Share

Bab 2148

Author: Daun Jahe
last update Last Updated: 2024-10-04 18:00:00
Jodhiva tidak berbicara.

Setelah selesai sarapan, waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Jodhiva pergi ke ruang baca untuk berbicara dengan Tobias.

Tobias sedang memegang pena. “Aku mendapat kabar dari Jules. Tom dan Gandhi memiliki transaksi gelap.”

Jodhiva berdiri di depan jendela. “Sebelumnya Tante Izza sempat menyelidiki masalah itu. Gandhi telah mengabdi sepuluh tahun di sisi Puzo. Sekarang dia memegang kekuasaan tertinggi di Kamar Dagang Bardi. Dia adalah tangan kanan Puzo.”

Tobias mengangguk. “Benar, Gandhi orangnya licik. Dia tahu menjaga batasan dan takut mati. Puzo tidak tergolong sepenuhnya memercayai Gandhi. Hanya saja, Puzo cukup mendengar omongannya.”

“Bisa jadi karena masalah miras palsu, Gandhi merasa trauma. Dia khawatir suatu hari nanti, dia akan dibunuh Puzo.” Jodhiva membalikkan tubuhnya untuk melihat Tobias. “Jadi, dia berhubungan dengan Tom juga demi mencari jalan hidup lainnya.”

Tobias meletakkan penanya, lalu tersenyum. “Kita tinggal tunggu apakah Jules bis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2149

    Celine menurunkan kelopak matanya. “Terima kasih atas pujian Tuan Puzo.”Puzo menepuk-nepuk pundak Celine, kemudian tatapannya tertuju pada diri Gandhi. Gandhi tersadar dari lamunannya. “Nona … Nona Celine memang hebat.” Dia bahkan berhasil memenggal kepala Elgar, bahkan membawanya pulang. Apa semua itu tidak cukup sadis?Puzo menurunkan tangannya, lalu kembali duduk di sofa. “Bagaimana hasil pemeriksaan masalah mata-mata?”Baru saja Gandhi dikagetkan dengan kepala itu, sekarang ketika ditanya oleh Puzo, keningnya spontan dipenuhi dengan keringat dingin. Tiba-tiba dia kepikiran apa yang dikatakan Tom sebelumnya. Gandhi melihat ke sisi Celine, lalu tersenyum. “Aku sudah menyelidiki anggota Kamar Dagang Bardi, semuanya tidak bermasalah. Tapi ….”“Tapi apa?” Puzo mengangkat gelasnya, lalu meletakkannya di depan bibirnya. Gandhi menceritakan masalah Sams sempat berkelahi dengan Tobias sewaktu di depan rumah sakit. Dia mengangkat kelopak matanya. “Kata Sams, dia melihat bayangan tubuh seor

    Last Updated : 2024-10-04
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2150

    Kabar kematian Elgar telah tersebar sampai ke telinga anggota Organisasi Imoana. Anggota Organisasi Imoana mulai merasa waswas. Meskipun telah meninggalkan area kekuasaan Puzo, mereka semua masih tidak mengetahui keberadaan Gamma. Organisasi Imoana bagai telah kehilangan induknya saja.Tak lama kemudian, Puzo membawa paksa beberapa anggota Organisasi Imoana kembali ke area kekuasaannya. Namun, ada juga yang berhasil bersembunyi. Boleh dikatakan bahwa Organisasi Imoana telah bubar.Saat ini, di rumah sakit.Anggota Elgar sedang berada di dalam kamar pasien Gamma. Setelah Gamma mengetahui kabar kematian Elgar, selain merasa sakit hati, dia juga membenci dirinya yang tidak berguna.Ariel bersama anggotanya memasuki ruang kamar. Orang di dalam kamar refleks melihat ke sisi mereka.Langkah kaki Ariel berhenti di samping ranjang. “Mengenai masalah Elgar, kata ayahku, dia akan beri kamu penjelasan.”Gamma tidak berbicara. Namun, anggota Elgar langsung meluapkan amarahnya. “Penjelasan apa? Tua

    Last Updated : 2024-10-04
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2151

