Share

Bab 1121

Author: Daun Jahe
Untungnya, anak-anak di ruangan sebelah masih kecil. Anak sulung wanita itu bernama Yaya dan berusia tujuh tahun. Putra bungsunya, Dodi, baru berusia empat setengah tahun. Keduanya sangat manis dan penurut.

"Kak Chelsea, benda apa ini?" tanya Yaya penasaran. Tampaknya dia belum pernah melihat drone sebelumnya.

"Ini namanya drone, bisa digunakan untuk mengambil foto pemandangan yang luas. Kita bisa menggunakan drone buat melihat tempat yang sangat jauh dari sini. Sini, Kakak ajari cara mengendalikannya," ujar Chelsea sambil berjongkok.

Yaya mengangguk patuh, lalu mendengarkan penjelasan Chelsea dengan serius. Setelah mengajari Yaya, Chelsea menyerahkan remot kendali pada bocah itu seraya berkata, "Nah, cobalah."

Yaya melirik Chelsea sekilas, lalu menerima remot itu dengan hati-hati. Dia pun mulai mengendalikan drone dengan hati-hati.

Chelsea tersenyum melihat anak kecil itu mengikuti arahannya. Saat itu, ponselnya mendadak berdering. Begitu melihat sang penelepon adalah ayahnya, dia ber
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
hahaha ya jelas lah liciknya sm javier krn mereka masih ada hubungan saudara
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1122

    Chelsea berusaha membebaskan diri, tetapi ketika usahanya tidak membuahkan hasil, dia mendongak dan berujar, "Waktu kamu bilang akan memboikotku, apa itu cuma buat menakut-menakutiku?""Kamu benaran percaya?" tanya Benn.Ternyata Boris benar! Chelsea menggertakkan giginya dan berkata, "Kamu membodohi aku?"Benn menahan Chelsea dalam pelukannya. Sambil tersenyum setengah hati, dia berkata, "Kukira kamu cukup pintar, tak kusangka ternyata kamu senaif ini."Chelsea menarik napas dalam-dalam, berusaha menahan emosinya dan berkata, "Apa kamu sudah puas membodohiku?"Pada Benn yang menatapnya tanpa suara, Chelsea melanjutkan, "Pasti lucu sekali melihatku tertipu, ya? Benn, kamu suka bermain-main dan aku juga menemanimu. Tapi, kenapa kamu harus mengikatku, padahal kamu punya banyak wanita lain di sisimu!"Chelsea begitu frustrasi sampai ingin meneteskan air mata. Dia menundukkan kepala dan menenangkan perasaannya sejenak sebelum melanjutkan, "Aku nggak mau main lagi denganmu. Aku nggak sanggu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1123

    Chelsea terkejut saat Benn tiba-tiba menaruh sebotol minuman ke meja di depannya. Dia pun diam-diam melirik pria itu. Mendadak, Benn melepas kacamata hitamnya. Chelsea terbelalak dan segera merebut dan memakainya kembali. Kemudian, dia bersedekap dan memalingkan wajah dari Benn.Benn terkekeh-kekeh sambil merangkul bahu Chelsea dan bertanya, "Kamu masih marah?"Chelsea menepis tangan Benn dan menudingnya sambil memperingatkan dengan tegas, "Kalau kamu berani menyentuhku lagi, aku akan menuntutmu melecehkan aku!"Benn menatapnya sambil tersenyum dan membalas, "Coba kamu lihat, ada siapa lagi selain kita di kelas bisnis ini?"Chelsea sontak berdiri dan tertegun saat memandang ke sekeliling. Area kelas bisnis itu kosong melompong. Dia terduduk kembali ke kursinya dan bertanya dengan linglung, "Apa-apaan ini?"Benn memilin ujung rambut Chelsea dan menjawab, "Maskapai penerbangan ini milik keluargaku. Kebetulan sekali, ya." Chelsea lagi-lagi jatuh ke tangan Benn!Saat itu, awak pesawat memb

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1124

    Benn tidak memaksa Chelsea untuk duduk berdekatan dengannya. Lagi pula, wanita itu sudah duduk di mobil. Jadi, Chelsea tidak akan bisa kabur darinya.Setibanya di hotel mewah milik Keluarga Tanaka, Chelsea dan kopernya dibawa paksa ke dalam kamar. Seorang pengawal berjaga di depan pintu dan berkata, "Nona Chelsea, silakan beri tahu aku kalau ada masalah. Semoga liburanmu menyenangkan." Kemudian, pengawal itu berinisiatif menutup pintu.Chelsea tertegun di dalam kamar. Jadi, Benn hanya mengantarnya ke hotel?Di Vila Kristales milik Keluarga Tanaka."Tuan, Nyonya sudah menunggumu di ruang kerja," ujar kepala pelayan yang berdiri di depan tangga. Kepala pelayan itu mengangguk pelan pada Benn yang berjalan menghampirinya.Benn melepas mantel, lalu menyerahkannya pada kepala pelayan itu. Kemudian, dia melonggarkan tali arlojinya dan menaiki tangga menuju lantai atas.Di ruang kerja, seorang wanita berusia sekitar 57 tahun duduk di belakang meja. Namun, berkat perawatan mahalnya, wanita itu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1125

