Jules bersandar di dinding dengan malas. “Tuan Jerry pulangnya malam sekali.”Jerremy tertegun sejenak. Raut wajahnya kelihatan datar. “Kamu masih belum pergi?”Jules tersenyum. “Aku nginap di sini.”Tatapan Jules seketika tertuju pada dasi miring Jerremy dan juga bekas gigitan di dalam kerah kemeja. Ujung bibir Jules melengkung ke atas. “Perkembangan Tuan Jerry dan adik sepupuku cukup cepat juga.”Kening Jerremy berkerut. Dia tidak berbicara.Jules berjalan mendekati Jerremy, lalu berhenti di belakangnya. “Apa kamu serius?”“Tidak ada hubungannya sama kamu.” Jerremy langsung berjalan ke dalam kamar.Jules menatap bayangan punggung yang semakin menjauh. Dia menyipitkan matanya, seolah-olah dapat membaca isi hati Jerremy saja.Keesokan harinya, di lokasi syuting.Levin sudah mengonsumsi obat dan istirahat semalaman. Akhirnya dia pulih kembali. Dia sedang duduk di samping mobil karavan. Dia tidak bisa fokus dalam membaca naskah, melainkan terus mencari sesuatu dari dalam kerumunan.Kerin
Raut wajah Kerin berubah muram. Apa hubungan mereka sudah seakrab itu?Jessie melirik Levin sekilas. “Apa ada yang perlu kamu banggakan? Kapan kamu akan mendapat penghargaan aktor terbaik untuk membalas budi Samuel?”Levin memalingkan wajahnya. “Aku tidak mengejar hal seperti itu. Aku hanya ingin hidup tenang.”Ujung bibir Jessie berkedut. “Apa kamu sudah kecanduan untuk menjadi orang nggak berguna?”“Nona Jessie, kenapa kamu malah bilangin Kak Levin orang nggak berguna?” Kerin berusaha untuk membelanya. “Apa salah kalau Kak Levin nggak berbakat? Dia juga sudah sangat berusaha. Aku percaya sama Kak Levin.”Setelah Kerin begitu membela Levin, bisa jadi Levin akan merasa berterima kasih kepadanya. Lihatlah! Orang yang benar-benar memahami Levin hanyalah Kerin.Jessie mengamati Kerin. Setelah bergabung ke lokasi syuting, dia jarang berhubungan dengan Kerin. Kerin hanyalah pemeran pembantu, dia masih belum memulai syutingnya.Namun, Jessie hanya sedang mengobrol dengan Levin saja. Sejak ka
Jessie meringis kesakitan. Lengannya yang dicambuk itu bagai terbakar saja. Dia menarik napas dalam-dalam. Raut wajahnya kelihatan pucat. Pundaknya juga agak gemetar.Orang-orang di sekitar masih tidak menyadarinya. Jessie juga tidak menghentikan proses syuting. Sutradara menjerit “cut”, lalu berdiri. “Bagus! Sudah lewat.”Dacia dan kru yang lain maju untuk memapah Jessie. Dacia tak sengaja menyentuh bagian luka di lengan Jessie, dia pun merintih.Pada saat ini, Dacia bertanya, “Jessie, apa kamu baik-baik saja?”Jessie melambaikan tangannya.Kru lokasi syuting mengeluarkan bantalan dari punggung Jessie. Hingga saat ini, Jessie masih belum memberi tahu masalah luka di lengannya. Dia mengikuti Dacia untuk pergi mengganti pakaian.Saat berada di dalam ruang ganti, Jessie melepaskan pakaiannya. Tampak bekas memar di atas lengannya. Lengannya telah dicambuk beberapa kali. Sekarang Jessie merasa lengannya terasa kebas.Dacia membuka pintu ruangan. Ketika melihat bekas memar di lengan Jessie
