Share

Bab 1430

Author: Daun Jahe
Widya sangat optimis dalam menghadapi hidupnya. Dia tidak menginginkan terlalu banyak, hanya perlu pas-pasan saja. Namanya juga hidup, hanya perlu disyukuri saja.

Hendri melirik Widya sekilas. Sebenarnya setelah berhubungan, Hendri baru menyadari sebenarnya Widya adalah wanita yang gampang puas. Kedua matanya juga sangat berkilauan bagai bisa menetralkan kekelaman di dunia ini.

Setelah orang-orang masuk ke dunia kerja, jarang ada yang masih bisa mempertahankan sikap polos mereka. Sebab, mereka telah berhubungan dengan banyak orang rumit. Wajar kalau masalah menjadi lebih rumit.

Malam harinya, Gabriana dan sanak saudara tidak berhasil menunggu kepulangan Hendri. Setelah menelepon beberapa kali, ponsel masih dalam keadaan tidak aktif. Dengan sangat terpaksa, Gabriana pun menghubungi Riandy.

Riandy mengangkat panggilan. Gabriana pun langsung menyalahkannya. Belum sempat Gabriana menyelesaikan omongannya, panggilan pun diputuskan oleh Riandy.

“Ayah dan anak ini memang sengaja memancing emo
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1431

    Melia mendorong pintu, berjalan memasuki kafe. Pelayan sudah pulang kerja, hanya tersisa pemilik kafe sedang memeriksa bon di depan meja. Pencahayaan di dalam ruangan kuning redup. Si lelaki mengenakan kemeja dengan vest di bagian depannya. Dia menggulung ujung kemejanya ke atas, lalu menunjukkan kulitnya. Tali pinggang dan jam tangan yang dikenakan adalah model kuno yang jarang dijumpai di pasaran.Tidak terlihat satu pun barang bermerek di tubuh si lelaki. Semuanya adalah buatan tangan. Penampilannya kelihatan nyaman dan juga segar.Si lelaki mengangkat kepalanya, lalu membuka laci. “Aku kira tadi sore kamu bakal kembali untuk mengambil barangmu yang ketinggalan di sini.”Melia berjalan maju dengan canggung. Dia melihat kartu pekerja yang diletakkan di atas meja. “Maaf sekali. Aku benar-benar nggak sadar kartu pekerjaku ketinggalan di kafemu.”Seingat Melia, dia meletakkan kartu pekerja di dalam tasnya. Dia tidak pernah mengeluarkannya. Jangan-jangan dia menjatuhkannya ketika hendak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1432

    Raut wajah Hendri tampak muram. “Nek, tidak masalah kalau kamu tidak suka dengan Kak Claire, tapi kamu tidak boleh memfitnahnya.”Saat Gabriana hendak emosi, Riandy segera mencegatnya. “Ibu, Hendri bawa kekasihnya datang untuk menjengukmu. Kenapa kamu malah marah-marah?”Kekasih?Kedua sanak saudara spontan melihat ke sisi Widya.Widya tersenyum kepada mereka dengan santun. Kemudian, dia menyerahkan buah tangan kepada mereka. “Nek, kamu lagi dirawat di rumah sakit, kamu jangan marah lagi, ya. Sering marah-marah nggak bagus untuk kesehatan. Ini suplemen untuk Nenek.”Gabriana mengamati Widya beberapa saat. Dia berpakaian biasa seperti anak miskin saja. Bisa jadi wanita ini menginginkan harta cucunya. “Apa kerjaan orang tuamu?”Senyuman di wajah Widya langsung menjadi kaku.Gabriana tidak menerima barang pemberiannya, lalu berkata dengan melipat kedua tangannya, “Kalau kamu ingin masuk ke dalam Keluarga Adhitama, kamu mesti adalah putri dari keluarga kaya. Jangan harap wanita biasa seper

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1433

    “Dia tidak pernah mengajariku mana yang benar dan mana yang salah. Asalkan aku ingin, tak peduli benar salahnya masalah itu, dia akan selalu membantuku. Alhasil, tertanam di benakku, apa pun yang aku lakukan, Nenek pasti akan membantuku.”“Tapi kenyataannya, aku salah. Aku semakin hancur dan menjadi jahat. Aku tidak tahu betapa mengerikan dunia di luar sana. Kalau bukan karena Kak Claire, sepertinya masa depanku sudah hancur.”“Apa kamu tahu kakak kandungku, Lucy? Hanya karena dia adalah seorang anak wanita, nenekku memandang rendah dirinya. Tapi hidupnya sudah hancur lantaran ajaran Nenek. Saat ibuku meninggal, bahkan ketika kakakku mengalami kecelakaan hingga merenggut nyawanya, Nenek tidak meneteskan setetes air mata sama sekali. Di matanya, sanak saudaranya itu jauh lebih penting daripada keluarga intinya.”Hati Widya seketika gemetar. Dia menopang kedua pipi Hendri. “Aku bisa memahami perasaanmu.”Hendri memeluk Widya, lalu membenamkan kepalanya di dalam leher Widya dengan terseny

