Share

Bab 1958

Penulis: Daun Jahe
Jessie memeluk leher Jules. “Kalau begitu, sepakat, ya. Besok kamu temani aku untuk foto pernikahan.”

Selesai berbicara, Jessie kembali menambahkan, “Kamu tenang saja. Pasti nggak akan ada wartawan yang memergoki kita. Kita pergi ke bridal kenalanku saja. Staf di sana nggak bakal membocorkan privasi kliennya.”

Jules memegang wajah kecil Jessie, lalu mengecup keningnya. “Aku dengar semua katamu.”

Di sisi lain, Jerremy dan Dacia telah memublikasikan hubungan mereka. Berita ini bahkan telah tersebar sampai ke Negara Hyugana.

Di Kediaman Keluarga Ozara.

Ketika Lidya membaca berita yang di atas koran. Dia pun meremuk koran di tangannya. “Putriku itu memang hebat. Dia bahkan bisa menggaet anak Keluarga Fernando dalam waktu singkat.”

Pengurus rumah di samping menunduk. “Nyonya, Tuan sudah berpesan untuk jangan ikut campur dalam masalah Nona Da ….”

“Prang!” Cangkir teh disapu jatuh dari atas meja.

Pengurus rumah langsung menghentikan omongannya.

Raut wajah Lidya tampak muram. “Dia itu anakku.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1959

    Jessie tertegun sejenak, lalu spontan berdeham ringan. “Apa kamu masih belum selesai memilih?”Jules menutup buku, lalu menyerahkannya kepada pelayan toko di samping. “Sudah, tapi entah gaun mana yang kamu sukai.”Pelayan toko sudah mencatat beberapa nomor gaun yang dipilih Jules tadi. Dia berkata dengan tersenyum, “Sekarang aku akan mempersiapkannya.”Tak lama kemudian, pelayan toko mendorong beberapa set gaun pengantin yang dipilih Jules unuk diperlihatkannya ke hadapan Jessie.Jessie merasa syok, langsung berdiri. Di hadapannya, ada beberapa gaun pengantin yang bergaya klasik dan mewah, sederhana dan elegan, serta mewah dan penuh fantasi. Jules memilih setiap gaun yang cocok untuknya.Pelayan toko bertanya dengan tersenyum, “Kalau Nona Jessie suka semuanya, kita bisa coba satu per satu.”Jessie berjalan ke depan gaun pengantin sembari mengelusnya. “Apa boleh?”Pelayan toko mengangguk. “Prinsip layanan di toko kami ini adalah membuat semua wanita menjadi pengantin tercantik di dunia.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1960

    Namun, ketika melihat foto pernikahan mereka, Jessie merasa semua itu pantas. “Kak Jules tampan sekali. Alangkah bagusnya jika bisa menikmati tubuhnya.”Pada saat ini, Jules membuka pintu kamar. Kebetulan dia melihat Jessie sedang berbaring telungkup di atas ranjang sembari melihat foto. Dia juga kedengaran ucapan yang dilontarkan Jessie tadi. Jules berjalan ke sisi ranjang, lalu membungkukkan tubuhnya. Tangannya ditopang di sisi tubuh Jessie. “Ternyata sudah lama kamu mengharapkan tubuhku.”Jessie tertegun di tempat. Dia sungguh merasa sangat canggung. Dia memalingkan kepalanya dengan perlahan untuk berpapasan dengan tatapan Jules. Jarak Jules dengannya sangatlah dekat. Saking dekatnya, dia bahkan dapat merasakan embusan napas panas si pria. Tatapan tajam Jules seolah-olah akan mengisap Jessie ke dalam matanya saja. “Aku … aku cuma asal bicara.”Jules mengangkat sedikit dagu Jessie. “Kamu juga bisa beraksi.”Bulu mata Jessie bergetar. Dia mengalihkan pandangannya dengan sedikit gugu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1961

    Kesempatan ini diberikan Jerremy kepada Dacia. Dia percaya dengan karakter Dacia yang pantang menyerah, Dacia pasti tidak akan mengecewakannya.Saat ini, di Agensi Solar.Setelah Jessie mengetahui kabar Dacia berhasil mendapatkan kesempatan kerja sama dengan penerbit, dia sungguh merasa gembira. “Apa kataku! Kamu berbakat sekali, pasti bisa berhasil.”Dacia menyeduh kopi. “Kamu memang jago membual, ya. Kalau aku gagal, aku pun nggak ada muka untuk ketemu sama kamu lagi.”Jessie bertopang dagu. “Kegagalan itu adalah permulaan dari keberhasilan. Kalau kamu nggak mengalami kegagalan, bagaimana ceritanya kamu bisa berhasil? Apa benar kataku?”Dacia tersenyum, lalu membalikkan tubuhnya untuk menatap Jessie. “Benar juga katamu.”Baru saja Dacia meneguk kopi, tiba-tiba dia merasa mual. Dia meletakkan cangkirnya, bergegas berlari ke kamar mandi. Dia berjongkok di depan kloset, memuntahkan semua sarapan yang disantapnya tadi pagi.“Dacia, apa kamu baik-baik saja?” tanya Jessie di depan pintu de