Masalah dipukul juga sudah biasa bagi artis. Lagi pula, Jessie hanyalah seorang wanita. Meski ditampar, memangnya tenaganya bisa sebesar apa coba? Jika Raffa tidak bisa menahan tamparan dari seorang wanita, apa dia pantas disebut pria?Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi.Syuting dimulai. Jessie mengangkat tangannya, lalu melayangkan tamparan ke wajah Raffa. Tenaga itu membuat Raffa hampir terjatuh. Dia memiringkan tubuhnya, bahkan terhuyung-huyung beberapa langkah.Raffa terbengong!Jessie memalingkan kepalanya, lalu menjerit ke sisi sutradara, “Maaf, apa boleh sekali lagi? Tadi aku terlalu mendalami, tamparanku terlalu keras.”Usai berbicara, Jessie masih menunjukkan ekspresi khawatir. “Maaf sekali, Kak Raffa. Apa kamu baik-baik saja?”Raffa sungguh tidak menyangka tamparan Jessie akan sekeras itu. Sekarang, sepertinya wajahnya terasa sedikit membengkak.Sudah bertahun-tahun Raffa bergumul di dunia hiburan. Meskipun dipukul oleh lawan mainnya, dia juga tidak pernah dipukul hi
Para kru di lokasi syuting merasa Jessie sangat profesional. Jelas sekali penggemar Raffa yang keterlaluan kali ini. Apalagi Raffa bisa ditampar juga sudah didiskusikan sebelumnya. Jessie memilih untuk benar-benar menampar juga demi menjaga kualitas drama. Siapa sangka masalah ini akan viral?Jessie tidak berbicara. Seolah-olah masalah ini sesuai dengan dugaannya.Penggemar Raffa berkerumun di luar pagar. Mereka sedang menegakkan keadilan untuk idola mereka. Semua menjerit meminta penjelasan dari Jessie.Sutradara juga tidak ingin memperbesar masalah. Dia menyuruh Raffa maju untuk menghadapi para penggemar.Raffa dan Kerin berusaha untuk menenangkan emosi penggemar. Dari tadi, mereka berdua terus membela Jessie, tidak ada yang menjelaskan siapa yang benar dan siapa yang salah.Para penggemar sangat impulsif. Ketika melihat idola mereka dipukul, mereka merasa sangat sedih. Sekarang idola mereka malah membela Jessie, mereka pun tidak bisa bersikap tenang lagi.“Kak Raffa, mukamu bengkak
Penggemar masih tidak mengampuni Jessie. “Muka Kak Raffa masih bengkak. Kami semua juga bisa melihatnya. Sekarang kamu bilang semua itu hanya salah paham?”Raffa berusaha untuk menjadi penengah. “Jangan permasalahkan masalah ini lagi. Semuanya harap tenang.”Dari tadi, Raffa bersikap sangat ramah, lembut, lapang dada, dan tidak perhitungan sama sekali. Selain merasa kagum dengan idola mereka, mereka juga semakin membenci Jessie.Kerin berjalan ke hadapan Jessie. “Nona Jessie, Kak Raffa sudah bilang semua ini hanya salah paham. Kamu jangan perhitungan dengan penggemar lagi.”Jessie malas meladeninya. Dia berjalan ke hadapan Raffa. “Kak Raffa, sebelum syuting, apa aku pernah bertanya aku boleh menamparmu beneran atau nggak?”Raffa terbengong sejenak, lalu tersenyum. “Kita sudah mendiskusikannya ….”“Berhubung semuanya sudah didiskusikan, kamu juga setuju, aku pun benar-benar menamparmu ketika syuting. Selesai syuting, aku juga sudah minta maaf sama kamu. Apa kamu nggak jelaskan detail in
