Jessie membungkukkan tubuhnya ke depan, lalu berbisik, “Dacia, apa kataku, ibuku orangnya baik sekali, ‘kan? Bahkan ibuku saja sudah merestui hubungan kalian.”Meskipun suara Jessie kecil, Claire juga bisa mendengarnya.Claire mengangkat kepala untuk melirik Jessie. “Sejak kapan Ibu memperlakukan kalian dengan tidak baik? Semua yang Ibu lakukan juga demi kebaikan kalian.”Jessie tersenyum lebar. “Ibu itu ibu terbaik di seluruh dunia.”“Jadi, bagaimana denganku?” tanya Javier.Jessie berpikir sejenak. “Ayah itu ayah terbaik di seluruh dunia. Tapi urutan Ayah di belakang Ibu.”Javier terdiam membisu. Hati sang ayah ini sungguh sakit.Claire tertawa, lalu mengambilkan lauk untuk Javier. “Makan saja, Suamiku. Kenapa kamu malah cemburu dalam hal sepele seperti ini?”Javier sungguh tidak berdaya. “Kedudukanku di rumah semakin rendah saja.”Di hati anak-anaknya, Javier tidak bisa dibandingkan dengan istrinya. Namun semuanya juga wajar, sebab Claire lebih banyak mengurus masalah anak. Claire
Jessie menatap Levin. “Kamu orangnya optimis juga.”“Aku itu memang sudah optimis sejak kecil.” Levin tersenyum kekeh.Jessie melipat kedua tangan di depan dadanya, lalu bersandar di depan rak. “Belakangan ini kamu lagi syuting, ‘kan?”Levin tertegun sejenak. “Gimana kamu bisa tahu?”“Kata Pak Samuel.” Usai berbicara, Jessie pun tersenyum, baru melanjutkan, “Dia bilang belakangan ini kamu cukup giat. Sepertinya kamu sudah berencana untuk fokus dalam aktingmu.”“Cih! Aku bukan giat, tapi kekurangan uang.” Levin bersikap serius. “Ayahku menghentikan kartu kreditku, tidak mengizinkan aku untuk menggunakannya lagi. Kalau aku tidak syuting, aku akan jatuh miskin, bisa jadi aku tidak sanggup membayar uang bensin.”Jessie tersenyum sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Anak muda! Ayo, semangat! Kelak kamu jangan minta-minta lagi sama ayahmu.”Selesai berbicara, Jessie melambaikan tangannya dan berjalan pergi.Levin menunduk menatap gelas kosong di tangannya. Tatapannya seketika menjadi muram.[ D
Jessie memeluk leher Jules. “Kalau begitu, sepakat, ya. Besok kamu temani aku untuk foto pernikahan.”Selesai berbicara, Jessie kembali menambahkan, “Kamu tenang saja. Pasti nggak akan ada wartawan yang memergoki kita. Kita pergi ke bridal kenalanku saja. Staf di sana nggak bakal membocorkan privasi kliennya.”Jules memegang wajah kecil Jessie, lalu mengecup keningnya. “Aku dengar semua katamu.”Di sisi lain, Jerremy dan Dacia telah memublikasikan hubungan mereka. Berita ini bahkan telah tersebar sampai ke Negara Hyugana.Di Kediaman Keluarga Ozara.Ketika Lidya membaca berita yang di atas koran. Dia pun meremuk koran di tangannya. “Putriku itu memang hebat. Dia bahkan bisa menggaet anak Keluarga Fernando dalam waktu singkat.”Pengurus rumah di samping menunduk. “Nyonya, Tuan sudah berpesan untuk jangan ikut campur dalam masalah Nona Da ….”“Prang!” Cangkir teh disapu jatuh dari atas meja. Pengurus rumah langsung menghentikan omongannya.Raut wajah Lidya tampak muram. “Dia itu anakku.
