Beranda / Romansa / Kembang Desa / Cerita Sulastri

Share

Cerita Sulastri

Penulis: Yetti S
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-04 14:47:35

Ario tiba di rumahnya pukul setengah sebelas malam. Dia melihat kalau saat ini rumahnya tampak sepi. Penghuni rumah lainnya pasti sudah terlelap dan sudah masuk ke alam mimpi. Ario melongok ke kamar Lasmini. Dia melihat kalau wanita pujaan hatinya itu sudah tidur sambil memeluk Bima, anaknya.

Ario menutup pintu itu kembali dan berjalan ke arah kamarnya yang ada di seberang kamar yang di tempati oleh Lasmini. Namun langkahnya terhenti kala dia berpapasan dengan Sulastri yang baru saja mengambil air minum di dapur.

“Ibu belum tidur?” sapanya ramah pada wanita paruh baya itu.

“Belum Nak. Ibu haus, ini barusan ambil air minum di dapur.” Sulastri tersenyum dan memperlihatkan segelas air mineral kepada Ario. “Nak Ario baru pulang?”

“Iya, Bu. Kerjaan banyak hari ini. Dan tadi juga mampir sebentar ke rumah orangtua saya dulu sebelum pulang, karena ada perlu.” Tiba-tiba terbersit di pikiran Ario untuk menanyakan peri

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembang Desa   Silaturahmi

    “Bu.” Tiba-tiba suara Lasmini terdengar lirih memanggil Sulastri. Wanita itu berjalan mendekat ke arah sofa. Dia kemudian berlutut di hadapan Sulastri sambil menangis. “Terima kasih, Ibu telah merawat saya dengan baik selama ini. Ibu telah banyak berkorban untuk saya. Terlebih lagi saat saya hamil tanpa adanya suami. Ibu dengan setia menemani saya dan justru Ibu melindungi saya dari hujatan orang, karena saya hamil di luar nikah. Padahal bisa saja Ibu mengusir saya karena sudah membuat Ibu malu. Ibu bisa saja membenci saya, karena saya bukan anak Ibu. Tapi yang Ibu lakukan justru sebaliknya. Ibu telah pasang badan untuk melindungi saya.” Lasmini menangis tersedu-sedu di pangkuan Sulastri.“Mini, walaupun kamu bukan anak kandung saya, tapi saya sangat mencintai kamu. Saya merawat kamu dari kamu masih bayi. Kehadiran kamu di tengah keluarga kami memberikan kebahagiaan. Di hati saya, kamu adalah anak kandung saya walaupun bukan saya yang melahirkan

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-05
  • Kembang Desa   Silaturahmi 2

    Ario melirik ke arah Lasmini yang saat ini terlihat tegang. Dia menggenggam tangan calon istrinya itu dengan sebelah tangannya, berusaha untuk memberikan ketenangan.“Tenang ya, sayang.” Ario mempererat genggaman tangannya saat mendekati teras rumah Aisyah. “Aku nanti turun terlebih dahulu. Lalu kamu dan Bu Sulastri menyusul segera.”“Iya, Mas,” sahut Lasmini pelan.Ario menghentikan mobilnya di halaman rumah Aisyah, tepatnya di pinggir kolam ikan yang ada di sana. Bertepatan mobil Ario yang berhenti di sana, Aisyah sedang menerima telepon dari seseorang sehingga dia tidak memperhatikan kedatangan Ario, yang sudah keluar dari mobilnya dan berdiri di teras rumahnya.Cukup lama Ario berdiri di teras rumah Aisyah dengan Lasmini ada di balik punggung pria itu sambil menggendong Bima. Ario berniat akan memberi kejutan untuk Aisyah yang tentunya akan sangat bahagia bahwa hari ini dia bertemu dengan putrinya yang selama ini di

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-07
  • Kembang Desa   Permintaan Aisyah

