Jessie baru teringat dengan maksud kedatangannya. “Aku ingin minta bimbinganmu untuk lolos tahap kedua.”Ariel menatapnya. “Gampang saja. Bangkitlah di saat kamu gagal. Saat kamu bertanding dengan lawanmu, kamu mesti belajar bagaimana lawanmu menyerang dan mengalahkanmu. Ketika dia menyerang lagi, kamu akan tahu bagaimana cara mengantisipasinya."Jessie sedang memikirkan sesuatu dan tidak berbicara lagi.Ariel mengangkat-angkat pundaknya. “Meski seseorang pintar dalam pertahanan, pasti bisa ditemukan celahnya. Seandainya kamu terus menyerang titik kelemahan lawan, mereka pasti akan berusaha mati-matian untuk bertahan. Saat mereka terlalu fokus pada pertahanan sehingga menjadi pasif, celah pun muncul pada saat itu.”Jessie menggigit erat bibir bawahnya. Dia diam-diam mengingat kata-kata dalam hatinya. Dalam beberapa hari berikutnya, Ariel terus mengamati Jessie di arena seni bela diri. Saat ini, Jessie sudah lebih maju dibandingkan sebelumnya. Setidaknya, dia mampu bertahan ketika meng
Jodhiva menatap bayangan punggung yang semakin menjauh. Sepertinya dia harus menyelidiki identitas “Nona Candy” itu.Kemudian, kabar itu mulai tersebar luas. Di mata orang-orang, Jessie pun telah menjadi “calon menantu” Keluarga Oswaldo. Kabar itu bahkan terdengar sampai ke telinga Tobias.Tobias yang sedang menyesap teh di dalam ruang baca langsung mengangkat kepalanya. “Dari mana asal gosip itu?”Pengurus rumah merasa tidak berdaya. “Dari arena seni bela diri. Beberapa hari ini, Tuan Muda Ariel terus menemani Nona Jessie untuk latihan. Sepertinya orang-orang di arena mengira Tuan Muda Ariel memiliki hubungan dekat dengan Nona Jessie.”Hubungan apa juga yang bisa dimiliki dua anak perempuan?Tobias sungguh kehabisan kata-kata. “Salah paham ini besar sekali.”Pengurus rumah menjadi khawatir. “Sudah lama Tuan Muda menyembunyikan identitasnya. Aku sungguh khawatir suatu hari nanti identitas aslinya akan terbongkar.”Tobias meletakkan cangkir kembali ke atas meja. “Cepat atau lambat meman
Jules pun mengeluarkan suara tawanya. Telapak tangannya mengusap wajah Jessie. “Bagus, kamu mulai bisa berwaspada.”Jessie langsung mendorongnya dan berdiri.Pencahayaan di dalam ruangan seketika menjadi terang. Jules sedang mengenakan pakaian berwarna gelap dengan sebuah jaket panjang di luarnya. Mungkin karena angin di luar sana cukup kencang, rambutnya kelihatan agak berantakan. Wajah tampannya kelihatan agak capek.Tiba-tiba Jessie mengangkat pipi Jules. “Kenapa kamu jadi kurus?”Jules memegang punggung tangan Jessie, lalu menempelkan wajahnya di sisi telapak tangan. “Namanya aku merindukanmu. Tentu saja aku semakin kurus.”Jessie menurunkan tangannya, langsung memalingkan wajahnya. “Nggak serius lagi.”Jules berbaring di samping Jessie, lalu merangkulnya ke dalam pelukan. Suara serak terdengar dari atas kepala. “Dengar-dengar belakangan ini kamu lagi latihan bareng Ariel?”Jessie tertegun sejenak. Dia memutar bola matanya. “Kamu … datang demi masalah ini?”Jules menunduk untuk men