Jessie tertegun sejenak, lalu spontan berdeham ringan. “Apa kamu masih belum selesai memilih?”Jules menutup buku, lalu menyerahkannya kepada pelayan toko di samping. “Sudah, tapi entah gaun mana yang kamu sukai.”Pelayan toko sudah mencatat beberapa nomor gaun yang dipilih Jules tadi. Dia berkata dengan tersenyum, “Sekarang aku akan mempersiapkannya.”Tak lama kemudian, pelayan toko mendorong beberapa set gaun pengantin yang dipilih Jules unuk diperlihatkannya ke hadapan Jessie.Jessie merasa syok, langsung berdiri. Di hadapannya, ada beberapa gaun pengantin yang bergaya klasik dan mewah, sederhana dan elegan, serta mewah dan penuh fantasi. Jules memilih setiap gaun yang cocok untuknya.Pelayan toko bertanya dengan tersenyum, “Kalau Nona Jessie suka semuanya, kita bisa coba satu per satu.”Jessie berjalan ke depan gaun pengantin sembari mengelusnya. “Apa boleh?”Pelayan toko mengangguk. “Prinsip layanan di toko kami ini adalah membuat semua wanita menjadi pengantin tercantik di dunia.
Namun, ketika melihat foto pernikahan mereka, Jessie merasa semua itu pantas. “Kak Jules tampan sekali. Alangkah bagusnya jika bisa menikmati tubuhnya.”Pada saat ini, Jules membuka pintu kamar. Kebetulan dia melihat Jessie sedang berbaring telungkup di atas ranjang sembari melihat foto. Dia juga kedengaran ucapan yang dilontarkan Jessie tadi. Jules berjalan ke sisi ranjang, lalu membungkukkan tubuhnya. Tangannya ditopang di sisi tubuh Jessie. “Ternyata sudah lama kamu mengharapkan tubuhku.”Jessie tertegun di tempat. Dia sungguh merasa sangat canggung. Dia memalingkan kepalanya dengan perlahan untuk berpapasan dengan tatapan Jules. Jarak Jules dengannya sangatlah dekat. Saking dekatnya, dia bahkan dapat merasakan embusan napas panas si pria. Tatapan tajam Jules seolah-olah akan mengisap Jessie ke dalam matanya saja. “Aku … aku cuma asal bicara.”Jules mengangkat sedikit dagu Jessie. “Kamu juga bisa beraksi.”Bulu mata Jessie bergetar. Dia mengalihkan pandangannya dengan sedikit gugu
Kesempatan ini diberikan Jerremy kepada Dacia. Dia percaya dengan karakter Dacia yang pantang menyerah, Dacia pasti tidak akan mengecewakannya.Saat ini, di Agensi Solar.Setelah Jessie mengetahui kabar Dacia berhasil mendapatkan kesempatan kerja sama dengan penerbit, dia sungguh merasa gembira. “Apa kataku! Kamu berbakat sekali, pasti bisa berhasil.”Dacia menyeduh kopi. “Kamu memang jago membual, ya. Kalau aku gagal, aku pun nggak ada muka untuk ketemu sama kamu lagi.”Jessie bertopang dagu. “Kegagalan itu adalah permulaan dari keberhasilan. Kalau kamu nggak mengalami kegagalan, bagaimana ceritanya kamu bisa berhasil? Apa benar kataku?”Dacia tersenyum, lalu membalikkan tubuhnya untuk menatap Jessie. “Benar juga katamu.”Baru saja Dacia meneguk kopi, tiba-tiba dia merasa mual. Dia meletakkan cangkirnya, bergegas berlari ke kamar mandi. Dia berjongkok di depan kloset, memuntahkan semua sarapan yang disantapnya tadi pagi.“Dacia, apa kamu baik-baik saja?” tanya Jessie di depan pintu de
Dacia mulai merasa tegang. Tiba-tiba dia membalikkan tubuhnya untuk berhadapan dengan Jerremy. “Aku nggak enak badan.”Jerremy mengiakan dengan perlahan. “Aku tahu.”“Jadi, kamu ….”“Memangnya aku tidak boleh memelukmu?” Jerremy mengusap rambut Dacia, lalu menempelkan telapak tangan di atas pipinya. “Kalau kamu merasa sangat sakit, aku akan belikan obat untukmu. Kamu jangan memaksakan diri.”Apa wanita ini menganggap Jerremy sebagai binatang? Jika bukan karena Dacia sedang tidak enak badan, Jerremy pasti sudah ….Dacia tidak menyangka Jerremy akan perhatian terhadap dirinya. Bulu matanya bergetar. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan sama kamu?”Jerremy mengiakan. “Pertanyaan apa?”Dacia menunduk. “Apa kamu menginginkan anak?”Jerremy tertegun. Tatapannya tertuju pada wajah Dacia. Pencahayaan di dalam kamar terlalu gelap, tidak bisa terlihat ekspresinya saat ini. “Apa kamu tidak menginginkan anak?”Seandainya Dacia mengatakan dirinya menginginkannya
