Langkah kaki Jessie berhenti. “Apa sangat berbahaya?”“Tenang saja. Aku tidak akan mengizinkan terjadi sesuatu dengan diriku. Jessie, tunggu kepulanganku!”Jessie menarik napas dalam-dalam. “Kak Jules, kamu mesti janji sama aku. Kamu mesti pulang dengan selamat.”Jules mengiakan. “Aku janji sama kamu. Aku pasti akan pulang dengan selamat.”Setelah panggilan diakhiri, Jessie meletakkan ponselnya di depan dadanya. Sejak mendengar suara Jules tadi, dia pun bisa merasa tenang.“Jessie!” Dacia berjalan ke sisinya. Jessie membalikkan tubuhnya, lalu berkata dengan tersenyum, “Kenapa kamu lambat sekali!”Dacia membereskan tas ranselnya. “Tadi aku lupa bawa laptop. Aku terpaksa kembali lagi.” Tiba-tiba Dacia melihat ke sisi Jessie. “Kenapa suasana hatimu kelihatan bagus sekali?”Baru saja Jessie hendak menjawab, dia pun teringat dengan pesan Jules tadi. Dia menggaruk kepalanya, lalu segera berbohong. “Tentu saja gembira, aku sudah membaca beritanya Hillary.”Dacia mengangguk. “Kalau begitu, se
Lantai ruangan kelihatan sangat berantakan. Bahkan, ada juga ponsel yang dibanting hingga hancur.Raymond melonggarkan dasinya. Dia berdiri di depan jendela kaca sembari berkacak pinggang. Dia menarik napas dalam-dalam. “Konyol sekali!”Tak disangka, sampai saat ini, ayahnya sama sekali tidak peduli dengan nasibnya, melainkan khawatir dengan reputasi abangnya.Sekretaris membereskan barang-barang di lantai dengan penuh hati-hati. Kemudian, dia meletakkannya kembali ke atas meja.Raymond membalikkan tubuhnya melihat ke sisi sekretaris. “Beri tahu Pak Andrew untuk segera menemuiku.”Di Distrik Sakura, rumah-rumah di lereng bukit berjejer padat dengan ketinggian yang lebih tinggi. Dari atas, dapat dilihat deretan atap yang melandai serta gedung-gedung tinggi di pusat kota.Di depan meja balkon, Jules sedang mengangkat cangkir teh dengan santai, lalu mencicipinya dengan saksama. Hari ini, Jules mengenakan kemeja katun linen berwarna putih. Bahannya sangat biasa. Pakaian itu juga kelihatan
Selama ini Raymond hidup di bawah bayang-bayang Kevin. Sekarang dengan tidak gampangnya dia memiliki kesempatan untuk memegang kekuasaan. Apabila hukuman Kevin mendapatkan keringanan, itu berarti kekuasaan akan kembali ke tangan Kevin.Tersembunyi iblis di dalam hati semua manusia. Sosok iblis itu akan menampakkan diri, apabila masalah berhubungan dengan keuntungan seseorang.Raymond telah banyak berkontribusi untuk Keluarga Jalma. Namun, dia hanya diperbolehkan untuk menjadi anak buah Kevin saja. Mana mungkin Raymond rela?Pada larut malam, Raymond sedang duduk sendirian di dalam ruang baca. Dia kelihatan sangat murung saat ini. Di tangannya terdapat foto bersama abangnya di saat kecil dulu.Sejak dulu, Raymond sangat menjaga dan menuruti semua kemauan Kevin. Dia juga selalu bersama dengan abangnya. Daripada mengatakan mereka adalah saudara kandung yang akrab, lebih tepatnya dia adalah bayangan Kevin.Beberapa saat kemudian, sepertinya Raymond telah membuat sebuah keputusan besar. Tat
Hillary langsung meneguk anggur merah di gelasnya. Dia masih menunjukkan sikap arogannya. “Dia juga nggak marahi aku atas masalah itu. Bagaimanapun, dibandingkan dengan Keluarga Fernando yang susah untuk dikendalikan, aku barulah kandidat yang cocok untuk menjadi cucu menantunya.”Sekretaris tidak berbicara lagi. Dia hanya merasa kasihan dengan diri Hillary.Hillary memiliki kedudukan yang agung di Negara Biwana. Dia pun sudah terbiasa untuk dilayani oleh orang-orang. Dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan di Negara Biwana. Namun, ketika di Negara Hyugana, dia pun ditolak dan dihina oleh Jules. Dia bukan hanya merasa malu, dia juga merasa tidak puas.Orang yang tidak pernah mengalami pahitnya hidup pasti akan bersikap arogan dan tidak tahu diri. Jadi, mana mungkin Hillary akan mengakui kesalahannya?Karakter Hillary membuat dia kepikiran dengan Kevin sewaktu masih muda dulu. Mereka berdua memang ayah dan anak. Di Kediaman Keluarga Tanzil.Jessie dan Dacia pergi mengunjungi Silvia
