Share

Bab 2307

Author: Daun Jahe
Setelah mengemas koper, Ariel langsung meninggalkan rumah, hanya meninggalkan selembar memo saja.

Ariel menaiki pesawat ke Kota Jimbar. Begitu menuruni pesawat, embusan angin dingin membuat sekujur tubuhnya menggigil. Ariel membungkus tubuhnya dengan rapat. “Kenapa sedingin ini?”

Dengan tangan gemetar, Ariel menelepon Jessie. Tak lama kemudian, Ariel melihat ada sebuah mobil sedan putih dihentikan di depan bandara. Setelah memastikan nomor pelat mobil, Ariel pun berlari pergi memasuki mobil sedan.

Begitu memasuki mobil, Jessie merasa syok ketika menyadari Ariel hanya membungkus tubuhnya dengan jaket tipis saja. “Bukannya aku sudah beri tahu kamu cuaca di sini dingin sekali?”

Ariel menggosok-gosok kedua lengannya. “Mana aku tahu akan sedingin ini. Kamu tahu sendiri aku itu sudah terbiasa hidup di daerah subtropis, nggak pernah merasakan yang namanya musim dingin.”

Jessie sungguh tidak berdaya. Dia membungkus mantel bulu ke tubuh Ariel seraya berkata, “Kamu pakai punyaku saja. Aku masih
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2308

    Reporter bertanya, “Nona Fenni, tapi kamu dipergoki lagi bersama Tuan Muda Jules di hotel. Kamu bahkan lagi nggak mengenakan busana. Gimana kamu menjelaskan masalah itu?”Saat ini, reporter lain menimpali, “Sekarang bukti sudah di depan mata. Nona Jessie juga sudah memutuskan untuk menggugatmu. Apa kamu nggak berani menanggung akibatnya, itulah alasannya kamu memutuskan hubungan dengannya?”Raut wajah Fenni menjadi pucat. Dia mengepal tangan dengan erat. “Masalah itu benar-benar nggak ada hubungannya sama aku. Sebenarnya aku sama sekali nggak kenal sama Tuan Muda Jules.”Repoter kembali bertanya, “Apa Tuan Muda Jules menyuruhmu untuk melakukan klarifikasi?”Ada juga reporter yang bertanya, “Apa kamu terpaksa berkata seperti ini?”Fenni menarik napas dalam-dalam, lalu membalas dengan geram, “Aku sudah bilang tadi. Aku sama sekali nggak kenal sama Tuan Muda Jules. Mengenai masalah di hotel, ada yang membayarku untuk menjebak Tuan Muda Jules!”Semua orang di tempat terdiam membisu.Kamera

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2309

    Bagaimanapun juga, lawan dari Fenni adalah seorang tuan putri dari keluarga konglomerat. Tidaklah mungkin Fenni sanggup membayar ganti rugi sebesar 100 miliar. Setelah dipikir dengan saksama, Jessie tidak menggugat suaminya, melainkan hanya menggugat si “pelakor” saja.Seandainya Fenni benar-benar adalah pihak ketiga, bukannya seharusnya Jules menanggung ganjaran dari poligami yang dia lakukan? Seharusnya Jessie mengajukan cerai, bukan hanya menuntut si selebgram saja.”[ Perselingkuhan Jules Tidak Nyata. ][ Jules dan Jessie Hanya Sedang Sandiwara. ]Setelah awak media mengunggah berita terkini, para warganet sungguh terbengong. Hanya saja, ada sebagian warganet masih tidak percaya bahwa semua itu hanyalah sebuah jebakan.Saat semua orang sedang menunggu respons dari Jessie, Jessie mengunggah sebuah postingan di akun Instagram-nya. Isi dari foto itu adalah cincin nikah yang masih dipasangkan di jari manisnya. Dia juga sengaja menyebut nama Jules, lalu menulis.[ Nggak enak ah punya su

