Share

Chapter 123: Salah Paham

Menyadari jika nada suara sang kakak terdengar begitu penuh kecurigaan itu, Arnold pun memperbaiki ucapannya, "Tidak, Mas. Kau salah paham. Untuk apa aku mencemaskan orang seperti Alexander Barata? Bukankah Mas tahu sendiri bagaimana kekesalanku terhadapnya?"

Narendra terlihat menyipitkan mata, mencoba untuk melihat ke dalam mata adiknya tersebut apakah dikatakan oleh Arnold merupakan sebuah kebenaran.

Pria yang hanya beberapa tahun lebih tua daripada Arnold itu pun kemudian menarik dirinya dan mendesak pelan. Ia memilih untuk mempercayai adiknya tersebut. "Oke. Terus kenapa kau bertanya begitu?"

Arnold segera memutar otaknya guna menemukan jawaban yang mungkin akan dipercayai oleh sang kakak. Ia berkata, "Karena aku memiliki dendam sendiri kepada si brengsek itu jadi rasanya aku tidak rela jika ada orang lain yang bisa membunuhnya."

Narendra terlihat menatap adiknya itu dengan tatapan heran tetapi kemudian sebuah senyuman licik tersungging di bibirnya. "Ah, maksudnya kau ingin menja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status