Share

Bab 2061

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-10 18:00:00
Jodhiva tertegun sejenak. Tiba-tiba dia tersenyum. “Apa Tuan Muda Ariel sedang memerintahku?”

Padahal Jodhiva hanya datang untuk menyaksikan keramaian, sekaligus membantunya saja. Sekarang Jodhiva malah diperintah?

Ariel membuka pintu mobil sembari tersenyum. “Lagi pula, kamu sudah datang dan juga sudah mengulurkan bantuan, untuk apa kamu peduli dengan masalah sepele seperti ini? Ayo, yang cepat! Apa kamu tidak lihat dia lagi berdarah?”

Dessy sungguh kehabisan kata-kata. Kenapa dia bisa berdarah? Sepertinya Ariel lebih paham daripada yang lain?

Jodhiva menghela napas tanda tidak berdaya. Dia terpaksa membantu Dessy membawa pria itu ke dalam mobil. Ariel menyuruh Dessy untuk membawa orang itu pergi dulu. Kemudian, dia memanggil anak buah lainnya untuk membereskan yang lain.

Ariel mengikat orang-orang itu. Setelah selesai, dia langsung duduk di mobil baris belakang Jodhiva. Kemudian, dia dengan santainya menganggap Jodhiva sebagai sopir. “Jalan!”

Jodhiva hanya bisa tersenyum saja. Dia me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2062

    “Kalau Tuan Muda Jody tidak bawa uang bawa ke sini, semuanya juga bukan masalah.” Ariel mengeluarkan selembar cek kosong dari sakunya, lalu meletakkannya di hadapan Jodhiva. “Ada bank kok di pulau ini.”Ujung bibir Jessie berkedut. Kenapa dia merasa Ariel sedang berusaha untuk mengorek uang dari dompet abangnya?Jodhiva menjepit cek kosong dengan kedua jarinya. “Apa kamu yakin?”Ariel mengangguk dengan yakin.Jantung Jessie seketika berdebar kencang. Dia menatap Ariel dengan tatapan kasihan.Jerremy adalah tipikal orang yang pelit. Siapa pun tidak bisa mendapatkan sepeser pun dari dompetnya. Namun, berbeda dengan Jodhiva. Jika ada yang mengambil uang dari dompet Jodhiva, orang itu mesti membayarnya sepuluh kali lipat!Kelihatannya Ariel cukup pintar. Apa dia percaya Jodhiva rela mengeluarkan uangnya begitu saja?Sore harinya, Tobias buru-buru pulang ke rumah. Dia telah mengetahui kabar Ariel diserang secara mendadak. Dia juga sudah mengutus anak buahnya untuk menyelidiki asal-usul peny

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2063

    “Seharusnya saat ini Bos Klub Doras masih belum berani memberi tahu masalah minuman keras mereka ditahan kepada Puzo. Jam delapan malam nanti, stok minuman keras untuk Kamar Dagang Bardi akan tiba di pelabuhan kawasan barat daya.”“Asalkan kita bisa tiba sebelum jam delapan, menyamar sebagai anggota Kamar Dagang Bardi, lalu mengarahkan kapal mereka ke pelabuhan kita, sedangkan kapal kita diarahkan ke pelabuhan barat daya, kita bisa melakukan penukaran tanpa ketahuan oleh siapa pun.”Dessy merasa tindakan itu sangat berisiko tinggi. “Apa kamu yakin?”“Kapal distributor hanya peduli dengan masalah uang saja. Mereka hanya perlu mengantar barang sampai ke tujuan yang dijanjikan. Setelah melakukan serah terima, pekerjaan mereka pun selesai.” Ariel mengambil handuk, lalu berdiri dari bathtub. Dia membungkus tubuh basahnya. Kemudian, Ariel melanjutkan, “Puzo baru saja memonopoli distributor, apalagi orang yang mengantar stok juga tidak kenal dengan anggota Kamar Dagang Bardi. Asalkan orang u

