Share

Bab 1238

Penulis: Daun Jahe
Hardy yang duduk di depan api terlihat menambahkan kayu bakar. Kemudian, dia menoleh ke arah Naomi yang bersandar di dinding batu. Wanita itu meringkuk sambil memeluk dirinya sendiri, dia sepertinya kedinginan.

Hardy pun bangkit dan berjalan ke arahnya. Dia berjongkok di depan Naomi, lalu mengangkat tangan untuk menyentuh dahinya. Dahi Naomi tidak terlalu panas, sepertinya dia hanya demam ringan.

Pria itu segera bangkit dan mengambil mantel yang sudah kering, lalu menyelimuti Naomi dan memeluknya. Wanita itu sontak terkejut. Entah karena dia merasa kedinginan atau bukan, tetapi momen ketika Hardy memeluknya, dia merasa sangat hangat dan nyaman.

"Kamu akan merasa baikan setelah tidur," ucap Hardy seraya membenamkan kepala wanita itu ke dadanya.

Naomi yang mendengar suara dan merasakan detak jantung Hardy, tiba-tiba berkata sambil tersenyum, "Rasanya seperti mimpi."

Hardy menunduk, lalu bertanya sambil melihat rambut Naomi, "Mimpi apa?"

Saat ini, Naomi sudah linglung. Dia mengulurkan tan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
hahaha aduh candice km kayak gak pernah berduaan aja sm louis
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1239

    Claire berjalan mendekat, lalu merangkul Candice sambil berkata, "Kamu nggak usah mengkhawatirkan Naomi. Hardy belum tentu akan macam-macam.""Claire, kamu dan Cherry sangat aneh hari ini," ucap Candice. Dia menepis tangan Claire, lalu teringat dengan sesuatu sehingga berkata, "Kenapa aku merasa seolah-olah kalian tahu tentang sesuatu dan cuma aku yang nggak tahu apa-apa?"Louis berdeham sebelum berkata, "Kamu sendiri yang terlalu bodoh dan tidak peka."Candice sontak menginjak kakinya. Namun, Louis hanya bisa menahan diri. Bagaimanapun, Candice adalah istrinya, dia tidak bisa membalasnya.Sementara itu, Javier memeluk bahu Claire sambil berkata, "Sudahlah, ini sudah malam. Ayo, kita istirahat. Besok pagi, mereka pasti akan kembali." Dia dan Claire pun kembali ke tenda. Cherry juga mendorong Cahya ke dalam tenda.Saat ini, Candice menarik Louis sembari berkata, "Cepat beri tahu aku, apa yang sebenarnya terjadi?"Louis pun memeluknya sambil berucap, "Sayang, kita kembali ke tenda dulu,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1240

    Lagi-lagi pertanyaan ini. Naomi menatapnya sambil menjawab, "Apakah ... suka harus ada alasannya?"Hardy tertawa sebelum berkata, "Apa kamu mengenalku? Kamu bahkan tidak tahu seperti apa diriku, tapi sudah menyukaiku? Apa kamu tidak takut aku adalah orang jahat?"Naomi menunduk, lalu berkata perlahan, "Aku tahu kamu bukan orang jahat."Sementara itu, Hardy mengelus bibirnya sambil berkata, "Kenapa kamu yakin aku bukan? Karena kamu merasa aman ketika bersamaku?"Naomi mengernyit kebingungan. Hardy menatapnya sembari melanjutkan, "Kamu ini benar-benar polos, bisa-bisanya menganggap semua pria itu baik? Kalau aku adalah pria lain, apa kamu kira bisa melewati malam kemarin dengan aman?"Naomi mengerucutkan bibirnya seraya berkata, "Tapi, kamu bukan pria seperti itu.""Aku tidak seperti itu karena menahan diri," ucap Hardy. Kemudian, dia melepaskan tangannya dan duduk membelakangi Naomi sambil menambahkan, "Jangan menganggap semua pria itu baik."Hardy pun bangkit dan berjalan ke dekat tump

