Jantung Mutya berdegup kencang. Pak Hiro mau mempercayainya, bahkan berniat membantunya? Bagus sekali!"Baik, kalau begitu, aku ceritakan."Mutya menceritakan kejadian waktu itu dengan lengkap. Namun, karena terlalu senang dirinya mendapat kepercayaan dari orang yang disukai, dia sama sekali tidak menyadari raut sinis Hiro yang tersembunyi itu.Setelah sesaat, ekspresi Hiro menjadi tenang. "Karena aku mempercayaimu, apa kamu bisa mempercayaiku juga?"Mutya tersenyum. "Tentu saja aku percaya."Hiro tersenyum tanpa mengungkapkan niat aslinya. "Kalau begitu, harus kuingatkan. Jules sedang menyelidiki masalah ini. Mungkin sebentar lagi, dia akan tahu soal kamu."Senyum Mutya lantas menjadi kaku. Dia tampak gugup. "Jadi, aku harus bagaimana?"Hiro menatapnya. "Aku bisa membantumu, tapi bagaimana caramu membalasku?"Mutya membalas dengan tersipu, "Aku akan melakukan apa saja yang Bapak minta."Hiro pun mendekati Mutya dan berbisik, "Kebetulan, aku punya satu cara. Kamu tinggal mempersiapkan
“Pak Jules, apa istrimu tahu kamu menemui kekasih gelapmu di hotel?”Raut wajah Jules seketika berubah ketika melihat sekelompok reporter yang mengerumuninya.…Di Grup Angkasa, ibu kota.Edwin buru-buru berlari ke dalam ruang kerja. “Tuan Muda, terjadi sesuatu dengan Tuan Muda Jules.”Gerakan tangan Jerremy yang sedang membalikkan halaman dokumen berhenti. Dia mengangkat kelopak matanya. “Apa yang terjadi?”Edwin menyerahkan majalah kepada Jerremy. Jerremy mengambilnya dengan raut rumit.[ Menantu Keluarga Fernando diam-diam bertemu dengan kekasih gelap di hotel. Wanita itu hanya membungkus tubuh dengan handuk. Dicurigai wanita baru saja selesai mandi. ]Jerremy membanting majalah ke atas meja.Edwin melihat dengan penuh hati-hati. “Sekarang para awak media sedang memviralkan video ini. Bahkan Instagram juga sedang heboh soal masalah ini. Kolom komentar akun Nona Jessie juga sudah dibanjiri banyak komentar.”Bagaimanapun, Jules adalah seorang menantu dari Keluarga Fernando, mana mungk
Sebenarnya Mutya paling tahu sebenarnya Jules telah berselingkuh atau tidak. Wanita itu hanyalah selebgram yang disewanya untuk berakting saja.Namun, Mutya kepikiran dengan ucapan Hiro. Hanya dengan berbuat seperti itu, Mutya baru bisa terlepas dari kecurigaan. Itulah sebabnya dia memaksakan dirinya untuk melangsungkan rencana ini.Seandainya Mutya ketahuan adalah dalang dari permasalahan ini, jenjang kariernya dalam dunia hiburan akan berakhir. Siapa juga yang akan peduli dengan hidup matinya?Jika ada yang perlu disalahkan, semua ini juga adalah salah Jessie? Jelas-jelas dia telah memiliki semuanya di hidupnya, kenapa dia masih saja berebut pekerjaan di dunia hiburan?Skandal ini sudah heboh selama dua hari dan masih saja disorot oleh publik. Jessie juga tidak keluar untuk melakukan penjelasan apa pun. Bahkan, tidak ada satu pun dari anggota Agensi Solar yang mengetahui kenyataan dari masalah ini.Jadi, para warganet hanya bisa berasumsi menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi. Al
Mobil melaju meninggalkan kerumunan. Jessie melepaskan kacamata hitamnya, kemudian bersandar di atas pundak Jules. “Kenapa kamu malah datang menjemputku? Gimana kalau kepergok sama mereka?”Pandangan Jules beralih dari sisi layar komputer. Dia mengulurkan tangannya untuk memeluk Jessie “Apa aku pernah merasa takut?”Jessie menatapnya. “Jadi, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?”Jules mengecup keningnya sembari tertawa. “Apa kamu benar-benar percaya sama aku?”Jessie memainkan dasi Jules. “Kalau kamu benar-benar selingkuh, apa mungkin kamu akan beri tahu aku?”Setelah terjadi masalah itu, Jules langsung memberi tahu Jessie. Jadi, Jessie memilih untuk memercayainya. Pasti ada yang ingin menjebak Jules. Motif orang itu tak lain ingin merusak hubungan suami istri mereka, ‘kan?Jules menatapnya. “Apa yang dikatakan Hiro semalam?”Jessie membalas, “Dia nggak ngomong apa-apa. Oh, ya, katanya, dia sudah mengganti artis itu.”Jules menyipitkan matanya. Setelah terjadi masalah seperti ini, H