“Aku juga dengar-dengar Kerin yang meminta Raffa untuk melakukannya.”Samuel berdiri. “Apa benar ada masalah seperti itu?”Effendi mengangguk. “Raffa dan Kerin memang adalah anggota Agensi Pencari Bakat, tapi apa yang mereka lakukan memang cukup keterlaluan.”Raffa bahkan sengaja tidak ingin mengaku Jessie telah minta maaf dan sengaja tidak menjelaskannya. itulah sebabnya penggemar bisa memarahi Jessie. Dapat diketahui bahwa Raffa adalah pria bermuka dua.Raut wajah Samuel menjadi serius. Dia paling benci ada yang bermain intrik dalam dunia hiburan. Mereka berdua memang bukan artis yang dibina Agensi Solar, tetapi Samuel juga tidak akan tinggal diam apabila ada yang menindas anggotanya.“Sepertinya aku mesti pergi ke Agensi Pencari Bakat.” Dacia yang tadinya berdiri di depan pintu, pun sudah meninggalkan tempat. Dia berjalan ke area tangga darurat untuk menelepon Jessie. “Aku sudah menyuruh Pak Effendi untuk beri tahu Samuel. Sekarang Samuel pergi ke Agensi Pencari Bakat. Sayangnya,
Yaman berdiri. “Pak Jivan?”“Aku sudah menyelidiki masalah ini. Raffa memang lagi memutarbalikkan fakta. Sudah seharusnya dia minta maaf.”Yaman merasa syok. Dia tidak berbicara lagi.Sekarang Agensi Pencari Bakat sudah menyerahkan kekuasaan kepada wakil direktur. Biasanya Jivan tidak peduli dengan masalah yang telah dilakukan artisnya. Semuanya akan diselesaikan oleh manajernya. Jadi, Jivan jarang menampakkan diri.Samuel berdiri. “Ternyata Pak Jivan cukup rasional juga. Kalau begitu, aku akan pulang untuk menunggu kabar bagus darimu.”Yaman juga tidak menghalanginya.Begitu Samuel pergi, Yaman baru mempertanyakan keraguannya. “Pak Jivan, kamu juga tidak boleh mendengar ucapan sepihak Samuel saja. Selama beberapa tahun ini, Raffa sangat giat dalam bekerja. Dia telah menghasilkan banyak uang untuk perusahaan. Kita juga sudah melihat pencapaian dan kedudukannya.”“Mengenai masalah yang beredar di internet, Raffa memang sudah menyembunyikan sesuatu, tapi kita juga mesti mencari tahu kron
Benn mengerti apa maksud ucapan Jerremy. Dia mengangkat gelas anggur, lalu menyesapnya dengan perlahan dan bertanya, “Apa kamu mencurigainya?”Jerremy tersenyum. “Dia menerima pukulan di saat mengetahui kabar penobatan. Apa mungkin aku tidak curiga?”Lidya telah mengetahui kabar kekuasaan jatuh ke tangan anggota Keluarga Tanzil. Apa mungkin dia akan merasa rela?Seorang wanita yang sudah kehilangan akal sehatnya bisa melakukan apa pun. Meskipun dia memiliki kesempatan untuk keluar dari penjara dan menerima pengobatan, apa dia benar-benar sedang fokus dalam pengobatannya atau dia sedang menyusun rencana selanjutnya? Siapa juga yang mengetahuinya?Benn menghela napas ringan. “Jerry, aturan di Negara Hyugana memang seperti itu. Seandainya narapidana mengidap penyakit mental, dia akan dibebaskan dari masa hukumannya untuk menerima pengobatan.”“Aku mengerti.” Tatapan Jerremy semakin serius. “Jadi, apa pun ceritanya, aku tidak boleh membiarkannya memiliki kesempatan itu.”Di sisi lain, di r
Dacia tersadar dari lamunannya, lalu menggeleng. “Nggak.”“Seandainya ada masalah, kamu mesti beri tahu Ayah. Jangan sampai mencemaskan Ayah.” Usai berbicara, tiba-tiba Daniel kepikiran sesuatu. “Ada panggilan dari penjara.”Gerakan tangan Dacia berhenti. Dia segera mengangkat kepalanya.Daniel berkata, “Katanya ibumu mengalami tekanan mental yang berat dan menunjukkan perilaku ekstrem di dalam penjara. Dua hari lagi, dia akan keluar dari penjara untuk menjalani pemeriksaan terkait masalah kejiwaannya ….”Tiba-tiba Daniel menghentikan omongannya. Dacia pun merasa syok. “Apa maksudmu?”Daniel menurunkan kelopak matanya. “Maksudnya, kalau benar ada masalah dengan kejiwaan ibunya, dia tidak akan dikurung di penjara lagi.”“Kejadian kapan?”Daniel membalas, “Kejadiannya saat upacara penobatan.”Kening Dacia berkerut. Lidya menerima pukulan di penjara karena Silvia menerima kekuasaan yang tidak diperolehnya, ‘kan?Hukum pidana di Negara Hyugana memang memiliki satu pasal yang menyatakan bah
