Share

Bab 2169

Penulis: Daun Jahe
Pagi harinya, Ariel sedang latihan di arena seni bela diri. Dia yang sudah lama tidak latihan itu pun melampiaskan kekesalannya kepada para anggotanya. Setelah beberapa ronde, semuanya pun kalah telak.

Ada yang memijat lengan yang terasa sakit sembari menuruni arena. “Apa suasana hati Tuan Muda Ariel sedang tidak bagus? Coba kalian lihat, betapa sadisnya Tuan Muda! Hampir saja ajalku dijemput!”

Yang lain menepuk-nepuk pundak temannya. “Sudahlah, anggap saja kita lagi latihan untuk meningkatkan kemampuan kita.”

Ariel yang sedang berdiri di atas arena berkacak pinggang sembari bertanya, “Apa masih ada yang ingin bertanding?”

Orang di bawah arena spontan melambaikan tangan dan menggeleng, lalu melangkah mundur sejauh mungkin. Ariel pun berdecak sembari menuruni arena. “Nggak seru.”

Jodhiva sedang berdiri di bawah pohon sembari melipat kedua tangannya. Cahaya matahari bersinar menutupi setengah wajahnya, membuat lekuk wajah Jodhiva kelihatan semakin lembut lagi.

Ariel sedang menggulung len
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2170

    Tadinya Andry mengira ingin menggunakan identitas Ariel untuk mengancam Tobias. Siapa sangka, Tobias malah akan berbicara seperti itu. Andry berkata dengan geram, “Apa kamu tidak takut anggotamu tidak bisa menerimanya?”Tetap saja Tobias tidak masuk ke jebakannya. “Terima atau tidak juga bukan urusanmu. Kalian semua sudah menyaksikan kemampuannya. Jadi, apa kalian keberatan kalau Ariel itu wanita?”Para pengawal di halaman langsung tersadar dari bengong mereka, kemudian membalas dengan serempak, “Tidak!”Jenis kelamin juga tidak ada hubungannya sama sekali. Mereka hanya melihat kemampuan. Meskipun Ariel adalah wanita, selama beberapa tahun ini mereka semua menganggapnya sebagai seorang pria. Selama ini, Ariel juga melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Jadi, apa gunanya membeda-bedakan jenis kelamin?“Ka … kalian ….” Andry emosi hingga tidak bisa berkata-kata. Anggota Keluarga Oswaldo malah membela seorang wanita?Ariel melipat kedua tangan di depan dada sembari berjalan ke

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2171

    Jodhiva menatap Ariel dengan tersenyum.Di sisi lain, di vila barat daya.“Apa? Ariel itu wanita?”Puzo kelihatan sangat syok setelah mendengar kabar ini.Ariel adalah satu-satunya putranya Tobias. Semua orang di pulau juga jelas dengan masalah itu. Namun, ternyata Ariel adalah seorang wanita.Pengawal yang datang melapor melihat Puzo. “Sekarang semua orang di area kekuasaan Keluarga Oswaldo malah menerima kenyataan ini. Andry ingin menggunakan rahasia ini untuk mengancam Tuan Tobias, tapi Tuan Tobias juga tidak takut sama sekali.”Ekspresi Puzo terlihat muram. “Ternyata Andry memang setia terhadap Tom. Tom tidak memahami Tobias. Dia kira perbuatannya akan membuat Tobias mengalah? Lucu sekali!”Puzo telah gegabah dalam soal Tom. Tidak seharusnya dia membiarkan seorang buronan menetap di Pulau Persia. Tidak disangka, sekarang Tom malah berulah hendak melawannya.Pantas saja Sams bisa menyewa pembunuh Organisasi Skelem untuk membunuh Ariel di area kekuasaan Keluarga Oswaldo. Ternyata Sam

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2172

    Seandainya tidak ada Jules, Keluarga Oswaldo juga tidak mungkin memiliki pegangan Tom bisa memenangkan pertarungan kali ini. Bagaimanapun, mereka bisa mempengaruhi Puzo, tetapi tidak bisa mempengaruhi Tom.Dibandingkan dengan mereka, Jules lebih memahami Tom. Meskipun Puzo kalah telak dan Tom mendapatkan semua keuntungan, Jules tetap punya cara untuk menyerangnya.Beberapa hari kemudian, api besar melahap gudang Kamar Dagang Bardi. Sekarang petugas pemadam kebakaran sedang memadamkan api. Kamar dagang yang tadinya mewah itu terbakar hingga tidak berwujud. Untung saja tidak ada korban jiwa dalam masalah ini.Setelah Puzo mendengar kabar ini, dia langsung meluapkan amarahnya. “Kenapa bisa kebakaran? Di mana Celine? Panggil Celine untuk menemuiku!”Orang itu menunduk dan tidak berbicara. Salah seorang pria berpakaian hitam menjawab dengan penuh hati-hati, “Nona Celine … dia sudah hilang.”Puzo meremas kerah pakaian orang yang berbicara. “Apa maksudmu?”Si pria berpakaian hitam berkata den

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2173

    Tobias dan Jodhiva sedang main catur di ruang baca. Tiba-tiba pintu kamar diketuk. Dessy berjalan ke dalam, lalu berhenti di sisi mereka berdua. “Tuan Tobias, Kamar Dagang Bardi sudah hancur.”Tobias meletakkan pion putih ke atas papan sembari tersenyum. “Gerakan Nona Izza cepat juga.”Jodhiva juga tersenyum. “Setelah Kamar Dagang Bardi hancur, aliran dana Puzo juga akan terputus. Kali ini, Puzo bukan hanya terlilit utang saja. Dengan adanya sergapan Tom, dia pun tidak akan bertahan lama lagi.”Pengurus rumah berdiri di depan pintu. “Tuan Tobias.”Tobias memalingkan kepalanya melihat ke sisi luar. Tampak sesosok bayangan di belakang pengurus rumah, Elgar.Elgar berjalan ke dalam ruang baca, lalu menganggukkan sedikit kepalanya. “Tuan Tobias.”“Bukannya kamu ….” Tobias terbengong sejenak, kemudian berdiri. “Kamu masih hidup?”Elgar tersenyum getir, lalu berkata dengan perlahan, “Awalnya aku juga mengira aku akan mati. Waktu itu Puzo mengutus Celine untuk membunuhku. Saat aku berkelahi d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2174

