Share

Bab 1854

Penulis: Daun Jahe
Belum sempat Jessie berbicara, Samuel pun duluan bersuara, “Pak Tommy bilang kamu ajukan persyaratan untuk memilih naskah sendiri. Tapi persyaratan itu tidak berlaku di diriku. Sebab, kamu lagi dalam masa percobaan. Kalau kamu bisa mendapatkan peran ini dalam waktu satu bulan, aku akan mengakui kemampuanmu.”

“Apa sulit untuk mendapatkan peran ini?” tanya Jessie.

Samuel pun tersenyum tipis, lalu menyesap kopinya. “Kamu baca dulu, baru bicara.”

Jessie membaca isi naskah secara ringkas. Kemudian, dia baru membaca analisis karakter yang dia perankan. Karakter pendukung wanita ini adalah siluman naga, seorang tokoh antagonis bermuka dua, yang setara dengan memiliki kepribadian ganda.

Diperlukan pemahaman mendalam untuk bisa membentuk karakter. Karakter ini juga memiliki kekuatan sihir yang tinggi dan kemampuan bela diri yang hebat. Terdapat banyak adegan perkelahian dengan tingkat kesukaran yang sangat tinggi.

Bukan hanya harus melakukan adegan perkelahian dengan bantuan tali, tetapi juga h
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1855

    Kali ini, Jessie baru tersadar dari bengongnya, lalu segera mengiakan. Dia segera berlari ke dalam lift.Setelah kembali ke ruang kerjanya, Jessie menyadari ada seseorang di dalamnya. Bayangan tubuh pria yang sedang berdiri di depan jendela tampak sangat familier bagi Jessie.Saat si pria membalikkan tubuhnya, Jessie pun merasa kaget. “Ayah Cahya?”Tampak sedikit kumis di wajah Cahya. Namun, dia masih kelihatan tampan seperti biasanya. Perbedaannya, dia sudah terlihat lebih dewasa dari sebelumnya.Cahya duduk di sofa. “Aku dengar dari ayahmu, kamu datang ke Agensi Solar. Dia suruh aku untuk memilihkan manajer untukmu. Aku sungguh tidak menyangka kamu malah sudah menjadi anggotanya Samuel.”Jessie juga duduk di sofa. “Sepertinya kekhawatiran Ayah sudah kelewatan?”Cahya menuangkan teh, lalu tersenyum. “Mana mungkin dia tidak khawatir? Dulu, dia bisa merasa tenang juga karena ada aku yang menjagamu. Sekarang kamu sudah dewasa, kamu mesti menghadapinya sendiri. Kehidupan di dunia hiburan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1856

    Meskipun sedang makan, Jessie juga sedang meneliti isi naskah. Saat di rumah pun, Jessie akan mengurung diri di kamar, lalu latihan di depan cermin. Tanpa disadari, waktu setengah bulan telah berlalu.Postur tubuh Jessie lebih bagus dari sebelumnya. Otot abs di bagian perut semakin kencang, bahkan otot di lengan juga sudah terbentuk.Siang harinya, Jessie sedang latihan seni bela diri dengan instruktur. Setelah latihan selama dua jam penuh, Jessie yang letih itu berbaring di atas bantalan. Lehernya dipenuhi dengan keringat yang lengket. Pada saat ini, seseorang berjalan menghampirinya.Jessie duduk di tempat untuk melihat. Ternyata si Levin.Levin melepaskan kacamata hitamnya. “Kamu memang hebat, ya. Padahal tokoh itu masih belum ditetapkan, kamu malah sudah mulai latihan?”Jessie berjalan ke samping untuk mengambil handuk. Dia menyeka keringatnya sambil membalas, “Nggak ada salahnya untuk melakukan persiapan duluan.”“Biar aku ingatkan kamu lagi. Ada banyak orang yang mengikuti audis

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1857

    Erin tersenyum. “Tuan Muda Levin, gimanapun kita berasal dari satu agensi. Untuk apa kamu bersikap sungkan sama aku?”Levin memalingkan kepalanya, menunjukkan wajah yang sangat arogan. “Cih, sejak kapan aku pernah mengaku aku itu bagian dari Agensi Solar? Kondisiku berbeda sama kamu.”Erin juga tidak menghormatinya lagi. “Memang nggak sama. Kamu mengandalkan Samuel untuk bisa menjadi artis papan atas. Setelah terkenal, kamu malah jadi lupa diri.”“Jangan omong kosong! Kalau kamu mau dengar apa kata Samuel, kamu dengar saja sendiri. Terserah siapa yang mau terkenal.” Levin malas untuk meladeninya lagi. Dia langsung meninggalkan tempat.Jessie melihat bayangan punggung Levin yang semakin menjauh. Dia maklum jika Levin tidak menyukai pekerjaannya, hanya saja kenapa dia malah begitu membenci profesinya?“Nona Jessie, maaf sudah membuatmu melihat kekonyolan ini.” Erin menatapnya. “Levin memang sangat temperamen. Dia suka bersikap semena-mena. Tapi, aku cukup terkejut dengan omonganmu tadi.”

