Share

Bab 1114

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-21 12:09:55
Raut wajah Chelsea membeku. Melihat ini, Benn bertanya sambil tersenyum, "Kamu lagi kasih aku kesempatan?"

Chelsea pun menatapnya dengan tajam. Baiklah, anggap saja dia tidak beruntung!

Benn mendekatinya, lalu melanjutkan, "Sudah siap belum?" Sebelum Chelsea sempat merespons, dia sudah memasukkan bola penentu ke dalam lubang dengan mudah.

Setelah itu, Benn menoleh ke arah Chelsea. Wanita itu meletakkan stiknya, lalu berbalik dan membuka botol XO tersebut. Saat itu, Louis berkata, "Mempermalukan seorang wanita seperti ini sepertinya bukan sesuatu yang akan kamu lakukan."

Orang-orang di sekitar seolah-olah sedang menonton drama. Benn berkata sambil tersenyum, "Dia sendiri yang mau bertaruh denganku. Aku hanya bertindak sesuai kesepakatan taruhan, apa itu bisa dianggap mempermalukannya?"

Mendengar ini, Louis saling bertatapan dengannya, lalu berkata, "Aku tidak paham apa maksudmu."

Benn menjawab dengan santai, "Aku tidak punya maksud apa-apa."

Saat itu, Cahya menghampiri sambil berkata, "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
semoga chelsea segera sadar ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1115

    Louis bertanya sambil tersenyum, "Kenapa, menyesal sudah merebutku darinya?"Candice memalingkan wajah seraya membalas, "Siapa yang merebutmu? Kamu yang sendiri yang mendekatiku."Pria itu pun merangkul Candice sambil tersenyum. Dagunya bersandar di atas kepala Candice, lalu dia berkata, "Iya, aku yang mendekatimu. Siapa suruh aku jatuh hati padamu?"....Entah sudah berapa lama Chelsea tertidur. Ketika membuka matanya, langit sudah terang. Dia baru menyadari bahwa dirinya berada di kamar pasien. Dia tampak menggosok pelan pelipisnya karena merasa lelah dan pusing.Shella duduk di kursi pendamping. Ketika melihatnya bangun, dia segera bertanya, "Kak Chelsea, apa kamu baik-baik saja?""Siapa yang membawaku ke rumah sakit?" tanya Chelsea dengan suara serak.Shella menjawab, "Cahya dan Louis. Louis juga yang meneleponku agar aku menemanimu di sini."Chelsea meminta dia untuk membantunya duduk. Kemudian, Shella menghela napas sebelum berkata, "Louis sudah memberitahuku. Nggak disangka, Ben

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1116

    Chelsea juga tidak tahu kenapa dia tiba-tiba bermimpi tentang masa lalu. Mungkin otaknya sudah hampir melupakan masa lalunya, jadi ingatannya sedang memberikan isyarat? Dia menatap ke arah Benn sambil bertanya, "Apa kamu punya persyaratan khusus untuk wanitamu?"Pandangan Benn tertuju pada bibir merahnya, lalu berbalik bertanya, "Menurutmu?"Pria itu ingin mendekat, tetapi Chelsea malah menahan pundaknya dan menolak ciumannya. Ketika melihat tatapannya yang agak kesal, dia sedikit menoleh sambil berkata, "Semalam, aku muntah. Sampai sekarang, aku masih belum sikat gigi atau berkumur. Aku nggak mau bikin kamu mual, terima kasih."Benn pun tersenyum. Dia beralih mencium kening wanita itu. Chelsea agak terpaku. Apa maksudnya? Benn mengelus kepalanya, lalu berkata, "Istirahatlah dengan baik." Setelah itu, dia bangkit."Kak Chelsea, aku sudah membelikanmu ...," ucap Shella. Dia masuk ke dalam kamar pasien sambil membawa sup ubi jalar. Begitu melihat Benn di sana, dia sangat kaget. Pria itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1117

