Hiro tersenyum. “Aku bisa punya motif apa?”Levin juga ikut tersenyum. “Coba kamu tanya diri kamu sendiri.”Jessie menyodok tubuh Levin dengan sikunya. “Apa kamu sudah selesai baca naskahmu? Jangan sampai kamu mengganggu syutingku.”Levin memalingkan wajahnya, tidak berbicara sama sekali.Jessie melihat ke sisi Hiro. “Kalau gitu, aku dan Levin siap-siap dulu buat syuting adegan selanjutnya.”Hiro hanya mengangguk.Saat Jessie dan Levin hendak pergi, Levin menoleh melirik Hiro sekilas. Kebetulan dia memergoki raut wajah Hiro yang telah berubah murung. Seketika, seluruh bulu kuduk Levin berdiri. Ternyata Hiro memang bukan orang baik.Di sisi lain, selebgram itu pun kehilangan pekerjaannya gara-gara dihujat oleh para warganet. Bahkan saat belanja minimarket sekitar, dia pun diusir oleh pemilik minimarket. Katanya, barang-barang di toko tidak dijual kepada perusak rumah tangga orang lain.Si selebgram sungguh merasa kesal. Dia yang mengenakan masker terpaksa meninggalkan tempat dengan putu
Ketika membaca tulisan menusuk mata dan telinga di internet, si selebgram sungguh merasa sakit kepala. Kenapa bisa seperti ini?Pada saat ini, terdengar suara bel pintu rumah.Si selebgram berjalan ke belakang pintu. “Siapa?”“Nona Fenni, kami dari kantor pengacara. Ada yang mau kami bicarakan denganmu. Nona boleh memilih untuk tidak buka pintu, tapi kamu mesti tahu konsekuensi dari menghindari gugatan.”Raut wajah si selebgram menjadi pucat. Sekujur tubuhnya gemetar dalam seketika.…Di ibu kota.Setelah Dacia membaca berita Jessie dan Jules, dia langsung berlari ke dalam ruang baca. Pintu dibuka, kemudian Dacia memanggil, “Jerry.”Jerremy merasa syok segera menutup laptopnya. “Ada apa?”Dacia berjalan ke depan meja. “Apa masalah Jules dan Jessie itu nyata?”Jerremy menepuk dahinya. “Bagaimana menurutmu?”Kening Dacia kelihatan berkerut. “Jules bukan orang seperti itu.”“Kamu saja percaya sama dia. Kenapa kamu bertanya lagi?”Dacia menggigit erat bibirnya. Saat dia hendak mengatakan s
Setelah mengemas koper, Ariel langsung meninggalkan rumah, hanya meninggalkan selembar memo saja.Ariel menaiki pesawat ke Kota Jimbar. Begitu menuruni pesawat, embusan angin dingin membuat sekujur tubuhnya menggigil. Ariel membungkus tubuhnya dengan rapat. “Kenapa sedingin ini?”Dengan tangan gemetar, Ariel menelepon Jessie. Tak lama kemudian, Ariel melihat ada sebuah mobil sedan putih dihentikan di depan bandara. Setelah memastikan nomor pelat mobil, Ariel pun berlari pergi memasuki mobil sedan.Begitu memasuki mobil, Jessie merasa syok ketika menyadari Ariel hanya membungkus tubuhnya dengan jaket tipis saja. “Bukannya aku sudah beri tahu kamu cuaca di sini dingin sekali?”Ariel menggosok-gosok kedua lengannya. “Mana aku tahu akan sedingin ini. Kamu tahu sendiri aku itu sudah terbiasa hidup di daerah subtropis, nggak pernah merasakan yang namanya musim dingin.”Jessie sungguh tidak berdaya. Dia membungkus mantel bulu ke tubuh Ariel seraya berkata, “Kamu pakai punyaku saja. Aku masih
Reporter bertanya, “Nona Fenni, tapi kamu dipergoki lagi bersama Tuan Muda Jules di hotel. Kamu bahkan lagi nggak mengenakan busana. Gimana kamu menjelaskan masalah itu?”Saat ini, reporter lain menimpali, “Sekarang bukti sudah di depan mata. Nona Jessie juga sudah memutuskan untuk menggugatmu. Apa kamu nggak berani menanggung akibatnya, itulah alasannya kamu memutuskan hubungan dengannya?”Raut wajah Fenni menjadi pucat. Dia mengepal tangan dengan erat. “Masalah itu benar-benar nggak ada hubungannya sama aku. Sebenarnya aku sama sekali nggak kenal sama Tuan Muda Jules.”Repoter kembali bertanya, “Apa Tuan Muda Jules menyuruhmu untuk melakukan klarifikasi?”Ada juga reporter yang bertanya, “Apa kamu terpaksa berkata seperti ini?”Fenni menarik napas dalam-dalam, lalu membalas dengan geram, “Aku sudah bilang tadi. Aku sama sekali nggak kenal sama Tuan Muda Jules. Mengenai masalah di hotel, ada yang membayarku untuk menjebak Tuan Muda Jules!”Semua orang di tempat terdiam membisu.Kamera