Jessie menggaruk pipinya dengan canggung. “Mungkin … nggak ada yang perlu dicemburui?”Semalam Jules sudah melahapnya hingga tak bersisa. Sepertinya agak keterlaluan jika Jules cemburu lagi?Ariel melipat kedua tangan di depan dada. Terlintas ekspresi tidak senang di wajahnya. “Tidak seru. Aku kira aku bisa jadi saingan asmaranya.”Jessie hanya tersenyum dan tidak berbicara lagi.Pada saat ini, Jodhiva dan Jules memandang ke sisi halaman. Ekspresi Jodhiva kelihatan tenang. “Sepertinya kamu tidak peduli dengan kedekatan Jessie dan Tuan Muda Ariel?”Jules mengalihkan pandangannya dan tersenyum. “Apa ada yang perlu aku pedulikan?”Jodhiva menyipitkan matanya. “Sepertinya kamu sudah tahu sejak awal?”Tatapan Jules tertuju pada diri Jodhiva. “Apa maksud Kak Jody?”“Menurutmu?”Jodhiva tidak menjawab dengan langsung, malah memberi pertanyaan yang bersifat ambigu. Alhasil pihak lawan tidak bisa menebak isi pikirannya. Inilah trik yang sering digunakan Jodhiva. Jika pihak lawan tidak cukup ber
Jelas-jelas Jessie sedang marah, tetapi dia malah kelihatan imut.Jules sungguh kehabisan kata-kata.Jessie membalikkan tubuhnya, lalu berkata dengan Ariel, “Kak Ariel, bukannya kamu mau bawa aku jalan-jalan? Ayo, kita pergi!”Jessie duluan berjalan pergi. Ariel juga tidak menolak.Saat melihat Jules, Ariel pun tidak bisa menyembunyikan ekspresi puasnya.Jules hanya bisa terdiam membisu.Namun, Jodhiva tahu bahwa adiknya sedang membantu Ariel untuk menyembunyikan rahasianya. Mobil dengan perlahan melaju ke pusat kota.Ariel melihat ke sisi Jessie sembari tertawa. “Terima kasih.”Jessie menghela napas. “Kak Jules dan Kak Jody itu nggak gampang untuk dikelabui. Aku merasa mereka sudah mulai mencurigaimu.”Ariel memandang ke luar jendela. “Kak Jody-mu pernah melihat aku ketika berbusana wanita. Wajar kalau dia merasa curiga.”Jessie merasa kaget. “Kapan?”Ariel tersenyum, lalu memalingkan kepalanya untuk melihat Jessie. “Saat dia mengungkit nama Nona Candy.”Akhirnya Jessie mengerti.Ari
Ketika menyadari tidak ada gerak-gerik dari mereka, Sania pun merasa kesal. “Maju! Kalian lagi ngapain!”Sekelompok orang berpakaian hitam sungguh tidak berdaya. Mereka terpaksa maju untuk melakukan penyerangan.Saat orang-orang menyadari akan terjadi perkelahian, mereka takut akan terkena imbasnya, spontan melangkah mundur.Beberapa orang berpakaian hitam menyerbu ke sisi Ariel. Ariel tidak mengelak sama sekali. Pergelangan tangan pria yang berada di sebelah kiri dan kanan langsung dicengkeram Ariel. Dia memelintir tangan mereka berdua secara bersamaan, lalu menjatuhkannya ke lantai.Kemudian, Ariel mengangkat kakinya untuk menyerang pria yang hendak menyerangnya dari belakang. Pada saat ini, sekitar delapan pria berpakaian hitam sudah meringis kesakitan di lantai.Raut wajah Sania berubah pucat. Dia menggigit erat bibirnya. Tatapannya seketika tertuju pada pisau buah di atas meja. Dia segera mengambilnya, bergegas menyerbu ke sisi Ariel. “Matilah!”Ariel masih tidak bergerak.Namun
Ariel tersenyum. Semuanya sesuai dengan keinginannya.Malam harinya, tempat hiburan area barat daya dihancurkan pengikut Ariel hingga toko tidak bisa beroperasional. Berhubung masalah tergolong cukup serius, kabar itu pun tersebar sampai ke telinga Puzo.Di dalam vila, cahaya lampu menyala.Puzo yang mengenakan jubah tidur sedang duduk di depan meja makan, menikmati makan malamnya.Anak buah di sampingnya merasa sangat emosi. “Tuan Muda Ariel arogan sekali! Dia bahkan berani membawa anggotanya untuk menghancurkan klub kita, bahkan melukai anggota kita.”Puzo meletakkan garpu dan pisaunya, kemudian menyeka sudut mulut dengan tisu.Saat ini, Celine berjalan ke dalam vila. Dia berdiri di samping Puzo, lalu membisikkan sesuatu di telinganya.Puzo mengangkat kelopak matanya, lalu mengeluarkan duri ikan dari mulutnya. “Pergi peringati Sania untuk jangan buat masalah dalam beberapa waktu ini. Kalau tidak, aku tidak akan memberinya muka.”Keesokan harinya, saat Jessie latihan di arena seni bel
