공유

Bab 2252

작가: Daun Jahe
Jerremy berdiri, lalu menghentikan langkahnya di hadapan Dacia. “Baguslah kalau kamu gembira.”

Bulu mata Dacia berkedut. “Jerry, apa kamu melakukan semuanya demi membuatku gembira?”

Demi membuat Dacia gembira, Jerremy baru menyetujui permintaannya?

Jerremy memeluk Dacia, lalu menyandarkan dagu di atas pundak Dacia. Dia menggigit erat bibirnya. “Maaf.”

Sebenarnya Jerremy sudah mendengar semuanya sewaktu di luar pintu.

Bahkan Dacia saja sedang mencurigai Mellisa. Jerremy malah mengira masalah ada di diri Clara. Daripada mengatakan Jerremy tidak memercayai Mellisa, lebih tepatnya dia tidak memercayai Clara.

Sebelumnya Clara pernah melakukan perilaku yang “kelewat batas”, tentu saja Jerremy mesti mewaspadainya, terutama di saat Dacia sedang mengandung. Jerremy hanya memikirkan anak di dalam kandungan Dacia saja. Itulah sebabnya dia tidak mencurigai Mellisa.

Tak disangka Jerremy malah mewaspadai seorang anak kecil hanya karena kesalahan sepele yang pernah dia lakukan sebelumnya. Jerremy bah
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2253

    Bantal yang dilemparkan ke tubuh Jodhiva bagai sepotong tahu yang menghantam batu saja, tidak terasa sakit sama sekali. Jodhiva langsung menarik Ariel, lalu menindihnya.Ariel kembali tertegun. Dia tidak berani meluapkan emosinya lagi. “Kamu … jangan sembarangan.”Jodhiva mengangkat-angkat alisnya, kemudian mendekati Ariel. Napasnya berembus di wajah Ariel. “Bukannya nyali kamu besar sekali?”Ariel pun tersenyum. “Nggak, nggak, nyaliku kecil sekali.”Bibir Jodhiva hampir menempel di daun telinga Ariel. “Apa yang kamu takutkan? Bukannya kamu dan Clara bilang aku tidak akan makan orang?”Ariel menggigit bibirnya. Bulu matanya bergetar. Jantung yang tidak penurut itu berdetak tidak karuan. Tatapan Jodhiva masih tertuju pada wajah Ariel. Dia mengusap ujung bibir Ariel. Suasana kasmaran di dalam kamar terasa kental. Ketika melihat Jodhiva semakin mendekat, Ariel pun memejamkan matanya.Beberapa saat kemudian, Jodhiva pun tersenyum. Bibirnya malah menempel di atas kepala Ariel. “Sudah saat

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2254

    Jodhiva mengusap jam tangannya sembari mengangkat kelopak matanya. “Psikiater itu?”Sepertinya Jodhiva menyadari sesuatu.Edwin bergumam, “Entah ada apa dengan Tuan Muda Jerry. Dia suruh aku untuk selidiki psikiater itu.”Terlukis senyuman di wajah Jodhiva. “Apa yang kamu temukan?”“Belum ada ….” Selesai Edwin berbicara, dia kepikiran sesuatu, lalu tertegun sejenak. “Belakangan ini Nona Mellisa sering datang ke perusahaan. Aku juga merasa ada yang aneh.”Jodhiva menyipitkan matanya. “Sejak kapan desas-desus Dacia mulai tersebar di perusahaan?”Edwin berpikir beberapa saat, baru menjawab, “Emm … Tuan Muda Jerry pernah menanyakan masalah ini sama karyawan perusahaan. Kata mereka, gosip ini sudah ada sejak setengah tahun lalu. Hanya saja, mereka tidak berani mengatakannya di hadapan aku dan Tuan Muda Jerry saja.”Tiba-tiba Edwin merasa bingung. “Tuan Muda Jerry, kenapa kamu menanyakan masalah ini?”Jodhiva menepuk pundaknya dengan tersenyum lebar. “Memang sudah seharusnya psikiater yang b