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1434

    Gabriana terlalu suka pamer. Mereka sendiri juga bisa merasakannya. Namun kenyataannya, hidup Gabriana biasa-biasa saja.Awalnya mantan menantunya meninggal, disusul dengan kematian putranya, kemudian cucu perempuannya juga telah meninggal. Sekarang cucu perempuan yang satu lagi juga tidak bisa diandalkan. Biasanya, orang tua hanya perlu menikmati hidupnya saja. Namun, Gabriana tidak kelihatan hidup nikmat, mereka malah merasa hidupnya sangat lara.Jika bukan karena Gabriana memamerkan cucunya telah menjadi seorang bos, bahkan mengatakan cucunya pasti akan membantu sanak saudaranya, mereka juga tidak mungkin akan tidak tahu malu pergi ke perusahaan Hendri. Kedua sanak saudara juga sudah malas untuk membuat onar bersama Gabriana lagi. Mereka semua meninggalkan tempat, meninggalkan Gabriana sendirian. Hatinya seketika terasa penat.Izza berdiri di sisi tangga melihat kepergian kedua sanak saudara. Dia mengambil ponselnya, lalu menelepon Claire untuk melaporkan kondisi Gabriana di rumah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1435

    Gabriana kelihatan sangat tidak puas. “Baru didorong sedikit saja, kenapa air ketuban malah bisa pecah? Dulu saat perutku sebesar kamu, aku masih bisa potong kayu bakar. Kamu memang manja sekali.”Saat darah mengalir dari dalam pahanya, Gabriana baru menyadari kondisi tidaklah optimis.Belum sempat Gabriana merespons, Izza segera berlari ke dalam rumah. Dia pun terbengong. “Siapa kamu?”Izza tidak menghiraukan Gabriana. Dia segera menghubungi ambulans.….Riandy menerima panggilan bahwa istrinya diantar ke rumah sakit lantaran air ketubannya pecah. Dia segera bergegas ke rumah sakit ibu dan anak di Kota Jimbar.Berhubung sang istri melahirkan sebelum waktunya dan kehilangan banyak darah, suster pun menyuruh anggota keluarga untuk menandatangani surat persetujuan operasi. Saat Riandy hendak menandatanganinya, Gabriana langsung menghalanginya. “Kenapa malah tanda tangan? Wanita mana yang tidak berdarah ketika melahirkan. Operasi hanya akan membuang uang saja.”Suster yang berdiri di samp

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1436

    “Ayah tidak mengakuimu juga karena ulahmu.” Hendri melewati sisi Gabriana, lalu berjalan ke dalam kamar pasien.Raut wajah Gabriana kelihatan sangat pucat. Tidak lagi terlihat sikap arogan di dirinya.Keesokan harinya, Riandy segera pindah dari Kediaman Adhitama. Para tetangga telah mendengar kabar Gabriana hampir membuat menantunya keguguran. Mereka semua juga tidak merasa iba dengan apa yang menimpa Gabriana.Mereka semua tinggal di satu gang. Mereka juga sudah terbiasa dengan sikap ketus Gabriana. Sekarang keluarganya telah menjadi berantakan. Dia telah ditinggalkan oleh anak cucunya. Satu minggu kemudian.Claire berjalan ke dalam kamar pasien untuk menjenguk tantenya. Dia menggendong bayi di dalam pelukannya. Sang bayi juga sedang tidur lantaran baru selesai minum susu.Claire duduk di samping ranjang. “Apa kondisimu sudah membaik?”“Sudah membaik.” Istri baru Riandy mengangguk sembari tersenyum. Dia telah mendengar kabar Claire menyelamatkannya. Dia sungguh berterima kasih kepada

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1437

    Roger langsung menjelaskan, “Tuan Javier sendiri yang bersikeras ingin menjemputmu.”Claire bertanya, “Apa masalah di Kota Oman berjalan lancar?”Roger menjawab, “Lumayan, boleh dikatakan lancar, tapi tidak lancar-lancar juga. Awalnya Grup Jetmadi merebut hak pengembangan Teluk Luxe dari tangan Grup Boga. Sewaktu di acara malam, mereka bermain siasat buruk. Untung saja, Tuan Javier menyadarinya.”“Grup Boga?”Claire menyipitkan matanya. Dia merasa nama itu sangat familier di telinga.Roger menjelaskan bahwa Grup Boga adalah perusahaan yang bekerja sama dengan Grup Jetmadi pada 3 tahun silam. Hanya saja, setelah Hans menjabat, dia langsung memutuskan hubungan dengan Grup Boga.Konon katanya, bisnis pribadi Suryadi tidaklah legal. Perusahaan rentenir yang diutangi Lucy juga adalah milik Grup Boga. Hanya saja, Suryadi telah menarik sahamnya sejak awal. Jadi, dia pun tidak terlibat dalam insiden Lucy.Roger melihat Claire dari kaca spion tengah. “Sewaktu di acara malam, Tuan Javier bahkan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1438

    Beberapa lelaki di belakang Yolana melihat mobil Land Rover putih yang diparkirkan di sekitar. Mereka merasa identitasnya tidaklah sederhana. Jadi, mereka juga tidak berani turun tangan, apalagi tempat ini adalah kawasan orang lain. Seandainya mereka menyinggung mafia dari tempat ini, sepertinya nasib mereka akan celaka nantinya. Mereka segera memapah kawannya yang terluka, lalu bergegas meninggalkan tempat.Tanpa adanya sandaran, Yolana juga kehilangan keberaniannya. Dia juga segera melarikan diri.Melia masih terbengong di tempat. Si lelaki memapahnya, lalu bertanya, “Bu Melia, apa kamu baik-baik saja?”Melia menatapnya dengan syok. “Bukannya kamu itu ….”Bukannya lelaki ini adalah manajer kafe?Si lelaki membalas dengan tersenyum, “Aku dan bosku kebetulan ada urusan di klub. Aku pun melihatmu ketika keluar.”Seorang lelaki menuruni Land Rover putih dengan perlahan, kemudian berjalan mendekat. Dia mengenakan pakaian santai dengan kerah tinggi.“Apa kamu baik-baik saja?”Melia pun ter

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status