Yunita menyerahkan tisu kepada Levin. “Lap ujung bibirmu. Berdarah.”Levin tidak mengambilnya. Dia mengusap ujung bibirnya dengan tangan. “Tidak apa-apa. Aku tahan banting.” Usai berbicara, Levin berjalan ke sisi mobilnya.Dari kaca spion tengah, sopir melihat mobil yang dikendarai Levin sudah melaju pergi. Dia kelihatan sedikit kesal. “Tuan Levin bahkan tidak mengucapkan terima kasih sama sekali. Entah bagaimana ceritanya orang tidak tahu tata krama seperti dia bisa terkenal di dunia hiburan.”Jika bukan mendapat bantuan dari majikannya, sepertinya Levin masih dihajar habis-habisan oleh preman-preman itu.Yunita mengalihkan pandangannya. “Dia bisa terkenal pasti karena dia memiliki kelebihannya. Sudahlah, ayo kita pulang.”Keesokan harinya, di Agensi Solar.Saat Jessie melewati ruangan Samuel, dia dapat mendengar suara Samuel. “Levin, sepertinya kamu tidak bisa berubah lagi. Sudah berapa kali aku mengingatkanmu untuk jangan cari masalah, apalagi berkelahi. Sekarang kamu malah berkelah
Reyhan menatap mobil yang melaju pergi. Seiring mobil semakin menjauh, senyuman di wajahnya pun mulai menghilang. Belakangan hari ini, Ratu Silvia hanya bersedia untuk bertemu dengan Morgan saja. Tadinya Reyhan berencana untuk menjalin hubungan baik dengan Morgan, kemudian mengajaknya untuk bersekutu. Hanya saja, pemikiran Morgan terlalu kolot dan lurus. Pantas saja Silvia akan memilihnya.Di sisi lain, setelah Jules membawa Jessie ke rumah, dia pun pergi ke istana untuk menemui ayahnya. Saat makan bersama, dia memberi tahu masalah Reyhan kepada ayahnya.Saking kagetnya, Hengky langsung mengangkat kepalanya. “Apa? Jadi, bagaimana dengan anak ….”“Kondisi anak baik-baik saja. Hanya saja, kalau aku tidak berbicara seperti ini, bisa jadi Keluarga Taylor akan menggunakan seribu satu alasan untuk meminta penjelasan dari Ibu. Ibu baru saja menerima tahkta, aku tidak boleh menambah bebannya.”Hengky mengerti apa yang menjadi bahan pertimbangan Jules. Dia pun menghela napas. “Keluarga Taylor
Tidak peduli Sissae memperebutkannya atau tidak, semua orang juga akan merasa Sissae yang paling cocok untuk menduduki posisi “Putri”. Sissae bisa turun tangan juga demi membuat wanita itu mundur saja. Jujur saja, Sissae tidak merasa Jessie pantas untuk menjadi saingannya. Sekarang Jules malah memperlakukannya seperti ini hanya demi wanita itu. Mana mungkin Sissae bisa bersabar?Risella tahu apa yang sedang dipikirkan putrinya. Dia segera membujuk, “Sissae, Jules tidak sesimpel yang kamu pikirkan. Coba kamu ingat kembali bagaimana nasib orang-orang yang pernah menyinggungnya dulu? Dengan sikap pria itu, dia tidak pantas untuk bersamamu.”Saat ini, Sissae tidak bisa mendengar ucapannya lagi. Dia tersenyum dingin. “Kalau masih ada pangeran yang lain, aku pasti akan memilih untuk melepaskannya. Sekarang kalau aku melepaskannya, bukannya aku akan menjadi bahan lelucon semua orang? Aku, seorang putri dari keluarga bangsawan malah nggak bisa dibandingkan dengan seorang putri pebisnis di Neg
