“Subuh?” Ariel mengangkat kelopak matanya menatap staf kamar dagang. “Siapa yang jaga malam semalam?”Tatapan beberapa staf tertuju pada seorang pria bertubuh kurus di belakang. Si Kurus menjawab dengan penuh hati-hati, “Tuan Muda, aku masuk sif malam semalam. Tapi … aku benar-benar tidak melihat ada yang berkelahi.”Anggota Organisasi Imoana menjerit, “Aku rasa kamu lagi melindungi anggota kamar dagangmu!”Ariel berdiri. “Melindungi? Kalian anggota Organisasi Imoana datang ke kamar dagang kami di saat subuh. Sesuai logika, kalian tergolong sedang menyusup ke area kekuasaan kami. Meskipun anggota kamar dagang kami menyadarinya, lalu berkelahi dengan kalian, semuanya juga sangat masuk akal.”“Lagi pula, anggota kamar dagang kami juga tidak melihat ada jejak perkelahian. Tiba-tiba jenazah ini sudah muncul di tempat kami. Jangan-jangan, setelah manusia meninggal, jasadnya bisa jalan sendiri ke kamar dagang kami?”Kali ini, Sams berkata dengan gusar, “Ariel, sekarang jasad ditemukan di kam
Ketiga sekuriti dan si Kurus ditangkap. Mereka semua menjerit, “Tuan Muda, kami benar-benar tidak tahu apa-apa!”Ariel tidak menghiraukan mereka. Dia langsung menatap Sams yang berwajah muram itu. “Bukannya kalian ingin mengetahui kenyataan? Bukannya kalian merasa kamar dagang kami telah membela kesalahan? Tenang saja, aku ini orangnya sangat adil. Mereka berempat patut dicurigai. Aku akan interogasi mereka.”Sams menggertakkan giginya. “Siapa juga yang tahu apa yang akan kamu lakukan di belakang?”Ariel berjalan ke hadapan Sams, lalu melipat kedua lengan di depan dada. “Jangan kira setelah beralih kekuasaan, kalian sanggup untuk melawan Keluarga Oswaldo? Kalau kalian menyentuh batas kesabaranku, jangankan satu orang yang meninggal, meski ada banyak orang yang meninggal, aku juga tidak memedulikannya.”“Kematian orang itu hanya akan merusak nama baik Keluarga Oswaldo saja, tapi berbeda dengan Organisasi Imoana.”Sams tertegun sejenak, lalu bertanya, “Apa maksudmu?”Ariel mendekatinya,
Ariel melipat kedua lengannya di depan dada sembari mendengus dingin. “Kalau aku tidak mengancamnya, apa mungkin aku bisa memancing keluar dalang di balik permasalahan ini.”“Padahal dia baru saja berhasil naik pangkat, dia malah berani mengambinghitamkan kamar dagang milik Keluarga Oswaldo. Dia bahkan berani meminta Geng Markus dan Geng Arman. Kalau tidak ada orang yang merencanakan semua ini di belakang, mana mungkin Sams berani bertingkah seperti sekarang?”Seandainya Sams mencelakai Gamma demi merebut takhta dari tangan Sania, sekarang dia juga sudah menguasai kekuasaan di tangan Sania? Seandainya Sams memiliki ambisi sebesar ini, dia juga tidak perlu menjadi “anjing” yang menuruti perintah selama bertahun-tahun ini.Mana mungkin juga Sams bisa tiba-tiba kepikiran untuk merebut kekuasaan, apalagi berani membunuh majikannya? Jodhiva tersenyum. “Mungkin sebelumnya Sams pintar dalam menyembunyikan ambisinya.”Ariel menoel-noel dada Jodhiva dengan satu jarinya. “Meski seseorang punya
Jika bukan Ariel menggunakan alasan kematian Gamma untuk memaksa Sams pergi, mana mungkin Sams akan memberi Ariel kesempatan untuk menginterogasi tersangka?Sekarang, seharusnya Sams sedang berpikir bagaimana cara melenyapkan mata-matanya?“Jadi, sekuriti itu adalah mata-mata?”“Ceritanya kedengaran cukup kebetulan. Dua hari lalu, dia kalah banyak di kasino. Dia tidak sanggup membayar utang ratusan juta. Anggota Organisasi Imoana mencarinya, lalu memberinya uang untuk melunasi utangnya. Persyaratannya, dia disuruh untuk memindahkan jasad ke dalam kamar dagang di subuh hari. Kemudian, dia juga disuruh untuk menghapus sepenggal rekaman CCTV.”Jodhiva tersenyum. “Jelas sekali semua itu adalah jebakan.”Dessy juga mengangguk. “Iya, semua itu memang adalah jebakan. Aku sudah pernah memeriksa. Dua hari lalu, Sams memang sempat menampakkan diri di kasino. Sepertinya Sams telah mengincarnya, kemudian Sams menggunakan kesempatan itu untuk menyogok anggota kita.”Ariel berdiri, lalu melambaikan
