Jessie berbisik, “Dia memang begitu. Setiap bulan pasti akan kambuh beberapa hari.”Langkah kaki Jerremy berhenti. Dia membalikkan tubuhnya. “Aku sudah mendengarnya.”Jessie pun merasa merinding. Dia langsung menunjukkan senyuman di wajahnya. Namun, raut Jerremy masih kelihatan sangat muram.“Kamu masuk kelas dulu. Dia tinggal di sini. Ada yang ingin aku tanyakan sama dia.” Jerremy menunjuk ke sisi Dacia.Dacia merasa kaget.Jessie melihat mereka berdua. “Sebenarnya apa yang ingin kamu tanyakan sama Dacia?”Jerremy mendorong Jessie. “Kamu ke kelas dulu. Yang patuh!”Pada akhirnya, Jessie mengikuti ucapan Jerremy untuk pergi duluan. Baru berjalan beberapa langkah, dia kembali menoleh. “Kak, jangan tindas Dacia, ya! Kalau nggak, aku nggak bakal maafin Kakak!”Urat hijau di ujung kening Jerremy tampak menonjol. Dia juga tidak menghiraukan Jessie.Jerremy membawa Dacia ke belakang gedung akademi. Hampir tidak ada orang yang melewati tempat ini. Dacia bersandar di balik dinding, menatapnya
Willie berusaha untuk menenangkan dirinya. “Panggil Nona Hillary ke istana. Kedudukan keluarganya di Negara Biwana tergolong tidak rendah. Seharusnya akan lebih gampang menyelidiki masalah ini jika ada bantuan dari Keluarga Jalma.”Robert menyuruh anggotanya untuk menghubungi Hillary. Saat Hillary memasuki istana, hatinya terasa sangat tidak tenang. Dia juga sudah membaca berita hilangnya Jules. Hanya saja, dia tidak berani memastikan apakah Jules menghilang setelah bertemu dengan pamannya atau bukan. Seandainya Jules menghilang setelah bertemu dengan pamannya, besar kemungkinan Keluarga Jalma akan terkena masalah.Hillary sudah mengingatkan pamannya. Tidak mungkin pamannya akan melibatkan Keluarga Jalma dalam kerepotan. Jadi, pamannya tidak mungkin akan turun tangan terhadap Jules. Hanya saja, bagaimana ceritanya Jules bisa menghilang? Semuanya terlalu kebetulan.Saking kebetulannya, Hillary pun curiga. Jangan-jangan semua ini adalah skenario Jules sendiri?Hillary mengetuk pintu. Set
Sopir bertanya, “Nak, mau ke mana?”Bahasa Biwana Jules sangat lancar. “Jalan Sakura.”Sopir menyalakan mesin mobil. Mobil pun melaju dengan perlahan.Cahaya lampu di pinggir jalan memantul di dalam mobil, membuat mobil terkadang terang terkadang redup. Saat taksi berpapasan dengan mobil polisi, Jules memandang keluar jendela mobil.Sopir juga ikut melihat keluar jendela. “Merepotkan sekali! Ada orang yang hilang saat berlibur ke Negara Biwana. Sekarang ada banyak polisi yang melakukan pencarian. Entah bagaimana nasib wisatawan itu.”Jules mengetuk jari tangannya di atas paha. Dia sedang mengenakan headset penerjemah. Setelah belajar selama beberapa hari ini, Jules pun mulai mahir dengan bahasa Negara Biwana. “Liburan?”Sopir tersenyum. “Dengar-dengar seperti itu. Apalagi orang yang hilang itu adalah cucu dari keluarga kerajaan Negara Hyugana. Seandainya pria itu benar-benar diculik, semuanya akan merepotkan.”Jules mengangkat kepala dengan perlahan. “Aku lebih tertarik dengan masalah
Raymond menarik napas dalam-dalam, lalu kembali duduk di tempat. “Tuan Muda, apa tujuanmu?”“Tujuanku sangat sederhana.” Jules meletakkan cangkir teh ke atas meja. “Aku tidak berharap kasus Pak Kevin bisa ditutup dengan cepat. Kemudian, aku ingin kamu menjadi Kepala Keluarga Jalma.”Raymond tidak berkata-kata.Jules berdiri dengan perlahan. “Kamu mesti berpikir dengan saksama. Kamu ingin lanjut hidup di bawah bayang-bayang kakakmu atau memiliki kedudukan sendiri. Ini adalah sebuah kesempatan bagimu. Aku percaya kamu bisa melakukannya.”…Dalam waktu sekejap mata, taksi pun sudah berhenti di Jalan Sakura. Selesai membayar, Jules menuruni mobil. Saat ini, dia menerima pesan masuk dari Marry yang berisi rekaman suara.Pada saat yang sama, di vila pribadi Raymond.Raymond sedang duduk seorang diri di dalam ruang baca sembari menekan-nekan keningnya. Asisten memasuki ruangan, lalu melaporkan, “Pak Raymond, pengacara sudah datang.”Pengacara yang kerap disapa Andrew memasuki ruang baca. Asis