Jules memang tidak merahasiakannya sama sekali. Dia memberi tahu semua yang dia ketahui kepada Jessie. Setelah Jessie mengetahui dalang di balik permasalahan ini adalah Sissae, dia pun tertegun sejenak dan tidak berbicara lagi.Jules menggenggam tangan Jessie. “Anggota Keluarga Taylor ingin menikahkan Sissae kepadaku. Hanya saja, aku sudah bisa membaca pemikiran mereka sejak awal. Aku juga sudah mengusirnya dari perusahaan. Mengenai masalah dia menghasut Wika untuk melakukan semua itu, aku akan perhitungan sama dia.”Jessie terdiam sesaat, lalu bertanya, “Kak Jules, apa Keluarga Taylor nggak gampang untuk dihadapi?”Jules berkata, “Kedudukan Keluarga Taylor di keluarga bangsawan sangat kokoh. Baik di dalam kabinet maupun di dunia bisnis, mereka memiliki koneksi mereka sendiri.”Bagi para kandidat yang bersaing, suara dari Keluarga Taylor sangat penting. Saat ini, Keluarga Tanaka dan Keluarga Taylor berada di posisi yang sama. Hanya saja, tidaklah mudah untuk mencabut kekuatan Keluarga
Kemudian, Jessie selalu menyerahkan semua masalah untuk diatasi Jules?Tiba-tiba Jerremy terdiam. Dia melihat Jessie dalam waktu lama, lalu memalingkan kepalanya. “Terserah kamu saja.”Dari nada bicara Jerremy, sepertinya dia tidak memaksa kehendaknya lagi. Itu berarti Jerremy telah mengalah.Jessie tersenyum. “Kak Jerry, terima kasih. Apa pun yang terjadi, kamu selalu saja maju untuk melindungiku. Hanya saja, aku sudah dewasa. Aku juga nggak ingin jadi Jessie yang dulu lagi.”Usai berbicara, Jessie memasuki kamarnya.Jerremy terdiam di tempat dalam waktu yang sangat lama. Mungkin adiknya benar-benar telah berubah. Dia telah berubah menjadi semakin mandiri lagi.Tidak dipungkiri, meskipun adiknya sangat dimanjakan di rumah, dia juga tidak tergolong sangat bodoh.Jules! Kamu memang beruntung!…Mobil Jules berhenti di depan gedung rumah sakit. Filbert yang duduk di bangku pengemudi menoleh. Ketika menyadari Jules tidak bergerak, dia pun bertanya, “Kak Jules, kamu tidak ke atas?”Jules m
Pengawal melepaskan Sissae. Dia jatuh duduk di atas lantai. Lantaran meminum sebotol obat itu, dia mulai merasa tidak nyaman dan perutnya samar-samar mulai terasa sakit.Sissae juga tidak peduli dengan penampilannya lagi, langsung muntah di samping. Hanya saja, tidak ada yang berhasil dia muntahkan.Reyhan melihat ke sisi Jules sembari menjerit dengan histeris, “Jules, sebenarnya apa yang kamu berikan kepadanya?”Jules melempar botol obat ke sisi kaki Reyhan. “Aku hanya memberinya obat yang dia berikan kepada istriku saja. Tapi, kamu tenang saja, obat untuk aborsi ini tidak akan merenggut nyawanya.”Usai berbicara, Jules bersama anggotanya meninggalkan tempat.Reyhan segera berlari ke sisi Sissae. “Sissae! Panggilan ambulans! Cepat!”Di rumah sakit, Jessie berjalan ke luar pintu kamar Miya. Dia mengetuk pintu. Miya spontan memalingkan kepalanya. Terlihat senyuman di wajahnya. “Bos?”Jessie berjalan ke dalam kamar pasien, lalu duduk di atas bangku. “Apa kamu sudah merasa enakan?”Miya m
“Mengizinkan putrimu untuk mencelakai keturunan kerajaan. Apa itu yang dinamakan setia?”Jules masih bersikap tegas.Reyhan melihatnya. “Kamu sudah kehilangan anak. Kami juga sangat bersedih atas kejadian itu. Tapi, kamu adalah Pangeran Negara Hyugana. Masalah pernikahanmu akan memiliki dampak yang cukup besar. Putri dari Keluarga Fernando memang kaya dan berkuasa, tapi kedudukannya tidak setara denganmu ….”Jules langsung membanting gelas teh di atas meja. Suara keras itu mengagetkan Sissae hingga Sissae menjerit.Reyhan juga merasa kaget.Pada saat ini, Jules berdiri. “Kamu selalu mengatakan semua yang kamu lakukan demi keluarga kerajaan. Tapi sebenarnya kamu ingin putrimu menggantikan posisi Putri saja, ‘kan? Karena kakekku sudah meninggal, Keluarga Taylor ingin mencoba mengendalikan internal kerajaan. Tentu saja semua orang akan berpihak ke sisimu. Kalau kamu ingin putrimu menduduki posisi tinggi, aku juga rela untuk melepaskan posisi pangeranku.”Sissae terbengong sejenak. Dia sun