    Acara diawali dengan interaksi antara pemeran utama pria dan wanita di atas panggung. Hal itu cukup menghibur para penggemar. Kemudian, diikuti dengan wawancara dari para wartawan. Chelsea tidak berbicara sepanjang acara karena tidak ingin menjadi pusat perhatian. Namun, karena tidak sengaja menguap, kamera pun tertuju padanya. Tiba-tiba, mikrofon juga disodorkan ke hadapan Chelsea.Pembawa acara meminta dia untuk berbicara. Dia sedikit terkejut, tetapi tetap menerimanya dan berkata dengan tenang, "Ini adalah pertama kalinya aku berakting. Aku sangat senang bisa berinteraksi dengan semua orang di tim produksi. Aku sangat berterima kasih kepada sutradara yang memberiku kesempatan untuk berperan."Entah apakah wartawan sengaja menggiring topik, tetapi akhirnya Chelsea malah diminta untuk bermain biola di tempat. Ketika ini terjadi, semua orang di lokasi sontak paham. Saat Chelsea masih menjadi model, dia pernah mengejar Louis. Kala itu, semua media tahu bahwa dia bahkan belajar biola de

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1118

    "Menemanimu beberapa hari?" tanya Chelsea.Benn mengangkat pelan alisnya sebagai tanggapan. Chelsea mendadak tertawa kecil dan melanjutkan, "Memangnya kamu nggak perlu menemani seseorang?"Benn menjepit dagu Chelsea dengan jari-jarinya seraya berkata, "Kamu mau aku menemani siapa?""Mana aku tahu?" balas Chelsea sambil menepis tangan Benn. Dia lalu menarik selimut hingga menutupi tubuhnya dan berdiri.Setelah itu, Chelsea mengambil handuk dan membalut tubuhnya dengan itu. Dia duduk membelakangi Benn di tepi ranjang dan mengikat rambut panjangnya seraya berkata, "Ada wanita lain yang menunggumu, 'kan? Kalau gitu, aku nggak akan memonopoli kamu."Saat Chelsea hendak berdiri, Benn menariknya hingga duduk kembali, lalu berbisik di telinganya, "Kamu cemburu?"Chelsea terhenyak, lalu terbahak dan berkata, "Aku cuma simpananmu, untuk apa aku cemburu?"Benn menatapnya sambil tersenyum, lalu berujar, "Kamu cukup memahami statusmu."Chelsea melepas pelukan Benn dan melangkah ke kamar mandi. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1119

    Khawatir Benn tidak bisa beradaptasi, manajer proyek itu pun berkata, "Maaf, Tuan Benn. Tidak ada hotel atau sejenisnya di sekitar lokasi proyek.""Tidak masalah. Atur saja di tempat Pak Aditya biasa menginap," sahut Benn sambil menerima teh yang diberikan padanya.Manajer proyek itu mengangguk dan membalas, "Baik, aku akan mengaturnya sekarang juga."Setelah manajer proyek pergi, Benn menyesap tehnya, lalu melirik Chelsea yang duduk bersedekap di sampingnya. Dia menaruh cangkir tehnya ke meja, lalu berujar sambil tersenyum, "Kenapa? Kamu kesal karena harus menginap di lokasi proyek bersamaku?"Chelsea membalas tatapan Benn dan berkata, "Bukannya kamu yang memaksaku menemanimu?"Kemudian, sebuah gagasan melintas di benaknya. Chelsea lantas mendengus dan melanjutkan, "Kamu nggak tega meminta simpananmu yang lain untuk panas-panasan menemanimu, jadi aku dijadikan penggantinya. Sepertinya kamu berniat membuat kulitku bertambah gelap."Chelsea sudah menyemprot ulang tubuhnya dengan tabir s

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1120

    "Nggak mau," balas Chelsea sambil terus mendekati Benn. Namun, pria itu menghindar dan mencengkeram pergelangan tangannya, lalu berbalik menindihnya di ranjang. "Akh! sakit!" jerit Chelsea.Benn mengulum senyum dan berkata, "Sudah tahu bakal sakit, tapi kamu masih berani mempermainkanku.""Kamu duluan yang mempermainkan aku, 'kan? Kamu sengaja memintaku ke sini untuk jadi pesuruh. Ayahku saja nggak pernah menyuruhku melakukan pekerjaan rumah tangga. Cepat lepaskan aku!" balas Chelsea.Chelsea terus meronta, tetapi kekuatan Benn terlalu besar. Cengkeraman pria itu di lengannya sampai membuatnya mati rasa. "Benn!" pekik Chelsea lagi.Benn melepaskan cengkeramannya, lalu berkata, "Kalau kamu tidak cuci tangan, jangan tidur di ranjang malam ini." Kemudian, dia balik badan dan segera keluar.Chelsea duduk di kasur dan mengusap lengannya sambil menggerutu, "Kamu pikir aku senang tidur denganmu?" Namun, dia masih terheran-heran dengan kenyataan bahwa pria sedewasa Benn bisa takut pada kecoak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1121