    Aisyah mengajak mereka masuk ke dalam rumah. Bima yang ada di gendongan Ario sepertinya ingin berada di pelukan eyangnya yang masih terlihat cantik. Tangan mungil itu terulur ke arah Aisyah. Sementara mulut mungilnya berusaha untuk memanggil Aisyah. Bima berusaha mendapatkan perhatian dari eyang cantiknya itu. “Yang...Yang,” panggil bocah berusia dua tahun itu. “Apa, sayang. Kamu juga ingin dipeluk seperti Ibu dan Nenekmu, ya?” tanya Aisyah. Dia kemudian langsung mengambil alih tubuh Bima dari gendongan Ario. “Ayo kita masuk ke dalam. Kita ngobrol di dalam saja.” Dengan langkah anggun, Aisyah masuk ke dalam rumahnya dengan Bima yang merasa nyaman di dalam pelukan eyangnya. Lasmini menatap rumah ibunya yang tampak nyaman. Rumah Aisyah memang tidak sebesar rumah Ario. Namun rumah itu terlihat indah dan rapi serta terasa sejuk dipandang mata, apalagi dengan taman asri yang terhampar luas di depan dan di belakang rumah. Asisten rumah tangga Aisyah menghid

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-08
  • Kembang Desa   Gara-Gara Sebuah Nama

    Ario dengan berat hati merelakan Lasmini dan Bima tinggal untuk sementara di rumah Aisyah sampai mereka resmi menikah. Dan mulai saat ini Ario harus bolak-balik ke rumah Aisyah untuk melepaskan rindunya kepada calon istri yang sangat dicintainya dan juga buah hati tercinta. Pagi ini, saat dia mampir ke rumah Aisyah sebelum berangkat ke kantor, ucapan Aisyah sangat di luar dugaannya.“Ario, kamu bisa tidak mengurus perubahan nama Lasmini sebelum kalian menikah?” tanya Aisyah tiba-tiba saat dia minum kopi buatan Lasmini.“Maksud Bunda, saya harus merubah nama Lasmini? kenapa kok dirubah? apa ada yang salah?” tanya Ario mengernyitkan keningnya. Dia bingung dengan keinginan calon mertuanya itu.“Iya, nama Lasmini aslinya pemberian aku dan suamiku adalah Andini Muliawati Suseno. Nah karena anakku diculik sewaktu bayi, akhirnya nama itu berubah menjadi Lasmini Prasetyo. Aku mau nama Lasmini dirubah menjadi Andini Lasmini Suseno. Jadi adil

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-11
  • Kembang Desa   Ziarah Ke Makam Suseno

    “Bu, aku mau tanya tentang Pak Wahyu.” Lasmini duduk di tepi tempat tidur ibunya. Dia menatap Aisyah yang sedang mengaplikasikan krim malam di wajahnya.“Mau tanya apa?” tanya Aisyah tersenyum menatap anaknya.“Menurut Pak Wahyu kalau dia dulu juga teman kuliah Ayah dan Ibu, betul itu, Bu?” tanya Lasmini lagi.“Huum. Betul sekali. Dia dulu sudah menyatakan cinta sama Ibu tapi rupanya dia kalah cepat sama Ayahmu. Sehingga dia sedikit patah hati.” Aisyah mencolek hidung mancung anaknya dengan lembut.“Lalu dia membujang selama ini?” tanya Lasmini semakin penasaran dengan kisah cinta segitiga orangtuanya.“Tentu tidak. Dia akhirnya menerima tawaran perjodohan orangtuanya. Seperti Ario, gitu. Menikah tanpa cinta dan pasrah sama keputusan orangtuanya. Cuma Wahyu berusaha untuk mencintai istrinya. Dan akhirnya dia bisa juga mencintai istrinya dan memiliki dua orang anak. Lalu istrinya itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-12
  • Kembang Desa   Ario Melepas Rindu

    Lasmini menatap layar telepon genggamnya sebelum dia mengangkat panggilan telepon dari Ario.“Halo, Mas,” sapa Lasmini di telepon.“Mini, buka pintu gerbangnya. Aku mau masuk. Aku mau menginap di sini. Aku rindu sama kamu dan Bima.” Ario berkata serius di seberang sana.“Apa kamu ada di depan pintu gerbang?” tanya Lasmini memastikan calon suaminya itu sudah ada di depan pintu gerbang rumah ibunya. Namun tidak lama senyuman manis terbit dari bibir Lasmini.“Iya, cepat buka!” seru Ario dengan nada tidak sabar di seberang sana.“Sebentar aku tanya ibu dulu.” Lasmini berjalan ke arah Aisyah yang melanjutkan kembali aktivitasnya mengaplikasikan krim malam di wajahnya. Lasmini sempat mendengar Ario yang berdecak di seberang sana.“Bu, Mas Ario ternyata ada di pintu gerbang. Dia mau menginap di sini. Katanya dia kangen sama Bima,” ucap Lasmini. Dia sensor kata-kata Ario yang me

