Share

Recovery

Author: Yetti S
last update Last Updated: 2022-03-14 18:06:09

Ario dan Lasmini sudah tiba di rumah. Saat tiba, hari sudah menjelang malam sehingga mereka langsung beristirahat. Bima yang tidak mengetahui kejadian yang menimpa orangtuanya merengek ingin terus bermain bersama dengan Ario. Namun Lasmini mencegahnya karena kondisi tubuh Ario yang harus banyak istirahat.

“Sayang, mainnya sama Bunda dan Mbak Asih dulu, ya. Ayah sedang sakit.” Lasmini berkata sambil mencium kening anaknya lembut.

“Mau sama Ayah,” rengek Bima.

“Iya, tapi nanti kalau Ayah sudah sembuh. Kalau Bima terus ingin bermain sama Ayah, nanti malah semakin lama sembuhnya. Jadi sekarang main sama Bunda dan Mbak Asih dulu, ya,” bujuk Lasmini.

Akhirnya, setelah dibujuk berulang kali, Bima bersedia bermain bersama ibunya dan baby sitter. Bocah itu membiarkan Ario untuk beristirahat di kamar.

***

Ario mengerjapkan matanya kala sinar mentari menyelinap masuk melalui celah tirai jendela kamarnya. Dia merasaka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembang Desa   Hamil Lagi

    Satu bulan kemudian.Lasmini merasakan ada yang aneh pada dirinya. Mulai dari dirinya yang terlambat haid, sering pusing dan mual serta dirinya yang mudah mengantuk. Akhirnya dia memutuskan untuk membeli alat tes kehamilan.Dia kemudian langsung menuju toilet saat sudah tiba di rumahnya dan segera melakukan tes sesuai dengan petunjuk yang tertera di kemasan itu.Lasmini menatap benda yang ada di tangannya dengan senyum yang mengembang di bibirnya."Garis dua! itu tandanya di sini ada adiknya Bima sedang tumbuh," ucapnya bermonolog sambil mengusap perutnya yang masih rata.Tiba-tiba saja tubuhnya ada yang memeluk dari belakang. Lasmini tersenyum kala melihat lengan suaminya melingkar di pinggangnya.“Kita ke rumah sakitnya kapan, hm?” tanya Ario yang masih memeluk erat tubuh istrinya.“Sore ini bisa, besok pagi juga bisa. Terserah Mas bisanya kapan.

    Last Updated : 2022-03-18
  • Kembang Desa   Ngidam

    Lasmini dan Ario menoleh ke belakang ke arah sumber suara. Senyum mengembang dari bibir mereka kala melihat seseorang yang memanggil Lasmini.“Ibu!” ucap Lasmini yang langsung mendekat ke arah Aisyah. “Ibu sedang apa di rumah sakit ini?”“Ibu baru saja menjenguk teman yang dirawat di sini,” jawab Aisyah kalem.“Sendiri?” tanya Lasmini memastikan. Dia melihat di sekitar tidak ada orang yang bersama dengan Aisyah.“Tentu tidak, Mini. Suami Ibu mana mengijinkan Ibu pergi sendiri. Dia pasti ikut kemana saja Ibu pergi. Dia sekarang sedang ada di toilet.” Aisyah terkekeh saat menjawab pertanyaan anaknya.Ario dan Lasmini juga tertawa menanggapi ucapan Aisyah.“Kamu sendiri, sedang apa di sini?” tanya Aisyah menatap anaknya lekat.“Bunda akan punya cucu lagi,” jawab Ario mewakili istrinya.“Wah, Ibu senang sekali. Sebentar lagi cucu Ibu bertambah

    Last Updated : 2022-03-23
  • Kembang Desa   Bedrest

    Ario berjalan cepat ke ruang rawat di ruang UGD. Dia mendapat kabar dari mertuanya kalau Lasmini mengalami perdarahan karena terpeleset di taman belakang rumahnya.Ario segera menghampiri istrinya yang terbaring lemah di ranjang perawatan."Istirahat saja jangan banyak bicara dulu, hm." Ario mengecup kening istrinya dengan lembut."Apa...apa anakku baik-baik saja, Mas?" tanya Lasmini sendu."Anak kita baik-baik saja. Tadi dokter mengatakan kalau beliau sudah menyuntikkan vitamin dan penguat supaya janinnya lebih kuat lagi. Dan dokter juga mengatakan kalau kamu bedrest di rumah sakit selama lima hari dan sisanya istirahat total di rumah," ucap Ario.Lasmini menganggukkan kepalanya dan menatap Ario dengan tatapan sendu. Ario menautkan kedua alisnya saat tatapannya bertemu dengan tatapan istrinya."Ada apa, sayang? kamu seperti sedang memikirkan sesuatu. C