    Untungnya, anak-anak di ruangan sebelah masih kecil. Anak sulung wanita itu bernama Yaya dan berusia tujuh tahun. Putra bungsunya, Dodi, baru berusia empat setengah tahun. Keduanya sangat manis dan penurut."Kak Chelsea, benda apa ini?" tanya Yaya penasaran. Tampaknya dia belum pernah melihat drone sebelumnya."Ini namanya drone, bisa digunakan untuk mengambil foto pemandangan yang luas. Kita bisa menggunakan drone buat melihat tempat yang sangat jauh dari sini. Sini, Kakak ajari cara mengendalikannya," ujar Chelsea sambil berjongkok.Yaya mengangguk patuh, lalu mendengarkan penjelasan Chelsea dengan serius. Setelah mengajari Yaya, Chelsea menyerahkan remot kendali pada bocah itu seraya berkata, "Nah, cobalah."Yaya melirik Chelsea sekilas, lalu menerima remot itu dengan hati-hati. Dia pun mulai mengendalikan drone dengan hati-hati.Chelsea tersenyum melihat anak kecil itu mengikuti arahannya. Saat itu, ponselnya mendadak berdering. Begitu melihat sang penelepon adalah ayahnya, dia ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1122

    Chelsea berusaha membebaskan diri, tetapi ketika usahanya tidak membuahkan hasil, dia mendongak dan berujar, "Waktu kamu bilang akan memboikotku, apa itu cuma buat menakut-menakutiku?""Kamu benaran percaya?" tanya Benn.Ternyata Boris benar! Chelsea menggertakkan giginya dan berkata, "Kamu membodohi aku?"Benn menahan Chelsea dalam pelukannya. Sambil tersenyum setengah hati, dia berkata, "Kukira kamu cukup pintar, tak kusangka ternyata kamu senaif ini."Chelsea menarik napas dalam-dalam, berusaha menahan emosinya dan berkata, "Apa kamu sudah puas membodohiku?"Pada Benn yang menatapnya tanpa suara, Chelsea melanjutkan, "Pasti lucu sekali melihatku tertipu, ya? Benn, kamu suka bermain-main dan aku juga menemanimu. Tapi, kenapa kamu harus mengikatku, padahal kamu punya banyak wanita lain di sisimu!"Chelsea begitu frustrasi sampai ingin meneteskan air mata. Dia menundukkan kepala dan menenangkan perasaannya sejenak sebelum melanjutkan, "Aku nggak mau main lagi denganmu. Aku nggak sanggu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2557

    Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2556

    Derrick tertegun sejenak, seolah-olah sedang menebak maksudnya. Beberapa saat kemudian, dia baru menjawab, “Aku masih belum menghubungi orang lain. Hanya saja, aku tidak berani menjamin masalah ini belum tersebar.”Sepuluh menit kemudian, mereka berdua masih sedang menunggu di aula. Kepala pusat laboratorium forensik berjalan keluar dengan mengambil hasil laporan. “Yang Mulia.”Tatapan Jules tertuju pada laporan itu. “Bagaimana hasilnya?”Orang itu menjawab, “Kami menemukan racun amatoxin di dalam tubuh jenazah. Racun ini berasal dari jamur beracun yang mematikan. Kalau dikonsumsi dalam jumlah banyak, akan menyebabkan kegagalan fungsi jantung dan sesak napas.”Setelah berbicara, orang itu juga memeriksa kembali berkas-berkasnya. “Yang aneh adalah makanan di penjara diawasi dengan ketat. Racun sejenis ini seharusnya tidak mungkin ada di dalam makanan. Selain itu, tidak ada obat apa pun yang ditemukan di kamarnya.”Derrick berbisik di samping telinga Jules. “Jangan-jangan ada yang disogo