Pada saat ini, di lokasi syuting Kota Jimbar.Selesai Mutya syuting, dia menerima sebuah panggilan masuk. Dia pergi ke tempat sepi untuk mengangkatnya. “Bukannya aku sudah bilang jangan telepon aku lagi!”“Nona Mutya, aku juga sudah kehabisan akal. Kamu mesti bantu aku. Sekarang aku bahkan nggak berani untuk keluar rumah, aku mesti pindah dari tempat tinggalku sekarang. Jessie mau gugat aku ke pengadilan!” Orang di ujung telepon sangat panik.Namun, Mutya masih saja bersikap acuh tak acuh. “Apa kamu tolol? Dia cuma lagi takutin kamu saja. Memangnya kamu itu pelakor? Kamu jangan masuk ke dalam jebakannya!”Si wanita terbengong sejenak. Setelah dipikir-pikir, sepertinya ucapan Mutya cukup masuk akal. “Ma … maaf, Nona Mutya. Tadi aku terlalu panik karena diselidiki warganet. Aku takut ….”“Apa yang kamu takutkan? Kalau kamu merasa panik, kamu pasti akan masuk ke perangkap Jessie. Kamu cukup klarifikasi kamu nggak mendaftarkan pernikahanmu dengan Jules saja. Lagi pula, dia juga nggak punya
Hiro tersenyum. “Aku bisa punya motif apa?”Levin juga ikut tersenyum. “Coba kamu tanya diri kamu sendiri.”Jessie menyodok tubuh Levin dengan sikunya. “Apa kamu sudah selesai baca naskahmu? Jangan sampai kamu mengganggu syutingku.”Levin memalingkan wajahnya, tidak berbicara sama sekali.Jessie melihat ke sisi Hiro. “Kalau gitu, aku dan Levin siap-siap dulu buat syuting adegan selanjutnya.”Hiro hanya mengangguk.Saat Jessie dan Levin hendak pergi, Levin menoleh melirik Hiro sekilas. Kebetulan dia memergoki raut wajah Hiro yang telah berubah murung. Seketika, seluruh bulu kuduk Levin berdiri. Ternyata Hiro memang bukan orang baik.Di sisi lain, selebgram itu pun kehilangan pekerjaannya gara-gara dihujat oleh para warganet. Bahkan saat belanja minimarket sekitar, dia pun diusir oleh pemilik minimarket. Katanya, barang-barang di toko tidak dijual kepada perusak rumah tangga orang lain.Si selebgram sungguh merasa kesal. Dia yang mengenakan masker terpaksa meninggalkan tempat dengan putu
Ketika membaca tulisan menusuk mata dan telinga di internet, si selebgram sungguh merasa sakit kepala. Kenapa bisa seperti ini?Pada saat ini, terdengar suara bel pintu rumah.Si selebgram berjalan ke belakang pintu. “Siapa?”“Nona Fenni, kami dari kantor pengacara. Ada yang mau kami bicarakan denganmu. Nona boleh memilih untuk tidak buka pintu, tapi kamu mesti tahu konsekuensi dari menghindari gugatan.”Raut wajah si selebgram menjadi pucat. Sekujur tubuhnya gemetar dalam seketika.…Di ibu kota.Setelah Dacia membaca berita Jessie dan Jules, dia langsung berlari ke dalam ruang baca. Pintu dibuka, kemudian Dacia memanggil, “Jerry.”Jerremy merasa syok segera menutup laptopnya. “Ada apa?”Dacia berjalan ke depan meja. “Apa masalah Jules dan Jessie itu nyata?”Jerremy menepuk dahinya. “Bagaimana menurutmu?”Kening Dacia kelihatan berkerut. “Jules bukan orang seperti itu.”“Kamu saja percaya sama dia. Kenapa kamu bertanya lagi?”Dacia menggigit erat bibirnya. Saat dia hendak mengatakan s