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2310

    Raut wajah Mutya menjadi merona. Detak jantungnya mulai tidak karuan. “Pak Hiro ….”Hiro seolah-olah sedang menatap Mutya dengan lekat-lekat. Hanya saja, tidak ada sedikit pun rasa hangat di dalam tatapannya. “Tenang saja. Meski kamu nggak bisa bergabung dalam syuting kali ini, masih ada banyak naskah yang menunggumu. Aku akan membuatmu menjadi tenar. Kamu tahu sendiri aku benar-benar percaya dengan kemampuanmu.”Mutya sudah berhasil termakan bualan Hiro. Dia sungguh jatuh cinta terhadap si pria tampan ini. “Oke, aku akan melakukannya sesuai dengan perintahmu. Pak Hiro, aku ingin tanya, apa kamu … sudah punya kekasih?”“Tidak ada,” balas Hiro dengan datar.Kali ini, Mutya semakin girang lagi. Sepertinya dia masih punya kesempatan untuk menjadi pasangan Hiro.“Kamu tenang saja. Sekarang aku akan pergi mengakui kesalahanku dengan Pak Yusa. Aku akan mengambil inisiatif untuk meninggalkan tim produksi. Mengenai masalah Fenni, aku akan cari cara agar dia bisa menjadi kambing hitam.” Setelah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2311

    Levin mendengus dingin. “Aku rasa kamu takut Jules akan cari gara-gara sama kamu, makanya kamu baru memilih untuk pergi sekarang. Asal kamu tahu semua yang kamu lakukan itu sudah merusak nama baik Jules. Sekarang kamu malah ingin terlepas dari masalah itu saja.”Mutya menggigit bibirnya. Tiba-tiba dia berjalan ke hadapan Jessie, lalu berlutut di hadapan orang banyak. “Aku minta maaf sama kamu. Kalau kamu ingin marah, kamu bisa marah sama aku. Aku juga mengakuinya.”Kening Jessie berkerut. “Kamu seharusnya minta maaf sama suamiku, bukan sama aku.”Mutya sungguh merasa kaget. Dia menunduk dan tidak berbicara sama sekali.Yusa menghela napas. “Pergilah.”Tatapan Mutya seketika tertuju pada diri Yusa. Yusa berkata, “Kamu memang sudah bersalah. Tapi apa pun ceritanya, aku itu seorang sutradara. Aku juga akan beri penjelasan kepada Tuan Muda Jules. Mengenai kamu, ke depannya aku tidak akan bekerja sama denganmu lagi.”Mutya berdiri dengan perlahan, lalu membungkukkan tubuhnya. “Terima kasih,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2312

    Ariel berjongkok di depan nakas untuk mencari pengering rambut. Tiba-tiba terdengar suara bel pintu, dia mengambil jaket untuk membungkus tubuhnya, baru pergi membuka pintu. Dia mengira orang itu adalah Jessie. Namun, ketika Ariel melihat pria di depan pintu, dia pun terbengong. “Kenapa kamu ke sini?”Jodhiva mengangkat kelopak matanya untuk mengamati Ariel.Ariel menunduk. Dia spontan membungkus tubuhnya dengan erat. “Kamu lagi lihat apa? Nanti aku cungkil matamu.”Jodhiva pun tersenyum, kemudian memiringkan tubuhnya untuk memasuki kamar.Ariel sungguh merasa syok. Dia langsung tersadar dari bengongnya, lalu menghalangi langkah Jodhiva di depan rak sepatu. “Sebentar, kamu masih belum jawab pertanyaanku.”Jodhiva mengulurkan tangannya untuk memeluk Ariel. “Jadi, ngapain kamu ke Kota Jimbar?”Ariel tertegun sejenak, lalu menelan air liurnya. “Main.”Mungkin karena Jodhiva baru dari luar, ada sedikit embun dingin di luar jaketnya. Saat ini, Ariel yang tidak mengenakan apa-apa di dalam h