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1241

    "Benar," jawab Naomi sambil mengangguk dan tersenyum. Kemudian, dia duduk di hadapan Jeremy. Jeremy memperhatikannya sejenak, lalu tersenyum sembari berkata, "Tidak disangka kamu terlihat begitu berkarisma. Aku kira ....""Kira apa?" tanya Naomi.Jeremy tersenyum seraya membalas, "Kamu tidak terlihat seperti yang dideskripsikan ibumu."Naomi hanya mengangguk.Jeremy seketika terpikirkan sesuatu. Dia mengambil buku menu dan bertanya, "Kamu mau makan apa? Pesan saja."Naomi tertegun sejenak, lalu menimpali, "Maaf, aku sudah makan. Aku kemari karena kamu bilang mau bertemu.""Begitu, ya? Kalau begitu, kamu mau minum apa?" tanya Jeremy lagi.Lantaran segan menolak tawaran Jeremy, Naomi pun memesan segelas kopi. Ketika sedang makan, Jeremy terus bertanya tentang urusan pekerjaan. Naomi bekerja di Perusahaan Soulna, jadi dia sangat paham dengan topik pembicaraan ini.Selesai mengobrol, Jeremy sangat puas dengan Naomi. Dia berujar, "Ternyata kamu sangat serius terhadap pekerjaan juga, ya. Apa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1242

    Jeremy mengulurkan tangannya mengelus punggung tangan Naomi. Naomi seketika membeku dan mengernyit. Melihat ekspresi Naomi, Jeremy tersenyum seraya berkata, "Kita boleh mulai perlahan-lahan. Aku butuh seorang istri yang baik dan berkarisma sepertimu."Naomi tiba-tiba menarik tangannya sambil membalas, "Maaf, aku sudah punya seseorang yang kusuka."Mendengar ini, raut wajah Jeremy langsung berubah. Dia meraih tangan Naomi dan berujar, "Hanya suka, 'kan? Itu bukan masalah besar. Memangnya kalian sudah berpacaran? Sudah menikah? Kalaupun orang tuamu tahu, apa mereka setuju dengan hubungan kalian?"Naomi terkejut dengan tindakan Jeremy. Dia berusaha sekuat tenaga untuk menarik tangannya, tetapi tidak berhasil. Raut wajahnya sudah berubah menjadi serius. "Jeremy, tolong lepaskan tanganku," ucapnya."Widya, aku benar-benar sangat menyukaimu. Aku menyukaimu pada pandangan pertama," kata Jeremy.Jeremy menarik tangan Naomi, lalu mengecupnya. Hal ini membuat sekujur tubuh Naomi merinding. Lanta

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1243

    Naomi tercengang. "Aku nggak tahu. Aku sama sekali nggak mengerti apa hubungan kita. Lagi pula, bukankah kamu juga nggak menganggapku serius? Aku memang nggak punya pengalaman dalam percintaan, tapi aku tahu pria dan wanita yang berciuman menandakan mereka punya hubungan khusus. Sayangnya, kita nggak seperti itu," ujarnya.Hardy tertawa dengan kesal. Dia berdiri tegak di hadapan Naomi sembari bertanya, "Apa kamu kira aku sedang mempermainkanmu?""Apa ada bedanya?" tanya Naomi dengan mata yang sudah merah."Ada" Hardy menindih Naomi di dinding dan mencondongkan tubuhnya, lalu menjelaskan, "Kalau aku ingin mempermainkanmu, aku tidak akan berciuman denganmu, tapi langsung menidurimu."Naomi menatap Hardy dengan terkejut.Hardy mendekatkan bibirnya ke telinga Naomi. Dia tersenyum sinis seraya bertutur, "Apa kamu tahu, pria tidak akan banyak berpikir untuk mempermainkan seorang wanita. Mereka hanya perlu mengikuti nafsu. Bagi pria, nafsu dan perasaan bisa dipisahkan. Aku sudah bilang, janga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1244