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1962

    Dacia mulai merasa tegang. Tiba-tiba dia membalikkan tubuhnya untuk berhadapan dengan Jerremy. “Aku nggak enak badan.”Jerremy mengiakan dengan perlahan. “Aku tahu.”“Jadi, kamu ….”“Memangnya aku tidak boleh memelukmu?” Jerremy mengusap rambut Dacia, lalu menempelkan telapak tangan di atas pipinya. “Kalau kamu merasa sangat sakit, aku akan belikan obat untukmu. Kamu jangan memaksakan diri.”Apa wanita ini menganggap Jerremy sebagai binatang? Jika bukan karena Dacia sedang tidak enak badan, Jerremy pasti sudah ….Dacia tidak menyangka Jerremy akan perhatian terhadap dirinya. Bulu matanya bergetar. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan sama kamu?”Jerremy mengiakan. “Pertanyaan apa?”Dacia menunduk. “Apa kamu menginginkan anak?”Jerremy tertegun. Tatapannya tertuju pada wajah Dacia. Pencahayaan di dalam kamar terlalu gelap, tidak bisa terlihat ekspresinya saat ini. “Apa kamu tidak menginginkan anak?”Seandainya Dacia mengatakan dirinya menginginkannya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1963

    Yunita menyerahkan tisu kepada Levin. “Lap ujung bibirmu. Berdarah.”Levin tidak mengambilnya. Dia mengusap ujung bibirnya dengan tangan. “Tidak apa-apa. Aku tahan banting.” Usai berbicara, Levin berjalan ke sisi mobilnya.Dari kaca spion tengah, sopir melihat mobil yang dikendarai Levin sudah melaju pergi. Dia kelihatan sedikit kesal. “Tuan Levin bahkan tidak mengucapkan terima kasih sama sekali. Entah bagaimana ceritanya orang tidak tahu tata krama seperti dia bisa terkenal di dunia hiburan.”Jika bukan mendapat bantuan dari majikannya, sepertinya Levin masih dihajar habis-habisan oleh preman-preman itu.Yunita mengalihkan pandangannya. “Dia bisa terkenal pasti karena dia memiliki kelebihannya. Sudahlah, ayo kita pulang.”Keesokan harinya, di Agensi Solar.Saat Jessie melewati ruangan Samuel, dia dapat mendengar suara Samuel. “Levin, sepertinya kamu tidak bisa berubah lagi. Sudah berapa kali aku mengingatkanmu untuk jangan cari masalah, apalagi berkelahi. Sekarang kamu malah berkelah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1964

    Jika Javier menginvestasi drama ini, apa mungkin pihak sponsor itu akan bersikap arogan?Dalam soal uang dan kedudukan, siapa pula yang sanggup menandingi Javier?“Aku nggak mau mengandalkan keluargaku.” Jessie mendengus dingin. “Lagi pula, selain aku, nggak ada yang bisa memerani Monela.”Levin merasa syok. “Kamu percaya diri sekali?”Monela memalingkan kepalanya. “Karena nggak ada yang lebih memahaminya daripada aku.”Sebagai seorang artis, mereka bukan hanya dituntut untuk mengenal karakter tokohnya, mereka juga mesti bisa mendalami karakter agar bisa berbaur dalam karakter. Ditambah lagi, garis besar dari naskah ini dibuat oleh Dacia. Sebelumnya Jessie juga sudah membaca hasil karya asli Dacia. Dalam naskah asli, Monela adalah seorang gadis lemah lembut, hampir mirip dengan tokoh yang ditulis Dacia.Tara adalah seorang putri bangsawan yang jatuh ke dalam dunia kelam. Ibunya adalah seorang anak di luar nikah. Dia juga memiliki seorang abang yang selalu memanfaatkannya. Sejak kecil,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1965

    “Kenapa begitu datang ke ibu kota, kamu jadi sering sakit, sih? Jangan-jangan kamu masih nggak terbiasa tinggal di sini?” Setelah Dacia pindah ke ibu kota, dia pun sering merasa tidak enak badan.Dacia tertegun sejenak. Dia pun tertawa. “Mungkin masih belum terbiasa.”“Setelah kamu menikah dengan Kak Jerry, kamu pasti akan terbiasa.”“Jessie!” Wajah Dacia merona. Tiba-tiba Dacia menutup mulutnya hendak muntah. Dia segera berlari ke kamar mandi.Jessie juga mengikutinya. “Dacia!”Dacia tidak makan apa-apa pagi hari ini. Dia pun memuntahkan cairan empedunya. Wajahnya kelihatan sangat pucat saat ini.Jessie mengetuk pintu. “Dacia, apa benar kamu baik-baik saja? Gimana kalau kita ke rumah sakit?”Dacia mencuci wajahnya, lalu membuka pintu. Dia kelihatan sangat lemas. “Aku baik-baik saja. Nggak usah ke rumah sakit ….”“Ini namanya nggak kenapa-napa. Kamu sering banget muntah ….”Tiba-tiba Jessie terdiam beberapa detik, lalu mengamati Dacia. Dia kepikiran dengan Dacia yang sering mual. Sepe

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1966

    Raut wajah pihak sponsor kelihatan muram.Direktur utama mengangkat tangan untuk memotong. “Sudahlah, jangan berdebat lagi.”Tatapan semua orang tertuju pada dirinya. Dia pun berkata, “Berhubung kalian semua tidak bisa membuat keputusan, kita lakukan pemungutan suara dari warganet saja. Adil, ‘kan? Suara siapa yang paling tinggi di antara Nora dengan Jessie, peran itu pun akan menjadi miliknya.”Samuel mengangguk. “Aku setuju.”Pihak sponsor saling bertukar pandang. Meskipun mereka tidak bersedia, mereka juga terpaksa untuk mengalah.Samuel kembali ke ruangannya, lalu memberi tahu masalah ini kepada Jessie.Usai mendengar, Jessie pun berkata dengan tersenyum, “Pemungutan suara dari warganet? Cara ini cukup adil.”Samuel meliriknya. “Apa kamu tidak takut suara Nora akan lebih tinggi daripada kamu?”Jessie melipat kedua tangannya. “Kalau kamu saja nggak yakin sama aku, apa pantas kamu menjadi manajerku?”Samuel langsung tertawa dengan lantang. “Kamu memang berbeda!”Jessie meninggalkan r

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status