Share

Chapter 122: Kecemasan

"Tidak, Tuan. Saya yakin sekali tidak mungkin ada anak buah kita yang berani mengkhianati Anda."

Narendra menaikkan kedua alisnya seakan tidak mempercayai perkataan anak buahnya tersebut. "Bagaimana kau bisa seyakin itu?"

"Karena kami semua menembakkan peluru ke arah orang yang menyelamatkan gadis itu sehingga tidak mungkin ada seorang penghianat di antara kami," jelas orang itu.

Narendra kembali berpikir keras dan menimbang-nimbang apakah orang itu benar-benar telah berkata jujur atau tidak. Namun, sebelum ia sempat mengatakan apa yang ada di kepalanya, pintu ruangannya diketuk oleh seseorang dari luar.

"Ya, masuk!" kata Narendra.

Ia pun memerintah anak buahnya tersebut, "Pergilah!"

Pria itu mengangguk dan kemudian undur diri dari ruangan sang tuan muda.

Narendra tersenyum ramah pada adik laki-lakinya yang masuk ke dalam ruangannya sambil membawa beberapa dokumen. "Kita tidak bisa membuat pembatalan itu, Mas."

Narendra tidak tahu jika hari itu ternyata merupakan hari yang sangat sia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status