“Iya, jangan remehkan Tuan Muda Ariel. Dia memang kelihatan kurus, bagai seorang wanita saja. Tapi sebenarnya dia sangat sadis.”Pria yang pernah dipukul Ariel membayangkan kembali kejadian waktu itu. Seluruh bulu kuduknya spontan berdiri.Jessie mulai mencemaskan abangnya. Dia hanya berharap Ariel tidak bersikap terlalu sadis terhadap bawahannya saja.Di atas panggung, mereka melakukan pertandingan satu lawan satu.Ariel ingin segera mengakhiri pertandingan. Jadi, dia duluan melakukan penyerangan. Jodhiva hanya menghindar di tempat. Saat dia berhasil menghindari serangan Ariel, dia pun menarik pergelangan tangan Ariel.Ariel membalikkan tubuhnya, lalu menarik lengan Jodhiva membantingnya ke lantai. Jodhiva yang terjatuh itu menopang lantai dengan kedua telapak tangannya, lalu kembali membangkitkan dirinya.Namun, Ariel tidak memberi Jodhiva kesempatan untuk istirahat. Dia terus melakukan serangan. Jodhiva hanya bisa melakukan pertahanan. Jurus yang dikeluarkan Ariel cukup sadis dan ce
“Meskipun dia adalah anggota keluarga kerajaan, dia juga mesti dihukum kalau dia melakukan hal yang melanggar hukum. Kalau dia mengidap penyakit mental, seharusnya kalian mengutus lebih banyak orang lagi untuk mengawasinya. Jangan sampai dia bunuh diri di dalam sel. Nantinya reputasimu malah akan menjadi buruk.”Kepala penjara menunduk. “Benar apa kata Yang Mulia.”Silvia memasuki mobil. Mobil kerajaan melaju kencang.Satu minggu kemudian, Jules menyuruh pelayan untuk membersihkan Vila Laguna. Berhubung vila ini didirikan pada era 60-an, interior di dalam vila ini tergolong kuno.Kimin mengikuti Jules berjalan menuruni tangga. “Tuan Muda, aku sudah unggah lowongan pekerjaan itu. Sekarang sudah ada sepuluh orang yang melamar. Apa kamu ingin menyortirnya?”Jules duduk di sofa. “Coba aku lihat.”Kimin mengeluarkan tablet yang diambilnya. Di atasnya terdapat CV dari semua pelamar pekerja.Jules membaca CV dan keningnya seketika berkerut. “Semuanya anak muda?”Kimin sungguh tidak berdaya. “
Orang yang duduk di dalam ruangan memalingkan kepala melihat ke sisi Silvia. Silvia yang berpakaian rapi dan mewah itu sungguh tidak cocok dengan lingkungan di dalam penjara. Berbeda dengan Lidya, dia sedang mengenakan seragam tahanan. Dibandingkan dengan dulu, Lidya yang sekarang tidak kelihatan sombong lagi. Dia kelihatan bagai sudah kehilangan semangat hidupnya saja.“Adik kesayanganku. Aku sungguh gembira kamu masih mengingatku.” Silvia tersenyum, seolah-olah sedang mengenang masa lalu saja.Tatapan Lidya kelihatan muram. “Selamat! Setelah Ayah meninggal, kamu pun berhasil menjadi Ratu.” Lidya tidak memberi selamat dengan tulus.Silvia juga menganggap Lidya sedang memberi selamat untuknya saja. “Terima kasih.” Kepala penjara membawa kursi mempersilakan Silvia untuk duduk.Setelah Silvia duduk, dia berkata kepada kepala penjara dengan tersenyum, “Aku ingin ngobrol berdua sama dia.”Kepala penjara mengangguk. Dia memerintah anak buahnya untuk mundur. Setelah mereka menjauh, Silvia b