    Last Updated : 2022-03-26
  • Kembang Desa   Home Sweet Home

    Sudah lima hari Lasmini bedrest di rumah sakit akibat perdarahan yang dialaminya. Kini saatnya dia kembali pulang ke rumah setelah dokter memeriksa kondisinya. Dengan senyum yang merekah, Lasmini merapikan pakaiannya dan menunggu suaminya yang akan datang menjemput pulang ke rumah.Ario tersenyum sumringah melihat istrinya yang sudah siap dan tampak segar saat dia tiba di kamar rawat Lasmini. Dia mencium bibir ranum Lasmini yang semakin menggoda saat wanita cantik pujaan hatinya itu tersenyum menyambut kedatangannya.“Sudah siap?” tanya Ario sambil mengarahkan lengan kanannya untuk dirangkul istrinya.“Sudah dong, Mas, aku sudah siap dari tadi. Tinggal tunggu Mas Ario datang untuk menjemputku,” sahut Lasmini dengan senyum manis yang membuat Ario tidak tahan untuk tidak mencium kembali bibir ranum nan indah itu.Ario meletakkan kembali tas pakaian milik Lasmini di atas meja. La

    Last Updated : 2022-03-29
  • Kembang Desa   Vitamin Untuk Ibu Hamil

    Lasmini terbangun setelah dia merasakan ada benda lunak yang saat ini menyentuh bibirnya. Dan dia tersenyum saat melihat pemilik benda lunak itu yang kini sedang berada sangat dekat dengan wajahnya.“Selamat pagi! nyenyak sekali sepertinya Ibu hamil yang satu ini,” sapa Ario. Dia tersenyum sumringah melihat istrinya yang tetap cantik saat bangun dari tidurnya.“Nyenyak dong, Mas. Kan ada kamu yang selalu ada di sisiku untuk menjagaku,” jawab Lasmini. Dia terkekeh mendengar ucapannya sendiri yang baru saja dia lontarkan.“Iya, sayang. Aku akan selalu ada di sisi kalian. Dan aku senang kalau kalian merasa nyaman. Kalau kamu merasa nyaman dan tenang, maka anak kita dapat tumbuh dengan sehat karena ibunya juga sehat. Kalau ibunya sehat, maka bisa menghasilkan ASI yang banyak buat si dedek,” ucap Ario. Dia berkata sambil mengelus serta mencium perut istrinya yang masih rata.&n

    Last Updated : 2022-04-03
  • Kembang Desa   Kau Yang Terindah

    Lasmini menatap tulisan itu dengan tatapan nanar. Dia tidak menyangka kalau suaminya begitu romantis. Dia memberikan hadiah yang indah dan dilengkapi dengan secarik kertas yang berisi kata-kata romantis di dalamnya. Ario menyebut kalau Lasmini adalah belahan jiwanya dan merupakan anugerah terindah yang Tuhan berikan untuknya. Lasmini kemudian melipat kembali kertas itu dan menyimpannya di dalam kotak perhiasan itu. Dia lalu menyimpan kotak perhiasan itu di dalam lemari. Setelah itu Lasmini melakukan panggilan telepon kepada suaminya. Tak lama panggilan teleponnya segera diangkat oleh Ario. “Halo, sayang,” sapa Ario di seberang sana. “Halo, Mas, terima kasih hadiahnya. Tapi, aku sedang tidak berulang tahun. Kok, Mas kasih aku hadiah sih?” tanya Lasmini polos. Lasmini mendegar Suaminya tertawa di seberang sana. Lalu terdengar suara Ario di telepon.