Namun pada saat ini, tiba-tiba muncul suara tidak bersahabat. “Jules malah hilang di Negara Biwana. Sepertinya masalah ini sangat kebetulan? Dengar-dengar Nona Muda Hillary berharap bisa dinikahi oleh Tuan Muda Jules. Apa Keluarga Jalma mengetahui pemikiranmu?”Maksud di balik ucapan itu adalah Jules menolak untuk menikahi Hillary. Setelah tiba di Negara Biwana, bisa jadi Jules akan ditahan anggota Keluarga Jalma.Raut wajah Hillary tampak tegang. Dia menatap reporter wanita itu dengan tatapan muram. “Apa yang lagi kamu katakan?”Sikap reporter wanita itu sangatlah tegas. “Kami hanya sedang bertanya saja.”“Jadi, kamu lagi mencurigai Keluarga Jalma?” Hillary pun tersenyum sinis. “Keluarga Jalma nggak akan melakukan hal seperti ini. Aku bisa menjamin dengan status cucu angkat Raja Willie, semuanya nggak mungkin.”Hillary menyuruh sekretaris untuk mengusir para reporter. Dia berjalan ke dalam Hotel Samari dengan wajah muram. Pintu lift ditutup. Kedua tangan di samping tubuhnya dikepalkan
Ada hadirin acara yang menyerahkan rekaman video kejadian acara pesta waktu itu. Tampak pelayan itu kelihatan sempat dekat dengan Hillary. Kemudian, pelayan menyenggol tas Jessie hingga jatuh. Saat dia memungut tas Jessie, dia kelihatan sedang memasukkan sesuatu ke dalamnya. Semua terekam jelas di dalam kamera CCTV.Video ini baru saja diunggah ke media sosial pada 10 menit lalu.Hillary terhuyung-huyung, lalu menopang sofa dengan tangannya untuk menstabilkan dirinya. Jelas-jelas Hillary sudah mengutus orang untuk menghapus rekaman CCTV hari itu. Bahkan, pihak kepolisian juga tidak mungkin menemukannya jika mereka melakukan pemeriksaan CCTV.Kenapa rekaman yang sudah dihapus malah bisa pulih kembali? Sekarang, video itu malah sudah tersebar luas di media!Jangan-jangan Tuan Muda Keluarga Fernando memiliki keahlian sehebat itu?“Insiden kalung” menimbulkan kontroversi yang lebih besar lagi. Apalagi setelah dikaitkan dengan ucapan Jessie di depan awak media pada beberapa hari lalu, akhir
Langkah kaki Jessie berhenti. “Apa sangat berbahaya?”“Tenang saja. Aku tidak akan mengizinkan terjadi sesuatu dengan diriku. Jessie, tunggu kepulanganku!”Jessie menarik napas dalam-dalam. “Kak Jules, kamu mesti janji sama aku. Kamu mesti pulang dengan selamat.”Jules mengiakan. “Aku janji sama kamu. Aku pasti akan pulang dengan selamat.”Setelah panggilan diakhiri, Jessie meletakkan ponselnya di depan dadanya. Sejak mendengar suara Jules tadi, dia pun bisa merasa tenang.“Jessie!” Dacia berjalan ke sisinya. Jessie membalikkan tubuhnya, lalu berkata dengan tersenyum, “Kenapa kamu lambat sekali!”Dacia membereskan tas ranselnya. “Tadi aku lupa bawa laptop. Aku terpaksa kembali lagi.” Tiba-tiba Dacia melihat ke sisi Jessie. “Kenapa suasana hatimu kelihatan bagus sekali?”Baru saja Jessie hendak menjawab, dia pun teringat dengan pesan Jules tadi. Dia menggaruk kepalanya, lalu segera berbohong. “Tentu saja gembira, aku sudah membaca beritanya Hillary.”Dacia mengangguk. “Kalau begitu, se
Lantai ruangan kelihatan sangat berantakan. Bahkan, ada juga ponsel yang dibanting hingga hancur.Raymond melonggarkan dasinya. Dia berdiri di depan jendela kaca sembari berkacak pinggang. Dia menarik napas dalam-dalam. “Konyol sekali!”Tak disangka, sampai saat ini, ayahnya sama sekali tidak peduli dengan nasibnya, melainkan khawatir dengan reputasi abangnya.Sekretaris membereskan barang-barang di lantai dengan penuh hati-hati. Kemudian, dia meletakkannya kembali ke atas meja.Raymond membalikkan tubuhnya melihat ke sisi sekretaris. “Beri tahu Pak Andrew untuk segera menemuiku.”Di Distrik Sakura, rumah-rumah di lereng bukit berjejer padat dengan ketinggian yang lebih tinggi. Dari atas, dapat dilihat deretan atap yang melandai serta gedung-gedung tinggi di pusat kota.Di depan meja balkon, Jules sedang mengangkat cangkir teh dengan santai, lalu mencicipinya dengan saksama. Hari ini, Jules mengenakan kemeja katun linen berwarna putih. Bahannya sangat biasa. Pakaian itu juga kelihatan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di
Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan
Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa
Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric
Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan