Di Hotel Samari.Hillary sedang menunggu kabar dari utusannya. Namun setelah menelepon berkali-kali, panggilan tetap tidak bisa terhubung. Saat ini, Hillary yang sedang duduk di sofa itu memiliki firasat buruk.Pintu kamar tiba-tiba dibuka. Ketika pelayan memasuki ruangan, Hillary pun langsung berdiri. Dia hendak mengatakan sesuatu, tapi tampak Silvia masuk bersama anggotanya. Raut wajah Hillary langsung berubah drastis. “Bu Silvia?”Ketika melihat kedatangan banyak orang, Hillary langsung meningkatkan kewaspadaannya. “Apa maksudmu?”Silvia duduk di sofa dengan wajah tak berekspresi. “Apa perlu aku bertanya apa yang sudah kamu lakukan?”Hillary berusaha untuk menenangkan dirinya. Jangan-jangan Silvia sudah mengetahuinya? Dari tadi panggilan tidak terhubung. Jangan-jangan mereka telah dipergoki?Saat ini, Hillary masih bersikap tenang. “Aku tahu Bu Silvia nggak suka sama aku. Tapi aku benar-benar nggak tahu apa yang sudah aku lakukan. Kenapa Bu Silvia malah begitu menentangku?”“Apa kam
Hanya saja, tidak ada yang tahu bagaimana kenyataannya.Di dalam ruangan interogasi kantor polisi.Hillary kelihatan sangat emosional. “Kalian nggak ada bukti yang menyatakan semua itu ulahku!”Polisi yang duduk di hadapan Hillary membuka buku catatan. “Gimana kalau aku bisa mengeluarkan bukti?”Tiba-tiba Hillary tertegun di tempat.Polisi meletakkan buku kesaksian di depannya. “Tersangka mengatakan semua ini adalah perintahmu. Kami juga memiliki bukti rekamannya.”Hillary langsung tertegun di tempat. Mereka bahkan melakukan rekaman suara?Sebenarnya saat Hillary ditangkap, dia juga menebak ketiga utusannya sudah ditangkap. Hanya saja, Hillary hanya melakukan janji secara lisan, yang mana dia akan memberi mereka imbalan lebih besar lagi setelah misi berhasil.Meskipun mereka menyebut nama Hillary, semuanya juga tidak ada hubungannya dengan Hillary. Sebab, mereka tidak menerima uang yang dijanjikan. Tidak ada bukti yang menunjukkan Hillary berhubungan dengan mereka.Namun, harapan satu-
Organisasi Skelem adalah kelompok gangster di Distrik Newana. Kelompok mereka sangat besar, tersebar di seluruh Negara Mardani dan juga Negara Shawana. Biasanya mereka melakukan kutipan uang perlindungan di tempat-tempat hiburan malam dan diam-diam memberikan pinjaman dengan bunga tinggi.Semua anggota Organisasi Skelem adalah orang-orang yang tidak taat terhadap hukum, tidak ada yang tidak bisa mereka lakukan selama harga yang ditawarkan sesuai. Hal yang paling penting adalah mereka tidak pernah mengkhianati orang yang merekrut mereka. Inilah prinsip utama dari Organisasi Skelem.Tom tertawa, lalu menyesap anggur dengan perlahan. “Baiklah! Kenly, utus orang untuk mengawasi gerak-gerik Tuan Muda Jules.”Pria botak yang bernama Kenly merasa bingung. “Bukankah Tuan Muda Jules itu mitra kerja samamu?”Tatapan Tom tertuju pada gelas anggur di tangannya. “Aku … tidak percaya dengan Jules.”Setelah satu minggu Hillary ditangkap, dia dideportasi ke Negara Biwana untuk dijatuhkan hukuman. Berh
Jessie tersenyum. “Makanya aku mesti diasah.”“Haih, apa kamu merelakan Jules?” Chelsea tersenyum. “Setelah kamu pulang ke Makronesia, itu berarti kamu mesti berhubungan jarak jauh sama Jules. Apa kamu nggak takut Jules bakal jatuh cinta dengan wanita lain?”Jessie tidak berbicara. Dia menggenggam pegangan cangkir dengan semakin erat lagi. Pada saat ini, terdengar suara tawa dari belakang. “Kamu takuti Jessie lagi.”Chelsea memalingkan kepalanya. Entah sejak kapan Benn yang sedang menggendong Chiara berdiri di belakang Chelsea. Dia menggendong Chiara ke dalam pelukannya, lalu tersenyum. “Sejak kapan aku takuti Jessie? Memangnya bukan, ya?”Benn melihat ke sisi Jessie. “Bagaimana menurutmu?”Jessie menggigit erat bibirnya. “Aku … aku nggak tahu.”“Kamu dan Jules masih muda.” Benn duduk di sofa, lalu berbicara dengan santai, “Hidup masih panjang. Seandainya dengan berpisahnya kalian, perasaan kalian juga ikut berubah. Hal itu menandakan hubungan kalian tidak cukup kuat.”…Jessie mening