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Kembang Desa   Pernikahan Aisyah Dan Wahyu

    Ario tersenyum geli menatap Aisyah yang membelalakkan matanya kala mendengar ucapan yang baru saja dia lontarkan.“Maksud kamu apa, Ar?” tanya Aisyah dengan matanya yang membulat.“Iya kan Bunda tadi bilang, jangan berdua saja nanti yang ketiga setan. Nah kalau aku dan Lasmini ada di kamar untuk memindahkan Bima, itu artinya kita bertiga kan, Bun. Kalau aku tidak oleh berdua dengan Lasmini karena takut yang ketiga setan, berarti sama saja kalau Bunda mengatakan Bima itu setan.” Ario terkekeh mendengar ucapannya sendiri. Sedangkan Aisyah memutar bolanya malas. Dan Lasmini hanya bisa tertawa geli sambil memegang perutnya.“Ya sudah terserah, kalau mau berdua di dalam kamar. Tapi jangan lama-lama. Lasmini, kamu cepat pindahkan Bima, ya. Ibu tunggu di kamar. Kalau sampai lima belas menit belum sampai kamar, akan ibu susul. Kalian jangan membuat adiknya Bima dulu. Kalian belum menikah.” Setelah itu Aisyah langsung berjalan menuju k

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-19
  • Kembang Desa   SAH

    Lima bulan kemudianLasmini melihat tampilan dirinya di cermin saat dia sudah selesai dirias oleh seorang make-up artis yang disewa oleh ibunya. Aisyah menatap takjub wajah putrinya yang kini tampil memukau. Wajah cantik Lasmini semakin cantik dengan riasan sempurna dari make-up artis tersebut. Tubuh ramping Lasmini berbalut kebaya putih gading dan kain batik yang menyempurnakan penampilan Lasmini pada hari bahagianya saat ini.“Anak Ibu cantik sekali, selamat ya, Mini. Sebentar lagi kamu sudah menjadi istri orang. Ibu ikut bahagia. Semoga kebahagiaan selalu menyertai kamu dan Ario. Rumah tangga kalian bahagia untuk selamanya. Aamiin.” Aisyah kemudian memeluk putri semata wayangnya erat seolah dia tidak mau berpisah dengan Lasmini, namun semua harus dia ikhlaskan karena setelah menikah anaknya akan ikut tinggal bersama dengan suaminya.“Terima kasih atas doanya, Bu. Aku juga berharap Ibu sehat dan bahagia selalu,” sahut Lasmini. Dia kemud

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-24

Bab terbaru

  • Kembang Desa   Momen Bahagia

    Setelah acara makan malam, para tamu undangan memberikan selamat kepada pasangan suami istri yang tengah berbahagia itu. “Selamat atas hari jadi pernikahannya Pak Ario, Bu Lasmini,” ucap salah seorang pria yang datang bersama istrinya . “Terima kasih atas kedatangannya di acara kami ini, Pak, Bu,” sahut Ario pada pasangan suami istri yang merupakan rekan bisnisnya. Setelah para tamu undangan mengucapkan selamat padanya dan juga istrinya secara bergantian, kini giliran Ario dan Lasmini mengucapkan sepatah dua kata di acara tersebut. “Terima kasih untuk para tamu undangan yang telah bersedia hadir di acara kami. Hari ini, satu tahun yang lalu saya telah membuat keputusan paling penting dalam hidup saya. Saya telah berjanji dengan wanita yang ada di sebelah saya ini, untuk selalu berjalan bersama di hari-hari yang terbentang di depan. Dan wanita yang ada di sebelah saya ini juga telah memberikan saya kebahagiaan. Membuat hidup saya menjadi berwarna dan dia juga telah memberikan saya d

  • Kembang Desa   Wedding Anniversary

    Lima bulan kemudian.Lasmini bingung saat bangun tidur, dia tidak mendapati Ario ada di sampingnya. Biasanya suaminya itu masih tertidur pulas di jam seperti ini. Lasmini melihat waktu menunjukkan pukul lima pagi. Dia bangkit dari tidurnya dan melangkah ke arah kamar bayi yang ada di sebelah kamarnya. Dia tersenyum saat melihat Anisa masih tertidur pulas. Lasmini lalu berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan menunaikan sholat subuh.Selesai menunaikan sholat subuh, Lasmini berjalan keluar kamar. Dia berencana untuk mencari keberadaan suaminya pagi ini.“Apa Mas Ario sedang olahraga? mungkin dia sedang lari pagi di luar rumah. Aku buatkan dia kopi saja kalau begitu. Jadi saat dia pulang, Mas Ario bisa langsung minum kopinya,” gumam Lasmini bermonolog.Lasmini melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur. Di sana dia melihat asisten rumah tangganya tengah sibuk menyiapkan sarapan.

