Beranda / Romansa / Kembang Desa / Ario Melepas Rindu

Share

Ario Melepas Rindu

Penulis: Yetti S
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-15 00:36:22

Lasmini menatap layar telepon genggamnya sebelum dia mengangkat panggilan telepon dari Ario.

“Halo, Mas,” sapa Lasmini di telepon.

“Mini, buka pintu gerbangnya. Aku mau masuk. Aku mau menginap di sini. Aku rindu sama kamu dan Bima.” Ario berkata serius di seberang sana.

“Apa kamu ada di depan pintu gerbang?” tanya Lasmini memastikan calon suaminya itu sudah ada di depan pintu gerbang rumah ibunya. Namun tidak lama senyuman manis terbit dari bibir Lasmini.

“Iya, cepat buka!” seru Ario dengan nada tidak sabar di seberang sana.

“Sebentar aku tanya ibu dulu.” Lasmini berjalan ke arah Aisyah yang melanjutkan kembali aktivitasnya mengaplikasikan krim malam di wajahnya. Lasmini sempat mendengar Ario yang berdecak di seberang sana.

“Bu, Mas Ario ternyata ada di pintu gerbang. Dia mau menginap di sini. Katanya dia kangen sama Bima,” ucap Lasmini. Dia sensor kata-kata Ario yang me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembang Desa   Pernikahan Aisyah Dan Wahyu

    Ario tersenyum geli menatap Aisyah yang membelalakkan matanya kala mendengar ucapan yang baru saja dia lontarkan.“Maksud kamu apa, Ar?” tanya Aisyah dengan matanya yang membulat.“Iya kan Bunda tadi bilang, jangan berdua saja nanti yang ketiga setan. Nah kalau aku dan Lasmini ada di kamar untuk memindahkan Bima, itu artinya kita bertiga kan, Bun. Kalau aku tidak oleh berdua dengan Lasmini karena takut yang ketiga setan, berarti sama saja kalau Bunda mengatakan Bima itu setan.” Ario terkekeh mendengar ucapannya sendiri. Sedangkan Aisyah memutar bolanya malas. Dan Lasmini hanya bisa tertawa geli sambil memegang perutnya.“Ya sudah terserah, kalau mau berdua di dalam kamar. Tapi jangan lama-lama. Lasmini, kamu cepat pindahkan Bima, ya. Ibu tunggu di kamar. Kalau sampai lima belas menit belum sampai kamar, akan ibu susul. Kalian jangan membuat adiknya Bima dulu. Kalian belum menikah.” Setelah itu Aisyah langsung berjalan menuju k

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-19
  • Kembang Desa   SAH

    Lima bulan kemudianLasmini melihat tampilan dirinya di cermin saat dia sudah selesai dirias oleh seorang make-up artis yang disewa oleh ibunya. Aisyah menatap takjub wajah putrinya yang kini tampil memukau. Wajah cantik Lasmini semakin cantik dengan riasan sempurna dari make-up artis tersebut. Tubuh ramping Lasmini berbalut kebaya putih gading dan kain batik yang menyempurnakan penampilan Lasmini pada hari bahagianya saat ini.“Anak Ibu cantik sekali, selamat ya, Mini. Sebentar lagi kamu sudah menjadi istri orang. Ibu ikut bahagia. Semoga kebahagiaan selalu menyertai kamu dan Ario. Rumah tangga kalian bahagia untuk selamanya. Aamiin.” Aisyah kemudian memeluk putri semata wayangnya erat seolah dia tidak mau berpisah dengan Lasmini, namun semua harus dia ikhlaskan karena setelah menikah anaknya akan ikut tinggal bersama dengan suaminya.“Terima kasih atas doanya, Bu. Aku juga berharap Ibu sehat dan bahagia selalu,” sahut Lasmini. Dia kemud

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-24
  • Kembang Desa   Honeymoon

