“Prang!” Terdengar suara keras di dalam aula.“Claire!”Fendra terkejut segera maju untuk memapahnya. Ketika Claire jatuh tadi, dia tak sengaja menabrak meja minuman di belakangnya, alhasil gaun putihnya telah dipenuhi noda merah. Bahkan ada serpihan kaca yang menancap di bagian lengannya. Jadi, perhatian semua orang langsung tertuju pada diri Noni.Noni tertegun di tempat dan wajahnya memucat. “Bu … bukan, aku … aku nggak bermaksud untuk mendorongnya.” Padahal Noni tidak bertenaga!“Claire, kamu terluka.” Fendra melihat luka di bagian lengan Claire dan dia mulai merasa panik.Sementara itu, Kayla yang berdiri di samping menyaksikan pertunjukan dengan seru. Meskipun Claire tidak mati, setidaknya masalah ini cukup heboh. Dia pasti akan diusir dari acara!“Aku nggak kenapa-napa, Paman.” Claire tidak memedulikan apa yang dialaminya dan langsung berdiri. Dia menatap Noni yang terlihat pucat itu.“Nona, awalnya aku hanya ingin mengingatkanmu saja, tapi berhubung kamu memilih untuk berbuat s
Saat Kayla melihat kedatangan Javier, dia pun spontan merasa gembira.“Ja ….” Baru saja Kayla hendak berbicara, Javier malah berjalan melewati dirinya seolah-olah tidak merasakan keberadaannya saja.Di bawah tatapan semua orang, Javier berjalan ke hadapan Claire.Noni pun terbengong. Kenapa Tuan Javier bisa ke sini? Mana mungkin?“Tuan … Tuan Javier, apa hubunganmu dengan wanita ini? Kenapa kamu ….”Javier memalingkan kepalanya, lalu melirik Noni sekilas. “Sepertinya Nona Noni tidak ingin bergaul di lingkungan ini lagi? Kamu bahkan berani menyentuh wanitaku?”Tuan Javier? Apa? Wanitanya Tuan Javier?Semua orang pun terkejut. Bagaimanapun, Javier tidak pernah mengumumkan wanitanya. Namun hari ini, dia malah mengakuinya di hadapan semua orang.Gara-gara publikasi itu, banyak wanita yang patah hati pada malam hari ini. Wajah Kayla juga mulai terlihat pucat. Dia merasa geram mengepal erat tangannya hingga kuku hampir menancap ke dalam telapak tangannya. Dia menatap Claire dengan penuh benc
Javier mengulurkan telapak tangannya untuk menahan belakang leher Claire. Dia sedang menghukum Claire dengan mencium kuat bibirnya.“Uhm … Javier, lepaskan aku ….” Baru saja Claire berhasil bernapas, dia kembali dicium lagi. Kali ini, Javier menindih tubuh Claire di atas sofa.Claire dicium hingga pikirannya menjadi kosong. Hawa si lelaki membaluti diri Claire. Dia mendorong dada si lelaki, lalu mencengkeram erat kerahnya.“Sakit! Kamu sudah menimpaku ….” Bagian cedera di lengan Claire tertimpa. Dia pun menjerit kesakitan.Javier mengangkat sedikit tubuhnya agar tidak menimpa lengan Claire. Dia menggigit bibir Claire dengan perlahan, lalu berkata dengan suara rendah, “Lain kali, apa kamu berani melukai dirimu lagi? Hmm?”Claire tidak menjawab.Tangan Javier meraba bagian pinggang Claire. Sekujur tubuhnya tiba-tiba gemetar. Dia menahan tangan nakal Javier. “Aku … aku salah, aku tahu kesalahanku!”Melihat Claire akhirnya takluk, dia baru berdiri dengan perlahan. “Kalau ada lain kali, aku
Jadi, Claire telah mengenal River lebih dari enam tahun. Ketika Javier sedang memikirkan sesuatu, tampak bayangan tubuh anggun muncul di hadapannya.Gaun congsam dengan corak burung merak itu terlihat sangat indah. Ditambah lagi dengan lekuk tubuh langsing Claire, Claire terlihat semakin memesona saja.Javier terus menatapnya dan api di dalam matanya semakin membara saja. Dia memang adalah siluman penggoda! Javier ingin sekali menyantap keindahan tubuh itu, lalu menelannya ke dalam perut.Sepertinya Claire dapat merasakan tatapan mengerikan dari lelaki itu. Dia pun langsung membalikkan tubuhnya hendak melarikan diri.Baru saja Claire hendak menarik pintu, ada tangan yang menahan pintu. Kemudian, telapak tangan lelaki langsung memeluk pinggang langsing Claire. Dia mencondongkan tubuhnya untuk mendekati Claire. “Claire, kamu cantik sekali ….”Javier menundukkan kepalanya mencium leher indah Claire.“Javier, kamu jangan seperti ini ….” Hawa berbahaya mulai menyelimuti diri Claire. Padahal