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2313

    Jessie menekan bel pintu dua kali, tetapi masih tidak ada yang membalas. Dia berpikir, jangan-jangan Naomi sedang di luar. Kemudian, Jessie pun membalikkan tubuh untuk meninggalkan tempat.Saat ini, di balik pintu, Ariel hampir kehabisan napasnya. Dia pun menggigit bibir Jodhiva. Kening Jodhiva seketika berkerut. Dia menunduk untuk melihat orang di dalam pelukannya, kemudian baru melepaskan Ariel.Ariel menutup bibirnya dengan punggung tangan. Saking gusarnya, wajahnya kelihatan merona. “Jody, kamu memang berengsek!”Apa Jodhiva tidak takut akan dipergoki Jessie?Jodhiva tersenyum, lalu mengusap wajah Ariel. “Iya, aku memang berengsek. Apa kamu mau memukulku?”Ariel menyipitkan matanya. “Apa kamu minta dipukul?”Jodhiva mengiakan dengan perlahan. “Sedikit.”Ariel langsung menginjak kaki Jodhiva. Saat Jodhiva merintih kesakitan, Ariel langsung melepaskan tubuhnya dari pelukan Jodhiva. Dia melipat kedua tangan di depan dadanya. “Tuan Muda Jody, apa kamu mau bersikap semena-mena lagi?”Jo

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2314

    Jessie menahan dirinya untuk tidak tersenyum. Jurus Tobias memang cukup sadis. Bukannya memblokir kartu bank Ariel setara dengan tidak mengizinkannya diam-diam kembali ke Pulau Persia?“Jessie.” Terdengar suara Jodhiva dari belakang. Jessie refleks menoleh dan tersenyum. “Kak Jody?”Semua kru di lokasi syuting tahu Jessie memiliki abang kembar. Seandainya bukan karena Jessie memanggil nama Jodhiva, mereka semua pasti kebingungan untuk membedakan apakah pria ini Jodhiva atau Jerremy.Jodhiva datang dengan membawakan minuman hangat kepada kru. Mereka sungguh iri dengan Jessie yang memiliki abang sepengertian dan sangat ramah ini. Salah seorang kru yang memegang botol minuman berjalan maju mengucapkan rasa terima kasih. “Terima kasih, Tuan Muda Jody.”Jodhiva tersenyum. “Tidak usah sungkan. Kalian semua sudah menjaga adikku selama beberapa saat ini. Kalian semua juga sudah bekerja keras.”Aktris yang berada di samping saling berbisik, “Sepertinya Tuan Muda Jody cukup lembut, nggak sombon

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2315

    Ariel berpikir sejenak, baru tiba-tiba bertanya, “Gimana caranya manja?”Jessie mengangkat tangannya, lalu menunjuk ke sisi Jodhiva seraya berkata, “Kamu tiru aku saja.”Ariel merasa bingung. Dia meniru gerak-gerik Jessie. “Kemudian?”Jessie mengaitkan jari tangannya. “Kak, kemari ….”Ariel menatap Jessie sembari mengaitkan jari tangannya. Suaranya malah menjadi kaku. “Jody, kemari?”Jessie tidak sanggup menahan tawanya lagi. Dia menggeleng. “Suaramu kecil sekali, nggak kedengaran sama sekali. Selain itu, kamu harus tersenyum dan suaramu mesti lebih manis. Kamu mesti menatapnya dengan lembut, bukan memelototinya.”“Apa kamu yakin begini caranya bermanja-manja?” Ariel manatap Jessie dengan penuh ragu.Jessie membual dengan raut serius. “Tentu saja … ini cuma salah satu dari banyak cara manja. Cara yang aku ajarkan juga yang paling gampang, seperti mengaitkan jarimu. Dia pasti akan meninggalkan cewek-cewek yang lagi mengerumuninya.”Ariel mengulurkan tangannya mencoba sekali lagi. Dia me