Jessie membalikkan kepalanya, lalu berjalan ke sisi Tobias. “Kak Jody dan Tuan Muda Ariel sudah pergi dari pagi. Entah masalah sudah terselesaikan belum?”Tobias duduk di kursi goyang sembari menggoyang kipas. “Tenang saja, tidak ada yang tidak bisa diselesaikan oleh Ariel. Apalagi kakakmu bersama dengan Ariel, dia pasti akan baik-baik saja.”Jessie menarik bangku kecil, duduk di sampingnya. “Ariel memang hebat, tapi kamu juga nggak boleh nggak mencemaskan dia sama sekali. Dia itu anak perempuan. Meski dia hebat, dia juga butuh perhatian.”Tobias menatap Jessie dengan syok. Dia tidak bisa berkata-kata selama beberapa saat.Selama beberapa tahun ini, Tobias membesarkan Ariel dengan cara mendidik seorang anak laki-laki. Terkadang Tobias bahkan lupa jika Ariel sebenarnya adalah anak perempuan. Ariel tidak pernah mengecewakannya, semuanya sanggup dia tangani sendiri.Di mata Tobias, tidak ada yang tidak bisa ditangani oleh Ariel. Meskipun Ariel membuat masalah di luar sana, tanpa perlu ulu
Jessie mengedipkan matanya. “Taruhan apa?”Tobias menatap Jessie sembari berkata, “Kita taruhan siapa yang duluan jatuh cinta. Aku bertaruh kakakmu akan duluan jatuh cinta terhadap putriku. Barang siapa yang kalah, dia mesti memenuhi satu persyaratan pihak yang menang. Gimana menurutmu?”Tanpa ragu Jessie langsung menyetujuinya.Saat menjelang sore, Ariel mereservasi tempat di Restoran Sameton. Dia menyuruh pelayan untuk membuka botol anggur yang sudah lama disimpannya. Dia juga memesan pemain musik untuk memainkan alunan lagu di dalam ruangan.Ketika menyadari Jodhiva tidak menggerakkan peralatan makannya, Ariel pun mengangkat kelopak matanya. “Sudah capek seharian, apa Tuan Jody tidak lapar?”Jodhiva melihat anggur merah di dalam gelas. “Biasa saja.”Ariel juga menuangkan anggur merah ke dalam gelasnya. “Bagaimanapun, Tuan Muda Jody sudah membantuku hari ini. Biarkan aku traktir kamu makan.”Jodhiva mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis. “Aku sudah disuruh-suruh seperti pesuruh ol
Jodhiva dapat merasakan tatapan Ariel. Dia mengangkat kelopak matanya. “Ada apa?”Ariel meletakkan sendok garpunya, lalu langsung bertanya, “Keuntungan apa yang kamu berikan kepada ayahku?”Jodhiva menyipitkan matanya. “Keuntungan?”“Kalau tidak, kenapa dia sangat menyukaimu, bahkan mengizinkanmu ikut campur dalam masalah Keluarga Oswaldo?”Jodhiva langsung tertawa. “Jadi, bagaimana dengan Jules?”Ariel tertegun sejenak. “Apa kalian berdua bisa disamakan? Hubungan Jules dan ayahku hanya sebatas keuntungan saja.”Ariel memang telah mengambil ceknya. Di satu sisi, mereka juga tergolong memiliki hubungan keuntungan. Namun, Tobias tidak mengizinkan Jules untuk ikut campur dalam masalah Keluarga Oswaldo. Jadi, mana mungkin Ariel tidak curiga Jodhiva telah menyogok ayahnya secara diam-diam?Jodhiva menyesap sup dengan perlahan. “Jangan-jangan aku memberi keuntungan Tuan Tobias agar bisa disuruh-suruh sama dia?”Ariel terdiam membisu. Sepertinya ucapan Jodhiva cukup masuk akal. Mungkin Ariel
Ariel tertegun sejenak. Dia menatap Jessie dengan saksama. “Apa kamu merasa dia masih hidup?”“Jasadnya saja masih belum ditemukan. Apa kamu nggak merasa semua itu sangat aneh?” Jessie menunduk. “Gamma itu ayahnya Sania. Nggak ada alasan baginya untuk nggak menyelidiki kasus kematian ayahnya, lalu langsung memastikan ayahnya telah meninggal.”Ariel mencerna ucapan Jessie. Tiba-tiba dia tersenyum. “Ucapanmu memang masuk akal.”Sams telah mencelakai Gamma. Itu berarti dia pasti memiliki cara untuk menyingkirkan rasa curiga di hati Sania. Sekarang Sams mengira Ariel telah memegang aib ini, dia pasti akan turun tangan.Ariel berdiri. “Sudahlah, cepat tidur sana. Besok aku bawa kamu keluar.”Jessie merasa kaget. Kemudian, dia pun tersenyum. “Aku merasa kalau aku keluar sama kamu, aku juga nggak akan bisa membantumu. Gimana kalau aku suruh Kak Jody untuk temani kamu ….”Ketika melihat tatapan penuh curiga Ariel, Jessie segera menjelaskan, “Maksudku dia lebih bisa membantumu.”Ariel membalas,