Apa kata Sissae, Jules pasti akan mencarinya!Sepertinya rencana Wika akan berhasil!Wanita itu pasti sudah keguguran. Suasana di dalam ruang tamu terasa sangat aneh. Reyhan sedang duduk di sofa dengan raut muram. Sementara itu, Jules sedang duduk di seberangnya. Dia sedang mencicipi teh yang disuguhkan pelayan.“Ayah.” Sissae berjalan ke sisi Reyhan dengan tersenyum, lalu melihat ke sisi Jules. “Kenapa Yang Mulia nggak kabari aku dulu sebelum ke rumah?”Raut wajah Reyhan semakin muram saja. “Sissae, kamu kembali ke kamar dulu.”Ketika menyadari ada yang aneh dengan sang ayah, Sissae pun terbengong sejenak. Hanya saja, dia tidak memasukkannya ke hati. “Kenapa? Apa ada yang nggak boleh aku dengar?”Jules mengesampingkan gelas teh dengan santai. “Nona Sissae tidak usah menghindar. Aku datang memang untuk mencarinya.”Saat mendengar ucapan itu, Sissae semakin gembira saja. “Ayah, sudah dengar, ‘kan? Yang Mulia datang untuk mencariku.”Reyhan menatap Jules. “Sebenarnya apa yang kamu piki
Ekspresi Wika menjadi muram, seolah-olah semua harapan sudah lenyap. Dia terus menghindari incaran polisi dan keluarga bangsawan. Namun, ternyata Wika tidak berhasil untuk menghindar lagi.Begitu Wika diserahkan ke tangan polisi, dia pun akan melewati hidupnya di penjara. Namun, apa mungkin keluarga bangsawan itu akan membiarkan Wika hidup tenang di dalam penjara? Sepertinya dia akan merasa hidup bagai di neraka!“Bawa dia pergi.” Saat Jules hendak membalikkan tubuhnya, Wika yang diseret itu pun menjerit, “Aku akan beri tau kamu siapa dalangnya. Aku mohon untuk lepaskan aku. Aku nggak mau jatuh ke tangan mereka. Asalkan kamu janji sama aku, aku akan beri tahu kamu!”Langkah kaki Jules berhenti. Dia memalingkan kepalanya melihat ke sisi Wika. “Kamu kira atas dasar apa aku percaya dengan omonganmu.”“Siapa yang untung kalau Nyonya keguguran. Seharusnya kamu lebih jelas daripada aku. Putri dari Keluarga Taylor bersikeras ingin menjadi Putri. Dia mengira setelah anak di dalam kandungan Nyo
Saat Wika sedang berpikir bagaimana menjelaskan masalah ini kepada Sissae, dia menyadari mobil melaju ke tempat yang sangat terpencil. Pada saat ini, Wika baru menyadari ada yang aneh. Dia pun memberanikan diri untuk bertanya, “Ini bukan jalan ke rumahku?”Pengurus rumah pria yang sedang menyetir tidak berbicara.Wika semakin gugup lagi. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu langsung menarik kemeja si pria. “Kamu mau bawa aku ke mana? Berhenti!”Mobil bergoyang dengan kencang. Pengurus rumah pria segera menginjak pedal rem, lalu menepis tangan pengurus rumah.Wika jatuh duduk di baris belakang. Kali ini pengurus rumah baru segera menghentikan mobil di samping.Saat kunci pintu mobil terbuka, Wika segera melarikan diri untuk menuruni mobil. Dia bahkan tidak peduli dengan kopernya lagi.Ketika menyadari tidak ada yang mengejarnya, Wika mengira dirinya sudah berhasil melarikan diri. Siapa sangka di depan sana, ada beberapa mobil sedang menghalangi langkahnya.Lampu mobil menyilaukannya.B