Claire yang mengenakan congsam berjalan keluar ruangan bersama Javier. Saat mereka berdua kembali ke aula, semua pasang mata pun tertuju pada diri mereka.Javier masih sama seperti biasa, menunjukkan ekspresi dinginnya. Sementara, Claire yang ditatap semua orang bahkan tidak berani melihat Javier.Tadi Claire tidak melakukan apa-apa! Ahh! Claire ingin sekali gegar otak!“Claire.”Fendra berjalan ke sisinya, lalu bertanya dengan khawatir, “Lukamu tidak apa-apa, ‘kan?”“Nggak kenapa-napa, kok. Hanya luka kecil, sudah diobati juga,” balas Claire dengan tersenyum.Javier merangkul pinggang Claire, lalu berkata kepada Fendra dengan tersenyum, “Tuan Fendra tidak usah khawatir. Sekarang ada aku di sisinya, aku akan menjaganya.”Kayla yang berada di dalam kerumunan tampak geram. Dia menggenggam gelas anggurnya dengan erat. Hingga saat ini, tatapan semua orang masih tertuju pada diri Claire dan juga Javier. Ketika mendengar suara iri dari orang-orang sekitar, Kayla pun semakin kesal lagi.Tidak
Setelah semuanya diatur oleh Noni, Kayla baru pura-pura memberi tahu Javier. Kemudian, dia membawa orang-orang untuk pergi mencari Claire. Pada saat itu, sepertinya Claire telah menjadi sasaran permainan para lelaki bayarannya.Sekarang Kayla sungguh tidak sabaran untuk melihat gambaran itu. Setelah malam ini, nama Claire pasti akan hancur! Memangnya kenapa kalau dia memiliki darah daging Javier? Keluarga Fernando tidak mungkin akan menerima wanita tidak suci seperti Claire!Claire dan pelayan masuk ke ruang tunggu. Saat ini, Noni sedang menunggunya di dalam ruangan.Setelah pelayan meninggalkan tempat, Noni berdiri berjalan ke sisinya. “Nona Claire, maaf, sebelumnya semua itu salahku. Kali ini, aku mengajakmu untuk bertemu karena ingin minta maaf sama kamu. Apa kamu bersedia untuk memaafkanku?”Noni menarik tangan Claire. Tampak ekspresi serius di wajahnya. Seandainya Claire tidak mengetahui rencana mereka, sepertinya dia akan mengira Noni memang telah menyadari kesalahannya.Claire m
Claire berjalan ke sisi lelaki berpakaian hitam. Kemudian, dia mengeluarkan ponsel dari saku Noni yang tidak menyadarkan diri. Setelah membuka kunci ponsel dengan sidik jari, Claire pun mengirim pesan menyuruh Kayla untuk kemari setelah 20 menit.Setelah pesan dikirim, Claire menyimpan ponsel kembali ke saku Noni. Dia berdiri, lalu berkata, “Kak Martin, aku serahkan masalah ini kepadamu.”Si lelaki berpakaian hitam pun mengangguk.Claire meninggalkan ruang tunggu, lalu berjalan ke sisi balkon. Terdapat seorang lelaki paruh baya berambut pirang berdiri di depan sana. Dia membalikkan tubuhnya secara perlahan, lalu tampak si lelaki mengenakan kacamata gagang tipis bermodel kuno. Dia yang mengenakan jas hitam terlihat sangat berkelas dan berkarisma.“Paman River, kebetulan sekali kamu ke sini.” Claire berjalan menghampirinya dengan senyuman bandel.Lelaki berkelas dan berkarisma itu tak lain adalah River. Dari penampilannya, tidak ada yang akan menyangka bahwa lelaki bule tampan ini telah
Tuan Javier.” Tiba-tiba Fendra berjalan ke sisinya. “Apa kamu melihat Claire? Aku telepon malah tidak diangkat.”Begitu ucapan Fendra selesai dilontarkan, Kayla berlagak syok. “Apa? Nggak diangkat? Jangan-jangan telah terjadi sesuatu dengan Claire?”Fendra menatap Kayla dengan penuh curiga. Apa Kayla benar-benar sedang perhatian terhadap Claire?“Apa? Apa benar ada yang melakukan hal seperti itu di ruang istirahat?”“Ngapain aku bohongi kamu. Tadi waktu kami ingin pergi ke ruang istirahat, kami malah mendengar suara seperti itu dari dalam ruangan. Apa mereka nggak takut akan kepergok?”Ucapan para wanita yang melewati sisinya terdengar jelas di telinga Javier.Melihat ekspresi muram Javier, Kayla pun merasa gembira. Dia sengaja berkata, “Ruang istirahat? Apa mungkin? Tadi waktu aku nanya pelayan, katanya Claire lagi di ruang istirahat ….”Tatapan Javier semakin dingin lagi. Dia langsung melangkahkan kakinya ke ruang istirahat.Kayla menatap bayangan punggung Javier yang semakin menjauh