Gina mengangguk tanda dirinya mengerti.Masalah putri dari Keluarga Zahra sangatlah heboh pada beberapa waktu lalu. Tentu saja Gina telah mendengarnya. Hanya saja, dia sungguh tidak menyangka kenyataan di balik permasalahan itu adalah seperti yang diceritakan Claire tadi.Gina pun mendengus. “Sepertinya Keluarga Kenata sudah buta, dia malah membantu seorang penipu dan bahkan menginjakmu. Aku rasa si Liliana semakin bodoh saja!”Claire hanya tersenyum saja. Alasan anggota Keluarga Kenata bisa membantu Kayla juga karena Kayla telah menggunakan identitasnya.Jujur saja, Claire juga tidak menyangka Kayla akan berbohong mengatakan Vina adalah ibu kandungnya. Sepertinya Rendy tidak mengetahui identitas ibunya, itulah sebabnya Kayla berani melakukannya.“Tapi kamu tidak perlu khawatir. Perusahaan Jeewan hanya bersedia bekerja sama dengan orang-orang yang berkompeten saja. Meskipun anggota Keluarga Kenata datang mengajak aku untuk bekerja sama dengan mereka, aku juga tidak akan menghiraukan me
Sialan! Sebenarnya apa latar belakang wanita tua ini? Seketika, ada seorang lelaki berjalan kemari.“Apa yang terjadi?”Kayla memalingkan kepalanya untuk melihat Louis. Dia segera berjalan ke sisinya, lalu menjawab dengan ekspresi lugu, “Kak, aku juga nggak tahu kenapa, mereka malah terus mengataiku ….”Gina langsung tersenyum. “Oh? Dia itu adiknya Tuan Louis? Kenapa aku tidak tahu?”Kayla langsung menggigit bibir bawahnya. Saat ini, dia tidak berani menatap Claire lagi. Hanya saja, dia yakin Claire tidak mengetahui masalah Keluarga Gufree.Louis berjalan ke hadapan Gina dengan perlahan. “Bu Gina, maaf kalau adik sepupuku telah menyinggungmu. Aku harap Bu Gina tidak keberatan.”“Heh, tadi dia bilang dengan jelas bahwa Keluarga Kenata tidak akan menghormati wanita tua seperti aku.”Kening Louis spontan berkerut. Dia pun melirik Kayla dengan dingin. Kayla malah menunduk dan tidak berkata apa-apa.Kenapa bisa seperti ini? Sepertinya Louis sangat menghormati wanita tua ini?Sebenarnya Loui
Seandainya semua seperti apa yang dikatakan Kayla, dia hanya sedang berbicara dengan Claire, tetapi malah ditentang oleh Claire. Tidak mungkin Bu Gina akan membela seorang wanita yang kurang ajar?Setelah dipikir-pikir, sepertinya Kayla yang telah bersikap tidak sopan.“Tante, aku … aku nggak bohong.”“Heh, aku akan menyelidiki masalah ini sampai tuntas. Kayla, kalau kamu berani merahasiakan sesuatu atau menipuku, meski kamu itu putrinya Vina, aku juga tidak akan mengampunimu.”Seandainya putrinya Vina benar-benar adalah seorang wanita berhati licik, Liliana lebih memilih untuk tidak mengakui Kayla sebagai keponakannya!Kayla sungguh panik dan juga merasa sangat kesal. Kenapa masalah bisa menjadi seperti ini ….…Claire mengantar Bu Gina ke gedung Perusahaan Jeewan. Gina menarik tangan Claire. “Aku sangat gembira karena kamu bersedia untuk meluangkan waktumu untuk menemaniku.”Gina tidak memiliki anak. Sekarang dia malah memiliki teman mengobrol seperti Claire yang sama sepertinya, sam
Jangan-jangan ada barang penting di dalam peninggalan ibunya?Kayla pulang ke Kediaman Adhitama untuk mendiskusikan rencana selanjutnya dengan ibunya. Namun siapa sangka begitu masuk ke dalam rumah, tampak Rendy sedang duduk di sofa dengan keadaan muram. Sementara itu, entah kesalahan apa yang diperbuat ibunya sampai dia sedang berlutut di samping.“Ayah … ada apa dengan ibuku ….”“Kamu masih berani tanya!” Rendy emosi langsung menggebrak meja dan berdiri. “Kalian berdua memang tidak tahu malu sekali. Kalian bahkan berani mengambil barang peninggalan ibunya Claire!”Jika bukan karena Javier meneleponnya memberi tahu bahwa Kayla menyamar menjadi putri dari Vina, kemudian menyadari bahwa gelang di dalam kotak itu sudah menghilang, sepertinya Rendy tidak akan mengetahui betapa beraninya putrinya yang satu ini.Ini pertama kalinya Gabriana melihat putranya emosi seperti ini. Dia pun duduk di samping dan tidak berani berbicara.Raut wajah Kayla pun berubah. Dia refleks menggenggam pergelang