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1858

    Sebelum Erin pergi, tak lupa dia mengingatkan, “Oh ya, jangan pakai jalur belakang, ya! Pak Samuel paling benci ada anggotanya yang suka menggunakan hak istimewa. Kemampuan lebih penting baginya.”Selama beberapa hari ini, Jessie terus meminta bimbingan dari Erin. Sepertinya Erin juga sangat gembira untuk berbagi pengalaman aktingnya.Bagi Jessie, Erin adalah seniornya. Apalagi Erin lebih besar 5 tahun daripada dirinya. Erin pun memperlakukan Jessie bagai adiknya saja.Samuel berdiri di depan jendela ruang kerja sembari merokok. Pintu ruangan diketuk. Dia mengetukkan batang rokok, lalu berkata tanpa menoleh sama sekali, “Masuk.”Erin membuka pintu, lalu menghentikan langkahnya di belakang Samuel. “Kak Samuel, kamu mencariku?” Sikap Erin sangat sopan. “Dengar-dengar belakangan ini kamu terus membantu Jessie? Kamu bahkan berbagi pengalaman aktingmu kepadanya?” Kali ini, Samuel membalikkan tubuh untuk melihatnya.Erin tersenyum. “Iya, dia tergolong juniorku, apalagi sikapnya juga sangat

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1859

    Jessie menunduk. “Iya, aku merasa agak gugup.”Erin berjalan ke hadapannya, lalu meletakkan tangan di atas pundak Jessie. “Kamu nggak usah gugup. Cukup lakukan seperti saat kamu latihan saja. Saat audisi nanti, jangan selalu berpikir untuk bisa lolos. Semakin besar harapanmu, semakin besar pula tekanan di hatimu. Nanti kamu malah nggak berhasil menunjukkan kemampuanmu.”Jessie menatapnya. Senior memang hebat, ya. Ucapannya itu benar-benar membuat Jessie merasa lebih lega.Jessie pun tersenyum “Terima kasih, Kak Erin.”Erin juga tersenyum. “Kita itu satu agensi, apalagi kita sama-sama di bawah manajemen Samuel, kamu nggak usah sungkan sama aku.”Tak lama kemudian, nomor Jessie dipanggil. Jessie berpamitan dengan Erin, lalu mengikuti langkah staf untuk memasuki ruangan.Audisi berlangsung di studio sebesar lapangan basket, dengan banyak CV artis yang diletakkan di atas meja. Seorang pria berusia sekitar 50-an tahun yang sedang duduk di depan kamera sepertinya adalah Sutradara Wisnu.Jess

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1860

    “Menurutku, siluman naga adalah karakter yang sangat tragis. Semua orang berpikir bahwa membunuh adalah kejahatan, iblis harus dihukum. Kenapa nggak ada yang mencari tahu kenapa mereka bisa berbuat seperti itu?”…Setelah audisi berakhir, Jessie berjalan keluar gedung. Sebuah mobil balap berwarna ungu melaju kencang ke sisinya. Jessie spontan melangkah mundur hingga mobil itu berhenti di depannya.Jendela mobil terbuka dari atas. Orang yang duduk di bangku pengemudi tak lain adalah Levin. Sepertinya hanya Levin saja yang akan mengecat mobilnya menjadi warna yang begitu terang.Levin mengamati sekeliling, lalu berkata, “Nona Jessie, serius, nih? Seorang anak keluarga kaya malah tidak dijemput?”Jessie melipat kedua tangan di depan dada. “Apa urusannya sama kamu?”Levin berjalan ke hadapan Jessie, lalu melepaskan kacamata hitamnya. Dia pun tersenyum. “Gimana kalau aku jadi sopirmu? Biar aku antar?”“Nggak usah, deh.” Jessie sungguh risi dengan warna terang mobilnya.Levin berlagak menghe

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1861

    Jessie memaksakan diri untuk tersenyum. “Selamat, Nona Erin.”“Performamu cukup bagus juga. Dengar-dengar, sebelumnya Pak Wisnu juga sedang menimbang-nimbang di antara kamu dan aku.” Erin menghela napas. “Sebenarnya Pak Wisnu sangat mengagumimu.”Jessie menunduk. Dia tidak tahu di mana titik kesalahannya. Jangan-jangan Jessie memang tidak cocok dengan peran itu?“Kamu juga jangan putus asa.” Erin meletakkan tangan di atas pundak Jessie, lalu menghiburnya, “Perjalananmu di dunia hiburan masih sangat panjang. Kesempatanmu juga masih banyak. Masalah seperti ini sudah sangat biasa di dunia hiburan. Kalau hanya karena gagal sekali, kamu kehilangan kepercayaan dirimu, hal itu akan sangat disayangkan.”Jessie menarik napas dalam-dalam, lalu mengangkat kepalanya. Dia berkata dengan tersenyum, “Iya, aku mengerti. Kelak aku akan lebih banyak belajar dari Kak Erin.”…Di vila.Jessie sedang duduk di dalam kamarnya. Dia melihat semua coretan yang dipersiapkannya untuk tokoh siluman naga. Pada akhi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1862

    Jules berdiri dengan perlahan, lalu merapikan pakaiannya. “Apa pun alasannya, aku merasa sudah saatnya aku menemui katingku itu.”Di Hotel Sanria.Dua orang pria sedang duduk di meja dekat jendela restoran. Kedua pria itu tak lain adalah Jules dan juga Rowen.Rowen menyesap kopi di cangkirnya, lalu mengangkat kepalanya. “Aku tidak jelas dengan bisnis di antara ayahku dengan Pak Tom. Sekarang aku juga sudah mendirikan perusahaan parfumku sendiri. Aku sudah jarang ikut campur dalam masalah Grup Ruis.”Jules tersenyum. Jari tangannya meraba piring cangkirnya. “Tuan Rowen sangat tampan dan berbakat. Apa kamu tidak pernah mempertimbangkan masalah pernikahan?”Rowen tertegun sejenak. Dia meletakkan cangkir kopi ke atas meja sembari tersenyum. “Sementara ini, aku tidak ada waktu untuk memikirkan masalah itu. Apa Tuan Jules ingin perkenalkan wanita untukku?”“Tuan Rowen suka wanita yang bagaimana?”“Aku tidak pemilih. Yang penting wanita saja.”Tatapan Jules tertuju pada jam dinding. Tiba-tiba

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status