Penggemar masih tidak mengampuni Jessie. “Muka Kak Raffa masih bengkak. Kami semua juga bisa melihatnya. Sekarang kamu bilang semua itu hanya salah paham?”Raffa berusaha untuk menjadi penengah. “Jangan permasalahkan masalah ini lagi. Semuanya harap tenang.”Dari tadi, Raffa bersikap sangat ramah, lembut, lapang dada, dan tidak perhitungan sama sekali. Selain merasa kagum dengan idola mereka, mereka juga semakin membenci Jessie.Kerin berjalan ke hadapan Jessie. “Nona Jessie, Kak Raffa sudah bilang semua ini hanya salah paham. Kamu jangan perhitungan dengan penggemar lagi.”Jessie malas meladeninya. Dia berjalan ke hadapan Raffa. “Kak Raffa, sebelum syuting, apa aku pernah bertanya aku boleh menamparmu beneran atau nggak?”Raffa terbengong sejenak, lalu tersenyum. “Kita sudah mendiskusikannya ….”“Berhubung semuanya sudah didiskusikan, kamu juga setuju, aku pun benar-benar menamparmu ketika syuting. Selesai syuting, aku juga sudah minta maaf sama kamu. Apa kamu nggak jelaskan detail in
“Aku juga dengar-dengar Kerin yang meminta Raffa untuk melakukannya.”Samuel berdiri. “Apa benar ada masalah seperti itu?”Effendi mengangguk. “Raffa dan Kerin memang adalah anggota Agensi Pencari Bakat, tapi apa yang mereka lakukan memang cukup keterlaluan.”Raffa bahkan sengaja tidak ingin mengaku Jessie telah minta maaf dan sengaja tidak menjelaskannya. itulah sebabnya penggemar bisa memarahi Jessie. Dapat diketahui bahwa Raffa adalah pria bermuka dua.Raut wajah Samuel menjadi serius. Dia paling benci ada yang bermain intrik dalam dunia hiburan. Mereka berdua memang bukan artis yang dibina Agensi Solar, tetapi Samuel juga tidak akan tinggal diam apabila ada yang menindas anggotanya.“Sepertinya aku mesti pergi ke Agensi Pencari Bakat.” Dacia yang tadinya berdiri di depan pintu, pun sudah meninggalkan tempat. Dia berjalan ke area tangga darurat untuk menelepon Jessie. “Aku sudah menyuruh Pak Effendi untuk beri tahu Samuel. Sekarang Samuel pergi ke Agensi Pencari Bakat. Sayangnya,
Yaman berdiri. “Pak Jivan?”“Aku sudah menyelidiki masalah ini. Raffa memang lagi memutarbalikkan fakta. Sudah seharusnya dia minta maaf.”Yaman merasa syok. Dia tidak berbicara lagi.Sekarang Agensi Pencari Bakat sudah menyerahkan kekuasaan kepada wakil direktur. Biasanya Jivan tidak peduli dengan masalah yang telah dilakukan artisnya. Semuanya akan diselesaikan oleh manajernya. Jadi, Jivan jarang menampakkan diri.Samuel berdiri. “Ternyata Pak Jivan cukup rasional juga. Kalau begitu, aku akan pulang untuk menunggu kabar bagus darimu.”Yaman juga tidak menghalanginya.Begitu Samuel pergi, Yaman baru mempertanyakan keraguannya. “Pak Jivan, kamu juga tidak boleh mendengar ucapan sepihak Samuel saja. Selama beberapa tahun ini, Raffa sangat giat dalam bekerja. Dia telah menghasilkan banyak uang untuk perusahaan. Kita juga sudah melihat pencapaian dan kedudukannya.”“Mengenai masalah yang beredar di internet, Raffa memang sudah menyembunyikan sesuatu, tapi kita juga mesti mencari tahu kron
Jessie ingin mengandalkan dirinya sendiri untuk menstabilkan kedudukannya di dunia hiburan. Bahkan Keluarga Fernando juga tidak diizinkan untuk ikut campur dalam pekerjaannya.“Ternyata kalian berdua lagi makan di sini!” Terdengar suara Levin dari belakang.Jessie merasa kaget. Dia spontan membalikkan kepalanya. “Kenapa kamu juga ada di sini?”Levin mengenakan kacamata hitam dan juga masker. Dia menutup wajahnya dengan rapat, tetapi cara berpakaiannya tetap sangat mencolok mata. Sepertinya sulit untuk tidak bisa mengenalinya.Saat ini, Levin melepaskan masker dan kacamata hitamnya. Dia menarik kursi untuk duduk, tanpa sungkan sama sekali. “Mungkin ini yang dinamakan jodoh.” Ketika berbicara, tatapan Levin malah tertuju pada diri Dacia. Dacia merasa agak canggung.Jessie meliriknya sekilas. “Apa kamu datang buat numpang makan?”Levin berdecak. Dia berbicara dengan serius, “Kenapa kamu malah bertanya? Aku memang datang untuk numpang makan.”Tidak terdengar suara lain lagi.Levin memangg