    Last Updated : 2022-04-06
  • Kembang Desa   Suami Bucin

    Lasmini merasakan kalau hidung mancungnya ada yang memainkan dan pipinya ada yang mengelus serta menciumnya. Dia menghalau tangan yang saat ini tengah mengelus dan memainkan hidungnya dengan mata yang masih terpejam. Dia berpikir kalau saat ini dia sedang bermimpi sehingga Lasmini tidak mau membuka matanya. Namun, saat dia mendengar suara seorang anak kecil tertawa, seketika dia membuka matanya. Dan mendapati kalau dirinya tidak sedang bermimpi. Dilihatnya Bima sedang tertawa melihat ke arahnya.Lasmini mengerjapkan matanya menatap Bima yang kini merebahkan tubuhnya di samping dirinya. Lasmini tersenyum menatap Bima yang juga sedang tersenyum ke arahnya.“Kapan kalian tiba di rumah? sudah lama? Ayah kemana?” tanya Lasmini dengan pertanyaannya yang beruntun.Ario sebelumnya memang mengajak anaknya berjalan-jalan. Bima merengek untuk dibelikan mainan, sehingga seharian ini Ario menghabiskan waktunya di luar rumah bersama Bim

    Last Updated : 2022-04-08
  • Kembang Desa   Syukuran Kehamilan Lasmini

    Dua bulan Kemudian. Kehamilan Lasmini kini telah mencapai usia empat bulan, dan saat ini Lasmini tidak merasakan morning sick lagi seperti yang dia alami sebelumnya. “Mas, aku akan mengadakan syukuran kalau aku sudah melewati trimester pertama dan janin yang ada di rahimku ini sudah kuat,” ucap Lasmini pada saat Ario baru saja merebahkan tubuhnya di kasur. “Ya sudah, lalu apa rencana kamu untuk syukuran itu sendiri?” tanya Ario menatap wajah istrinya yang kini semakin cantik. “Aku akan mengadakan santunan anak yatim, aku akan memesan makanan untuk dibagikan di panti asuhan dan memberikan uang kepada masing-masing anak. Lalu aku akan mengundang keluarga untuk makan-makan di sini. Untuk makanannya aku sudah tanya pada catering langganan Ibuku. Aku juga rencananya akan membagikan makanan ke tetangga sekitar rumah. Jadi aku akan memesan nasi box untuk anak-anak panti asuhan dan juga untuk tetangga di sini,” sahut Lasmini. Dia lalu merebahkan kepalanya di dada bidang Ario. “Ya sudah ka

    Last Updated : 2022-04-11

Latest chapter

  • Kembang Desa   Momen Bahagia

    Setelah acara makan malam, para tamu undangan memberikan selamat kepada pasangan suami istri yang tengah berbahagia itu. “Selamat atas hari jadi pernikahannya Pak Ario, Bu Lasmini,” ucap salah seorang pria yang datang bersama istrinya . “Terima kasih atas kedatangannya di acara kami ini, Pak, Bu,” sahut Ario pada pasangan suami istri yang merupakan rekan bisnisnya. Setelah para tamu undangan mengucapkan selamat padanya dan juga istrinya secara bergantian, kini giliran Ario dan Lasmini mengucapkan sepatah dua kata di acara tersebut. “Terima kasih untuk para tamu undangan yang telah bersedia hadir di acara kami. Hari ini, satu tahun yang lalu saya telah membuat keputusan paling penting dalam hidup saya. Saya telah berjanji dengan wanita yang ada di sebelah saya ini, untuk selalu berjalan bersama di hari-hari yang terbentang di depan. Dan wanita yang ada di sebelah saya ini juga telah memberikan saya kebahagiaan. Membuat hidup saya menjadi berwarna dan dia juga telah memberikan saya d

  • Kembang Desa   Wedding Anniversary

    Lima bulan kemudian.Lasmini bingung saat bangun tidur, dia tidak mendapati Ario ada di sampingnya. Biasanya suaminya itu masih tertidur pulas di jam seperti ini. Lasmini melihat waktu menunjukkan pukul lima pagi. Dia bangkit dari tidurnya dan melangkah ke arah kamar bayi yang ada di sebelah kamarnya. Dia tersenyum saat melihat Anisa masih tertidur pulas. Lasmini lalu berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan menunaikan sholat subuh.Selesai menunaikan sholat subuh, Lasmini berjalan keluar kamar. Dia berencana untuk mencari keberadaan suaminya pagi ini.“Apa Mas Ario sedang olahraga? mungkin dia sedang lari pagi di luar rumah. Aku buatkan dia kopi saja kalau begitu. Jadi saat dia pulang, Mas Ario bisa langsung minum kopinya,” gumam Lasmini bermonolog.Lasmini melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur. Di sana dia melihat asisten rumah tangganya tengah sibuk menyiapkan sarapan.