    "Jadi kamu tidak mau honeymoon ke luar negeri?" tanya Ario lagi.“Nanti saja jalan-jalan ke luar negeri-nya kalau Bima sudah di atas tiga tahun, Mas," jawab Lasmini yakin."Ya sudah berarti di Indonesia saja ya, terus kamu maunya kemana?" tanya Ario."Ke Bali saja, ya," jawab Lasmini.“Ok, kita jalan besok,” sahut Ario yang diangguki oleh Lasmini.***Kini Ario beserta keluarga kecilnya dan tak lupa Asih, sang baby sitter yang akan membantu Lasmini menjaga Bima, sudah tiba di Denpasar. Mereka dalam perjalanan menuju hotel tempat mereka menginap selama satu minggu. Dody sebelumnya sudah pesan dua kamar di hotel berbintang lima yang ada di Denpasar.Sesampainya di kamar hotel, Lasmini merebahkan Bima di tempat tidur kecil yang Dody pesankan sebelumnya, kemudian dia merebahkan dirinya di kasur. Ario yang melihat istrinya merebahkan diri dikasur segera berpartisipasi disana.Tangannya mulai bergerilya di tubuh Las

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-28
  • Kembang Desa   Honeymoon 2

    Lasmini menoleh ke belakang saat dia merasakan sepasang lengan kekar memeluk pinggangnya dari belakang. Dia tersenyum kala suaminya mencium pipinya lembut.“Kita rencananya mau jalan-jalan kemana, Mas?” tanya Lasmini menjauhkan kepalanya dari wajah Ario, agar dia dapat melihat dengan jelas wajah tampan suaminya.“Destinasi wisata pertama yang akan kita kunjungi adalah ke tanah lot di sore hari. Kita akan menyaksikan keindahan pemandangan matahari tenggelam dengan siluet pura tanah lot.” Ario semakin mempererat pelukannya di pinggang Lasmini.“Ya sudah berarti sekarang kita jalan-jalan di sekitar hotel sini saja ya, Mas. Sore-nya kita jalan ke tanah lot,” ucap Lasmini manja.Ario menganggukkan kepalanya dan mendekatkan bibir di ceruk leher Lasmini yang sudah resmi menjadi istrinya. Namun tiba-tiba saja tangan Bima menghalau wajah Ario. Bocah berusia dua tahun itu menatap tajam ayahnya. Tangan mungilnya kemu

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-02
  • Kembang Desa   Tragedi Honeymoon

    Malam ini Lasmini dan Ario tengah berada di ruang tengah villa. Mereka sedang asyik bermesraan di sana sambil menonton TV. Mereka manfaatkan waktu berduaan setelah Bima tertidur pulas di kamar.Lasmini mengangkat panggilan telepon yang ternyata dari Aisyah, ibunya. Dia kemudian menceritakan kunjungan wisatanya di pulau dewata yang sangat menyenangkan. Aisyah tak lupa menanyakan tentang keadaan cucu semata wayangnya, Bima.“Mini, bagaimana kabar cucuku? apa dia rewel?” tanya Aisyah di seberang sana.“Rewel sih tidak, Bu. Hanya saja dia sepertinya sengaja tidak membiarkan aku dan Mas Ario berduaan. Dia selalu berada di antara kami kalau kami sedang bermesraan.” Lasmini terkekeh menceritakan ulah anaknya. Sementara itu Aisyah tertawa geli di seberang sana. Begitu juga dengan Ario yang tertawa mendengarkan Lasmini, yang sepertinya tengah mengadukan ulah anaknya pada Aisyah. Sedangkan yang menjadi topik pembicaraan telah tertidur pulas di kama

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-05
  • Kembang Desa   Pertolongan

    “Bayu, tolong jangan ganggu istriku. Lakukan apa yang kamu mau tapi jangan kamu sentuh dia. Tolong Bayu.” Ario berkata lirih mencoba agar Bayu merubah niatnya dan bersedia melepaskan Lasmini.“Hahaha, ternyata nyali anda cuma segitu saja. Kemana nyali anda sewaktu di kantor dulu?” Bayu kemudian berjalan ke arah Ario dan meraih kerah kaos polo Ario dan melayangkan pukulan yang cukup keras ke wajah dan tubuh Ario secara bergantian.“Mass...” Lasmini menjerit melihat suaminya tersungkur tak berdaya dengan wajah yang mulai mengeluarkan darah. “Tolong hentikan Bayu. Jangan pukuli suamiku.”Bayu tidak mendengarkan kata-kata Lasmini. Dia terus memukul wajah dan tubuh Ario yang tidak bisa melawan karena tubuhnya terikat. Ario pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Bayu. Dia membiarkan Bayu melampiaskan amarahnya, asalkan istrinya tidak diganggu.“Bagaimana rasanya, Bapak Ario yang terhormat? merasa menjad