  • Kembang Desa   Kejutan Untuk Lasmini

    Tiga bulan kemudian.Lasmini melihat penunjuk waktu di dinding dengan perasaan kesal yang menyelimuti dirinya. Sudah jam sembilan malam tetapi Ario dan Bima belum tampak juga batang hidungnya di rumah. Saat ini Bima seharusnya sudah bersiap untuk tidur, tetapi Ario yang membawa anak sulungnya itu pergi dari tadi sore belum kembali ke rumah.Lasmini menyesal menuruti perintah Ario agar tetap berada di rumah menjaga Anisa. Ario meminta Lasmini untuk tidak ikut serta dengan mereka, karena Anisa yang rewel sepanjang sore hari tadi. Waktu terus berjalan dan Lasmini sudah bolak-balik melihat ke luar rumah tapi tidak ada tanda-tanda mereka akan datang.Dia mencoba menelepon suaminya itu untuk mengetahui keberadaan mereka saat ini. Namun, Ario sama sekali tidak mengangkat teleponnya, bahkan pesan yang dia kirim hanya dibaca saja.‘Kenapa aku telepon tidak dia angkat, ya? kemana sih mereka sampai sekarang belum pulang? awas saja nanti kalau sudah sampai di r

  • Kembang Desa   Family Time

    “Mimpi kalau aku tidak disayang lagi sama Bunda dan Ayah. Aku duduk sendiri. Ayah sama Bunda mencium Dedek Nisa.” Bima kemudian menangis kala dia mengingat mimpinya itu.Lasmini tersenyum mendengar ucapan anak sulungnya itu. Dia lalu memeluk tubuh bocah itu seraya berkata, “Itu hanya mimpi, sayang. Jangan diambil hati. Bunda sama Ayah tetap sayang sama Bima, kok, walaupun sudah ada Dedek Nisa.” Lasmini lalu mencium pipi gembil Bima dengan penuh kasih sayang.Namun, tiba-tiba saja Bima menarik wajahnya dari wajah ibunya seraya berkata, “Beneran kalau Bunda tetep sayang sama aku?” tanya Bima dengan suara perlahan menatap Lasmini lekat.Lasmini kembali tertawa dan mencolek hidung mancung anaknya. “Benar dong sayang. Masak Bunda bohong.”Lasmini lalu mencium pipi anaknya gemas. Bima rupanya merasa lega dengan jawaban ibunya. Dia terkekeh kala ibunya terus mencium wajahnya. Hingga suara tangisan Anisa menghentika

  • Kembang Desa   Akhir Dari Penantian

    “Sayang, sudah siap belum?” tanya Ario sambil mengetuk pintu kamar mandi. Istrinya tadi pamit padanya hendak ke kamar mandi sebentar sebelum mereka mulai ‘olahraga malam’ yang sudah ditunggu oleh Ario selama dua bulan.“Sebentar, Mas. Tunggu saja di tempat tidur, nanti juga aku keluar!” jawab Lasmini dari dalam kamar mandi. Ario kemudian kembali melangkah ke arah tempat tidur. Dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar.Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Lasmini yang memakai lingerie merah. Dia berjalan perlahan mendekati suaminya yang sudah siap di atas tempat tidur. Lasmini tersenyum menggoda ke arah suaminya yang kini menatap ke arahnya dengan tatapan takjub dan tanpa berkedip sedikitpun.“Jadi ini yang membuat kamu lama di kamar mandi, hm. Dan ini lingerie merah kapan belinya?” tanya Ario mulai menggoda