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2760

    Menjelang malam, di Kompleks Amara.Jessie sedang berkemas di kamarnya, menyiapkan barang-barang untuk perjalanan, termasuk panduan perjalanan darat serta berbagai perlengkapan yang mungkin dibutuhkan.Jules baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Melihat Jessie yang begitu serius mencari informasi tentang perjalanan, dia tidak bisa menahan tawanya. “Kita hanya pergi jalan-jalan, kenapa seperti mau pindah rumah saja?”“Barang cewek memang banyak! Mulai dari kosmetik, perawatan wajah, perlengkapan sehari-hari, camilan, oh ya, juga kamera, drone, dan payung. Semua sudah aku bawa!”Jules menyipitkan mata. “Bawa payung juga?”Jessie mengangkat kepala untuk melihat Jules, lalu berkata dengan serius, “Bagaimana kalau turun hujan? Bukannya akan terasa canggung?”Jules merasa tidak berdaya.Dua koper besar dan satu koper kecil sudah selesai dikemas. Jessie berdiri dan menatap barang bawaannya. Sepertinya memang agak berlebihan. Dia pun menggaruk pipinya sambil berkata, “Sepertinya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2759

    Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2758

    Yogi mengangguk. “Aku akan melakukannya.”Setelah berpamitan dengan Shawn, mereka bertiga memasuki bandara.Pada saat bersamaan, di bandara Kota Jimbar.Mike dan Emilia mengantar Hiro di depan pintu. Mike menyerahkan koper kepadanya. “Kalau ada waktu, sering main ke sini.”Hiro mengambil kopernya sembari mengangguk. Kemudian, dia membalikkan tubuhnya, berjalan ke dalam bandara.Emilia yang sedang menggendong kucing menggigit bibirnya. Dia menundukkan kepalanya menatap Kiumi. “Kelak mungkin kamu tidak akan bertemu Paman lagi.”Mike melirik Emilia sekilas. “Astaga, masih tidak merelakannya?”“Kiumi yang nggak merelakannya.”“Aku rasa kamu yang tidak merelakannya.” Mike membalikkan tubuhnya dengan tersenyum, kemudian berjalan ke depan mobil. Emilia mengikuti di belakang. Mike membuka pintu. “Kamu ini masih kecil. Kamu selesaikan sekolahmu, lalu usahakan untuk kuliah di ibu kota.”Emilia duduk di bangku samping pengemudi. Ketika mendengar kuliah di ibu kota, dia langsung memalingkan kepala

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2757

    Seperti kata pepatah, setiap kerugian pasti akan disertai dengan keuntungan. Lagi pula, dari dermaga itu, Keluarga Amkasa hanya akan mendapat pemasukan dari biaya singgah kapal dagang Organisasi Naga.Sekarang, setelah kaki putra Sorox patah akibat dipukul oleh Anton, Keluarga Amkasa sama sekali tidak menunjukkan respons apa pun, itu berarti mereka telah sepenuhnya menyinggung Sorox.Jangan harap mereka bisa berbisnis seperti biasa di masa depan. Bahkan, Organisasi Naga mungkin akan menjadi musuh Keluarga Amkasa. Meskipun mereka tidak lagi menggunakan dermaga Keluarga Amkasa, mereka tetap bisa membuka jalur baru dengan cara mereka sendiri.Pada akhirnya, Keluarga Amkasa justru mempersempit jalan mereka sendiri hanya demi mempertahankan keuntungan kecil ini.Yogi membalikkan kepalanya untuk melihat Dessy. “Ayo, kita pergi.”“Yogi, sebenarnya apa maksudmu? Sebenarnya kamu mau bantu atau tidak!” jerit Febri.Tanpa menoleh, Yogi berkata, “Tunggu kabar saja.”Kemudian, Yogi meninggalkan tem

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status