Bagaimanapun juga, lawan dari Fenni adalah seorang tuan putri dari keluarga konglomerat. Tidaklah mungkin Fenni sanggup membayar ganti rugi sebesar 100 miliar. Setelah dipikir dengan saksama, Jessie tidak menggugat suaminya, melainkan hanya menggugat si “pelakor” saja.Seandainya Fenni benar-benar adalah pihak ketiga, bukannya seharusnya Jules menanggung ganjaran dari poligami yang dia lakukan? Seharusnya Jessie mengajukan cerai, bukan hanya menuntut si selebgram saja.”[ Perselingkuhan Jules Tidak Nyata. ][ Jules dan Jessie Hanya Sedang Sandiwara. ]Setelah awak media mengunggah berita terkini, para warganet sungguh terbengong. Hanya saja, ada sebagian warganet masih tidak percaya bahwa semua itu hanyalah sebuah jebakan.Saat semua orang sedang menunggu respons dari Jessie, Jessie mengunggah sebuah postingan di akun Instagram-nya. Isi dari foto itu adalah cincin nikah yang masih dipasangkan di jari manisnya. Dia juga sengaja menyebut nama Jules, lalu menulis.[ Nggak enak ah punya su
Raut wajah Mutya menjadi merona. Detak jantungnya mulai tidak karuan. “Pak Hiro ….”Hiro seolah-olah sedang menatap Mutya dengan lekat-lekat. Hanya saja, tidak ada sedikit pun rasa hangat di dalam tatapannya. “Tenang saja. Meski kamu nggak bisa bergabung dalam syuting kali ini, masih ada banyak naskah yang menunggumu. Aku akan membuatmu menjadi tenar. Kamu tahu sendiri aku benar-benar percaya dengan kemampuanmu.”Mutya sudah berhasil termakan bualan Hiro. Dia sungguh jatuh cinta terhadap si pria tampan ini. “Oke, aku akan melakukannya sesuai dengan perintahmu. Pak Hiro, aku ingin tanya, apa kamu … sudah punya kekasih?”“Tidak ada,” balas Hiro dengan datar.Kali ini, Mutya semakin girang lagi. Sepertinya dia masih punya kesempatan untuk menjadi pasangan Hiro.“Kamu tenang saja. Sekarang aku akan pergi mengakui kesalahanku dengan Pak Yusa. Aku akan mengambil inisiatif untuk meninggalkan tim produksi. Mengenai masalah Fenni, aku akan cari cara agar dia bisa menjadi kambing hitam.” Setelah
Levin mendengus dingin. “Aku rasa kamu takut Jules akan cari gara-gara sama kamu, makanya kamu baru memilih untuk pergi sekarang. Asal kamu tahu semua yang kamu lakukan itu sudah merusak nama baik Jules. Sekarang kamu malah ingin terlepas dari masalah itu saja.”Mutya menggigit bibirnya. Tiba-tiba dia berjalan ke hadapan Jessie, lalu berlutut di hadapan orang banyak. “Aku minta maaf sama kamu. Kalau kamu ingin marah, kamu bisa marah sama aku. Aku juga mengakuinya.”Kening Jessie berkerut. “Kamu seharusnya minta maaf sama suamiku, bukan sama aku.”Mutya sungguh merasa kaget. Dia menunduk dan tidak berbicara sama sekali.Yusa menghela napas. “Pergilah.”Tatapan Mutya seketika tertuju pada diri Yusa. Yusa berkata, “Kamu memang sudah bersalah. Tapi apa pun ceritanya, aku itu seorang sutradara. Aku juga akan beri penjelasan kepada Tuan Muda Jules. Mengenai kamu, ke depannya aku tidak akan bekerja sama denganmu lagi.”Mutya berdiri dengan perlahan, lalu membungkukkan tubuhnya. “Terima kasih,
Ariel berjongkok di depan nakas untuk mencari pengering rambut. Tiba-tiba terdengar suara bel pintu, dia mengambil jaket untuk membungkus tubuhnya, baru pergi membuka pintu. Dia mengira orang itu adalah Jessie. Namun, ketika Ariel melihat pria di depan pintu, dia pun terbengong. “Kenapa kamu ke sini?”Jodhiva mengangkat kelopak matanya untuk mengamati Ariel.Ariel menunduk. Dia spontan membungkus tubuhnya dengan erat. “Kamu lagi lihat apa? Nanti aku cungkil matamu.”Jodhiva pun tersenyum, kemudian memiringkan tubuhnya untuk memasuki kamar.Ariel sungguh merasa syok. Dia langsung tersadar dari bengongnya, lalu menghalangi langkah Jodhiva di depan rak sepatu. “Sebentar, kamu masih belum jawab pertanyaanku.”Jodhiva mengulurkan tangannya untuk memeluk Ariel. “Jadi, ngapain kamu ke Kota Jimbar?”Ariel tertegun sejenak, lalu menelan air liurnya. “Main.”Mungkin karena Jodhiva baru dari luar, ada sedikit embun dingin di luar jaketnya. Saat ini, Ariel yang tidak mengenakan apa-apa di dalam h