Mereka berdua melihat Jerremy, kemudian bertanya dengan serempak, “Jadi, kasih siapa?”Ketika melihat kekompakan mereka, raut wajah Jerremy terlihat sangat tidak bagus. Dia merampas gelas kopi dari tangan Dacia. “Apa ada masalah kalau aku minum 2 gelas?”“Ergh ….” Temannya menggaruk kepala, lalu melambaikan tangannya. “Ya sudah, aku bisa beli sendiri.”Dacia juga hendak berjalan pergi.Jerremy menghalangi langkah Dacia. “Ke mana?”Dacia tersenyum. “Kopi sudah aku beli. Apa aku masih nggak boleh pergi?”“Kamu sudah menyetujui permintaanku. Kamu mesti mendengar perintahku sampai aku mengatakan berakhir” Jerremy mendekati Dacia, lalu tersenyum padanya. “Aku masih belum ingin mengakhirinya.”Dacia menarik napas dalam-dalam. Amarah di hatinya seketika meluap.Satu bulan lalu, Dacia kalah dalam berselancar, kemudian dia juga diselamatkan oleh Jerremy. Jadi, Dacia terpaksa menyetujui permintaan Jerremy untuk menjadi “budaknya”. Mengenai sampai kapan Dacia akan diperintah, Jerremy juga tidak m
Jessie membenamkan kepalanya di dada Jules, lalu berkata sambil menggenggam erat pakaiannya, “Kamu nggak boleh ingkar janji, juga nggak boleh suka sama cewek lain, ya.”Jules pun tersenyum dan menjawab, “Selain kamu, siapa lagi yang bisa buat aku jatuh cinta? Aku akan tepati janjiku padamu.”Tatapan Jules terlihat makin kelam. Saat ini, dia belum bisa memberikan masa depan yang stabil untuk Jessie karena masih belum menangani Tom yang sulit dihadapi itu. Daripada membiarkan Jessie berada di sisinya, lebih baik dia terlebih dahulu mengatasi semua masalah dan mengokohkan Grup Tanzil. Setelah itu, dia akan kembali untuk mencari Jessie tanpa semua beban ini.Seminggu kemudian, di Vila Bagya.Setelah menyerahkan formulir permintaan lulus kuliah ke universitas, Jessie hanya tinggal di rumah untuk mempersiapkan CV yang akan dikirimnya ke agensi.Jodhiva membuatkan segelas kopi dan mengantarkannya ke ruang baca untuk Jessie. Dia melirik layar komputer dan berkata, “Bagaimana kalau kamu kembali
Jules yang sedang membaca koran mendongak, lalu menjawab, “Dia nggak akan bisa direbut orang lain.”Setelah mendengar jawaban Jules, Silvia merasa sangat tidak berdaya. Dia tiba-tiba berharap alangkah baiknya Jessie bukanlah putri Keluarga Fernando. Dengan begitu, Jules bisa langsung menikahinya tanpa repot. Namun, dia juga mengerti bahwa status Jessie sangat istimewa. Meskipun putranya ingin menikahi Jessie, Javier juga belum tentu setuju menikahkan putrinya kepada Jules.Hengky sedang menyeduh teh. Setelah Silvia naik ke lantai atas, dia menatap putranya dan bertanya, “Jules, kalau kamu memang suka sama Jessie dan dia juga suka sama kamu, bukannya kamu bisa menyuruhnya untuk tinggal bersamamu?”Jules meletakkan koran yang dipegangnya, lalu menjawab dengan tenang, “Aku nggak bisa jamin keselamatannya selama di sisiku. Kali ini, situasinya sangat berbeda dengan masalah Hillary.”Sebab, Jules tidak takut pada Hillary.Hengky adalah orang yang sangat cerdas. Dia tentu saja menyadari makn
Dacia pun terdiam. Baru saja dia membicarakan tentang Jerremy, Jerremy malah tiba-tiba muncul. Dia pun menarik kembali tangannya, lalu mengelus permukaan jam tangan sambil menoleh ke arah Jerremy dan bertanya, “Adikmu sudah lulus, tapi kamu masih belum lulus?”“Itu urusanku.” Setelah melirik jam tangan yang dikenakan Dacia, Jerremy pun berkata, “Jam tangan itu cocok juga sama kamu.”Dacia pun terkejut setelah mendengar respons itu. Dulu, bukannya Jerremy selalu mengejeknya jika dia menerima hadiah dari Jessie?Jessie tersenyum, lalu berkata sambil bertopang dagu, “Tentu saja cocok. Kan aku yang memilihnya.”Jerremy menarik sebuah kursi, dan duduk di atasnya sebelum bertanya, “Kapan kamu pulang?”“Beberapa hari lagi,” jawab Jessie. Setelah itu, dia melanjutkan, “Setelah aku pulang, kamu nggak boleh diam-diam tindas Dacia, ya!”Jerremy menatap Dacia sambil tersenyum, lalu menjawab, “Begitu tanya dia, kamu akan tahu aku menindasnya atau nggak.”Namun, ucapan Jerremy menyiratkan bahwa Daci
“Nona Mimosa ….” Dacia merasa familier dengan nama itu. Di atap? Bunuh diri? Bukannya itu cerita di dalam naskahnya?Nordin masih mondar-mandir tepi pagar atap. “Apa kamu sudah ingat?”Dacia langsung tersenyum. “Tentu saja Nona Mimosa di dalam naskahku bukan bunuh diri. Dalam semua kasus detektif, biasanya korban hanya bisa mati karena pembunuhan.”“Jadi, apa kamu sudah memikirkan cara untuk memalsukan tempat kejadian perkara?”Dacia terdiam, lalu menundukkan matanya. Saat ini, alur naskah berhenti pada bagaimana kematian Mimosa tampak seperti bunuh diri dan bagaimana pelaku berhasil melarikan diri.Hanya saja, Dacia tidak menyangka bahwa Nordin tertarik dengan naskah seperti ini.Carly semakin bingung lagi. “Apa yang lagi kalian bahas? Naskah?”Nordin menatapnya.Dacia berbisik di samping Carly, “Aku akan jelaskan nanti.” Usai berbicara, Dacia berjalan ke sisi Nordin. “Apa kamu berdiri di atas atap untuk merasakan apa yang dialami korban?”“Bukan, pelaku.”Dacia tertegun sejenak. “Pe
Tahanan wanita lainnya juga merasa aneh. Mereka merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya saja.Beberapa tahanan menekan pundak Lidya. Lidya semakin tidak puas lagi dan melawan dengan semakin kuat. “Atas dasar apa kalian selalu mendapatkan keuntungan? Aku sudah mengorbankan putraku, tapi aku malah tidak mendapatkan apa pun! Silvia dan semua anggota Keluarga Tanzil! Aku kutuk kalian sial tujuh turunan!”Lidya dibawa pergi secara paksa.Para tahanan wanita di kantin mulai bergosip. Mereka semua merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya karena ditahan kelamaan.Pada saat ini, di akademi perfilman.Dengan dianugerahkan kehormatan kepada Daniel, itu berarti dia memiliki kedudukan di Negara Hyugana.Carly dan teman-teman lainnya sungguh gembira dengan apa yang diperoleh Dacia. “Eh, keluarga bangsawan, lho. Bukannya itu berarti Dacia akan menjadi anak bangsawan?”“Tentu saja. Kelak siapa juga yang berani menggosip Dacia dari belakang?”“Dacia, kamu jangan melupakan kami, ya.”Dacia tersenyu
Di depan meja rias, Chelsea sedang membantu Jessie untuk menyanggul rambutnya. Benn menerima undangan dari kerajaan. Chelsea sebagai pasangan Benn juga wajib menghadirinya. Apalagi acara ini adalah acara penobatan, siapa juga yang tidak ingin hadir. Acara penobatan ini bukan hanya acara penobatan pertama yang pernah dihadiri Chelsea, bahkan ini juga pertama kalinya Jessie menghadiri acara sesakral ini.“Selesai! Bagaimana hasil sanggulan Tante?” Chelsea mengambil cermin untuk becermin bagian belakang tubuh Jessie. Dari cermin yang dipegang Chelsea, Jessie bisa melihat rambutnya sendiri. Dia pun tersenyum. “Cantik sekali.”“Tentu saja.” Chelsea menurunkan cerminnya. “Aku cukup percaya diri dengan bakatku.”Setelah Jessie selesai merias wajah dan mengganti gaunnya, dia pun berjalan ke aula. Ketika di koridor, dia menghentikan salah seorang pelayan. “Di mana Jules?”Pelayan menunjukkan arah kepada Jessie dengan ramah.Jessie berjalan ke ruang istirahat Jules. Ketika melihat pintu tidak di