“Menyebalkan sekali! Kenapa kamu berbicara seperti ini? Mana mungkin juga aku melupakanmu?”“Hehe, bukankah kamu hanya mencariku di saat kamu lagi kesepian?” Lucas meraba pinggang langsing Imelda.Imelda pun mengeluh, “Dia tidak tertarik sama aku. Jadi, apa boleh buat?”Sialan! Jika bukan demi melahirkan anak laki-laki dan jika bukan karena Rendy tidak bersedia untuk menyentuhnya dalam beberapa hari ini, mana mungkin Imelda kepikiran cara ini?Semua ini salah Rendy. Jadi, jangan salahkan Imelda berselingkuh di belakangnya!Lagi pula, dulu Rendy bisa mengakuinya dan Kayla. Kali ini, dia pasti bisa menerima putra dari orang lain!”Lucas pun tertawa. “Aku rasa kamu punya maksud lain?”“Kak Lucas memang paling memahamiku.” Imelda mengungkapkan maksud kedatangannya, “Aku mencari Kak Lucas tentu saja demi satu hal. Aku tahu kamu punya banyak anak buah, ‘kan? Jadi, kalau Kak Lucas bersedia untuk membantuku, aku pasti akan beri kamu uang banyak.”“Oh? Sepertinya masalah itu tidaklah gampang,”
Tiba-tiba Claire menerima sebuah pesan masuk. Claire mengambil ponselnya. Sesaat setelah dia membacanya, raut wajahnya berubah dan dia langsung berdiri.Claire segera berlari keluar dan tak sengaja menabrak Fendra. Fendra pun segera bertanya, “Claire, ada apa?”“Ayahku dalam masalah.” Tanpa berkata panjang lebar, Claire langsung berlari keluar.Ketika mendengar telah terjadi sesuatu dengan Rendy, raut wajah Fendra pun berubah. Hal yang pertama dia lakukan adalah langsung menghubungi Javier.Sesampainya di area parkiran bawah tanah. Claire melihat pintu mobil ayahnya dalam keadaan terbuka dan ayahnya sedang berbaring di bagian setir mobil.“Ayah!” Saat Claire hendak pergi untuk memeriksanya. Tiba-tiba ada orang yang menyengatnya dengan tongkat listrik, kemudian Claire hampir kehilangan kesadarannya. Sebelum Claire jatuh pingsan, dia masih sempat-sempatnya melihat wajah lelaki yang menyengatnya.Lelaki ini ….Pada akhirnya Claire terjatuh berbaring di atas lantai.Kedua lelaki bermasker
“Ja … Javier?”Sepertinya Claire melihat ada Javier di samping ranjangnya. Javier sedang mendekatinya, “Kamu panggil aku apa?”Claire dengan susah payah mencengkeram kerah pakaian si lelaki. Namun, ketika dia menyadari lelaki di hadapannya bukanlah Javier, dia lekas mendorong si lelaki.Begitu membalikkan tubuhnya, tampak ada beberapa lelaki dengan wajah yang serupa. Mereka semua sedang tersenyum sambil menjulurkan tangan ke sisinya.“Ahh!” Claire memeluk kepalanya dan menjerit dengan histeris. Dia terlihat sangat takut saat ini.“Sepertinya obat ini cukup hebat.” Melihat Claire sudah hampir kehilangan akal sehatnya, beberapa lelaki di samping pun tahu bahwa efek obatnya sedang beraksi.“Sisanya untuk disuntik besok saja.”Si lelaki membalikkan tubuhnya hendak meninggalkan ruangan. Tiba-tiba pintu ruangan malah didobrak oleh seseorang.Raut wajah lelaki-lelaki di dalam langsung berubah. Tampak seorang lelaki bertongkat didampingi beberapa lelaki berbadan kekar berjalan masuk ke dalam.
Tatapan Javier berubah dingin. “Obat apa?”“Eksta ….” Belum sempat si lelaki menyelesaikan omongannya, dia pun ditendang oleh Javier.Kedua mata Javier terlihat sangat merah. Dia menjerit, “Berani-beraninya kalian menyuntikkan obat seperti itu ke tubuhnya!”“Dosisnya tidak banyak! Tidak banyak!” Si lelaki tidak menghiraukan rasa sakit, segera menjelaskan.Jika obat seperti ini disuntikkan berkali-kali, seseorang pun akan kecanduan. Saat ini Claire hanya disuntikkan sekali saja, paling-paling dia hanya akan merasa tidak nyaman dalam beberapa hari ini.Namun, mereka sungguh tidak menyangka Tuan Javier akan datang ke sini.Javier menggendong Claire, lalu menoleh untuk melihat mereka. “Kalau terjadi apa-apa dengan dia, aku akan menghabisi kalian semua.”Di dalam mobil.Javier memeluk Claire ke dalam pelukannya. Tangan Claire sangatlah dingin. Tak peduli bagaimana Javier menghangatkannya, tangannya tetap terasa dingin.“Claire?” Javier berusaha untuk menyadarkan Claire. Hanya saja, respons