    “Apa Nona Alicia menyukaiku?”Pertanyaan mendadak Jodhiva membuat wajah Alicia merona. Dia menunduk dengan tersenyum. “Jantungku selalu berdebar kencang ketika bertemu denganmu. Mungkin ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama.”Jodhiva melihat ke sisi lain dengan acuh tak acuh. “Apa yang kamu sukai dari aku?”Alicia tertegun sejenak, lalu tersenyum. “Namanya juga suka, apa ada alasannya?”“Memang tidak butuh alasan. Tapi aku tidak merasa aku punya pesona yang begitu besar hingga Nona Alicia bisa jatuh cinta pada pandangan pertama.”“Apa kamu tidak percaya terhadap dirimu sendiri?” Alicia kelihatan syok.Jodhiva pun tersenyum. “Kalau waktu itu Ariel tidak sengaja mengacaukan kencan buta dan dia itu pria, apa kamu akan mendekatinya?”Pertanyaan itu membuat Alicia terdiam membisu. Seandainya Ariel adalah seorang pria, waktu itu dia juga tidak mengacaukan kencan buta mereka, apa benar hati Alicia akan tergerak? Tentu saja, kemungkinan itu ada jika Alicia tidak bertemu dengan Jodhiv

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2175

    Tobias yang mengintip dari belakang pun tersenyum lebar. Tiba-tiba ada yang menepuknya dari belakang. Tobias merasa syok, langsung memalingkan kepalanya melihat ke sisi Ariel.Ariel membungkus tubuhnya dengan jaket, lalu melipat kedua tangan di depan dada. Dia keluar rumah dengan mengenakan pakaian tidur, lalu sembarangan membungkus tubuhnya dengan jaket. Dia bahkan tidak menyisir rambutnya. “Ayah, kenapa kamu diam-diam di sini?”Saat Ariel hendak melihat, Tobias malah menariknya. “Yang pelan! Jangan sampai ketahuan!” Usai berbicara, Tobias tidak bisa menahan dirinya untuk melihat lagi.Ariel juga mencondongkan kepalanya dan dia pun terbengong. “Bukannya itu Jody dan Nona Alicia? Apa mereka berdua sedang berkencan?”Tobias menarik napas dalam-dalam. Dia hampir saja tidak bisa menahan emosinya. “Kencan apaan? Nona Alicia sedang mengutarakan perasaannya terhadap Jody.”Ariel merasa kaget. “Secepat itu?”Tobias tersenyum bangga. “Apa kamu ingin ke sana sekarang?”Tanpa berpikir, Ariel lan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2176

    Ariel tidak berbicara. Dia semakin gugup lagi.Kemudian, Jodhiva pun tersenyum lebar. “Harta Keluarga Oswaldo bukanlah apa-apa bagiku. Aku juga tidak perlu menguasai rumahmu. Mengenai hewan peliharaanmu, sepertinya boleh juga.”Ariel menyipitkan matanya. “Apa kamu tertarik dengan hewan peliharaanku?”Tatapan Jodhiva tertuju pada wajah Ariel. “Sedikit.”Ariel dan Jodhiva saling bertukar pandang untuk beberapa saat. Ariel merasa ada yang aneh, tapi dia tidak bisa mengekspresikannya. Alhasil, dia pun terbatuk-batuk mengakhiri tatapan mereka. Dia segera membalikkan tubuhnya melihat ke sisi Tobias yang sedang berjalan mendekat.Tobias menghela napas sembari menggeleng. “Terkadang seseorang cukup pintar, tapi dia malah bodoh dalam suatu masalah.”Ariel menatap Tobias. “Kamu lagi marahin siapa?”Jodhiva tidak sanggup menahan tawanya.Tobias melihat ke sisi lain, lalu melambaikan tangannya. “Sia-sia juga aku mengatakan panjang lebar. Sudahlah, ikut arus saja. Selain itu, coba kamu lihat cara b

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2177

    Tiba-tiba bagian leher dipukul dengan kuat, si pria pun jatuh pingsan di tempat. Izza yang berdiri di belakang pria itu memungut ponselnya. Nomor yang hendak dihubungi pria itu adalah nomor Tom.Langit semakin gelap. Lampu jalan mulai menyala, kelihatan bagai kilau mutiara saja.Beberapa kapal pesiar berlayar di atas laut dengan perlahan. Kapal diperkirakan akan tiba di pelabuhan area kekuasaan Keluarga Oswaldo dalam dua hari ini.Roger sedang berdiri di depan jendela kabin. Dia membalikkan tubuhnya melihat orang-orang di belakangnya. “Setelah sampai nanti, semuanya harap lebih waspada lagi. Jangan sampai identitas kita terbongkar.”Mereka semua membalas, “Tenang saja, kami akan selalu berwaspada. Kami akan bilang kami hanya datang untuk berbisnis saja. Nanti sebagian dari kami akan tetap di kapal. Seharusnya tidak akan menimbulkan kecurigaan lagi.”Roger mengangguk. “Semuanya cepat istirahat sana.”Saat ini, di Kediaman Keluarga Oswaldo.Ariel tidak bisa tidur lagi. Dia duduk di tempa

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status