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2064

    Pengawal mendorong pintu klub. Hari ini klub tidak beroperasional. Selain pelayan di klub, tidak ada tamu di dalamnya.Pelayan segera berjalan mendekatinya. “Maaf, Nona. Malam ini kami tidak beroperasional.”Ariel melilit rambut panjangnya. Setiap gerakannya kelihatan sangat menggoda. Bahkan, pelayan juga tertegun di tempat. “Aku bukan datang untuk minum. Aku ingin cari bos kalian. Mohon sampaikan kepadanya.”Pelayan pergi menyampaikan. Saat ini, Rizky sedang sakit kepala dengan masalah stok minuman keras yang ditahan oleh Keluarga Oswaldo. Ketika mendengar ada yang ingin mencarinya, Rizky langsung meningkatkan kewaspadaannya. “Siapa?”“Seorang wanita.” Rizky diam-diam menghela napas lega. Semuanya boleh mencarinya, selain anggota Keluarga Oswaldo.Ariel sedang menunggu di dalam ruangan VIP. Saat Rizky membuka pintu ruangan, dia spontan terbengong.Wanita yang sedang duduk di sofa kelihatan sangat menggoda. Hanya dengan sekilas mata saja, Rizky pun tidak bisa melupakan sosok wanita ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2065

    Ujung bibir delima Ariel melengkung ke atas. “Musuhnya musuh itu teman. Seharusnya Bos Rizky nggak berharap sumber penghasilanmu terputus hanya karena Keluarga Oswaldo, ‘kan?”Kali ini, Rizky mulai merasa bimbang.Ariel memanggil pengawalnya ke dalam ruangan. Mereka membawa masuk satu demi satu kotak kardus yang dipersiapkan tadi ke dalam, lalu meletakkannya di atas meja. Ada satu kotak kardus dalam keadaan terbuka.Ariel mengeluarkan sebotol anggur merah. “Apa kamu ingin melihatnya?”Rizky mengambilnya. Setelah melihat dengan saksama, dia pun merasa syok. “Ini ….”Senyuman di wajah Ariel semakin lebar lagi. “Semua ini adalah miras yang kamu pesan sebelumnya. Jujur saja, Nona Sania punya banyak mata-mata di pelabuhan. Mereka telah banyak membantu.”Rizky sungguh tidak menyangka orang yang mengulurkan tangan untuk membantunya adalah Sania.Ariel mengangkat-angkat alisnya. “Gimana?”“Bagus, bagus sekali!” Tiba-tiba Rizky kepikiran sesuatu. Ekspresinya berubah kaku. “Tapi, bagaimana kalia

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2066

    Saat mobil berhenti di depan Kediaman Keluarga Oswaldo, langit pun telah gelap. Pembantu juga sudah tidur semuanya.Dessy membukakan pintu untuk Ariel. Setelah menuruni mobil, Ariel bergegas ke dalam rumah. Namun hal yang paling tidak kusangka adalah ada tamu tidak diundang di rumah. Kebetulan orang itu berpapasan dengan Ariel.Lantaran pencahayaan di dalam rumah cukup gelap, tidak dapat terlihat jelas wajah orang itu. Napas Ariel tiba-tiba berhenti. Dia tidak sempat merespons dalam sesaat.Jodhiva menatap wanita berpakaian tipis dan riasan tebal di depannya sembari merenung. Ariel spontan menutup setengah wajahnya. Telapak tangannya dipenuhi dengan keringat dingin.Ariel lupa bahwa Jodhiva tinggal di rumahnya.“Tuan ….” Saat Dessy melihat Jodhiva, dia juga merasa syok berat. Dia segera berlari ke depan, membungkus Ariel dengan syal bulu. “Nona, dia adalah Tuan Muda Jodhiva, temannya Tuan Muda Ariel.”Kening Jodhiva berkerut. Tatapannya masih tertuju pada wajah si wanita. Dia tersenyum