    Lantaran tidak mendengar balasan, Hardy menoleh menatap Naomi seraya bertanya, "Apa kamu tidak ingin berkencan?""Bukan begitu ...." Naomi berpikir sejenak, lalu bertanya dengan pelan, "Apa sekarang kita berpacaran?"Hardy mempererat rangkulannya di pundak Naomi agar lebih dekat dengannya. Dia membalas, "Kamu masih menanyakan hal yang sudah jelas? Dasar."Naomi memandang Hardy sambil tersenyum.Keesokan harinya, di Perusahaan Soulna."Naomi, terima kasih untuk kemarin. Ibuku bilang pasangan kencanku menghubunginya dan bilang nggak ingin berkencan denganku lagi. Dia juga meminta maaf kepada ibuku. Ibuku sampai terkejut," kata Widya. Dia pagi-pagi sudah datang mencari Naomi untuk berterima kasih.Mendengar ini, Naomi tersenyum sembari menimpali, "Sama-sama. Tapi, sebenarnya aku yang seharusnya berterima kasih padamu." Jika bukan karena menggantikan Widya bertemu pasangan kencan butanya, Naomi juga tidak akan bertemu dengan Hardy, 'kan?"Terima kasih padaku?" Widya bertanya dengan bingung

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1245

    "Oh," sahut Naomi sambil mengerucutkan bibirnya.Aditya melirik kotak makanan di tangan Naomi, lalu bertanya sambil mengernyit, "Naomi, pria tadi ... apa dia tuan muda dari Keluarga Chaniago?"Naomi mendadak merasa gugup, tetapi dia tidak berani membohongi ayahnya. Dia pun menjawab dengan jujur, "Iya. Maaf, aku nggak seharusnya menyembunyikan hal ini dari Ayah.""Sejak kapan?" tanya Aditya."Kemarin ...," sahut Naomi."Maksud Ayah, sejak kapan kamu berinteraksi dengannya?" tanya Aditya lagi."Hampir sebulan lalu," jawab Naomi. Dia terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "Ayah pernah bilang nggak akan ikut campur urusan asmaraku. Ayah nggak lupa, 'kan? Aku sangat menyukainya."Aditya menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan nada serius, "Ayah memang pernah bilang begitu, tapi itu tergantung orangnya juga. Naomi, Hardy tidak pantas buatmu.""Ayah, aku tahu reputasinya kurang bagus, tapi masa lalunya nggak penting bagiku," ujar Naomi. Ini pertama kalinya dia membantah ayahnya.Sadar ba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1246

    Javier menyendokkan sup ke mangkuk Claire dan tertawa sambil berujar, "Kamu tidak perlu masak, cukup kerja untuk menafkahiku."Claire menerima mangkuk itu dan menyahut, "Menafkahi seorang presdir butuh biaya besar, lho."Ketika hendak menimpali Claire, ponsel Javier tiba-tiba berdering. Dia memicingkan matanya saat melihat nama penelepon sebelum menjawab, "Ada apa?"Javier mendengar ucapan orang di ujung telepon, lalu berujar lagi, "Oke, aku ke sana malam ini."Setelah Javier menutup telepon, Claire menatapnya sambil bertanya, "Kenapa?"Javier mengulum senyum tipis dan menjawab, "Ada acara malam ini, teman sekelasmu itu juga bakal datang."Claire tahu siapa orang yang dimaksud Javier. Jadi, dia berdecak dan berujar, "Teman sekelasku? Bukannya dia kerabatmu?""Dia kerabatmu juga, 'kan?" balas Javier sambil tersenyum lebar.Lampu neon menyemarakkan langit malam kota. Orang-orang berpengaruh di dunia bisnis memenuhi ruang VIP di sebuah restoran. Mereka datang untuk merayakan dan mendukung