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-07
  • Kembang Desa   Liburan Telah Usai

    Ario segera dibawa ke rumah sakit oleh pria yang tadi menolong mereka. Luka Ario cukup parah, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama bagi petugas medis untuk mengobati luka di wajahnya. Dokter juga menjahit bibir Ario yang robek, karena pukulan yang dilancarkan oleh Bayu. Pria yang mengantar Ario juga meminta agar petugas medis melakukan visum bagi luka Ario. Hal itu diperlukan sebagai bukti atas kekerasan yang dilakukan bayu terhadap pasangan suami istri itu.Setelah urusan di rumah sakit selesai, pria itu mengantar Ario dan Lasmini kembali ke villa. Ario tertidur di bahu Lasmini sepanjang perjalanan. Sementara Lasmini terlihat mengelus rambut suaminya lembut.“Saran saya besok Ibu atau suami Ibu datang ke kantor polisi, untuk melaporkan kejadian tadi. Jangan lupa untuk memberikan hasil visum tadi kepada polisi, yang akan dijadikan bukti untuk memberatkan pria tadi.” Pria itu berkata sambil mengemudi dan terus fokus menatap jalan raya.“Ba

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-11
  • Kembang Desa   Recovery

    Ario dan Lasmini sudah tiba di rumah. Saat tiba, hari sudah menjelang malam sehingga mereka langsung beristirahat. Bima yang tidak mengetahui kejadian yang menimpa orangtuanya merengek ingin terus bermain bersama dengan Ario. Namun Lasmini mencegahnya karena kondisi tubuh Ario yang harus banyak istirahat.“Sayang, mainnya sama Bunda dan Mbak Asih dulu, ya. Ayah sedang sakit.” Lasmini berkata sambil mencium kening anaknya lembut.“Mau sama Ayah,” rengek Bima.“Iya, tapi nanti kalau Ayah sudah sembuh. Kalau Bima terus ingin bermain sama Ayah, nanti malah semakin lama sembuhnya. Jadi sekarang main sama Bunda dan Mbak Asih dulu, ya,” bujuk Lasmini.Akhirnya, setelah dibujuk berulang kali, Bima bersedia bermain bersama ibunya dan baby sitter. Bocah itu membiarkan Ario untuk beristirahat di kamar.***Ario mengerjapkan matanya kala sinar mentari menyelinap masuk melalui celah tirai jendela kamarnya. Dia merasaka

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-14

Bab terbaru

  • Kembang Desa   Momen Bahagia

    Setelah acara makan malam, para tamu undangan memberikan selamat kepada pasangan suami istri yang tengah berbahagia itu. “Selamat atas hari jadi pernikahannya Pak Ario, Bu Lasmini,” ucap salah seorang pria yang datang bersama istrinya . “Terima kasih atas kedatangannya di acara kami ini, Pak, Bu,” sahut Ario pada pasangan suami istri yang merupakan rekan bisnisnya. Setelah para tamu undangan mengucapkan selamat padanya dan juga istrinya secara bergantian, kini giliran Ario dan Lasmini mengucapkan sepatah dua kata di acara tersebut. “Terima kasih untuk para tamu undangan yang telah bersedia hadir di acara kami. Hari ini, satu tahun yang lalu saya telah membuat keputusan paling penting dalam hidup saya. Saya telah berjanji dengan wanita yang ada di sebelah saya ini, untuk selalu berjalan bersama di hari-hari yang terbentang di depan. Dan wanita yang ada di sebelah saya ini juga telah memberikan saya kebahagiaan. Membuat hidup saya menjadi berwarna dan dia juga telah memberikan saya d

  • Kembang Desa   Wedding Anniversary

    Lima bulan kemudian.Lasmini bingung saat bangun tidur, dia tidak mendapati Ario ada di sampingnya. Biasanya suaminya itu masih tertidur pulas di jam seperti ini. Lasmini melihat waktu menunjukkan pukul lima pagi. Dia bangkit dari tidurnya dan melangkah ke arah kamar bayi yang ada di sebelah kamarnya. Dia tersenyum saat melihat Anisa masih tertidur pulas. Lasmini lalu berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan menunaikan sholat subuh.Selesai menunaikan sholat subuh, Lasmini berjalan keluar kamar. Dia berencana untuk mencari keberadaan suaminya pagi ini.“Apa Mas Ario sedang olahraga? mungkin dia sedang lari pagi di luar rumah. Aku buatkan dia kopi saja kalau begitu. Jadi saat dia pulang, Mas Ario bisa langsung minum kopinya,” gumam Lasmini bermonolog.Lasmini melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur. Di sana dia melihat asisten rumah tangganya tengah sibuk menyiapkan sarapan.