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2555

    Bukan hanya itu saja, juga diunggah rekaman pembicaraan Sissae dengan Wika di akun Sissae sendiri.Semua warganet merasa terkejut ketika melihat kondisi sekarang. Semuanya pun merasa emosi dengan postingan Sissae.[ Apa ada yang perlu dibanggakan dengan orang murahan itu? ][ Apa Keluarga Taylor agung sekali? Bukannya mereka hanyalah anjing di kerajaan? Anjing malah meremehkan majikannya? ][ Kita sebagai orang awam tidak seharusnya kasihan terhadapnya, ‘kan? ][ Apa ada yang salah dengan wanita itu? ][ Ternyata karena nggak berhasil menggaet Pangeran, dia malah memfitnah Pangeran? Konyol sekali! ]Opini publik kembali menghangat. Di sisi lain, Sissae pun tertegun ketika membaca komentar-komentar itu. “Apa yang terjadi? Aku nggak unggah postingan ini!”Sissae memasuki akunnya. Ternyata kata sandi akunnya sudah diganti!“Sissae!” Risella buru-buru membuka pintu kamar Sissae, lalu menatap Sissae dengan kaget. “Apa yang kamu unggah di akunmu?”Jelas-jelas Risella sudah memperingati Sissa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2554

    Benn tersenyum dengan menyipitkan matanya. “Aku merasa tidak ada masalah dengan keputusan Ratu kali ini.”Orang itu berkata dengan nada sinis, “Jangan-jangan kamu tidak keberatan ada yang mengganti posisimu?”“Seandainya ada yang lebih berkompeten, aku juga bersedia untuk menyerahkan jabatanku. Bagaimanapun, suatu hari nanti, kita juga akan pensiun, ‘kan?” Benn masih saja tersenyum. Entah senyumannya itu tulus atau sengaja untuk membuat mereka semua merasa risi.Raut wajah para menteri kelihatan sangat muram. Dia tidak berbicara lagi.Benn melihat ke sisi Reyhan. “Dengar-dengar putrimu dirawat di rumah sakit? Bagaimana kondisinya?”Begitu mengungkit masalah ini, raut wajah Reyhan semakin buruk lagi. “Dari mana kamu tahu masalah ini?”Reyhan tidak membocorkan masalah ini. Bagaimanapun, masalah ini tidaklah menguntungkan bagi Keluarga Taylor, dia tidak akan mengizinkan ada yang menyebar kabar ini.Benn tersenyum. “Aku juga tidak tahu dari mana media mengetahui informasi ini. Aku juga mer

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2553

    Reyhan menatap mobil yang melaju pergi. Seiring mobil semakin menjauh, senyuman di wajahnya pun mulai menghilang. Belakangan hari ini, Ratu Silvia hanya bersedia untuk bertemu dengan Morgan saja. Tadinya Reyhan berencana untuk menjalin hubungan baik dengan Morgan, kemudian mengajaknya untuk bersekutu. Hanya saja, pemikiran Morgan terlalu kolot dan lurus. Pantas saja Silvia akan memilihnya.Di sisi lain, setelah Jules membawa Jessie ke rumah, dia pun pergi ke istana untuk menemui ayahnya. Saat makan bersama, dia memberi tahu masalah Reyhan kepada ayahnya.Saking kagetnya, Hengky langsung mengangkat kepalanya. “Apa? Jadi, bagaimana dengan anak ….”“Kondisi anak baik-baik saja. Hanya saja, kalau aku tidak berbicara seperti ini, bisa jadi Keluarga Taylor akan menggunakan seribu satu alasan untuk meminta penjelasan dari Ibu. Ibu baru saja menerima tahkta, aku tidak boleh menambah bebannya.”Hengky mengerti apa yang menjadi bahan pertimbangan Jules. Dia pun menghela napas. “Keluarga Taylor

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2552

    Tidak peduli Sissae memperebutkannya atau tidak, semua orang juga akan merasa Sissae yang paling cocok untuk menduduki posisi “Putri”. Sissae bisa turun tangan juga demi membuat wanita itu mundur saja. Jujur saja, Sissae tidak merasa Jessie pantas untuk menjadi saingannya. Sekarang Jules malah memperlakukannya seperti ini hanya demi wanita itu. Mana mungkin Sissae bisa bersabar?Risella tahu apa yang sedang dipikirkan putrinya. Dia segera membujuk, “Sissae, Jules tidak sesimpel yang kamu pikirkan. Coba kamu ingat kembali bagaimana nasib orang-orang yang pernah menyinggungnya dulu? Dengan sikap pria itu, dia tidak pantas untuk bersamamu.”Saat ini, Sissae tidak bisa mendengar ucapannya lagi. Dia tersenyum dingin. “Kalau masih ada pangeran yang lain, aku pasti akan memilih untuk melepaskannya. Sekarang kalau aku melepaskannya, bukannya aku akan menjadi bahan lelucon semua orang? Aku, seorang putri dari keluarga bangsawan malah nggak bisa dibandingkan dengan seorang putri pebisnis di Neg