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2631

    “Hubungan keluarga kalian dengan keluarga Hiro cukup bagus, ‘kan? Kamu malah nggak tahu?”Yura tidak menjawab. Pandangannya tertuju pada sosok Hiro dan Jeska yang berjalan mendekat.Jeska juga telah menyadari keberadaan Yura. Dia bagai sedang menunjukkan kepemilikannya, langsung merangkul lengan Hiro. “Nona Yura, kebetulan sekali.”Hiro menatap Yura dan juga tidak berbicara.Yura mengangguk dengan sopan, lalu berkata, “Kebetulan sekali.” Dia mengangkat gelas anggurnya, seolah-olah tidak ingin menghiraukan Jeska.Beberapa teman lainnya dapat merasakan aura aneh dari diri mereka. Salah satu dari mereka melihat ke sisi Hiro, kemudian bertanya, “Hiro, dia kekasihmu?”Hiro tidak menjawab. Jeska pun segera berkata, “Iya. Aku dan Kak Hiro sudah bersama selama beberapa saat.”Kak Hiro ….Semua orang di tempat kenal dengan Jessie. Mereka juga tahu bagaimana bagusnya hubungan Jessie dengan Hiro.Hiro sangat melindungi Jessie. Semua orang tahu Hiro menyukainya. Sebelumnya Jessie pun memanggil Hir

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2630

    Ariel tersenyum, lalu bertanya, “Nona Yura itu teman sekolahmu, ya?”“Emm, dia temanku, Jessie, dan juga Jerry. Dulu kita selalu bersama.” Jodhiva meletakkan makanan ke atas meja, lalu menoleh untuk menatap Yura. “Kenapa? Apa kamu cemburu?”“Kata siapa aku cemburu? Aku cuma penasaran saja.”Ariel berjalan keluar dapur, lalu meletakkan gelas susu di atas meja. Dia duduk, lalu berkata, “Aku nggak berhubungan lagi dengan teman sekolahku dulu. Ternyata teman sekolah kalian cukup banyak.”Jodhiva juga ikut duduk. “Kenapa?”Ariel membalas, “Karena aku sekolah militer sewaktu di Yasia Tenggara. Semuanya itu cowok. Jadi, ayahku mengaturku untuk tinggal di asrama tersendiri. Saat aku baru sekolah di sana, cowok-cowok di sana mengira aku itu sok kaya, semuanya nggak suka sama aku. Mereka bahkan menindasku secara diam-diam.”“Aku juga nggak mau kalah. Jadi, setiap kali latihan militer, aku akan balas dendam sama mereka. Aku pukul mereka dengan kuat. Jadi, setelah itu, nggak ada lagi yang berani g

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2629

    Javier meletakkan barang di tangannya di depan nisan. “Ayah, kita cabut rumput liarnya dulu.”Steven mengangguk. Dia juga mengenakan sarung tangan mulai membersihkan makam. Claire juga ikut turun tangan.Setengah jam sudah berlalu, rumput liar di samping makam sudah dibersihkan semuanya. Steven meletakkan sebuket bunga mawar putih di depan nisan, lalu meletakkan keranjang bunga di depan sana. Semua buah-buahan itu adalah buah-buahan yang disukai Prisca sewaktu hidup dulu.Steven masih tidak ingin pulang. Javier dan Claire juga tidak mengganggunya, duluan berjalan meninggalkan makam, hanya melihat dari kejauhan saja.“Ibu sudah meninggal dari dulu, Ayah masih saja merindukannya. Sepertinya mereka sangat mencintai satu sama lain.”Javier merangkul Claire ke dalam pelukannya. “Saat aku masih kecil, hubungan mereka memang sangat bagus. Semuanya sama seperti yang dikatakan kakekku, kelemahan ayahku itu adalah ibuku. Dia sama seperti Kakek Buyut, sama-sama jatuh di tangan wanita.”Claire ter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2628

    Yura tertegun sejenak, lalu menggeleng. “Jadi, bagaimana bisa seperti ini? Apa cuma ada satu restoran di ibu kota?”Yura mengangkat-angkat pundaknya. “Mungkin restoran yang tergolong enak di ibu kota cuma beberapa saja.”Bastian tersenyum. “Apa kamu tidak bisa makan di tempat yang tidak terlalu enak?”“Sekarang aku sudah tahu namamu.” Yura tersenyum, lalu meninggalkan tempat.Bastian berdecak. Dia memang sial!Jodhiva mengendarai mobilnya ke depan restoran. Baru saja Ariel memasuki mobil, Jodhiva langsung mengunci pintu mobilnya. Saat Bastian hendak membuka pintu, dia pun mengetuk jendela bagian samping pengemudi. “Apa maksudmu?”Jodhiva menatapnya dengan tersenyum, “Kami berdua masih ada urusan. Kamu urus sendiri.”“Bukan, kamu ….”Ketika melihat mobil benar-benar melaju pergi, Bastian langsung tersenyum dengan kesal. Di saat makan tadi, Jodhiva tidak merasa dirinya telah mengganggu dunia mereka berdua. Sekarang dia malah merasa risi?Heh! Inilah namanya kesetiakawanan seorang pria!

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2627

    Seorang pria berjalan ke samping Yura, lalu bertanya, “Apa benar dengan Nona Yura?”Yura mengangkat kepalanya. Tadinya dia mengira lawan kencan buta yang diatur ayahnya tidak akan datang lagi. Jadi, Yura berencana untuk pulang setelah makan. Siapa sangka dia akan datang.Yura pun tersenyum. “Iya, silakan duduk.”Si pria duduk, kemudian melihat makanan di atas meja.Yura berkata dengan tersenyum, “Maaf, aku kira kamu sudah terlambat setengah jam, nggak akan datang lagi.”Pria itu merasa canggung. Dia mengira Yura sedang marah karena dirinya telah datang terlambat. “Tadi aku ada sedikit urusan. Oh, ya, Nona Yura, dengar-dengar kamu itu penerjemah?”Yura tidak mengesampingkan sendok garpunya. “Iya, aku lagi berpikir mau bekerja lagi atau nggak.”Masih terlihat senyuman di wajah si pria. “Kamu masih mau ke luar negeri?”“Tergantung sikon.” Usai berbicara, Yura mengangkat kepalanya untuk menatap si pria. “Kalau mau menikah, mungkin ada perubahan dengan pekerjaanku. Bisa jadi aku akan beker

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2626

    Sepertinya Merry juga merasa hubungan putranya dengan Yura tidak sebagus dulu lagi. Apalagi putranya sedang terpikat dengan siluman rubah itu, raut wajah Merry kelihatan semakin muram lagi. “Sekarang Hiro bahkan tidak pulang ke rumah. Setiap harinya selalu tinggal di luar. Haish, gara-gara seorang wanita, dia malah berubah menjadi seperti ini.”Ricky berkata dengan serius, “Baiklah, berhubung semua itu pilihannya, mulai sekarang kita juga tidak bisa ikut campur dengan pilihan hidupnya.”Merry hanya merasa disayangkan. “Aku kira Yura bisa menjadi menantu keluarga kita.”Cooper pun tersenyum. “Tidak masalah. Semua itu juga tidak berdampak terhadap hubungan keluarga kita.”…Di Vila Laguna, Negara Hyugana.Jessie berjalan ke taman bunga, lalu pergi menyiram bunga mawar. Dia sungguh berharap bunga hasil rawatannya bisa tumbuh dengan indah saat musim semi nanti.Jules berjalan ke belakang Jessie, lalu mengambil gembor dari tangan Jessie. “Bukannya aku suruh kamu istirahat?”Jessie mencember