    Dessy menggeleng. Dia sendiri juga tidak jelas. Mereka berdua berjalan keluar rumah sakit. Saat berdiri di depan mobil, Ariel baru saja membuka pintu mobil, tiba-tiba dia menyadari ada seseorang yang duduk di baris belakang. Kedua matanya spontan terbelalak. “Kenapa kamu juga ada di sini?”Jodhiva sedang bersandar di sisi jendela mobil. Dia memalingkan kepala untuk menatap Ariel. “Tom sedang menyelidiki wanita yang membongkar identitas Andry.”Ariel menutup pintu mobil. Dia menatap Jodhiva dengan mengangkat-angkat alisnya. “Apa kamu lagi mencemaskanku?”Jodhiva langsung mengalihkan pandangannya dan tidak berbicara.Dessy mengemudi mobil sembari menatap kaca spion tengah. Dia merasa Ariel sangat serasi dengan Jodhiva. Tiba-tiba dia kepikiran kenapa bisa tersebar “gosip” di antara mereka. Sepertinya siapa pun yang melihat, pasti merasa kemungkinan mereka bersama cukup besar.Ariel menyadari tatapan Dessy. Dia menepuk-nepuk bangku tempat duduk Dessy. “Bawa mobilnya yang fokus. Apa yang k

    Last Updated : 2024-10-06
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2152

    Tom membalikkan tubuhnya berjalan ke sisi meja baca, lalu duduk di depannya. Jari tangannya diketukkan di atas meja. “Bukannya kamu sudah mengutus orang untuk mengawasi Wales?”“Emm ….” Si Gendut menunduk, “Orang itu masih belum kembali. Aku juga tidak berhasil untuk menghubunginya.”Barang di atas meja langsung disapu ke lantai. Amarah Tom meledak tanpa aba-aba. Si Gendut tidak bersuara, bahkan tidak berani untuk bernapas.Raut wajah Tom sangat muram. “Dasar orang tidak berguna. Sepertinya dia sudah menyadarinya.”“Meskipun dia menyadarinya, dia juga tidak akan mencurigaimu.”“Oh ya?” Tatapan Tom melintas ke sisi Gendut. “Masalah Sams sudah terbongkar. Keluarga Oswaldo sudah tahu hubungannya denganku, termasuk soal laporan keuangan. Cepat atau lambat dia pasti akan mencurigaiku.”Si Gendut tidak berbicara.Tom menekan-nekan tulang hidungnya sembari bersandar di bangkunya. “Wanita itu pasti punya hubungan sama Keluarga Oswaldo.”Tiba-tiba si Gendut kepikiran sesuatu. “Aku sudah cari t

    Last Updated : 2024-10-06
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2153

    Apa mungkin Firman sanggup menerima kabar mendadak ini?Ariel melipat kedua tangan di depan dada tanpa berbicara sama sekali.Tobias melanjutkan, “Bukannya Firman hanya suruh kamu untuk bertemu dengan wanita itu saja? Pergilah! Belum pasti wanita itu suka sama kamu. Anggap saja hanya formalitas.”Setelah Ariel hendak meninggalkan ruangan, tiba-tiba dia menghentikan langkahnya, lalu menoleh dan tersenyum. “Oke, aku akan ke sana. Kalau dia suka sama aku, kamu saja yang menikahinya. Lagi pula, aku juga tidak keberatan untuk punya ibu tiri di usia sekarang.”“Dasar berengsek!”Saat buku dilempar, Ariel langsung berlari keluar ruangan. Buku pun menghantam pintu.Tobias menekan-nekan urat hijau yang menonjol di keningnya. Putri keluarga lain biasanya sangat lembut dan penurut. Namun, putrinya yang satu ini malah sangat membangkang. Kerjaannya hanya memancing emosi Tobias saja.…Menjelang malam, lampu jalan mulai dinyalakan. Sejak Gandhi meninggalkan vila, dia mulai merasa tidak tenang. Mun

    Last Updated : 2024-10-06
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2154