    Dari kamar mandi ke tempat tidur, Benn yang mengendalikan segalanya. Benn melampiaskan hasratnya yang menggebu-gebu. Sesungguhnya, Chelsea merasa dilema. Setelah selesai, suasana menjadi hening.Keesokan paginya, Chelsea dibangunkan oleh suara berisik di ruang tamu. Chelsea menggerakkan tubuhnya, dia merasa sangat lemas. Tiba-tiba, Chelsea mendengar suara teriakan wanita. "Benn, aku ini tunanganmu! Aku nggak akan menghalangimu untuk bersenang-senang wanita lain! Tapi, kamu harus mementingkan perjanjian pernikahan kita!"Chelsea mengernyit, tunangan? Kemudian, Chelsea berusaha turun dari tempat tidur, lalu menguping di balik pintu. Benn tertawa dan menimpali, "Sepertinya aku tidak pernah mengakui pernikahan ini.""Apa kamu mau melanggar perjanjian pernikahan kita?" tanya Jemima. Tubuhnya gemetaran, dia merasa dipermalukan.Benn meletakkan tangannya di sandaran kursi. Dia berkata dengan santai, "Memangnya kenapa? Ibuku yang menetapkan pernikahan ini. Bagaimana kalau kamu mempertimbangkan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1126

    Benn mengusap bibir Chelsea, lalu tersenyum dan berucap, "Wanita yang berhubungan denganku tidak sebanyak itu."Chelsea menyingkirkan tangan Benn dan bertanya, "Kalau nggak ada ratusan, setidaknya ada puluhan, 'kan?"Benn menggenggam tangan Chelsea seraya menimpali, "Mereka berbeda."Chelsea malas mendengar penjelasan Benn. Chelsea menarik tangannya dan berusaha mendorong Benn. Namun, Benn sama sekali tidak bergerak. Benn membenamkan wajahnya di bahu Chelsea dan bertanya, "Apa kamu tidak suka aku berhubungan dengan banyak wanita?"Chelsea pun menyerah karena tidak mampu mendorong Benn. Chelsea memutuskan untuk menjadi wanita yang dibenci Benn. Chelsea menyahut, "Iya, aku nggak suka kamu berhubungan dengan banyak wanita."Chelsea berinisiatif merangkul leher Benn sembari melanjutkan dengan ekspresi menggoda, "Aku nggak mau berbagi seorang pria dengan wanita lain. Apalagi pria yang begitu hebat seperti kamu, aku lebih suka menikmatinya sendiri."Tiba-tiba, Chelsea menarik Benn dan bertu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1127

    Chelsea memalingkan wajahnya. Dia menghela napas, lalu berucap, "Aku nggak takut."Benn mengangguk dan menimpali, "Tapi, kamu takut punya perasaan kepadaku."Tubuh Chelsea gemetaran saking kesalnya. Dia menyergah, "Siapa bilang aku takut? Selain itu, mana mungkin aku punya perasaan kepadamu?"Benn menegaskan, "Kamu hanya tidak berani.""Kamu ...," ucap Chelsea. Dia sangat geram, tetapi dia tidak bisa berkata-kata.Benn mencium bibir Chelsea. Melihat sikap Chelsea mulai melunak, Benn tertawa dan berkata, "Kamu suka dengan perasaan intens yang kuberikan kepadamu. Kamu bukan tidak tertarik kepadaku, kamu hanya tidak ingin mengakuinya."Chelsea mengatupkan bibirnya dan memandang ke tempat lain. Benn membelai wajah Chelsea seraya berucap, "Aku memang terlihat dekat dengan banyak wanita."Benn berjeda sejenak, lalu tersenyum dan melanjutkan, "Kamu itu wanita kedua yang pernah tidur denganku. Mungkin saja kamu yang terakhir."Di Vila Kristales. Yuna meminum teh di halaman bersama dengan Jemi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1128

    Javier mengusap kepala Claire, lalu memberikan kotak kue itu kepada Claire dan berucap, "Ini pemberian David."Claire mengambil kotak kue itu dan bertanya, "Kamu sudah bertemu dengan David?"Javier mengangguk. Kemudian, dia melepaskan jaket dan meletakkannya di kursi, lalu menggulung lengan bajunya dan bertanya, "Masih ada yang belum selesai?"Claire tertawa dan bertanya balik, "Kamu mau bantu aku?"Javier mengangkat alis sembari menyahut, "Tentu saja. Aku menyuruhmu merekrut lebih banyak karyawan, tapi kamu tidak mau. Setiap hari kamu membuatku menunggu sampai begitu malam."Claire duduk di sofa, lalu membuka kotak kue dan menimpali, "Tokonya masih belum stabil. Setelah stabil, aku baru merekrut beberapa karyawan lagi."Claire menyendok kue itu dan mencicipinya. Rasanya manis. Claire berujar, "Enak sekali ...."Sementara itu, Javier membantu Claire menghitung tagihan dan melakukan pengecekan. Claire tersenyum saat memandang Javier yang serius bekerja. Suaminya benar-benar tampan!"Say

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1129

    Javier mengernyit sembari menjawab, "Aku kurang tahu tentang masalah Benn."Louis memegang dahinya dan memandang ke depan. Dia berkomentar, "Daripada kamu mengkhawatirkan Chelsea, lebih baik kamu pikirkan dirimu sendiri yang akan bertemu Kakek sebentar lagi."Ekspresi Candice berubah drastis. Dia memegang tangan Claire sembari bertanya, "Claire, apa ... kakekmu galak?"Claire yang merasa tidak berdaya menyahut, "Louis hanya menakut-nakutimu. Kakek nggak galak."Candice baru merasa tenang. Namun, saat bertemu Wilson, Candice langsung gugup. Meskipun duduk di kursi roda, Wilson tetap terlihat berwibawa.Candice yang gelisah menyapa, "Ha ... lo ... Ka ... Kakek."Wilson mengernyit. Dia memandang Louis dengan bingung seraya bertanya, "Istrimu gagap?"Louis tertawa. Candice makin canggung, dia mendongak dan menjelaskan dengan serius, "Kakek, aku bukan gagap. Aku ... gugup.""Oh, gugup," ujar Wilson yang merasa tenang. Kemudian, dia meletakkan cangkir teh di atas meja dan melanjutkan, "Kamu

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status