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2625

    Hiro terdiam.“Dari kemarin kamu gonta-ganti kekasih melulu. Sekarang kamu berpacaran dengan Jeska. Semua itu karena kamu merasa dia memiliki kesamaan dengan Jessie. Tapi, karena kesamaan itu, kamu sudah menghancurkan dirimu sendiri.”Kedua mata Yura memerah. Dia merasa hubungan sepuluh tahunnya sudah tidak berharga lagi. Waktu itu, Yura menyukai Hiro karena dia merasa Hiro adalah tipe pria setia. Buktinya, Hiro bisa diam-diam berkorban dengan Jessie yang dia sukai.Setelah mengetahui kabar Jessie sudah menikah, Hiro sempat merasa sedih selama beberapa saat. Namun, Yura tetap saja menemani Hiro tanpa merasa menyesal sama sekali. Dia ingin mencoba untuk mengobati luka hatinya. Meskipun sebenarnya Hiro tidak tahu dirinya menyukai Yura. Tapi?Apa yang didapatkan Yura? Dia melihat Hiro terus gonta-ganti kekasih. Alasan Hiro meminta putus juga hanya satu, yaitu tidak cocok.Kemudian, Hiro bersama dengan Jeska. Boleh dikatakan bahwa waktu kebersamaan mereka lebih lama dibanding dengan mantan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2624

    Ariel tertegun sejenak. “Kenapa kamu tiba-tiba tanya aku?”“Kalau kamu mau pulang, aku akan temani kamu untuk pulang.” Jodhiva menyandarkan dagunya di atas kepala Ariel.Ariel memalingkan kepalanya melihat ke sisi Jodhiva. “Bukannya kamu seharusnya bawa aku ke Negara Shawana?”Jodhiva terdiam beberapa saat. “Kamu mau ke sana?”“Kamu bilang sendiri mau perkenalkan aku ke teman-temanku. Seharusnya nggak keterlaluan kalau aku pergi menemui teman-temanmu?”Jodhiva menyipitkan matanya. “Apa kamu yakin cuma mau melihat temanku?”Ariel meletakkan kopi di depan meja, lalu melingkari leher Jodhiva. “Kamu kenal semua orang di Pulau Persia, tapi aku nggak kenal siapa pun dari anggota Hunter. Bukannya sudah sewajarnya aku sebagai istrimu mengenal mereka?”Jodhiva tertawa. Dia menyentil hidung Ariel. “Oke, yang penting kamu gembira.”Jodhiva menggendong Ariel, lalu membawanya ke atas ranjang.Waktu baru menunjukkan pukul sebelas siang. Jalanan sangat sepi. Toko-toko juga sudah tidak beroperasi. Han

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2623

    Apa wanita ini tidak enak badan kalau tidak minum alkohol?Yura tertegun sejenak, lalu berkata dengan perlahan, “Masalah waktu itu hanya kecelakaan saja. Kali ini, aku nggak bakal mabuk lagi.”Usai berbicara, tatapan Yura tertuju pada Bastian. “Sendirian?”“Aku bukan sendirian, tapi berdua. Oh, ya, kamu duduk di atas tubuh temanku.” Bastian berkata dengan asal-asalan.Yura melihat tempat yang diduduknya. “Aku duduk di tubuh temanmu?”Bastian menuang segelas anggur untuknya, lalu tersenyum. Dia kepikiran untuk mengejutkan Yura. “Iya, apa kamu ingin tahu? Tapi lebih baik kamu tidak usah tahu, deh, nanti kamu tidak bisa tidur.”Yura menyesap alkoholnya. “Aku akan semakin penasaran.”Bastian menyadari dirinya tidak berhasil masuk ke dalam jebakan. Dia pun berdecak. “Nyalimu besar juga, ya. Asal kamu tahu, temanku ini baru saja lompat dari atas gedung. Kepalanya hancur dan isinya berserakan di lantai. Temanku sangat kesal karena kamu duduk di atas tubuhnya. Jadi, kamu mesti hati-hati. Bisa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status