    Gandhi mengangguk. “Bagus, artinya bagus sekali.” Dia menuangkan anggur untuk Zane. “Tadi kamu bilang kamu jago minum. Kalau begitu, mari kita minum beberapa gelas. Asalkan aku gembira, kamu bisa minum sepuasnya.”Tidak ada yang menyadari ekspresi dingin di wajah Zane. “Aku sungguh merasa terhormat.”Di dalam ruangan VIP, Gandhi yang tidak berhenti minum itu sudah muntah hingga wajahnya merona. Suasana hati Gandhi sedang tidak bagus, apalagi dia minumnya terlalu cepat, Gandhi pun jadi mabuk.Ekspresi di wajah Zane masih tidak berubah. Dia melirik Gandhi sejenak, lalu meletakkan gelas alkohol. “Tuan, apa kamu ada masalah? Apa aku bisa jadi pendengarmu?”Emosi masih membaluti hati Gandhi. Apalagi dia telah minum banyak hari ini. Saat ini, Gandhi tidak memiliki tempat untuk melampiaskan amarahnya, hatinya terasa penat. “Hanya masalah sepele saja. Sialan! Aku sudah mengabdi selama bertahun-tahun sama dia, tapi dia malah lebih memilih percaya sama orang lain. Ternyata dia nggak pernah perca

    Last Updated : 2024-10-06
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2155

    Jules sedang duduk di depan laptop, lalu menggunakan teknik peretas untuk memecahkan kata sandi. Sekitar setengah jam kemudian, akhirnya dia berhasil membuka folder itu. Entah apa yang dilihat Jules, kedua matanya seketika menyipit.Beberapa saat kemudian, Jules mencabut flashdisk, lalu menutup telepon. Dia hendak meninggalkan kamar.Ericko sudah menunggu di parkiran hotel. Jules melepaskan rambut palsunya, lalu masuk ke dalam mobil. Ericko mengintip Jules dari kaca spion tengah. Jujur saja, Jules kelihatan sangat cantik ketika menyamar menjadi seorang perempuan.“Seharusnya tidak terbongkar, ‘kan?” Jules menghapus riasan di wajahnya. “Dia mabuk parah. Meskipun dia kepikiran kejadian malam ini, belum pasti dia ingat sama aku.”Ericko mengendarai mobil meninggalkan hotel. “Puzo telah menyerahkan kuasa mengurus Kamar Dagang Bardi ke orang lain. Gandhi pasti tidak terima.”Jules mengganti pakaian di dalam mobil. Dia mengancing pakaiannya dengan perlahan. “Terima atau tidak itu masalah la

    Last Updated : 2024-10-07
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2156

    Jessie keluar dari pelukan Jules. “Jangan peluk aku kalau kamu nggak jelasin ke aku!”Kepala Jules terasa sangat sakit. Dia tidak tahu bagaimana menjelaskan masalah ini.Tiba-tiba pintu ruangan diketuk. Terdengar suara Ericko dari luar. “Tuan, pakaianmu ketinggalan di mobil.”Jules menepuk keningnya. Dia pergi membuka pintu, lalu mengambil kantongan dari tangan Ericko. “Terima kasih.”Setelah pintu ditutup, Jessie langsung mengambil tas hendak meninggalkan ruangan. Jules langsung menghalangi di depan pintu. Alhasil, Jessie pun menjerit, “Minggir! Aku mau pulang.”Jules pun tertawa. “Apa kamu benar-benar marah?”“Padahal aku berbaik hati ingin mengunjungimu, kamu malah memperlakukanku seperti ini. Ternyata hatimu sudah berubah! Dasar pria berengsek!” Jessie menepis tangan Jules, lalu memegang gagang pintu. Saat ini, Jules menyerahkan kantongan pakaian kepada Jessie. “Mau lihat tidak?”Jessie menoleh. “Lihat apa?” Jessie mengambil kantongan itu, lalu membukanya. Isinya berupa terusan wa

    Last Updated : 2024-10-07

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2565

    Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2564

    “Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2563

    “Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2562

    Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2561

    Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2560

    Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2559

    Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2558

    Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2557

    Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan

DMCA.com Protection Status