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2255

    Dacia menatap kepergian mereka berdua. Pelayan yang berada di samping pun berkata dengan tersenyum, “Sepertinya Nona Clara benar-benar suka bermain dengan Nona Ariel.”Beberapa saat kemudian, pelayan menimpali, “Aku percaya Nona Ariel pasti bisa membuka hati Clara.”Ariel dan Clara berjalan keluar halaman. Mereka berdua memasuki mobil.Pada saat ini, mobil yang diparkirkan tidak jauh dari mobil mereka juga mengikuti mereka.Ariel membuka lagu anak-anak untuk Clara. Dia juga memberikan boneka Barbie yang sudah dia persiapkan kepada Clara.Clara yang duduk di baris belakang terpikat dengan boneka Barbie itu.Ariel melihat kaca spion sekilas dengan tersenyum. “Apa Clara suka boneka Barbie?”Clara mengangkat kepalanya. “Suka.”“Baguslah kalau kamu menyukainya.” Ariel memutar bola matanya, kemudian berkata dengan tersenyum, “Gimana kalau malam ini Clara tinggal di rumah Kakak saja? Kakak sudah beliin kamu banyak mainan.”Selama ada Clara, seharusnya Jodhiva tidak berani menyentuhnya, ‘kan?

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2256

    Si pria berambut pirang segera mengeluarkan ponselnya, lalu mencari nomor itu.Ariel mengambil ponsel, lalu menunduk untuk melihat nomor kontak. Tiba-tiba seorang pria menyerang dari belakang Ariel. Dengan kecepatan kilat, Ariel langsung mengangkat kakinya untuk menendang kepala pria yang hendak menyerangnya. Alhasil, si pria pun melayang terpelanting tiga meter ke belakang.Pria yang tadinya ingin melakukan serangan mendadak itu langsung kalah telak. Dia merasa syok hingga tidak berani berdiri lagi.Si pria berambut pirang semakin takut lagi. Wanita ini hebat sekali!Ariel mencatat kontak pria itu, lalu melihat ke sisi si Pirang. “Kalian bukanlah apa-apa bagiku. Hanya dengan kemampuan kalian yang seperti ini, kalian malah berani untuk menyerangku?”Kaki si Pirang gemetar. Dia langsung berlutut di tempat. “Bos! Nona! Kami tahu kesalahan kami! Kami tidak berani mengulanginya lagi.”Ariel mengembalikan ponsel kepada si Pirang. Saat si Pirang hendak mengambilnya, Ariel malah menyimpan pon

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2257

    “Iya, Mellisa orangnya angkuh sekali. Mana mau dia ngomong sama kami yang cuma suster ini? Biasanya dia sangat dekat dengan dokter-dokter bedah.”Edwin menyipitkan matanya, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu. Sepertinya para suster ini sangat tidak menyukai Mellisa.“Kenapa Nona Mellisa mengundurkan diri? Apa kalian tahu alasannya?”Suster itu pun tersenyum. “Tentu saja karena Dokter Rangga. Mellisa itu mantannya Dokter Rangga. Mereka berdua sudah pacaran selama setengah tahun. Dengar-dengar demi menikahi Mellisa, Dokter Rangga juga sudah membeli rumah di Kota Warma. Hanya saja, siapa sangka Mellisa ketahuan hamil.”“Katanya sih, anak itu anaknya dengan Dokter Rangga. Tapi kami semua juga tahu selama satu bulan itu, Dokter Rangga selalu ambil sif malam. Mereka sama sekali nggak ketemuan. Nggak mungkin anak itu anaknya Dokter Rangga.”“Setelah Dokter Rangga tahu masalah ini, mereka sempat bertengkar hebat. Kemudian, dia mengajukan untuk mengundurkan diri dan meninggalkan rumah sakit.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2258