  • Kembang Desa   Menggoda Iman

    “Mini, ganti baju kamu!” ujar Ario saat akan mengantar istrinya ke rumah sakit, dengan tujuan ke dokter anak karena bayinya akan melakukan imunisasi tahap awal.“Kenapa memangnya, Mas. Sepertinya baju yang aku kenakan ini sopan.” Lasmini memindai lagi pakaian yang dia kenakan hari ini. Dan dia tidak menemukan ada yang salah pada pakaiannya itu.“Itu pakaiannya menggoda iman, sayang. Aku saja tergoda apalagi orang lain. Dan aku tidak mau kalau dokter anak itu menjadi sainganku,” sungut Ario yang mulai dengan mode sebagai suami posesif.Lasmini merotasi matanya dengan malas. Dia melepas pakaiannya di depan suaminya, yang seketika membuat Ario menelan saliva, saat melihat tubuh istrinya yang semakin menggoda setelah melahirkan anaknya. Lasmini kemudian mengenakan pakaian lainnya dan memperlihatkan penampilannya kini di depan Ario untuk meminta pendapat suaminya itu.“Ba

  • Kembang Desa   Nuni VS Aisyah

    Keesokan Harinya, Nuni datang ke kamar rawat inap Lasmini dengan senyum sumringah terbit dari bibirnya. Dia langsung membuka pintu ruang rawat inap itu. Senyumnya semakin merekah kala melihat cucunya saat ini tengah tertidur di box bayi.“Cucuku cantik sekali. Sayang sedang tidur, padahal Ibu mau menggendong dia,” ucap Nuni kala dia sudah memasuki ruang rawat inap itu dan menatap cucunya di pinggir box bayi.“Iya, Bu. Nisa baru saja selesai menyusu. Dan seperti biasanya kalau habis menyusu dia pasti tertidur.” Lasmini berkata sambil tersenyum menatap wajah ibu mertuanya.Di saat bersamaan, pintu kamar rawat Lasmini terbuka. Menampilkan sosok Aisyah dan Wahyu di ambang pintu.“Kamu sudah sampai dulu rupanya Nun. Arief mana? kamu datang sendiri kemari?” tanya Aisyah yang melangkah ke arah Lasmini. Dia lalu mengecup pipi anaknya lembut.“Mas Arief sedang main golf. Katanya, nanti langsung kemari setelah acara

  • Kembang Desa   Nama Bayi

    “Sabar, Bu. Ini sedang kami diskusikan. Nanti kalau sudah dapat pasti akan kami beritahu,” ucap Ario.“Jangan lama-lama memberi namanya! masak nanti kalau ada yang menjenguk tidak bisa memanggil namanya. Coba sekarang kamu arahkan kamera ke wajah cucu Ibu. Ibu sepertinya Ke rumah sakitnya besok pagi. Makanya sekarang Ibu mau melihat dulu cucunya,” cetus Nuni.Ario lalu mengarahkan telepon genggamnya ke arah bayi mungil nan cantik. Nuni memekik takjub kala melihat cucu keduanya itu sudah terlihat cantik saat ini.“Cantik sekali cucu Eyang. Jadi tidak sabar untuk segera ke sana. Ario, Mini, Bagaimana kalau Ibu yang memberi nama untuk cucu Ibu yang cantik ini?” tanya Nuni.“Boleh, Bu,” sahut Ario dan Lasmini bersamaan.Nuni terdiam sesaat. Dia tersenyum sumringah sebelum akhirnya berkata, “Bagaimana kalau Anisa Muliawati? kalian

  • Kembang Desa   Welcome Baby Girl

    Dua bulan kemudian....Lasmini tersenyum melihat kamar bayi yang warnanya sangat ‘girly’ dan indah dilihat. Lasmini berjalan mengelilingi kamar bayi yang didominasi warna pink. Lasmini semenjak tahu bayinya berjenis kelamin perempuan, langsung berbelanja perlengkapan bayi untuk bayi perempuan. Di saat dia tengah berkeliling kamar bayi, tiba-tiba saja Lasmini meringis sambil memegang perutnya. Dia lalu duduk di tepi tempat tidur. Dia sudah mulai terbiasa dengan kontraksi dini yang kadang timbul secara tiba-tiba dan menghilang setelah beberapa menit. Namun kali ini yang dia rasakan sama sekali beda dengan yang biasanya. Kali ini rasanya lebih sakit dan terasa terus-menerus sakitnya.“Mini! kamu kenapa?” tanya Ario saat dia memasuki kamar bayi.“Perut-ku mulas, Mas. Aku merasa ada sesuatu yang mendorong ke bawah,” ucap Lasmini melirih.“Hah! jangan-jangan ka

DMCA.com Protection Status