“Nona Mimosa ….” Dacia merasa familier dengan nama itu. Di atap? Bunuh diri? Bukannya itu cerita di dalam naskahnya?Nordin masih mondar-mandir tepi pagar atap. “Apa kamu sudah ingat?”Dacia langsung tersenyum. “Tentu saja Nona Mimosa di dalam naskahku bukan bunuh diri. Dalam semua kasus detektif, biasanya korban hanya bisa mati karena pembunuhan.”“Jadi, apa kamu sudah memikirkan cara untuk memalsukan tempat kejadian perkara?”Dacia terdiam, lalu menundukkan matanya. Saat ini, alur naskah berhenti pada bagaimana kematian Mimosa tampak seperti bunuh diri dan bagaimana pelaku berhasil melarikan diri.Hanya saja, Dacia tidak menyangka bahwa Nordin tertarik dengan naskah seperti ini.Carly semakin bingung lagi. “Apa yang lagi kalian bahas? Naskah?”Nordin menatapnya.Dacia berbisik di samping Carly, “Aku akan jelaskan nanti.” Usai berbicara, Dacia berjalan ke sisi Nordin. “Apa kamu berdiri di atas atap untuk merasakan apa yang dialami korban?”“Bukan, pelaku.”Dacia tertegun sejenak. “Pe
Tahanan wanita lainnya juga merasa aneh. Mereka merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya saja.Beberapa tahanan menekan pundak Lidya. Lidya semakin tidak puas lagi dan melawan dengan semakin kuat. “Atas dasar apa kalian selalu mendapatkan keuntungan? Aku sudah mengorbankan putraku, tapi aku malah tidak mendapatkan apa pun! Silvia dan semua anggota Keluarga Tanzil! Aku kutuk kalian sial tujuh turunan!”Lidya dibawa pergi secara paksa.Para tahanan wanita di kantin mulai bergosip. Mereka semua merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya karena ditahan kelamaan.Pada saat ini, di akademi perfilman.Dengan dianugerahkan kehormatan kepada Daniel, itu berarti dia memiliki kedudukan di Negara Hyugana.Carly dan teman-teman lainnya sungguh gembira dengan apa yang diperoleh Dacia. “Eh, keluarga bangsawan, lho. Bukannya itu berarti Dacia akan menjadi anak bangsawan?”“Tentu saja. Kelak siapa juga yang berani menggosip Dacia dari belakang?”“Dacia, kamu jangan melupakan kami, ya.”Dacia tersenyu
Di depan meja rias, Chelsea sedang membantu Jessie untuk menyanggul rambutnya. Benn menerima undangan dari kerajaan. Chelsea sebagai pasangan Benn juga wajib menghadirinya. Apalagi acara ini adalah acara penobatan, siapa juga yang tidak ingin hadir. Acara penobatan ini bukan hanya acara penobatan pertama yang pernah dihadiri Chelsea, bahkan ini juga pertama kalinya Jessie menghadiri acara sesakral ini.“Selesai! Bagaimana hasil sanggulan Tante?” Chelsea mengambil cermin untuk becermin bagian belakang tubuh Jessie. Dari cermin yang dipegang Chelsea, Jessie bisa melihat rambutnya sendiri. Dia pun tersenyum. “Cantik sekali.”“Tentu saja.” Chelsea menurunkan cerminnya. “Aku cukup percaya diri dengan bakatku.”Setelah Jessie selesai merias wajah dan mengganti gaunnya, dia pun berjalan ke aula. Ketika di koridor, dia menghentikan salah seorang pelayan. “Di mana Jules?”Pelayan menunjukkan arah kepada Jessie dengan ramah.Jessie berjalan ke ruang istirahat Jules. Ketika melihat pintu tidak di