Akhirnya Lidya merespons. Dia memalingkan kepala untuk menatap Daniel dengan tatapan menyindir. “Apa kamu lupa? Sekarang wanita itu bisa memberimu kedudukan juga berkat aku?”Daniel tertegun.Lidya tersenyum sinis. “Ada darah keluarga kerajaan yang mengalir di dalam tubuhku. Siapa kamu? Kalau waktu itu aku tidak menikah sama kamu, apa mungkin kamu dan anak sialan itu akan dianugerahkan kedudukan? Hahaha.”Lidya tertawa histeris. Polisi langsung melihat ke dalam kamar.Daniel menurunkan kelopak matanya. “Apa kamu begitu membenci putri kandungmu?”Lidya langsung berdiri. Polisi khawatir dia akan menyerang anggota keluarganya. Mereka pun sudah siap siaga.“Apa aku bersedia untuk melahirkannya?” Lidya menjerit dengan mata merah. “Kamu yang mohon sama aku untuk melahirkannya. Anak perempuan itu tidak berguna. Dia bisa hidup sampai sekarang juga karena beruntung saja.”Raut wajah Daniel berubah tegang. “Putraku sudah mati. Dia dicelakai oleh anggota Keluarga Tanzil. Sekarang, suami dan putr
Nordin merasa bingung. “Terima kasih sama aku?”Dacia tersenyum. “Kalau bukan karena ucapanmu di atap waktu itu, aku nggak bakal kepikiran metode pembunuhan yang begitu sempurna.”Carly tersenyum, lalu menarik tangan Dacia. “Metode apa?”Baru saja Dacia ingin menjawab, suara dering ponsel memotong ucapannya. Dia mengeluarkan ponselnya. Ternyata ada panggilan masuk dari Jerremy.…Di sisi lain, di pusat penilaian forensik.Jules duduk di mobil baris belakang. Tatapannya tertuju pada pintu gedung pusat penilaian forensik. Tidak lama kemudian, Derrick berjalan ke sisi mobil, lalu mengetuk kaca jendelanya.Jendela mobil diturunkan secara perlahan. Derrick membungkukkan sedikit tubuhnya, lalu berkata, “Hasil penilaian sudah keluar. Dia bukan menderita gangguan mental, tapi dia didiagnosis mengidap depresi berat.”Jules menyipitkan matanya. “Apa ada yang aneh?”“Tidak ada. Anggota di pusat penilaian forensik tidak pernah ikut campur dalam masalah di penjara. Hanya saja … selain diawasi oleh
”Mengenai bagaimana pelaku bisa menghindar dari kamera CCTV, dia hanya bisa melewati tangga darurat saja. Karena nggak ada kamera CCTV di sana. Dia bisa bersembunyi hingga keesokan paginya, hingga ada yang menyadari jenazah, kemudian berpura-pura menjadi pemilik apartemen. Dia turun dari salah satu lantai melalui jalur darurat dan meninggalkan tempat.”Asisten terlihat bingung, “Kenapa harus menunggu sampai pagi?”Lance berdiri dengan perlahan. “Karena siang hari adalah waktu semua penghuni beraktivitas keluar masuk rumah. Kalau dia pergi malam itu juga, justru akan menambah kecurigaan. Jadi, demi nggak menimbulkan kecurigaan, dia menunggu hingga pagi, lalu bersama penghuni lainnya keluar gedung di pagi hari.”Asisten pun merespons.Dacia tersenyum melihat ekspresi mereka yang terkejut dan tersenyum. “Tentu saja, setiap metode pembunuhan yang sempurna di dunia nyata pasti memiliki celah. Bagaimana menurut Tuan Lance, apa Tuan Lance menganggap metode pembunuhan ini masuk akal?”Lance me
Asisten merasa kaget. “Korban digantung di luar?”“Sebenarnya semua ini adalah inspirasi dari Tuan Muda Nordin. Di bagian luar atap terdapat satu anak tangga yang menonjol. Kalaupun ada kamera CCTV di atap, saat pelaku melompat, dia pun akan jatuh di anak tangga itu. Kalau seperti itu, pelaku tindak kriminal ini mesti dijalankan dua orang.”“Pembantu pelaku berada di balkon rumah korban untuk menarik pelaku yang meluncur turun dengan tali. Pembantu pelaku pasti adalah orang yang sangat dekat dengan korban. Dia bisa menggunakan alasan terlalu emosi ketika melihat orang yang dicintainya bunuh diri, lalu menghancurkan rekaman CCTV itu. Jadi, pelaku utama bisa melarikan diri dengan kesempatan itu.”Lance tersenyum dengan puas dan tertawa. “Bagus, memang lebih cocok kalau metode kejahatan yang dilakukan oleh dua orang.”Dacia menjentikkan jarinya. ”Jadi, berbeda kalau tindak kriminal hanya dilakukan oleh satu orang saja. Pelaku utama mengikat satu ujung tali di anak tangga bagian luar atap,