    Clara melihat anak-anak sebayanya sudah pergi bersama dengan orang tua mereka. Dia memegang erat cone es krim di tangan. Terlukis ekspresi kecewa di wajahnya.Saat mendengar suara langkah kaki, Clara memalingkan kepalanya. Dia melihat ada seorang wanita berwajah asing berdiri di sampingnya. Lantaran merasa takut, Clara langsung berdiri.Clara ditampar wanita itu hingga jatuh ke lantai. Es krim di tangan juga ikut jatuh berserakan di atas tanah.Wanita itu masih belum melepaskan Clara. Dia bagai orang yang kehilangan kewarasannya langsung menjambak rambut Clara. “Dasar anak sialan! Akhirnya kamu tertangkap juga! Masih kecil, tapi sudah pintar dalam menggoda pria. Kamu sama saja dengan ibumu yang nggak tahu malu itu. Aku pasti akan habisi kamu hari ini.”Wanita itu menendang-nendang Clara. Clara kesakitan tak berhenti menangis. Tiba-tiba terlintas gambaran pemukulan yang dilakukan neneknya dulu. Dia mulai merasa putus asa. Tidak ada lagi kilauan di dalam matanya.Setelah menendang berkal

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2259

    Ariel memaksa si Pirang untuk menghubungi pria tersebut. Setelah membuat janji lokasi pertemuan si pria dan si Pirang besok, Ariel sekalian pergi ke pusat komunikasi untuk mencari tahu nama pemilik nomor telepon tersebut.Ariel mengira tidak akan ada masalah meninggalkan Clara di taman bersama dengan anak-anak lain. Siapa sangka, malah terjadi masalah seperti ini.Ketika melihat lebam di tubuh Clara, apalagi bekas cekik di leher, Ariel sungguh merasa bersalah.Pada saat ini, sekelompok orang berjalan keluar lift, Ariel langsung mengangkat kepalanya. Orang yang berjalan di depan pengawal adalah Jodhiva.Kening Jodhiva kelihatan berkerut. Dia menghentikan langkah kakinya di hadapan Ariel. “Ada apa dengan Clara?”“Masih belum tahu ….” Ariel berdiri tegak, lalu menunduk. “Maaf, semua ini salahku.”Jodhiva meletakkan kedua tangan di atas pundaknya. “Tidak ada gunanya mengatakan semua ini sekarang. Kita lihat saja apa kata dokter.”Tak lama kemudian, dokter berjalan keluar kamar pasien.Arie

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2260

    “Tentu saja,” balas Ariel dengan serius, “Clara bisa masuk rumah sakit karena kelalaianku. Apa pun ceritanya, aku punya tanggung jawab besar dalam masalah ini.”Jodhiva memasukkan Ariel ke dalam pelukannya. Ariel pun merasa syok. Saking dekatnya, bibir Jodhiva hampir menempel di atas kening Ariel. “Ada aku. Kamu tidak usah khawatir.”Bulu mata Ariel bergetar. Dia segera mengalihkan pandangannya. “Kamu nggak usah bantu aku ….”Jodhiva mencubit dagu Ariel. “Kamu pikirkan sendiri. Sekarang Dacia sedang mengandung. Kalau dia tahu terjadi sesuatu sama Clara dan terjadi sesuatu dengan kandungannya, apa kamu sanggup menanggung akibatnya?”Ariel langsung terbengong. Kelihatan sekali dia tidak memikirkan masalah ini. Ibu hamil paling tidak boleh emosi. Seandainya terjadi sesuatu dengan Dacia, bisa jadi Keluarga Fernando akan mencincang Ariel!Ariel menggigit bibirnya. “Bagaimana kamu membantuku?”Jodhiva tersenyum. “Namanya keluarga sendiri. Semuanya bisa dibicarakan.”Ariel menatapnya beberapa

최신 챕터

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status