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2551

    Jules memang tidak merahasiakannya sama sekali. Dia memberi tahu semua yang dia ketahui kepada Jessie. Setelah Jessie mengetahui dalang di balik permasalahan ini adalah Sissae, dia pun tertegun sejenak dan tidak berbicara lagi.Jules menggenggam tangan Jessie. “Anggota Keluarga Taylor ingin menikahkan Sissae kepadaku. Hanya saja, aku sudah bisa membaca pemikiran mereka sejak awal. Aku juga sudah mengusirnya dari perusahaan. Mengenai masalah dia menghasut Wika untuk melakukan semua itu, aku akan perhitungan sama dia.”Jessie terdiam sesaat, lalu bertanya, “Kak Jules, apa Keluarga Taylor nggak gampang untuk dihadapi?”Jules berkata, “Kedudukan Keluarga Taylor di keluarga bangsawan sangat kokoh. Baik di dalam kabinet maupun di dunia bisnis, mereka memiliki koneksi mereka sendiri.”Bagi para kandidat yang bersaing, suara dari Keluarga Taylor sangat penting. Saat ini, Keluarga Tanaka dan Keluarga Taylor berada di posisi yang sama. Hanya saja, tidaklah mudah untuk mencabut kekuatan Keluarga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2550

    Kemudian, Jessie selalu menyerahkan semua masalah untuk diatasi Jules?Tiba-tiba Jerremy terdiam. Dia melihat Jessie dalam waktu lama, lalu memalingkan kepalanya. “Terserah kamu saja.”Dari nada bicara Jerremy, sepertinya dia tidak memaksa kehendaknya lagi. Itu berarti Jerremy telah mengalah.Jessie tersenyum. “Kak Jerry, terima kasih. Apa pun yang terjadi, kamu selalu saja maju untuk melindungiku. Hanya saja, aku sudah dewasa. Aku juga nggak ingin jadi Jessie yang dulu lagi.”Usai berbicara, Jessie memasuki kamarnya.Jerremy terdiam di tempat dalam waktu yang sangat lama. Mungkin adiknya benar-benar telah berubah. Dia telah berubah menjadi semakin mandiri lagi.Tidak dipungkiri, meskipun adiknya sangat dimanjakan di rumah, dia juga tidak tergolong sangat bodoh.Jules! Kamu memang beruntung!…Mobil Jules berhenti di depan gedung rumah sakit. Filbert yang duduk di bangku pengemudi menoleh. Ketika menyadari Jules tidak bergerak, dia pun bertanya, “Kak Jules, kamu tidak ke atas?”Jules m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2549

    Pengawal melepaskan Sissae. Dia jatuh duduk di atas lantai. Lantaran meminum sebotol obat itu, dia mulai merasa tidak nyaman dan perutnya samar-samar mulai terasa sakit.Sissae juga tidak peduli dengan penampilannya lagi, langsung muntah di samping. Hanya saja, tidak ada yang berhasil dia muntahkan.Reyhan melihat ke sisi Jules sembari menjerit dengan histeris, “Jules, sebenarnya apa yang kamu berikan kepadanya?”Jules melempar botol obat ke sisi kaki Reyhan. “Aku hanya memberinya obat yang dia berikan kepada istriku saja. Tapi, kamu tenang saja, obat untuk aborsi ini tidak akan merenggut nyawanya.”Usai berbicara, Jules bersama anggotanya meninggalkan tempat.Reyhan segera berlari ke sisi Sissae. “Sissae! Panggilan ambulans! Cepat!”Di rumah sakit, Jessie berjalan ke luar pintu kamar Miya. Dia mengetuk pintu. Miya spontan memalingkan kepalanya. Terlihat senyuman di wajahnya. “Bos?”Jessie berjalan ke dalam kamar pasien, lalu duduk di atas bangku. “Apa kamu sudah merasa enakan?”Miya m

DMCA.com Protection Status