Setelah dipikir-pikir kembali, biasanya Jane selalu memamerkan betapa baik kekasihnya terhadapnya. Ternyata semua itu hanya demi memenuhi ego Jane saja.Terdengar suara sirene mobil polisi di luar sana. Polisi mencari kemari. Mereka berdua bergegas melepaskan ikatan Dacia, lalu menghancurkan kamera CCTV.Pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar didobrak. Orang itu tidak lain adalah Jerremy.Ketika melihat Dacia masih berpakaian rapi dan tidak ada tanda-tanda untuk terluka, dia baru menghela napas lega.Kekasih Jane maju, lalu berkata dengan tersenyum, “Semua ini hanya salah paham. Kita tidak melakukan apa-apa terhadap istrimu ….”Belum sempat kekasih Jane menyelesaikan omongannya, wajahnya langsung ditinju. Dia spontan jatuh terpelanting ke belakang.Jerremy langsung memeluk Dacia, lalu menoleh untuk menunjuk si pria. “Alangkah bagusnya kalau semua itu hanya salah paham. Kalau tidak, kamu akan mati dengan mengenaskan.”Kebetulan pihak kepolisian juga datang. Entah apa yang dikatakan Jerrem
Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli
Kekasih Jane tersenyum menyeringai. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata kepada kedua temannya, “Sudah dengar belum? Wanita ini hadiah dari kesayanganku buat kalian.”Jane menimpali, “Kalian harus main dengan seru, ya.”Sekarang hati kedua pria itu semakin menggebu-gebu. Mereka mendekati Dacia dengan motif jahat.Dacia berusaha untuk meronta, tetapi dia diikat dengan sangat ketat. Dacia menggertakkan giginya, lalu berusaha menenangkan dirinya untuk memikirkan cara.Saat mereka berdua hendak menyentuh Dacia, tiba-tiba Dacia tertawa. Jika dia ketakutan dan menangis, bisa jadi mereka berdua akan semakin bersemangat lagi. Suara tawa Dacia membuat mereka kebingungan.Jane memelototinya. “Kamu sudah jatuh ke tangan kami. Kamu malah tertawa?”“Apa kalian sentuh ponselku?”Kedua pria saling bertukar pandang, lalu melihat ke sisi Jane. Jane membalas dengan arogan, “Memangnya kenapa kalau aku sentuh ponselmu?”“Jangan-jangan kamu matikan ponselku?”“Sebenarnya kamu mau ngomong apa, sih!” Dac
Pada zaman sekarang ini, jarang ada orang yang tidak tergoda dengan kekayaan dan kekuasaan.Pada saat ini, Jane berdiri tidak jauh di sana. Ketika melihat hubungan Carly dan Dacia semakin dekat, dia pun merasa sangat tidak puas.Jelas-jelas sebelumnya Carly selalu menuruti apa kata Jane. Dia merasa tidak peduli apa yang dia perbuat, Carly tidak akan memutuskan hubungannya dengan Jane. Semua ini pasti gara-gara Dacia.Jane tidak akan membuat Dacia hidup tenang. Siang harinya, Dacia meninggalkan akademi. Tiba-tiba Jane memanggilnya, lalu berjalan menghampirinya dengan buru-buru, “Dacia, sudah terjadi sesuatu dengan Carly!”Kening Dacia berkerut. “Terjadi sesuatu?”Jane berkata dengan buru-buru, “Tadi aku pergi cari dia. Aku melihat dia sedang diganggu sama beberapa orang lelaki. Sekarang mereka ada di parkiran.”Dacia memang merasa curiga, tetapi berhubung masalah ini bersangkutan dengan keselamatan Carly, dia pun mengikuti langkah Jane ke area parkiran.Namun setibanya di area parkiran
Apalagi Perusahaan Teknologi Yarnis adalah perusahaan yang baru didirikan Jules. Dengan adanya dukungan dari pihak kerajaan, Perusahaan Teknologi Yarnis juga tidak perlu mencari mitra kerja sama lagi. Calon mitra kerja sama akan berbondong-bondong mencari mereka.Filbert merasa bingung. “Jadi ….”Jules meletakkan gelas teh. “Sekarang aku tidak buru-buru dalam mencari mitra kerja sama. Kita cukup fokus dalam mencari teknisi saja. Sisanya diundur dulu.”Filbert terbengong, tetapi dia terpaksa mengangguk. “Oke.”Pada saat ini, televisi, koran, majalah, dan media sosial sedang menyiarkan kabar Silvia sibuk mempersiapkan acara penobatannya.Para murid di akademi perfilman juga sedang membahas masalah kerajaan. Saat Dacia melewati koridor, beberapa murid pun sedang melihatnya sembari berbisik-bisik. “Sepertinya dia punya sedikit hubungan dengan keluarga kerajaan. Aku juga dengar kabar, Raja Willie mempersiapkan dua set surat wasiat sebelum dia meninggal. Seharusnya salah satunya milik dia.”
Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.