Setelah mengemas koper, Ariel langsung meninggalkan rumah, hanya meninggalkan selembar memo saja.Ariel menaiki pesawat ke Kota Jimbar. Begitu menuruni pesawat, embusan angin dingin membuat sekujur tubuhnya menggigil. Ariel membungkus tubuhnya dengan rapat. “Kenapa sedingin ini?”Dengan tangan gemetar, Ariel menelepon Jessie. Tak lama kemudian, Ariel melihat ada sebuah mobil sedan putih dihentikan di depan bandara. Setelah memastikan nomor pelat mobil, Ariel pun berlari pergi memasuki mobil sedan.Begitu memasuki mobil, Jessie merasa syok ketika menyadari Ariel hanya membungkus tubuhnya dengan jaket tipis saja. “Bukannya aku sudah beri tahu kamu cuaca di sini dingin sekali?”Ariel menggosok-gosok kedua lengannya. “Mana aku tahu akan sedingin ini. Kamu tahu sendiri aku itu sudah terbiasa hidup di daerah subtropis, nggak pernah merasakan yang namanya musim dingin.”Jessie sungguh tidak berdaya. Dia membungkus mantel bulu ke tubuh Ariel seraya berkata, “Kamu pakai punyaku saja. Aku masih
Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli
Kekasih Jane tersenyum menyeringai. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata kepada kedua temannya, “Sudah dengar belum? Wanita ini hadiah dari kesayanganku buat kalian.”Jane menimpali, “Kalian harus main dengan seru, ya.”Sekarang hati kedua pria itu semakin menggebu-gebu. Mereka mendekati Dacia dengan motif jahat.Dacia berusaha untuk meronta, tetapi dia diikat dengan sangat ketat. Dacia menggertakkan giginya, lalu berusaha menenangkan dirinya untuk memikirkan cara.Saat mereka berdua hendak menyentuh Dacia, tiba-tiba Dacia tertawa. Jika dia ketakutan dan menangis, bisa jadi mereka berdua akan semakin bersemangat lagi. Suara tawa Dacia membuat mereka kebingungan.Jane memelototinya. “Kamu sudah jatuh ke tangan kami. Kamu malah tertawa?”“Apa kalian sentuh ponselku?”Kedua pria saling bertukar pandang, lalu melihat ke sisi Jane. Jane membalas dengan arogan, “Memangnya kenapa kalau aku sentuh ponselmu?”“Jangan-jangan kamu matikan ponselku?”“Sebenarnya kamu mau ngomong apa, sih!” Dac
Pada zaman sekarang ini, jarang ada orang yang tidak tergoda dengan kekayaan dan kekuasaan.Pada saat ini, Jane berdiri tidak jauh di sana. Ketika melihat hubungan Carly dan Dacia semakin dekat, dia pun merasa sangat tidak puas.Jelas-jelas sebelumnya Carly selalu menuruti apa kata Jane. Dia merasa tidak peduli apa yang dia perbuat, Carly tidak akan memutuskan hubungannya dengan Jane. Semua ini pasti gara-gara Dacia.Jane tidak akan membuat Dacia hidup tenang. Siang harinya, Dacia meninggalkan akademi. Tiba-tiba Jane memanggilnya, lalu berjalan menghampirinya dengan buru-buru, “Dacia, sudah terjadi sesuatu dengan Carly!”Kening Dacia berkerut. “Terjadi sesuatu?”Jane berkata dengan buru-buru, “Tadi aku pergi cari dia. Aku melihat dia sedang diganggu sama beberapa orang lelaki. Sekarang mereka ada di parkiran.”Dacia memang merasa curiga, tetapi berhubung masalah ini bersangkutan dengan keselamatan Carly, dia pun mengikuti langkah Jane ke area parkiran.Namun setibanya di area parkiran
Apalagi Perusahaan Teknologi Yarnis adalah perusahaan yang baru didirikan Jules. Dengan adanya dukungan dari pihak kerajaan, Perusahaan Teknologi Yarnis juga tidak perlu mencari mitra kerja sama lagi. Calon mitra kerja sama akan berbondong-bondong mencari mereka.Filbert merasa bingung. “Jadi ….”Jules meletakkan gelas teh. “Sekarang aku tidak buru-buru dalam mencari mitra kerja sama. Kita cukup fokus dalam mencari teknisi saja. Sisanya diundur dulu.”Filbert terbengong, tetapi dia terpaksa mengangguk. “Oke.”Pada saat ini, televisi, koran, majalah, dan media sosial sedang menyiarkan kabar Silvia sibuk mempersiapkan acara penobatannya.Para murid di akademi perfilman juga sedang membahas masalah kerajaan. Saat Dacia melewati koridor, beberapa murid pun sedang melihatnya sembari berbisik-bisik. “Sepertinya dia punya sedikit hubungan dengan keluarga kerajaan. Aku juga dengar kabar, Raja Willie mempersiapkan dua set surat wasiat sebelum dia meninggal. Seharusnya salah satunya milik dia.”
Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.
