Share

Bab 2253

Bantal yang dilemparkan ke tubuh Jodhiva bagai sepotong tahu yang menghantam batu saja, tidak terasa sakit sama sekali. Jodhiva langsung menarik Ariel, lalu menindihnya.

Ariel kembali tertegun. Dia tidak berani meluapkan emosinya lagi. “Kamu … jangan sembarangan.”

Jodhiva mengangkat-angkat alisnya, kemudian mendekati Ariel. Napasnya berembus di wajah Ariel. “Bukannya nyali kamu besar sekali?”

Ariel pun tersenyum. “Nggak, nggak, nyaliku kecil sekali.”

Bibir Jodhiva hampir menempel di daun telinga Ariel. “Apa yang kamu takutkan? Bukannya kamu dan Clara bilang aku tidak akan makan orang?”

Ariel menggigit bibirnya. Bulu matanya bergetar. Jantung yang tidak penurut itu berdetak tidak karuan.

Tatapan Jodhiva masih tertuju pada wajah Ariel. Dia mengusap ujung bibir Ariel. Suasana kasmaran di dalam kamar terasa kental.

Ketika melihat Jodhiva semakin mendekat, Ariel pun memejamkan matanya.

Beberapa saat kemudian, Jodhiva pun tersenyum. Bibirnya malah menempel di atas kepala Ariel. “Sudah saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status