  • Kembang Desa   Kejutan Untuk Lasmini

    Tiga bulan kemudian.Lasmini melihat penunjuk waktu di dinding dengan perasaan kesal yang menyelimuti dirinya. Sudah jam sembilan malam tetapi Ario dan Bima belum tampak juga batang hidungnya di rumah. Saat ini Bima seharusnya sudah bersiap untuk tidur, tetapi Ario yang membawa anak sulungnya itu pergi dari tadi sore belum kembali ke rumah.Lasmini menyesal menuruti perintah Ario agar tetap berada di rumah menjaga Anisa. Ario meminta Lasmini untuk tidak ikut serta dengan mereka, karena Anisa yang rewel sepanjang sore hari tadi. Waktu terus berjalan dan Lasmini sudah bolak-balik melihat ke luar rumah tapi tidak ada tanda-tanda mereka akan datang.Dia mencoba menelepon suaminya itu untuk mengetahui keberadaan mereka saat ini. Namun, Ario sama sekali tidak mengangkat teleponnya, bahkan pesan yang dia kirim hanya dibaca saja.‘Kenapa aku telepon tidak dia angkat, ya? kemana sih mereka sampai sekarang belum pulang? awas saja nanti kalau sudah sampai di r

  • Kembang Desa   Family Time

    “Mimpi kalau aku tidak disayang lagi sama Bunda dan Ayah. Aku duduk sendiri. Ayah sama Bunda mencium Dedek Nisa.” Bima kemudian menangis kala dia mengingat mimpinya itu.Lasmini tersenyum mendengar ucapan anak sulungnya itu. Dia lalu memeluk tubuh bocah itu seraya berkata, “Itu hanya mimpi, sayang. Jangan diambil hati. Bunda sama Ayah tetap sayang sama Bima, kok, walaupun sudah ada Dedek Nisa.” Lasmini lalu mencium pipi gembil Bima dengan penuh kasih sayang.Namun, tiba-tiba saja Bima menarik wajahnya dari wajah ibunya seraya berkata, “Beneran kalau Bunda tetep sayang sama aku?” tanya Bima dengan suara perlahan menatap Lasmini lekat.Lasmini kembali tertawa dan mencolek hidung mancung anaknya. “Benar dong sayang. Masak Bunda bohong.”Lasmini lalu mencium pipi anaknya gemas. Bima rupanya merasa lega dengan jawaban ibunya. Dia terkekeh kala ibunya terus mencium wajahnya. Hingga suara tangisan Anisa menghentika

  • Kembang Desa   Akhir Dari Penantian

    “Sayang, sudah siap belum?” tanya Ario sambil mengetuk pintu kamar mandi. Istrinya tadi pamit padanya hendak ke kamar mandi sebentar sebelum mereka mulai ‘olahraga malam’ yang sudah ditunggu oleh Ario selama dua bulan.“Sebentar, Mas. Tunggu saja di tempat tidur, nanti juga aku keluar!” jawab Lasmini dari dalam kamar mandi. Ario kemudian kembali melangkah ke arah tempat tidur. Dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar.Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Lasmini yang memakai lingerie merah. Dia berjalan perlahan mendekati suaminya yang sudah siap di atas tempat tidur. Lasmini tersenyum menggoda ke arah suaminya yang kini menatap ke arahnya dengan tatapan takjub dan tanpa berkedip sedikitpun.“Jadi ini yang membuat kamu lama di kamar mandi, hm. Dan ini lingerie merah kapan belinya?” tanya Ario mulai menggoda