“Tante, kenapa kamu ….”“Tante juga punya maksud tersendiri.” Silvia menatapnya, lalu berterus terang, “Dulu Tante tidak pernah meminta apa pun dari kamu. Tapi kamu sendiri juga tahu masalah Hillary. Kakekmu sudah tua. Dia semakin ceroboh saja. Dia malah mengangkat orang luar menjadi cucunya. Kamu barulah cucu kandungnya. Dacia, Tante yakin kakekmu pasti akan menerimamu.”Silvia sungguh tidak sanggup untuk melihat Hillary akan lanjut bersikap semena-mena lagi. Dia tahu Dacia tidak memiliki latar belakang apa-apa. Hanya saja, dia berani bertaruh Dacia bisa pasti membujuk Raja Willie.Bagaimanapun, Dacia memiliki karakter yang berbeda drastis dengan ibunya, bisa jadi dia akan bisa menerima Dacia.Dacia terdiam dalam beberapa saat, baru menyetujui permintaan Silvia.Dua hari kemudian, Hillary menerima undangan untuk menghadiri acara perkumpulan sosialita. Dia sengaja mengenakan gaun termewah demi menekan wibawa semua wanita di Negara Hyugana.Sepertinya Hillary tidak terpengaruh oleh beri
Berbeda dengan merek-merek mewah lainnya, gaun ini merupakan hasil dari kustomisasi pribadi yang hanya bisa dinikmati oleh anggota kerajaan.Hillary langsung mengenali wanita itu. “Aku pernah bertemu kamu sewaktu di Kediaman Keluarga Tanzil.”Begitu ucapan dilontarkan, semua orang spontan melihat ke sisi Dacia. Mereka sedang menebak-nebak hubungan Dacia dengan Jules.Hillary melihat Jessie sekilas, lalu tersenyum. “Nona Jessie, aku rasa temanmu ini punya hubungan nggak sederhana dengan Tuan Muda Jules.”Dacia memicingkan matanya, tidak berbicara sama sekali. Namun, Jessie malah mengakuinya. “Iya, hubungannya dengan Kak Jules memang nggak sederhana.”Kali ini, tidak terlihat senyuman di wajah Hillary lagi.Jessie melihat ke sisi orang-orang yang kaget itu, lalu memperkenalkan Dacia dengan tersenyum manis. “Kalau begitu, aku nggak rahasiakan masalah ini dari kalian semua lagi. Namanya Dacia Ozara. Dia adalah adik sepupunya Jules, sekaligus cucu kandungnya Yang Mulia.”Jessie sengaja men
Saat Silvia membawa Dacia untuk bertemu dengan Willie, Willie merasa sangat kaget. Dia mengira putrinya itu hanya melahirkan seorang anak laki-laki saja.Alasan Willie tidak mengakui mereka karena dia merasa bersalah terhadap Silvia dan ibunya, juga takut dengan ambisi Lidya dan Charles.Setelah mengetahui Dacia melewati hidupnya dengan buruk dan diabaikan oleh ibunya, Willie spontan kepikiran dengan seseorang.Saat Dacia mendengar permintaan maaf dari Raja Willie, dia pun merasa sangat kaget. Saking kagetnya, dia tidak tahu bagaimana untuk merespons.Willie melihat ke sisi Hillary. “Awalnya aku mengira kamu itu anak yang baik. Tak disangka, pandanganku salah. Mulai hari ini, kamu bukan lagi tamu agung Negara Hyugana. Pulanglah ke negara asalmu.”Di bawah pandangan semua orang, Raja Willie memerintah Hillary untuk kembali ke Negara Biwana. Ini sama saja telah mempermalukan harga diri seorang tamu agung. Pundak Hillary tampak gemetar. Saat melihat para sosialita di dalam acara sudah me
Jessie yakin Jodhiva tidak seperti Jerremy, yang memiliki bias terhadap Dacia. Justru karena itu, Jessie pun tidak khawatir sama sekali.Dacia hanya tersenyum saja. Tentu saja dia tahu Jodhiva tidak memiliki bias terhadapnya. Namun ….Seandainya Dacia disalahpahami lagi, sedang berusaha mendekati tuan muda Keluarga Fernando, masalah akan semakin merepotkan.Selama perjalanan, mereka bertiga tidak berbicara sama sekali. Suasana di dalam mobil sangatlah hening.Kebetulan Dacia yang duduk di tengah duduk tepat mengenai angin AC. Dia yang hanya mengenakan gaun tipis itu terasa dingin. Saat Dacia hendak mengulurkan tangan untuk menyetel arah angin, terdengar suara Jodhiva. “Pak, kecilkan AC-nya.”Sopir mengangguk, lalu menyetel suhu AC di dalam mobil.Dacia terbengong sejenak, lalu menatap Jody dengan syok. Sepertinya Jodhiva sedang membaca majalah, tidak mengangkat kepalanya sama sekali. Semuanya seperti kebetulan saja.Saat mobil berhenti di Vila Bagya, sopir baru merespons. “Tuan Muda, m