Yura tidak berbicara, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.Di sisi lain, Jules menghentikan mobilnya di depan Vila Laguna. Jessie menuruni mobil, lalu memandang vila dengan nuansa klasik dengan kaget. “Jangan-jangan vila ini ditinggalkan Kakek untuk kamu?”Jules mengangguk. “Vila ini tempat tinggal nenekku. Setelah dia meninggal, hak milik vila ini jatuh ke tangan kakekku. Kakekku tidak tega untuk melelangnya, makanya vila ini dibiarkan kosong.”Usai berbicara, Jules mengulurkan tangannya ke sisi Jessie. “Aku bawa kamu pergi jalan-jalan.”Jessie menggandeng tangan Jules dengan tersenyum, lalu bersamanya berjalan di taman bunga yang luas ini.Vila ini berjarak sangat dekat dengan istana. Dari sini, mereka bisa melihat jam di atas menara istana. Lokasi ini juga berada di pusat bisnis.Di dalam taman terdapat kolam buatan dan jembatan kecil, serta beberapa gazebo. Air mancur, patung, jalan setapak yang dikelilingi pohon phoenix, serta kebun mawar saling melengkapi di bawah sinar matah
Pintu diketuk. Hiro melihat dari celah jari tangannya. “Masuk.”Saat melihat Yura memasuki ruangan, Hiro pun merasa kaget. “Kenapa kamu ke sini?”Yura mengangkat kantongan plastik. Di dalamnya berisi camilan dan juga bir. “Aku khawatir kamu akan bosan. Jadi, aku datang untuk melihatmu.”Yura meletakkan botol bir di atas meja, lalu mengeluarkan camilan. “Pada saat seperti ini, kamu pasti ingin minum alkohol, ‘kan?”Hiro tersenyum datar. “Kamu sudah baca berita?”“Sepertinya selain orang buta, semuanya sudah membaca berita itu.” Yura membuka sekaleng bir, lalu menyerahkannya kepada Hiro.Hiro mengambil kaleng bir, lalu meminumnya.Yura duduk di seberang Hiro. “Apa lukamu sudah sembuh?”Hiro mengiakan dengan acuh tak acuh.Yura mengangkat kepala untuk menatap Hiro. Beberapa saat kemudian, dia pun berkata, “Jujur saja, aku merasa sudah seharusnya kamu melepaskan Jessie. Dia sudah menikah. Kamu juga nggak bisa mengubah kenyataan itu.”“Jadi?” Hiro memutar bola matanya. “Tujuan kamu kemari m
“Sebenarnya bukan, mungkin karena dia tidak ingin menambah rasa sedih setelah dia meninggal nanti. Meskipun kamu bertemu dia untuk yang terakhir kalinya, kamu juga tidak bisa mengubah apa pun. Kamu juga akan bersedih dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Kalau dia melihatmu yang seperti itu, bisa jadi dia akan semakin merasa bersalah dan semakin tidak tenang lagi.”Dacia menurunkan kelopak matanya dan tidak berbicara. Beberapa saat kemudian, Dacia pun menunjukkan senyuman di wajahnya. “Terima kasih sudah menghiburku.”Di dalam vila, Daniel menyadari kepulangan mereka. Dia berdiri dengan perlahan. Saat dia menyadari kedua mata merah Dacia, dia yakin Dacia sudah mengetahui masalah kematian Raja Willie.“Dacia.”“Ayah, kamu nggak usah khawatir. Aku baik-baik saja.”Usai berbicara, Dacia membalikkan tubuhnya untuk naik ke lantai atas.Daniel menatap bayangan punggung Dacia yang menaiki tangga dengan raut cemas. Jerremy memalingkan kepalanya untuk menatap Daniel. “Tadi dia pergi ke istana.
Carly berjalan ke sisi Dacia. “Dacia, kamu … apa kamu baik-baik saja?”Dacia menggeleng. Saat ini, dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi.Carly berusaha menenangkan Dacia di samping hingga kedatangan Jerremy. Jerremy menebak Dacia sudah mengetahui kabar itu. Itulah sebabnya dia bergegas ke akademi untuk mencari Dacia.Jerremy merangkul Dacia. “Terima kasih. Serahkan saja dia kepadaku.”Carly mengangguk.Jerremy membawa Dacia ke dalam mobil, lalu bergegas meninggalkan akademi. Dia membawa Dacia ke istana. Saat Dacia merasa bingung, kebetulan Jessie dan Jules berjalan keluar istana. “Dacia, beri penghormatan terakhir kepada kakekmu.”Dacia mengepal erat kedua tangannya, lalu bergegas berlari ke dalam istana.Saat ini, istana kedatangan banyak pejabat dan politikus dari seluruh penjuru. Jasad Raja Willie diletakkan di dalam kotak kaca. Raut wajahnya terlihat sangat santai, seolah-olah sedang tidur saja.Dacia muncul di depan aula, kemudian disusul dengan Jules. Dia melangkahkan kakinya p