  • Kembang Desa   Menggoda Iman

    “Mini, ganti baju kamu!” ujar Ario saat akan mengantar istrinya ke rumah sakit, dengan tujuan ke dokter anak karena bayinya akan melakukan imunisasi tahap awal.“Kenapa memangnya, Mas. Sepertinya baju yang aku kenakan ini sopan.” Lasmini memindai lagi pakaian yang dia kenakan hari ini. Dan dia tidak menemukan ada yang salah pada pakaiannya itu.“Itu pakaiannya menggoda iman, sayang. Aku saja tergoda apalagi orang lain. Dan aku tidak mau kalau dokter anak itu menjadi sainganku,” sungut Ario yang mulai dengan mode sebagai suami posesif.Lasmini merotasi matanya dengan malas. Dia melepas pakaiannya di depan suaminya, yang seketika membuat Ario menelan saliva, saat melihat tubuh istrinya yang semakin menggoda setelah melahirkan anaknya. Lasmini kemudian mengenakan pakaian lainnya dan memperlihatkan penampilannya kini di depan Ario untuk meminta pendapat suaminya itu.“Ba

  • Kembang Desa   Nuni VS Aisyah

    Keesokan Harinya, Nuni datang ke kamar rawat inap Lasmini dengan senyum sumringah terbit dari bibirnya. Dia langsung membuka pintu ruang rawat inap itu. Senyumnya semakin merekah kala melihat cucunya saat ini tengah tertidur di box bayi.“Cucuku cantik sekali. Sayang sedang tidur, padahal Ibu mau menggendong dia,” ucap Nuni kala dia sudah memasuki ruang rawat inap itu dan menatap cucunya di pinggir box bayi.“Iya, Bu. Nisa baru saja selesai menyusu. Dan seperti biasanya kalau habis menyusu dia pasti tertidur.” Lasmini berkata sambil tersenyum menatap wajah ibu mertuanya.Di saat bersamaan, pintu kamar rawat Lasmini terbuka. Menampilkan sosok Aisyah dan Wahyu di ambang pintu.“Kamu sudah sampai dulu rupanya Nun. Arief mana? kamu datang sendiri kemari?” tanya Aisyah yang melangkah ke arah Lasmini. Dia lalu mengecup pipi anaknya lembut.“Mas Arief sedang main golf. Katanya, nanti langsung kemari setelah acara

  • Kembang Desa   Nama Bayi

    “Sabar, Bu. Ini sedang kami diskusikan. Nanti kalau sudah dapat pasti akan kami beritahu,” ucap Ario.“Jangan lama-lama memberi namanya! masak nanti kalau ada yang menjenguk tidak bisa memanggil namanya. Coba sekarang kamu arahkan kamera ke wajah cucu Ibu. Ibu sepertinya Ke rumah sakitnya besok pagi. Makanya sekarang Ibu mau melihat dulu cucunya,” cetus Nuni.Ario lalu mengarahkan telepon genggamnya ke arah bayi mungil nan cantik. Nuni memekik takjub kala melihat cucu keduanya itu sudah terlihat cantik saat ini.“Cantik sekali cucu Eyang. Jadi tidak sabar untuk segera ke sana. Ario, Mini, Bagaimana kalau Ibu yang memberi nama untuk cucu Ibu yang cantik ini?” tanya Nuni.“Boleh, Bu,” sahut Ario dan Lasmini bersamaan.Nuni terdiam sesaat. Dia tersenyum sumringah sebelum akhirnya berkata, “Bagaimana kalau Anisa Muliawati? kalian

  • Kembang Desa   Welcome Baby Girl

    Dua bulan kemudian....Lasmini tersenyum melihat kamar bayi yang warnanya sangat ‘girly’ dan indah dilihat. Lasmini berjalan mengelilingi kamar bayi yang didominasi warna pink. Lasmini semenjak tahu bayinya berjenis kelamin perempuan, langsung berbelanja perlengkapan bayi untuk bayi perempuan. Di saat dia tengah berkeliling kamar bayi, tiba-tiba saja Lasmini meringis sambil memegang perutnya. Dia lalu duduk di tepi tempat tidur. Dia sudah mulai terbiasa dengan kontraksi dini yang kadang timbul secara tiba-tiba dan menghilang setelah beberapa menit. Namun kali ini yang dia rasakan sama sekali beda dengan yang biasanya. Kali ini rasanya lebih sakit dan terasa terus-menerus sakitnya.“Mini! kamu kenapa?” tanya Ario saat dia memasuki kamar bayi.“Perut-ku mulas, Mas. Aku merasa ada sesuatu yang mendorong ke bawah,” ucap Lasmini melirih.“Hah! jangan-jangan ka

DMCA.com Protection Status