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2067

    Ariel menatap Jodhiva dengan tertawa. “Bukannya wajar kalau aku hidupi seorang wanita? Dia anaknya pemalu. Jadi, dia sudah pergi sebelum matahari terbit.”Pengurus rumah yang berdiri di belakang merasa bingung. “Tuan Muda, aku sudah bangun di subuh hari. Kenapa aku tidak melihat ada wanita yang meninggalkan rumah ….”Ariel menoleh untuk memelototinya. Namun, pengurus rumah merasa bingung.Jodhiva hanya tersenyum dan tidak berbicara sama sekali.Biasanya Ariel bukanlah tipe orang yang tertutup. Mengenai hal itu, Tobias sangat memahaminya dibandingkan dengan siapa pun. Ketika melihat Ariel yang sedikit gugup itu, sepertinya Tobias bisa menebak apa yang telah terjadi. Raut wajahnya menjadi serius. Dia mengalihkan topik pembicaraan. “Apa kamu sudah menemukan petunjuk mengenai orang-orang yang turun tangan terhadapmu?”“Sementara ini masih belum. Tapi orang yang berani beronar terang-terangan di area kekuasaan Keluarga Oswaldo, seharusnya adalah orang yang direkrut dari area kekuasaan Puzo.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2068

    “Nggak usah,” sela Jessie, “Aku nggak ingin menambah masalahnya. Yang penting, sekarang aku tahu kalau dia baik-baik saja.”Ariel hanya tersenyum dan tidak berbicara. Jessie memang sangat lugu dan imut. Dia bahkan bisa berpikir di posisi orang lain. Sungguh berbeda dengan abangnya yang satu itu!Seandainya Ariel memiliki adik perempuan seperti ini, meski harus menjual seluruh harta kekayaannya, Ariel juga rela melakukannya demi memanjakannya.Di sisi lain, Jules sedang memeriksa laporan keuangan di ruang baca. Dia menyadari selama beberapa tahun ini, ada aliran dana Geng Markus yang tidak jelas di saat kelola Organisasi Imoana. Nominal setiap transaksi tidaklah kecil. Total sekitar delapan miliar.Jules memanggil Ericko ke dalam ruangan. Ericko Oswaldo adalah orang yang diutus Tobias untuk membantu Jules. Jules menyerahkan laporan keuangan kepada Ericko. “Coba kamu selidiki ke mana perginya dana itu.”Ericko mengambil laporan keuangan sembari mengangguk. “Baik.”Tak lama setelah Ericko

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2069

    Jessie merasa cukup kaget. Dia pernah melihat pertunjukan musik sebelumnya, hanya saja gambaran seperti sekarang ini biasanya hanya dijumpainya di dalam televisi saja.Ariel mengangkat gelas tehnya sembari bersandar di sisi meja. “Teh wangi dipadukan dengan alunan musik yang dimainkan oleh wanita cantik. Rasanya memang nikmat sekali.”Jessie memalingkan kepalanya melihat ke sisi Ariel. “Kamu memang pintar dalam menikmati hidup.”Ariel mengembus uap panas teh, lalu berkata, “Selagi kita masih hidup, bukannya kita harus belajar untuk menikmati hidup? Aku merasa kamu sudah bosan di rumah melulu, makanya aku bawa kamu untuk datang ke sini. Tenang saja, aku tidak akan membuatmu datang sia-sia ke Pulau Persia.”Jessie menyesap tehnya. “Keluarga Oswaldo seperti sedang hidup bersembunyi saja di Pulau Persia.”“Semua itu karena kakekku.” Ariel melambaikan tangannya. “Anggota keluargaku imigrasi ke pulau. Dia tidak suka dengan selalu mengikuti gaya barat. Jadi, dia sengaja meninggalkan gaya trad

