin, dia terus melompat ke dalam air sampai sekarang karena NG yang tak terhitung jumlahnya dari aktris kecil itu.Jessie berenang menuju arah anak itu, tapi kaki dan tangannya tidak bisa dibe
Sementara ini, para kru syuting terpaksa menghentikan pengambilan adegan yang melibatkan Jessie karena dia masih beristirahat. Mereka hanya bisa mengambil adegan dari aktris lain.Para kru sedang mendiskusikan kejadian waktu itu. Semuanya membahas tentang Jessie yang jatuh pingsan demi pengambilan satu adegan. Saat ini, Mutya yang sedang keluar dari ruang rias mendengarnya. Dia menyilangkan tangan dan menggerutu, "Buat apa dibesar-besarkan? Dia sendiri tidak jujur badannya lagi kurang sehat. Kalau dia kenapa-kenapa, orang-orang akan menyalahkan sutradara dan kru, 'kan?"Para kru menatap Mutya. Salah satunya bertanya karena penasaran, "Mutya, kamu ada dendam sama Jessie? Kenapa terus menyerangnya?""Makanya. Kayaknya Jessie tidak pernah berbuat sesuatu yang keterlaluan, 'kan? Lagi pula, dia yang punya latar belakang begitu sama sekali tidak mengeluh harus mengambil adegan yang sama berulang-ulang. Bukannya itu sikap profesional?""Profesional?" Mutya tertawa sinis. "Banyak kok aktris pr
Jantung Mutya berdegup kencang. Pak Hiro mau mempercayainya, bahkan berniat membantunya? Bagus sekali!"Baik, kalau begitu, aku ceritakan."Mutya menceritakan kejadian waktu itu dengan lengkap. Namun, karena terlalu senang dirinya mendapat kepercayaan dari orang yang disukai, dia sama sekali tidak menyadari raut sinis Hiro yang tersembunyi itu.Setelah sesaat, ekspresi Hiro menjadi tenang. "Karena aku mempercayaimu, apa kamu bisa mempercayaiku juga?"Mutya tersenyum. "Tentu saja aku percaya."Hiro tersenyum tanpa mengungkapkan niat aslinya. "Kalau begitu, harus kuingatkan. Jules sedang menyelidiki masalah ini. Mungkin sebentar lagi, dia akan tahu soal kamu."Senyum Mutya lantas menjadi kaku. Dia tampak gugup. "Jadi, aku harus bagaimana?"Hiro menatapnya. "Aku bisa membantumu, tapi bagaimana caramu membalasku?"Mutya membalas dengan tersipu, "Aku akan melakukan apa saja yang Bapak minta."Hiro pun mendekati Mutya dan berbisik, "Kebetulan, aku punya satu cara. Kamu tinggal mempersiapkan
“Pak Jules, apa istrimu tahu kamu menemui kekasih gelapmu di hotel?”Raut wajah Jules seketika berubah ketika melihat sekelompok reporter yang mengerumuninya.…Di Grup Angkasa, ibu kota.Edwin buru-buru berlari ke dalam ruang kerja. “Tuan Muda, terjadi sesuatu dengan Tuan Muda Jules.”Gerakan tangan Jerremy yang sedang membalikkan halaman dokumen berhenti. Dia mengangkat kelopak matanya. “Apa yang terjadi?”Edwin menyerahkan majalah kepada Jerremy. Jerremy mengambilnya dengan raut rumit.[ Menantu Keluarga Fernando diam-diam bertemu dengan kekasih gelap di hotel. Wanita itu hanya membungkus tubuh dengan handuk. Dicurigai wanita baru saja selesai mandi. ]Jerremy membanting majalah ke atas meja.Edwin melihat dengan penuh hati-hati. “Sekarang para awak media sedang memviralkan video ini. Bahkan Instagram juga sedang heboh soal masalah ini. Kolom komentar akun Nona Jessie juga sudah dibanjiri banyak komentar.”Bagaimanapun, Jules adalah seorang menantu dari Keluarga Fernando, mana mungk