Levin melambaikan tangannya. “Tidak kenal. Aku hanya pernah mendengar namamu saja. Apa kamu kenal sama aku?”Yunita pun tersenyum. “Aku cukup memperhatikan berita di dunia hiburan. Nama Tuan Levin cukup terkenal.”Levin berdecak, tidak membalas lagi. Sepertinya berita yang dimaksud Yunita adalah rumor-rumor yang tidak benar itu.Hanya saja, Levin juga tidak memedulikannya. Lagi pula, dia juga tidak suka wanita lemah lembut seperti Yunita. Untuk apa Yunita mengetahui kenyataan?Kali ini, Yunita memalingkan kepala untuk menatap Jerremy. Dia bertanya dengan lembut, “Tuan Jerry, bukannya kita datang buat makan?”Jerremy melonggarkan dasi. “Apa kamu keberatan untuk makan di sini?”Yunita merasa kaget. Kemudian, dia juga ikut tersenyum. “Tentu saja nggak keberatan. Kebetulan aku juga ingin mengenali adikmu.”Jessie tersenyum.Jerremy pun duduk. Yunita duduk di sampingnya. Saat ini, suasana tiba-tiba terasa canggung.Dacia tidak berbicara sama sekali dan juga tidak menyantap makanan. Sedangka
Sepertinya Yunita tidak menyangka Jessie akan bertanya dengan begitu terus terang. Dia terbengong sejenak, lalu tertawa. “Sepertinya semua orang juga suka dengan pria unggul seperti Jerry.”Jessie bertanya, “Apa kamu sudah kenal lama dengan Kak Jerry?” Jessie tidak tahu apa-apa mengenai hubungan mereka.Yunita menjawab, “Kami juga baru saling kenal pada belakangan waktu ini. Ayahku berharap aku bisa meneruskan bisnis Grup Linggara. Dia suruh aku untuk belajar dari Jerry.”Akhirnya Jessie mengerti. Dia pun mengangguk.Kebetulan Jerremy berjalan ke area parkiran. Dia bertemu dengan Levin yang berada di dalam mobil. Warna ungu pada mobil balapnya kelihatan sangat mencolok.Saat Levin hendak memajukan mobilnya, tiba-tiba ada yang mengetuk jendela mobilnya, mengisyaratkan Levin untuk berhenti.Levin terbengong sejenak, lalu menurunkan jendela mobil. Dia melihat ke sisi Jerremy. “Tuan Jerry, ada urusan apa?”Jerremy melirik ke dalam mobil. Hanya ada Levin seorang diri di dalam mobil. “Bukann
Dacia menegakkan tubuhnya untuk berhadapan dengan Jerremy. “Aku nggak pantas? Kalau begitu, kamu nggak usah tiduri aku lagi.”Rasa gusar membaluti hati Jerremy. Dia pun tertawa. “Ternyata begitu cara kamu memandang dirimu sendiri.”Jerremy tidak pernah kepikiran untuk memelihara Dacia. Jika tidak, apa mungkin Jerremy akan membiarkan Dacia untuk menjadi asisten Jessie?Namun bagi Dacia, semua yang dilakukan Jerremy adalah untuk memeliharanya, bukan demi yang lain.Dacia menepis tangan Jerremy. “Semuanya nggak penting. Memangnya bagaimana kamu memandangku?”Jerremy menggigit erat bibirnya.Suasana di dalam kamar berubah serius. Jerremy mundur selangkah, lalu melembutkan sikapnya. “Apa kamu sudah menemukan tempat tinggal?”Dacia merasa kaget. Kenapa hari ini Jerremy malah sangat gampang diajak bicara?“Kalau belum, kamu bisa tinggal di sini untuk sementara waktu.” Jerremy mengambil tas dari tangan Dacia, lalu meletakkannya di atas sofa. “Dua hari ini aku akan sibuk sekali, tidak ada waktu
Tommy merasa syok. “Calon istrimu?”Jules pun tersenyum. “Seingatku, hanya satu orang saja yang menerima penghargaan aktris terbaik di Agensi Solar.”Tommy sungguh kaget. Ternyata Jules melakukan semua ini demi Jessie.Jules berjalan meninggalkan ruangan, lalu segera pergi mencari Jessie.Studio dilengkapi dengan ruang ganti, ruang rias, studio, serta rak buku yang dipenuhi dengan majalah dan poster yang menampilkan foto-foto pribadi dan wawancara eksklusif Jessie.“Levin, kamu bisa serius, nggak!” Terdengar suara Jessie dari dalam ruangan.Langkah kaki Jules berhenti. Dia mengintip ke dalam ruangan. Tampak Jessie sedang duduk dengan melipat kedua kakinya dan memegang naskah.Pria yang duduk di seberangnya malah tersenyum cengengesan. “Jangan seserius ini! Bukannya masih ada waktu beberapa hari lagi? Kamu tenang saja, aku pasti akan menghafalnya.”“Apa kamu kira aku bisa percaya sama omonganmu!”Selama syuting bersama, Levin tidak pernah kelihatan serius sama sekali.Levin mengangkat k