  • Kembang Desa   Kejutan Untuk Lasmini

    Tiga bulan kemudian.Lasmini melihat penunjuk waktu di dinding dengan perasaan kesal yang menyelimuti dirinya. Sudah jam sembilan malam tetapi Ario dan Bima belum tampak juga batang hidungnya di rumah. Saat ini Bima seharusnya sudah bersiap untuk tidur, tetapi Ario yang membawa anak sulungnya itu pergi dari tadi sore belum kembali ke rumah.Lasmini menyesal menuruti perintah Ario agar tetap berada di rumah menjaga Anisa. Ario meminta Lasmini untuk tidak ikut serta dengan mereka, karena Anisa yang rewel sepanjang sore hari tadi. Waktu terus berjalan dan Lasmini sudah bolak-balik melihat ke luar rumah tapi tidak ada tanda-tanda mereka akan datang.Dia mencoba menelepon suaminya itu untuk mengetahui keberadaan mereka saat ini. Namun, Ario sama sekali tidak mengangkat teleponnya, bahkan pesan yang dia kirim hanya dibaca saja.‘Kenapa aku telepon tidak dia angkat, ya? kemana sih mereka sampai sekarang belum pulang? awas saja nanti kalau sudah sampai di r

  • Kembang Desa   Family Time

    “Mimpi kalau aku tidak disayang lagi sama Bunda dan Ayah. Aku duduk sendiri. Ayah sama Bunda mencium Dedek Nisa.” Bima kemudian menangis kala dia mengingat mimpinya itu.Lasmini tersenyum mendengar ucapan anak sulungnya itu. Dia lalu memeluk tubuh bocah itu seraya berkata, “Itu hanya mimpi, sayang. Jangan diambil hati. Bunda sama Ayah tetap sayang sama Bima, kok, walaupun sudah ada Dedek Nisa.” Lasmini lalu mencium pipi gembil Bima dengan penuh kasih sayang.Namun, tiba-tiba saja Bima menarik wajahnya dari wajah ibunya seraya berkata, “Beneran kalau Bunda tetep sayang sama aku?” tanya Bima dengan suara perlahan menatap Lasmini lekat.Lasmini kembali tertawa dan mencolek hidung mancung anaknya. “Benar dong sayang. Masak Bunda bohong.”Lasmini lalu mencium pipi anaknya gemas. Bima rupanya merasa lega dengan jawaban ibunya. Dia terkekeh kala ibunya terus mencium wajahnya. Hingga suara tangisan Anisa menghentika

  • Kembang Desa   Akhir Dari Penantian

    “Sayang, sudah siap belum?” tanya Ario sambil mengetuk pintu kamar mandi. Istrinya tadi pamit padanya hendak ke kamar mandi sebentar sebelum mereka mulai ‘olahraga malam’ yang sudah ditunggu oleh Ario selama dua bulan.“Sebentar, Mas. Tunggu saja di tempat tidur, nanti juga aku keluar!” jawab Lasmini dari dalam kamar mandi. Ario kemudian kembali melangkah ke arah tempat tidur. Dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar.Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Lasmini yang memakai lingerie merah. Dia berjalan perlahan mendekati suaminya yang sudah siap di atas tempat tidur. Lasmini tersenyum menggoda ke arah suaminya yang kini menatap ke arahnya dengan tatapan takjub dan tanpa berkedip sedikitpun.“Jadi ini yang membuat kamu lama di kamar mandi, hm. Dan ini lingerie merah kapan belinya?” tanya Ario mulai menggoda