Tiba-tiba Dacia kepikiran dengan Jerremy yang ngambek semalam. Sepertinya dia telah mendengar kabar itu. Itulah sebabnya dia bisa bersikap kesal.Pada saat ini, seorang wanita mendekat. “Dacia, kamu dicari Pak Diago.”Dacia pergi ke kantor profesor. Sepertinya Diago sudah membaca naskah yang dikirim Dacia semalam. “Metode menyusun kasus ini sangat sempurna. Apa semua ini idemu?”Dacia berterus terang. “Sebenarnya semua ini ide Kak Nordin. Dia yang memberiku inspirasi.”“Ternyata begitu. Pantas saja aku merasa tidak asing dengan metode penulisan ini. Hanya saja, ide ini memang bagus. Dacia, ada tugas yang ingin aku serahkan kepadamu.”Dacia bertanya, “Tugas apa?”“Usahakan untuk bisa mendapat kesempatan mewawancarai Sutradara Lance. Anggap saja sebagai skripsimu.” Usai berbicara, Diago menyerahkan data kepadanya.Dacia mengambil data tersebut. “Aku akan berusaha.”Saat Dacia hendak pergi, terdengar suara Diago lagi. “Persyaratannya, kamu tidak boleh minta bantuan apa pun dari Nordin. K
Jerremy berjalan ke sisi meja, lalu bersandar di sana sembari melipat kedua tangannya. “Kamu tidak makan?”Tanpa mengangkat kepalanya sama sekali, Dacia berkata, “Sekarang aku masih belum lapar juga.”“Apa kamu sudah makan di luar?”“Emm, tadi sempat makan sedikit sama Carly.”Sepertinya Dacia sedang fokus dalam naskahnya. Dia tidak menyadari raut wajah Jerremy. Jerremy juga tidak mengatakan apa pun, langsung membalikkan tubuhnya dan meninggalkan tempat.Malam harinya, akhirnya Dacia berhasil menyusun metode kejahatan dengan jelas. Saat melihat jam di ponsel, waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Dia berjalan menuruni tangga, lalu membuka kulkas. Dia menyadari bahkan tidak tersisa sedikit pun sayuran sisa makan malam di dalam kulkas.Dacia merasa lapar hingga kehabisan tenaga. Pada akhirnya, dia hanya memasak mie saja. Sebenarnya Jerremy masih belum tidur. Dia berdiri di lantai atas mengintip gerak-gerik di bawah sana, lalu kembali ke kamar.Setelah Dacia selesai makan, dia pun
“Nona Mimosa ….” Dacia merasa familier dengan nama itu. Di atap? Bunuh diri? Bukannya itu cerita di dalam naskahnya?Nordin masih mondar-mandir tepi pagar atap. “Apa kamu sudah ingat?”Dacia langsung tersenyum. “Tentu saja Nona Mimosa di dalam naskahku bukan bunuh diri. Dalam semua kasus detektif, biasanya korban hanya bisa mati karena pembunuhan.”“Jadi, apa kamu sudah memikirkan cara untuk memalsukan tempat kejadian perkara?”Dacia terdiam, lalu menundukkan matanya. Saat ini, alur naskah berhenti pada bagaimana kematian Mimosa tampak seperti bunuh diri dan bagaimana pelaku berhasil melarikan diri.Hanya saja, Dacia tidak menyangka bahwa Nordin tertarik dengan naskah seperti ini.Carly semakin bingung lagi. “Apa yang lagi kalian bahas? Naskah?”Nordin menatapnya.Dacia berbisik di samping Carly, “Aku akan jelaskan nanti.” Usai berbicara, Dacia berjalan ke sisi Nordin. “Apa kamu berdiri di atas atap untuk merasakan apa yang dialami korban?”“Bukan, pelaku.”Dacia tertegun sejenak. “Pe