Setelah dipikir-pikir kembali, biasanya Jane selalu memamerkan betapa baik kekasihnya terhadapnya. Ternyata semua itu hanya demi memenuhi ego Jane saja.Terdengar suara sirene mobil polisi di luar sana. Polisi mencari kemari. Mereka berdua bergegas melepaskan ikatan Dacia, lalu menghancurkan kamera CCTV.Pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar didobrak. Orang itu tidak lain adalah Jerremy.Ketika melihat Dacia masih berpakaian rapi dan tidak ada tanda-tanda untuk terluka, dia baru menghela napas lega.Kekasih Jane maju, lalu berkata dengan tersenyum, “Semua ini hanya salah paham. Kita tidak melakukan apa-apa terhadap istrimu ….”Belum sempat kekasih Jane menyelesaikan omongannya, wajahnya langsung ditinju. Dia spontan jatuh terpelanting ke belakang.Jerremy langsung memeluk Dacia, lalu menoleh untuk menunjuk si pria. “Alangkah bagusnya kalau semua itu hanya salah paham. Kalau tidak, kamu akan mati dengan mengenaskan.”Kebetulan pihak kepolisian juga datang. Entah apa yang dikatakan Jerrem
Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli
Kekasih Jane tersenyum menyeringai. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata kepada kedua temannya, “Sudah dengar belum? Wanita ini hadiah dari kesayanganku buat kalian.”Jane menimpali, “Kalian harus main dengan seru, ya.”Sekarang hati kedua pria itu semakin menggebu-gebu. Mereka mendekati Dacia dengan motif jahat.Dacia berusaha untuk meronta, tetapi dia diikat dengan sangat ketat. Dacia menggertakkan giginya, lalu berusaha menenangkan dirinya untuk memikirkan cara.Saat mereka berdua hendak menyentuh Dacia, tiba-tiba Dacia tertawa. Jika dia ketakutan dan menangis, bisa jadi mereka berdua akan semakin bersemangat lagi. Suara tawa Dacia membuat mereka kebingungan.Jane memelototinya. “Kamu sudah jatuh ke tangan kami. Kamu malah tertawa?”“Apa kalian sentuh ponselku?”Kedua pria saling bertukar pandang, lalu melihat ke sisi Jane. Jane membalas dengan arogan, “Memangnya kenapa kalau aku sentuh ponselmu?”“Jangan-jangan kamu matikan ponselku?”“Sebenarnya kamu mau ngomong apa, sih!” Dac
Pada zaman sekarang ini, jarang ada orang yang tidak tergoda dengan kekayaan dan kekuasaan.Pada saat ini, Jane berdiri tidak jauh di sana. Ketika melihat hubungan Carly dan Dacia semakin dekat, dia pun merasa sangat tidak puas.Jelas-jelas sebelumnya Carly selalu menuruti apa kata Jane. Dia merasa tidak peduli apa yang dia perbuat, Carly tidak akan memutuskan hubungannya dengan Jane. Semua ini pasti gara-gara Dacia.Jane tidak akan membuat Dacia hidup tenang. Siang harinya, Dacia meninggalkan akademi. Tiba-tiba Jane memanggilnya, lalu berjalan menghampirinya dengan buru-buru, “Dacia, sudah terjadi sesuatu dengan Carly!”Kening Dacia berkerut. “Terjadi sesuatu?”Jane berkata dengan buru-buru, “Tadi aku pergi cari dia. Aku melihat dia sedang diganggu sama beberapa orang lelaki. Sekarang mereka ada di parkiran.”Dacia memang merasa curiga, tetapi berhubung masalah ini bersangkutan dengan keselamatan Carly, dia pun mengikuti langkah Jane ke area parkiran.Namun setibanya di area parkiran
Apalagi Perusahaan Teknologi Yarnis adalah perusahaan yang baru didirikan Jules. Dengan adanya dukungan dari pihak kerajaan, Perusahaan Teknologi Yarnis juga tidak perlu mencari mitra kerja sama lagi. Calon mitra kerja sama akan berbondong-bondong mencari mereka.Filbert merasa bingung. “Jadi ….”Jules meletakkan gelas teh. “Sekarang aku tidak buru-buru dalam mencari mitra kerja sama. Kita cukup fokus dalam mencari teknisi saja. Sisanya diundur dulu.”Filbert terbengong, tetapi dia terpaksa mengangguk. “Oke.”Pada saat ini, televisi, koran, majalah, dan media sosial sedang menyiarkan kabar Silvia sibuk mempersiapkan acara penobatannya.Para murid di akademi perfilman juga sedang membahas masalah kerajaan. Saat Dacia melewati koridor, beberapa murid pun sedang melihatnya sembari berbisik-bisik. “Sepertinya dia punya sedikit hubungan dengan keluarga kerajaan. Aku juga dengar kabar, Raja Willie mempersiapkan dua set surat wasiat sebelum dia meninggal. Seharusnya salah satunya milik dia.”
Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.