  • Kembang Desa   Menggoda Iman

    “Mini, ganti baju kamu!” ujar Ario saat akan mengantar istrinya ke rumah sakit, dengan tujuan ke dokter anak karena bayinya akan melakukan imunisasi tahap awal.“Kenapa memangnya, Mas. Sepertinya baju yang aku kenakan ini sopan.” Lasmini memindai lagi pakaian yang dia kenakan hari ini. Dan dia tidak menemukan ada yang salah pada pakaiannya itu.“Itu pakaiannya menggoda iman, sayang. Aku saja tergoda apalagi orang lain. Dan aku tidak mau kalau dokter anak itu menjadi sainganku,” sungut Ario yang mulai dengan mode sebagai suami posesif.Lasmini merotasi matanya dengan malas. Dia melepas pakaiannya di depan suaminya, yang seketika membuat Ario menelan saliva, saat melihat tubuh istrinya yang semakin menggoda setelah melahirkan anaknya. Lasmini kemudian mengenakan pakaian lainnya dan memperlihatkan penampilannya kini di depan Ario untuk meminta pendapat suaminya itu.“Ba

  • Kembang Desa   Nuni VS Aisyah

    Keesokan Harinya, Nuni datang ke kamar rawat inap Lasmini dengan senyum sumringah terbit dari bibirnya. Dia langsung membuka pintu ruang rawat inap itu. Senyumnya semakin merekah kala melihat cucunya saat ini tengah tertidur di box bayi.“Cucuku cantik sekali. Sayang sedang tidur, padahal Ibu mau menggendong dia,” ucap Nuni kala dia sudah memasuki ruang rawat inap itu dan menatap cucunya di pinggir box bayi.“Iya, Bu. Nisa baru saja selesai menyusu. Dan seperti biasanya kalau habis menyusu dia pasti tertidur.” Lasmini berkata sambil tersenyum menatap wajah ibu mertuanya.Di saat bersamaan, pintu kamar rawat Lasmini terbuka. Menampilkan sosok Aisyah dan Wahyu di ambang pintu.“Kamu sudah sampai dulu rupanya Nun. Arief mana? kamu datang sendiri kemari?” tanya Aisyah yang melangkah ke arah Lasmini. Dia lalu mengecup pipi anaknya lembut.“Mas Arief sedang main golf. Katanya, nanti langsung kemari setelah acara

  • Kembang Desa   Nama Bayi

    “Sabar, Bu. Ini sedang kami diskusikan. Nanti kalau sudah dapat pasti akan kami beritahu,” ucap Ario.“Jangan lama-lama memberi namanya! masak nanti kalau ada yang menjenguk tidak bisa memanggil namanya. Coba sekarang kamu arahkan kamera ke wajah cucu Ibu. Ibu sepertinya Ke rumah sakitnya besok pagi. Makanya sekarang Ibu mau melihat dulu cucunya,” cetus Nuni.Ario lalu mengarahkan telepon genggamnya ke arah bayi mungil nan cantik. Nuni memekik takjub kala melihat cucu keduanya itu sudah terlihat cantik saat ini.“Cantik sekali cucu Eyang. Jadi tidak sabar untuk segera ke sana. Ario, Mini, Bagaimana kalau Ibu yang memberi nama untuk cucu Ibu yang cantik ini?” tanya Nuni.“Boleh, Bu,” sahut Ario dan Lasmini bersamaan.Nuni terdiam sesaat. Dia tersenyum sumringah sebelum akhirnya berkata, “Bagaimana kalau Anisa Muliawati? kalian

  • Kembang Desa   Welcome Baby Girl

    Dua bulan kemudian....Lasmini tersenyum melihat kamar bayi yang warnanya sangat ‘girly’ dan indah dilihat. Lasmini berjalan mengelilingi kamar bayi yang didominasi warna pink. Lasmini semenjak tahu bayinya berjenis kelamin perempuan, langsung berbelanja perlengkapan bayi untuk bayi perempuan. Di saat dia tengah berkeliling kamar bayi, tiba-tiba saja Lasmini meringis sambil memegang perutnya. Dia lalu duduk di tepi tempat tidur. Dia sudah mulai terbiasa dengan kontraksi dini yang kadang timbul secara tiba-tiba dan menghilang setelah beberapa menit. Namun kali ini yang dia rasakan sama sekali beda dengan yang biasanya. Kali ini rasanya lebih sakit dan terasa terus-menerus sakitnya.“Mini! kamu kenapa?” tanya Ario saat dia memasuki kamar bayi.“Perut-ku mulas, Mas. Aku merasa ada sesuatu yang mendorong ke bawah,” ucap Lasmini melirih.“Hah! jangan-jangan ka

DMCA.com Protection Status