Tahanan wanita lainnya juga merasa aneh. Mereka merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya saja.Beberapa tahanan menekan pundak Lidya. Lidya semakin tidak puas lagi dan melawan dengan semakin kuat. “Atas dasar apa kalian selalu mendapatkan keuntungan? Aku sudah mengorbankan putraku, tapi aku malah tidak mendapatkan apa pun! Silvia dan semua anggota Keluarga Tanzil! Aku kutuk kalian sial tujuh turunan!”Lidya dibawa pergi secara paksa.Para tahanan wanita di kantin mulai bergosip. Mereka semua merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya karena ditahan kelamaan.Pada saat ini, di akademi perfilman.Dengan dianugerahkan kehormatan kepada Daniel, itu berarti dia memiliki kedudukan di Negara Hyugana.Carly dan teman-teman lainnya sungguh gembira dengan apa yang diperoleh Dacia. “Eh, keluarga bangsawan, lho. Bukannya itu berarti Dacia akan menjadi anak bangsawan?”“Tentu saja. Kelak siapa juga yang berani menggosip Dacia dari belakang?”“Dacia, kamu jangan melupakan kami, ya.”Dacia tersenyu
Di depan meja rias, Chelsea sedang membantu Jessie untuk menyanggul rambutnya. Benn menerima undangan dari kerajaan. Chelsea sebagai pasangan Benn juga wajib menghadirinya. Apalagi acara ini adalah acara penobatan, siapa juga yang tidak ingin hadir. Acara penobatan ini bukan hanya acara penobatan pertama yang pernah dihadiri Chelsea, bahkan ini juga pertama kalinya Jessie menghadiri acara sesakral ini.“Selesai! Bagaimana hasil sanggulan Tante?” Chelsea mengambil cermin untuk becermin bagian belakang tubuh Jessie. Dari cermin yang dipegang Chelsea, Jessie bisa melihat rambutnya sendiri. Dia pun tersenyum. “Cantik sekali.”“Tentu saja.” Chelsea menurunkan cerminnya. “Aku cukup percaya diri dengan bakatku.”Setelah Jessie selesai merias wajah dan mengganti gaunnya, dia pun berjalan ke aula. Ketika di koridor, dia menghentikan salah seorang pelayan. “Di mana Jules?”Pelayan menunjukkan arah kepada Jessie dengan ramah.Jessie berjalan ke ruang istirahat Jules. Ketika melihat pintu tidak di
Setelah dipikir-pikir kembali, biasanya Jane selalu memamerkan betapa baik kekasihnya terhadapnya. Ternyata semua itu hanya demi memenuhi ego Jane saja.Terdengar suara sirene mobil polisi di luar sana. Polisi mencari kemari. Mereka berdua bergegas melepaskan ikatan Dacia, lalu menghancurkan kamera CCTV.Pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar didobrak. Orang itu tidak lain adalah Jerremy.Ketika melihat Dacia masih berpakaian rapi dan tidak ada tanda-tanda untuk terluka, dia baru menghela napas lega.Kekasih Jane maju, lalu berkata dengan tersenyum, “Semua ini hanya salah paham. Kita tidak melakukan apa-apa terhadap istrimu ….”Belum sempat kekasih Jane menyelesaikan omongannya, wajahnya langsung ditinju. Dia spontan jatuh terpelanting ke belakang.Jerremy langsung memeluk Dacia, lalu menoleh untuk menunjuk si pria. “Alangkah bagusnya kalau semua itu hanya salah paham. Kalau tidak, kamu akan mati dengan mengenaskan.”Kebetulan pihak kepolisian juga datang. Entah apa yang dikatakan Jerrem
Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli