Share

Bab 1814

Saat ini, hanya tersisa Jessie dan Jules di ruang tamu. Jessie mengangkat kepalanya melihat ke sisi tangga. “Apa Paman benar-benar lagi marah?”

Jules berdiri. “Tenang saja, Ibu bisa menghiburnya.”

Langkah kaki Jules berhenti. Dia mengulurkan tangannya untuk memeluk Jessie. Jessie pun terbengong, menatap ke sisi Jules. “Ada apa?”

Ujung jari Jules mengusap wajah Jessie. Kemudian, dia menyelipkan rambutnya ke belakang telinga Jessie. “Gimana kalau kita ke kamar?”

Jessie refleks mengalihkan pandangannya. Dia merasa gugup. “Ngapain ke kamar?”

Jules menunduk, lalu menggigit pelan telinga Jessie. “Aku ingin berdua dengan Jessie.”

Seluruh bulu kuduk Jessie berdiri. Wajahnya seketika merona. Dia berusaha menelan air liur dengan susah payah. “Bukannya kita lagi berdua sekarang?”

“Beda.” Jules mengusap bibir Jessie. “Aku ingin menciummu. Kalau kamu tidak takut dilihat orang lain ….”

Jessie langsung menutup mulut Jules. Daun telinganya semakin memanas. “Aku sudah tahu!”

Baru saja memasuki kamar, J
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status