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2541

    “Oke.” Filbert langsung maju untuk menarik Sissae. Sissae pun menjerit, “Coba saja kalau kamu berani! Jules, kalau kamu berani bersikap seperti ini sama aku, itu berarti kamu mau melawan Keluarga Taylor!”Meski Sissae menjerit, tetap saja tidak ada yang menghiraukannya.Hingga Sissae dibawa keluar gedung perusahaan, dia baru terdiam. Betapa inginnya dia membakar gedung itu. Seumur hidupnya, dia tidak pernah diperlakukan seperti ini. Dia pasti tidak akan melepaskan mereka!Sissae berkata dengan galak, “Mengenai Jules, aku punya cara agar kamu bisa menyelamatkannya!”Di sisi lain, di Vila Laguna.Miya sudah selesai mempersiapkan makan malam. Dia mengantar makan malam ke lantai atas. Begitu pintu kamar dibuka, Miya berkata, “Bos, makan malam sudah selesai.”Jessie menatap makan malam yang begitu mewah. Dia mulai merasa mual lagi. Miya menatapnya. “Bagaimana sekarang? Apa kamu masih mual-mual? Padahal aku sudah memasukkan perasan buah lemon.”Jessie bersandar di sofa. “Aku masih saja nggak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2540

    Jules menyipitkan matanya sembari memikirkan sesuatu. “Dia pergi bertemu dengan seorang wanita?”Filbert mengusap dagunya. “Aku juga tidak tahu apa yang lagi mereka obrolkan. Mereka kelihatan sangat misterius, tapi pasti bukan hal bagus.”Pintu diketuk. Filbert berdiri, lalu pergi membukakan pintu. Orang yang berada di luar pintu adalah Sissae.Sissae mengabaikan Filbert, lalu memeluk dokumen berjalan ke dalam ruangan. “Yang Mulia.”Sissae menyerahkan dokumen kepada Filbert. Jules tidak mengambilnya. “Keluar setelah letakkan di atas meja.”Setelah meletakkannya, Sissae pun membungkukkan tubuhnya sembari tersenyum. Dia membungkukkan setengah tubuhnya ke sisi Jules. “Apa perlu Yang Mulia bersikap sekejam ini? Waktu itu, aku memang nggak seharusnya mengancammu dengan nama ayahku. Aku bersalah. Aku minta maaf terhadap Yang Mulia.”Filbert yang berdiri di depan pintu pun merinding. Suara manja si wanita membuat seluruh bulu kuduknya berdiri.Jules mengangkat kelopak matanya. Dia tidak berge

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2539

    Mie itu kelihatan sangat enak, aromanya juga wangi. Lantaran kepikiran Jessie sedang kehilangan selera makan, dia sengaja meletakkan dua lembar lemon di atas mie.Mangkuk diletakkan di hadapan Jessie. “Bos, coba lihat.”Jessie mengendus aroma wangi mie yang bercampur aduk dengan aroma segar buah lemon. Dia pun tidak sabaran segera mencicipinya. Rasa asam lemon berpadu dengan sup yang kental dan gurih. Selera makan Jessie langsung membaik. Tekstur mie juga sangat kenyal, tidak keras sama sekali.Miya melihat Jessie yang tidak berhenti menyantap masakannya. “Gimana? Apa cocok dengan seleramu?”Jessie mengangguk, lalu mengacungkan jempol. “Enak sekali! Sekarang aku nggak merasa mual. Bagaimana kamu bisa melakukannya?”Bahkan, pelayan rumah juga tidak percaya dengan mata mereka.Bagaimanapun, koki yang direkrut adalah koki dari hotel berbintang. Apalagi berhubung Jessie sedang hamil, selera makannya sangat buruk. Biasanya dia selalu memuntahkan semua makanannya.Berbeda dengan sekarang, Je

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2538

    Pelayan itu mengangkat kepalanya dengan perlahan. “Gimana kalau aku telepon Bu Wika untuk segera kemari?”Jessie tersenyum. “Nggak usah. Aku nggak sanggup untuk memanggilnya kemari.” Usai berbicara, Jessie pergi ke dapur. Miya segera menghalanginya. “Kamu mau ngapain?”“Bikin sarapan sendiri.”“Nggak boleh!” Miya menarik Jessie, lalu menyuruhnya untuk duduk di ruang makan. “Meski nggak ada koki, masih ada aku, kok. Aku pernah menjadi koki di restoran. Tenang saja, meski sudah lama aku nggak memasak, aku jamin rasanya pasti enak!”Kemudian, Miya memasuki dapur dengan lenggak-lenggok.Kedua pelayan khawatir Miya akan mengacaukan dapur. Hanya saja, berhubung ada majikan mereka di sini, mereka juga tidak berani mengatakan apa pun. Mereka berdua saling bertatapan, lalu memberi isyarat mata.Pelayan yang satu lagi segera pergi ke halaman untuk menghubungi Wika. “Bu Wika, kamu cepat kembali. Nyonya sudah bangun dan sangat marah. Kalau sampai Tuan tahu, kami pasti akan dipecat.”Di sisi lain,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2537

    “Iya, dia memang cocok untuk menjadi pengurus rumah.” Jessie menunduk. “Tadi ketika Dacia cari aku, dia menghalangi Dacia, nggak izinin Dacia untuk ketemu sama aku. Ketika aku mau Miya tinggal di rumah, dia juga suruh aku minta izin sama kamu. Aku tahu dia itu orang yang kamu rekrut. Wajar kalau dia dengar apa katamu. Tapi, aku merasa aku dipojokkan bagai aku itu orang luar di rumah ini. Aku nggak bisa melakukan keputusan apa pun dengan bebas.”Hati Jules terasa tegang. Dia memangku Jessie, lalu berkata, “Kenapa kamu berpikir sembarangan?” Jules mendekatinya. Napas hangat mengenai pipi Jessie. “Kalau kamu tidak suka, lain kali kamu tidak usah dengar apa katanya. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan. Tapi, kalau kamu mau keluar rumah, kamu mesti dikawal oleh pengawal.”Usai berbicara, Jules memeluk Jessie. “Aku benar-benar takut kamu bosan di rumah. Jessie, aku tidak berharap kamu tidak senang. Kalau kamu benar-benar merasa tidak senang, aku ….”Jessie menatap Jules. “Apa yang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2536

    Jules merangkul pinggang Jessie. “Kelak aku tidak perlu menemani klien lagi. Aku cukup pulang untuk menemani istriku saja.”Jessie terbengong sejenak, lalu mendorong Jules dengan perlahan. “Kenapa kamu malah nggak menemani klien lagi? Kamu itu presdir dari perusahaan. Kalau aku nggak izinin kamu pergi menemani klien, bagaimana pandangan orang lain terhadapku? Nanti orang-orang malah mengatakan aku itu bukan istri yang pengertian.”Kening Jules berkerut. “Siapa yang berani mengatakanmu?”“Siapa juga yang tahu.” Jessie duduk di depan meja makan, lalu mengambil buah plum, dan menggigitnya. “Memang yang asam-asam itu enak.”Jules berjalan ke sisi Jessie. Telapak tangannya menopang di atas meja. Jules membungkukkan tubuhnya untuk melihat Jessie. “Apa emosimu masih belum reda?”Jessie membalas, “Sudah, nggak emosi lagi, kok.”Jules menyuruh pelayan untuk mengantar camilan. “Semua ini kesukaanmu.”Jessie mengangkat kepalanya. “Kamu beli khusus buat aku?”Jules membelai rambut panjang Jessie.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2535

    Jessie duduk di bangku panjang taman. Dia juga menyuruh Miya untuk duduk. “Apa kamu nggak merindukan keluargamu?”Miya terbengong sejenak, lalu menunduk. “Aku nggak punya keluarga.”“Maaf, aku nggak tahu.”Miya melambaikan tangannya. “Nggak apa-apa. Kamu nggak usah minta maaf. Aku juga sudah terbiasa. Aku itu anak yatim piatu. Sekarang aku nggak punya kesan apa-apa terhadap orang tuaku. Meski ada yang mengungkitnya, aku juga nggak punya perasaan apa-apa.”Jessie bersandar di bangku. “Sejak aku hamil, aku jarang berhubungan dengan orang di luar sana.”“Kamu hamil?” Miya merasa kaget.Jessie tersenyum. “Nggak kelihatan?”Miya melihat ke sisi perut Jessie. “Ah, sekarang kelihatan. Katanya, hamil itu sangat menderita. Emosi bumil nggak stabil. Tubuh akan menggendut. Tidur juga nggak nyenyak. Bahkan, juga nggak ada selera makan. Tapi, kamu nggak kelihatan gendut, kok.”Jessie tertawa. “Apa benar aku nggak gendut?”Miya menggeleng, lalu berkata, “Mungkin memang ada yang seperti itu. Dulu saa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2534

    Jessie terbengong. Tatapannya tertuju pada diri Wika. “Tapi dia itu direkrut langsung sama Kak Jules.”“Tadi dia menghalangiku, nggak izinkan aku untuk bertemu sama kamu. Apa kamu nggak merasa ada yang aneh? Sesuai logika, meskipun kedatangan tamu, seharusnya dia melapor ke kamu. Tapi, dia bahkan nggak melapor, langsung yakin kamu nggak bersedia untuk bertemu sama aku. Aku merasa ada masalah dengan wanita ini.”Indra keenam seorang wanita tidak boleh disepelekan. Apa seorang pengurus rumah memiliki kekuasaan di atas nyonya rumah? Dacia juga tidak percaya Jules akan memberinya kekuasaan itu.Jessie menggigit bibirnya dan tidak berbicara.Dacia duduk tegak sembari menarik tangan Jessie. “Sudahlah, kebetulan dia lagi cari pekerjaan. Aku juga lagi nggak kekurangan orang. Jadi, aku suruh dia untuk mencarimu. Tenang saja, percaya sama pandanganku.”Tentu saja Jessie percaya dengan Dacia. Dia mengangguk. “Oke, biarkan dia tinggal di sini.”Dacia berjalan ke sisi Miya. “Mulai sekarang kamu bek

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2533

    Dacia meletakkan surat, lalu mengangkat kepala untuk melihat Miya yang sudah mengembalikan warna rambutnya menjadi hitam. “Warna rambut ini lebih cocok sama kamu.”Miya berkata dengan tersenyum, “Aku sudah melakukannya sesuai dengan perintahmu. Sekarang rambutku jadi hitam kembali.”“Apa operasi adikmu sudah dijadwalkan?”Miya mengangguk dengan tersenyum. “Semuanya sudah dijadwalkan. Beberapa hari kemudian, operasi akan dijalankan. Kami nggak usah menunggu lama lagi.”Dacia berdiri berjalan ke sisi Miya. Dia meletakkan tangan di atas pundak Miya. “Aku bawa kamu untuk mengikuti wawancara.”Miya mengikuti di belakang Dacia. Dia tidak berhenti bertanya, “Apa pekerjaanku? Di mana wawancaranya? Apa sulit?”Langkah kaki Dacia berhenti di depan mobil. Dia membuka pintu mobil, mempersilakan Miya untuk ke dalam duluan. “Kamu akan tahu sendiri.”“Oh.” Miya memasuki mobil dengan patuhnya.Tidak lama kemudian, mobil telah tiba di Vila Laguna.Miya bersandar di atas jendela mobil. Dia menatap halam

DMCA.com Protection Status