“Kebetulan nggak ada kamera CCTV di lantai atas. Di dalam rekaman kamera CCTV lift hanya terlihat pelaku yang menyamar sebagai korban. Setelah itu, nggak ada siapa pun yang tertangkap kamera lagi. Mengenai bagaimana pelaku menghindari kamera CCTV dan melarikan diri, atau korban sebenarnya didorong dari lantai atas atau bukan, aku rasa semua itu adalah teka-teki yang ingin diketahui oleh semua penonton,” kata Dacia.Asisten itu tersenyum lagi. “Biasanya untuk skenario seperti ini, pelaku pasti bekerja sama dengan seseorang. Pelaku utama menyamar sebagai korban dan pergi ke atap, sedangkan korban yang sebenarnya dilempar dari balkon rumahnya oleh kaki tangan pelaku. Tentu saja kaki tangan pelaku bisa jadi adalah suami atau pacar korban.”Dacia menggeleng. “Di dalam naskahku, Nona Mimosa tinggal sendiri.”Asisten tertegun sejenak, lalu melirik ke ujung. Terlihat Lance sedang memberi isyarat mata. Kemudian, dia baru bertanya, “Pelakunya satu orang saja? Jadi, pelaku sudah lebih dulu melem
Dacia tersadar dari lamunannya, lalu berdiri dengan perlahan. “Kalau begitu, aku akan datang lagi besok.”Resepsionis menatap bayangan punggung Dacia sembari menggeleng. Padahal wanita ini sudah ditolak dua kali, dia masih saja datang ke perusahaan. Sebenarnya, tidak peduli dia datang berapa kali, Sutradara Lance juga tidak akan menemuinya.Dacia berdiri di depan pintu. Ketika melihat mobil dan pejalan kaki yang hilir mudik di jalan raya, dia berusaha untuk menenangkan dirinya. Kemudian, dia segera menghalangi taksi untuk meninggalkan tempat.Carly sedang duduk di lapangan basket akademi. Ketika melihat Dacia sudah kembali, dia bergegas ke hadapan Dacia. “Bagaimana?”Dacia menggeleng.Sebenarnya Carly juga sudah menduganya. Dacia masih belum berhasil untuk menemuinya.Bukan hanya mahasiswa seperti mereka saja yang ditolak, bahkan selebritas papan atas yang pernah memenangkan penghargaan di ajang Goldwood juga belum pasti bisa mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan Lance.Dacia mena
Benn mengerti apa maksud ucapan Jerremy. Dia mengangkat gelas anggur, lalu menyesapnya dengan perlahan dan bertanya, “Apa kamu mencurigainya?”Jerremy tersenyum. “Dia menerima pukulan di saat mengetahui kabar penobatan. Apa mungkin aku tidak curiga?”Lidya telah mengetahui kabar kekuasaan jatuh ke tangan anggota Keluarga Tanzil. Apa mungkin dia akan merasa rela?Seorang wanita yang sudah kehilangan akal sehatnya bisa melakukan apa pun. Meskipun dia memiliki kesempatan untuk keluar dari penjara dan menerima pengobatan, apa dia benar-benar sedang fokus dalam pengobatannya atau dia sedang menyusun rencana selanjutnya? Siapa juga yang mengetahuinya?Benn menghela napas ringan. “Jerry, aturan di Negara Hyugana memang seperti itu. Seandainya narapidana mengidap penyakit mental, dia akan dibebaskan dari masa hukumannya untuk menerima pengobatan.”“Aku mengerti.” Tatapan Jerremy semakin serius. “Jadi, apa pun ceritanya, aku tidak boleh membiarkannya memiliki kesempatan itu.”Di sisi lain, di r