Sebenarnya Mutya paling tahu sebenarnya Jules telah berselingkuh atau tidak. Wanita itu hanyalah selebgram yang disewanya untuk berakting saja.Namun, Mutya kepikiran dengan ucapan Hiro. Hanya dengan berbuat seperti itu, Mutya baru bisa terlepas dari kecurigaan. Itulah sebabnya dia memaksakan dirinya untuk melangsungkan rencana ini.Seandainya Mutya ketahuan adalah dalang dari permasalahan ini, jenjang kariernya dalam dunia hiburan akan berakhir. Siapa juga yang akan peduli dengan hidup matinya?Jika ada yang perlu disalahkan, semua ini juga adalah salah Jessie? Jelas-jelas dia telah memiliki semuanya di hidupnya, kenapa dia masih saja berebut pekerjaan di dunia hiburan?Skandal ini sudah heboh selama dua hari dan masih saja disorot oleh publik. Jessie juga tidak keluar untuk melakukan penjelasan apa pun. Bahkan, tidak ada satu pun dari anggota Agensi Solar yang mengetahui kenyataan dari masalah ini.Jadi, para warganet hanya bisa berasumsi menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi. Al
Mobil melaju meninggalkan kerumunan. Jessie melepaskan kacamata hitamnya, kemudian bersandar di atas pundak Jules. “Kenapa kamu malah datang menjemputku? Gimana kalau kepergok sama mereka?”Pandangan Jules beralih dari sisi layar komputer. Dia mengulurkan tangannya untuk memeluk Jessie “Apa aku pernah merasa takut?”Jessie menatapnya. “Jadi, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?”Jules mengecup keningnya sembari tertawa. “Apa kamu benar-benar percaya sama aku?”Jessie memainkan dasi Jules. “Kalau kamu benar-benar selingkuh, apa mungkin kamu akan beri tahu aku?”Setelah terjadi masalah itu, Jules langsung memberi tahu Jessie. Jadi, Jessie memilih untuk memercayainya. Pasti ada yang ingin menjebak Jules. Motif orang itu tak lain ingin merusak hubungan suami istri mereka, ‘kan?Jules menatapnya. “Apa yang dikatakan Hiro semalam?”Jessie membalas, “Dia nggak ngomong apa-apa. Oh, ya, katanya, dia sudah mengganti artis itu.”Jules menyipitkan matanya. Setelah terjadi masalah seperti ini, H
Pada saat ini, di lokasi syuting Kota Jimbar.Selesai Mutya syuting, dia menerima sebuah panggilan masuk. Dia pergi ke tempat sepi untuk mengangkatnya. “Bukannya aku sudah bilang jangan telepon aku lagi!”“Nona Mutya, aku juga sudah kehabisan akal. Kamu mesti bantu aku. Sekarang aku bahkan nggak berani untuk keluar rumah, aku mesti pindah dari tempat tinggalku sekarang. Jessie mau gugat aku ke pengadilan!” Orang di ujung telepon sangat panik.Namun, Mutya masih saja bersikap acuh tak acuh. “Apa kamu tolol? Dia cuma lagi takutin kamu saja. Memangnya kamu itu pelakor? Kamu jangan masuk ke dalam jebakannya!”Si wanita terbengong sejenak. Setelah dipikir-pikir, sepertinya ucapan Mutya cukup masuk akal. “Ma … maaf, Nona Mutya. Tadi aku terlalu panik karena diselidiki warganet. Aku takut ….”“Apa yang kamu takutkan? Kalau kamu merasa panik, kamu pasti akan masuk ke perangkap Jessie. Kamu cukup klarifikasi kamu nggak mendaftarkan pernikahanmu dengan Jules saja. Lagi pula, dia juga nggak punya